Minggu, 21 Maret 2010

PERSEMBAHAN TERBAIK HANUNG BRAMANTYO

Minggu, 21 Maret 2010

Kalau Nayato menyebut Ekskul sebagai film yang tidak penting, maka Hanung menyebut Brownies sebagai film yang buruk. Padahal, film tersebut berhasil membuat Hanung meraih Piala Citra. Dan hebatnya, Brownies merupakan karya layar lebar pertama dia. Hanung memang sosok yang cukup kontroversial terutama karena gaya bicaranya yang cenderung apa adanya. Sesuatu yang belum bisa diterima dengan baik di negeri ini.


Keunggulan Hanung dibandingkan sutradara lain menurut Gilasinema adalah dia tahu bagaimana membuat film yang bisa diterima pasar tanpa harus menurunkan kualitas. Kompromi pasti adalah. Hanung selalu berusaha memenuhi kepercayaan dari para produser dengan baik. Coba kumpulkan jumlah penonton dari semua film Hanung. Rasanya jumlah 8 juta penonton bisa terkumpul dengan mudah. Hanung merupakan sedikit sutradara yang bisa menggarap film komedi dan drama dengan baik. Namun, kayaknya dia jangan membuat film horor deh. Terlalu banyak muatan (politis) yang membuat film horornya menjadi tidak horor. Lentera Merah masih lumayan menghadirkan adegan kejutan, namun berbeda dengan Legenda Sundel Bolong yang melempem. Padahal nama setannya sudah horor banget tuh.
Seperti halnya dengan Rudi Soedjarwo yang mendirikan Reload Film Center, sutradara yang kerap mengajak Agus Ringgo ini mendirikan Dapur Film Community yang bertujuan mencetak SDM baru bagi dunia sinema Indonesia. Langkah ini menunjukkan kepedulian Hanung terhadap kelangsungan hidup sinema Indonesia. Dari Dapur Film Community ini telah lahir Iqbal Rais (The Tarix Jabrix 1,2 dan Si Jago Merah) dan Fajar BGT (Best Friend?).


Film – film yang dihasilkan oleh Hanung Bramantyo sepanjang tahun 2000 – 2009 :
1.Brownies (2004)
2.Catatan Akhir Sekolah (2005)
3.Jomblo (2006)
4.Lentera Merah (2006)
5.Kamulah Satu-Satunya (2007)
6.Legenda Sundel Bolong (2007)
7.Get Married (2007)
8.Ayat-Ayat Cinta (2008)
9.Doa Yang Mengancam (2008)
10.Perempuan Berkalung Sorban (2009)
11.Get Married 2 (2009)



Sayang sekali Gilasinema belum melihat Brownies dan Catatan Akhir Sekolah dan Gilasinema yakin, kalau Ayat-Ayat Cinta ditopang dengan budget yang cukup, hasilnya bakal jauh lebih bagus lagi. Melihat daftar diatas, Gilasinema baru sadar kalau film-filmnya Hanung ternyata paling sering Gilasinema tonton di bioskop. Penasaran dengan Ahmad Dahlan yang baru memulai proses syuting. Berikut 3 film yang Gilasinema anggap merupakan persembahan terbaik dari Hanung Bramantyo.


GET MARRIED
Hanung Bramantyo mampu menghadirkan film komedi tanpa harus masuk ke wilayah yang mengumbar pesona ragawi ataupun mentertawakan kekurangan fisik seseorang. Dimasukkannya isu sosial dalam Get Married semakin membuat film ini lebih tajam dan cerdas dibandingkan kebanyakan film komedi Indonesia. Adegan perkelahiannya menurut Gilasinema menjadi salah satu adegan aksi terseru sepanjang sejarah perfilman nasional.


PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN
Lewat film ini, Hanung menunjukkan keberaniaannya dalam mengangkat tema yang cukup sensitif. Isinya sendiri menurut Gilasinema memang cukup provokatif dan bisa memancing emosi mereka yang terpaku pada nilai-niilai tertentu. Selain didukung jajaran cast yang cukup meyakinkan, terutama Widyawati, Perempuan Berkalung Sorban terlihat unggul berkat sisi teknis yang digarap serius dan sangat filmis


KAMULAH SATU – SATUNYA
Inilah karya Hanung yang menjadi favorit Gilasinema. Sayang, karena promosi yang kurang film ini kurang disambut dengan baik. Filmnya lucu dan dituturkan dengan amat mulus. Konsepnya kuat dan bulat. Penggunaan kamera yang berbeda untuk setting desa dan kota terbukti efektif membangun emosi. Dan jangan lupakan endingnya yang lucu dan melegakan

16 komentar:

Kania Kismadi mengatakan...

