Kamis, 18 Maret 2010
20 DI TAHUN 2006
Kamis, 18 Maret 2010
Pusing!Pusing!Pusing! Itulah yang dirasakan Gilasinema ketika membuat film-film pilihan di tahun 2006 ini. Banyak sekali film-film yang pantas masuk kedalamnya. Dengan sangat menyesal, Gilasinema harus menyingkirkan banyak judul seperti Dreamgirls, The Queen, Happy Feet, Borat, Catch a Fire, Hard Candy, The Prestige, Perfume : The Story of a Murderer, Apocalypto, The Descent, How to Recognize your Angel, Notes on a Scandal dan This Film Is Not Yet Rated.
Di tahun 2006 ini lumayan banyak film-film ringan yang menjadi favorit Gilasinema ketika membutuhkan hiburan, yakni Step Up, Eight Below, The Devil Wears Prada, The Holiday, Hostel, John Tucker Must Die, She's the Man, American Dreamz, Running Scared, Goal! The Dream Begins, District B13 dan….. Snakes on a Plane!
20. DELIVER US FROM EVIL
Seperti kebanyakan film dokumenter terkini, satu kata yang tepat untuk menggambarkan film ini : PROVOKATIF!
19. BLOOD DIAMOND
Film ini menegangkan, menghibur sekaligus menyampaikan pesannya dengan bagus. Tidak banyak film seperti ini. Apalagi penampilan duo Leonardo DiCaprio dan Djimon Hounsou yang tampil kuat. Sinematografi dan musiknya juga mantap. Tearjacker? Bukan masalah.
18. THE LAST KING OF SCOTLAND
Yang membuat film ini menarik adalah dua tokoh utamanya yang tidak bisa dikatakan simpatik. Keduanya mempunyai agenda yang cenderung demi kepentingan diri sendiri. Meski fiksi, menarik juga bagaimana hubungan yang terjalin antara Idi Amin (Forest Whitaker) dengan Dr. Nicholas Garrigan (James McAvoy) dan bagaimana hubungan keduanya berakhir. Penampilan berbeda dihadirkan oleh Gillian Anderson. Menit-menit terakhir film ini digarap dengan sangat dinamis oleh Kevin Macdonald yang menjadikan film ini terasa ringan menghibur.
17. 13 TZAMETTI
Ketegangan ternyata bisa hadir dalam sebuah film sederhana dengan tampilan hitam putih. Ketegangan dalam film ini juga dihadirkan lewat sorotan kamera atas ekspresi wajah yang memperlihatkan rasa takut dan frustasi. Oleh sutradara Géla Babluani, kita diajak untuk melihat sebuah permainan gila para orang kaya dimana nyawa menjadi taruhannya. Kita dibuat bertanya-tanya siapa selanjutnya yang bakal menjadi korban. Untungnya, dengan pewarnaan hitam putih, film ini tidak dengan vulgar mengumbar visualisasi darah. Untuk urusan hidup dan mati, tentu saja ada campur tangan takdir dan sedikit keberuntungan. Penasaran dengan versi Holly yang bakal dibuat berwarna dan menghadirkan Mickey Rourke, Ray Winstone, Jason Statham, Sam Riley, 50 Cent, dan Ray Liotta.
16. CASINO ROYALE
Durasinya memang terlalu panjang, namun Casino Royale menghadirkan sebuah tontonan aksi yang lebih humanis layaknya Bourne trilogy. Hal ini makin kuat berkat totalits dari Daniel Craig. Meski agak terganggu dengan beberapa adegan yang cukup mellow, Casino Royale akan selalu dikenang sebagai salah satu film Bond paling bagus dan paling asyik.
15. THE CHILD (L’ENFANT)
Seperti halnya Lorna’s Silence, Jean-Pierre Dardenne berkisah tentang kaum marjinal yang tertekan secara ekonomi. Judul The Child tidak hanya mengacu pada bayi yang memicu permasalahan, namun juga pada dua anak muda yang sebenarnya belum siap menopang tangung jawab yang besar. Sebuah film yang sangat intens dalam bertutur dan juga menghadirkan ketegangan.