Brownies bagus.. dan CAS masuk salah satu list film indonesia favoritku.. film CAS itu sangat inspiratif loh, khususnya untuk anak2 kelas 3 SMA yg sudah mau lulus :D

Anonim mengatakan...

dari sekian filmnya cuma CAS yang membekas diingatanku..brownies cenderung membosankan entah kenapa si marcella menang FFi pas itu padahal si agatha lebih bagus di detik terakhir...
ayat-ayat cinta kubilang lumayan, perempuan berkalung sorban aku belum nonton....jomblo juga keren....dan masih ku belum mengerti kenapa dia begitu hebatnya mengalahkan riri riza dengan GIE nya hahahaha

Anonim mengatakan...

Wajib nonton CAS, itu bagus banget :)
Brownies sebagai film drama juga cukup 'mengigit'

Anonim mengatakan...

CAS tetep film favorit sepanjang masa wokwok :D

fietha mengatakan...

CAS yg no.1, ceritanya simple tp sweet banget, OSTnya juga OK.
tapi menurutku Perempuan Berkalung Sorban emang lebih bagus dari ayat-ayat cinta.
di film AAC seperti banyak yang kurang, pdhl ceritanya udah ok tuh.

gilasinema mengatakan...

Sayang sekali ya saya belum liat CAS. Di rental udah susah nyarinya. Padahal Hanung pernah biang kalo CAS itu salah satu karyanya yang jujur :(

e0neclassix mengatakan...

ada satu lagi om..
Jomblo..
adaptasi novel yang cukup bagus,
drama komedi yang masih keinget sampe sekarang

gilasinema mengatakan...

Untuk Jomblo, entah mengapa aku kurang terkesan dengan film ini. Terus terang aku ngantuk ngliatnya :P
Jadi, gak aku masukkan ke 3 Persembahan terbaik dari hanung

Anonim mengatakan...

Ayat-ayat Cinta....jelek.
haha.saya mempertahankan pendapat saya ini di tengah2 teman saya yang mendukung filmnya.wakakaka

Sebenarnya bukan 100%jelek.Bahkan punya adegan yang lumayan juga.tapi,ini film ketauan bgt mau jadi tearjacker. Sayang sekali Indonesia blm sukses membuat film tearjacker yang bagus at least seperti my sister's keeper, a walk to remember, dll.

Jatohnya masih seperti sinetron.

Anonim mengatakan...

buat yang belum baca novelnya, ayat-ayat cinta emang bagus bahkan katanya mengharukan. tapi kalau udah baca mengecewakan, penyimpangannya terlalu tidak bisa ditolerir. kalau laskar pelangi ada yang beda tapi kan gak mengganggu cerita, ini? ahh kecewa.

untung ditebus sama perempuan berkalung sorban. terima kasih untuk zaskia kali ya, karena sejak sama zaskia dia mulai banyak mengangkat film tema religi hehe

Anonim mengatakan...

Kalo aku Sich tetap menganggap Brownies sebagai karya terbaik dari Hanung....jarang ada sich film romantis yang gak cengeng yang dibikin sineas di negeri ini. Jomblo jugs bikin seorang Ringgo menjadi Rano Karno baru....

gilasinema mengatakan...

Sudah baca Ayat-Ayat Cinta. Sebenernya filmya gak jelek-jelek amat kok. Cuman terlalu keliatan kalo modalnya ditekan banget. Mungkin ini yang bikin naskahnya juga mengalami "penekanan".
Setelah baca novelnya, jadi pengen nikah gara-gara petuah yang ada didalamnya. Satu motivasi yang gak didapatkan setelah melihat versi filmnya.

rusabawean mengatakan...

yg saya suka adalah AAC dan Perempuan Berkalung Sorban

Anonim mengatakan...

meski saya bukan penggemar film hanung, saya pikir dia sutradara yang lumayan. well, cerita filmnya terlalu ambisius, berusaha memasukkan 'ide besar' yang kadang terkesan dipaksakan dan jadinya terasa dangkal. saya pikir, akan lebih baik kalau dia bikin film dengan lebih 'santai.'

Unknown mengatakan...

Mnurutku karya terbaik hanung brmunculan wktu dy ma zaskia, he's wife is he's inspiration kali yach

bagusbagus mengatakan...

Hemm di FFI 2005 aktris terbaik harusnya Laudya Cynthia Bella (Virgin) atau Angie. Kalo Marcella di Brownies jelek bgt aktingnya. Filmnya pun jelek. :)

Posting Komentar

 
GILA SINEMA. Design by Pocket