14. UNITED 93
Sebuah film yang sangat efektif menggambarkan teror di udara dan juga memberi gambaran yang bagus kinerja para pengatur lalu lintas udara (Amerika) yang sangat padat. Meski hanya sebuah interpretasi, namun yang tersaji di layar terasa nyata. Paul Greengrass berhasil memberi pengalaman penuh ketegangan yang oleh Gilasinema pribadi hanya dikalahkan oleh Snakes on A Plane hehehehe..Untung belum pernah naik pesawat *udik*
13. LETTERS FROM IWO JIMA
Rasanya film ini pantas dimasukkan ke dalam salah satu kisah terbaik tentang bagaimana manusia mencoba mempertahankan diri dan berjuang untuk tetap hidup. Semangat patriotisme rasanya hanyalah sekedar bungkus yang bisa usang. Clint Eastwood cukup adil dengan tidak menempatkan dua pihak yang bertikai sebagai sisi yang benar atau salah. Apalagi pada saat yang sama dia merilis Flags of Our Fathers. Namun, yang pasti perang itu sebuah kesalahan. Dengan premis kisah yang ditawarkan, kita tidak peduli apakah kisahnya sejalan dengan sejarah atau tidak.
12. LITTLE CHILDREN
Quote "You couldn't change the past. But the future could be a different story. And it had to start somewhere." rasanya sudah cukup mewakili isi film yang sangat depresif ini. Todd Field sungguh berhasil menghadirkan sebuah kisah yang gelap pekat, namun memberikan ending yang positif. Sekali lagi, Kate Winslet menunjukkan totalitasnya. Jackie Earle Haley menghadirkan satu adegan yang mengejutkan dan Patrick Wilson sekali lagi diabaikan meski aktingnya juga bagus.
11. THE DEPARTED
Kisah para tikus yang sibuk menyusup memainkan sebuah lakon dan sibuk bertelepon yang digarap dengan apik oleh Martin Scorsese. Dukungan cast keren membuat The Departed sukses membuat penonton enggan berpaling. Jack Nicholson benar-benar iblis.
10. THANK YOU FOR SMOKING
Sebuah komedi satir yang lucu, cerdas, tajam dan sinis. Gaya khas Jason Reitman sudah mulai terlihat disini, terutama dalam menghadirkan kelincahan bertutur. Adegan favorit tentu saja ketika para juru bicara produk “pembunuh” bertemu.
9. PAN’S LABYRINTH
Imajinasi yang harusnya merupakan tempat bermain yang menyenangkan, oleh Guillermo del Toro menjadi sebuah tempat yang tak kalah berbahaya dibandingkan dunia nyata. Dunia imajinsi ternyata juga mempunyai aturan yang bila dilanggar bisa membawa akibat yang mengerikan sekaligus menyedihkan. Imajinasi bagi seorang del Toro adalah sebuah keindahan.
8. BABEL
Sekali lagi duo Alejandro González Iñárritu dan Guillermo Arriaga menghadirkan sajian yang amat depresif dan beberapa adegan yang mengejutkan dalam Babel ini layaknya Amores Perros dan 21 Grams. Bagi Gilasinema, film ini terasa actual dengan kondisi dunia dimana manusia makin gagap dalam berkomunikasi satu sama lain meski telah masuk era globalisasi. Tidak hanya antar benua dan antar Negara, bahkan antar anggota keluargapun kadang komunikasi tidak berjalan dengan mulus.
7. LITTLE MISS SUNSHINE
Kisah seputar keluarga yang mengalami disfungsional dan bagaimana usahanya dalam mencari keseimbangan antar anggota keluarga selalu asyik buat diikuti. Apalagi dalam Little Miss Sunshine kisah tersebut disajikan dengan jenaka dan keluarga yang dihadirkan amatlah tidak lazim. Percaya deh, setelah menyaksikan film ini, kita akan lebih menghargai hidup dan keluarga kita.
6. RED ROAD
Oleh Andrea Arnold, Red Road menjadi sajian yang gelap, puitis dan sensual meski ada adegan yang vulgar. Ada kepedihan dan kemarahan yang dipancarkan sepanjang durasi. Namun hal tersebut terbalut dalam komposisi gambar yang cantik serta pencahayaan yang indah. Meski terkesan lamban dan kelam, di penghujung kisah, Andrea meberikan setitik harapan dan kestabilan. Sebuah debut yang amat menjanjikan.
5. VOLVER
Rasanya tak ada sutradara yang memahami perempuan layaknya Pedro Almodóvar. Film ini begitu dipenuhi aura feminine. Volver menyoroti hubungan ibu dengan anak perempuannya, yang membuat kita merekonstruksi ulang pandangan kita akan sosok ibu (kita). Dan seperti biasa, Pedro banyak bermain warna merah didalamnya. Tidak hanya untuk mempercantik tampilan, namun juga untuk menyiratkan rahasia berdarah. Belum cukup, Volver menghadirkan sensasi mistis dan sedikit sentuhan ala Hitchcock. Penelope Cruz? Melihatnya disini, kamu akan mengakui kalau dia memang seorang aktris yang tidak hanya mengandalkan pesona fisik yang oleh Almodovar dieksploitasi sedemikian rupa. Adegan ketika Cruz menyanyi sungguh susah untuk dilupakan.
4. TEN CANOES
Selain sinematografinya yang tidak kalah indah dibandingkan The New World, Ten Canoes unggul dalam gaya bertuturnya. Cerita dalam cerita namun diakhiri dalam satu titik yang sama. Selain itu, meski mempunyai jalinan kisah, Ten Canoes bisa juga dimasukkan dalam genre documenter mengingat muatan antropologinya yang cukup kental. Apalagi dengan pemakaian para suku asli sebagai pemerannya. Film yang tidak menampilkan keindahan fisik pemainnya ini untungnya tidak mempunyai durasi yang panjang dan diselipi humor yang sukses memancing senyum.
3. THE WIND THAT SHAKES THE BARLEY
Ini salah satu film yang membuat Gilasinema melontarkan kata WOW! Ken Loach dengan pendekatannya yang sederhana (seperti biasa) berhasil dengan baik menggambarkan bagaimana perang merubah karakter seseorang yang awalnya berencana menyelamatkan kehidupan menjadi sosok yang terlalu idealis dan dingin dalam memperjuangkan apa yang diyakininya benar. Cillian Murphy mampu mempresentasikan karakter ini dengan bagus sekali. Adegan hukuman tembak di penghujung kisah sungguh periiiiih.
2. CHILDREN OF MEN
Bagi Gilasinema, film ini merupakan sebuah kisah jahilliyah di era modern. Era dimana manusia tidak dihargai sebagaimana mestinya. Dan di tengah kekacauan selalu menghadirkan nabi baru. Ditangan Alfonso Cuarón, kekacauan tersebut disajikan dengan indah dan tensi yang tinggi. Sebuah film yang kaya referensi hingga bisa menjadi bahan diskusi yang amat menarik. Menonton Children of Men adalah sebuah pengalaman sinematik yang memuaskan.
1. THE LIVES OF OTHERS
Film yang secara baik sekali menerjemahkan kalimat bijak “Tak kenal maka tak sayang”. Andai manusia mau memfungsikan telinganya sebanyak memfungsikan mulut, tentu kekacauan bisa diminimalisir. Gilasinema sukaaaaaaaaa sekali dengan endingnya. Subhanallah….itulah wujud kebahagiaan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
10 komentar:
I hate The Wind that Shakes the Barley. Booooooorrrriiiiinnnngggg...
waduh yang top 6 belom gw tonton semua :(
little miss sunshineee.. i love olivee dan perut buncitnyaaaa... :)
Penasaran sama Volver nih.
tahun 2006 masih banyak film2 yang mnrt gw berkesan, yang paling suprise pan's labyrinth.. tp tahun ke sininya banyak yang bikin kecewa..
2006 jadi tahunnya Di Caprio (wlaupun The Departed bukan pencapaian terbaik scorsese tapi akting Di Caprio mateng bgt disini)
banyak film yang belum kutonton
tapi United 93,Little Children, Thank You For Smoking, Babel, The Wind that shakes the barley, Little Miss Sunshine aku sukaaa...
belum nonton Volver ataupun The Lives of Others :'(
saya sangat senang little children apalagi ada si kate winslet hahahhaha...banyak banget ni yg bagus volver saya suka akting penelope, the departed mebuat saya suka film kriminal, the blood diamond, tapi the last king of scotland belom sempet nonton hahahahhahaa
letters from iwo jima lebih keren ketimbang flags of our fathers, trusss little miss sunshine sangat menghiburr, babel sayangnya aku cuma suka scorenya hahhahahahaa
blood diamond bukannya rilis 2007 ya mas?
children of men ide cerita emang bagus, tp buat saya penuturannya lambat, jadi bosen mana juliane moore cuma tampil bentar lagi :p
di sini paling suka sama thank you 4 smoking, plus karyanya clint eastwood tuh orang emang keren ya
@ekajazzlover : masuk sini mungkin tahun 2007
Banyak yang belum nonton. Tapi gua ikut untuk Blood Diamond dan Casino Royale. Blood Diamond menunjukkan bahwa Leo lebih mature aktingnya dan Casino Royale, menurut gua adalah film terbaik Bond (dgn catatan, gua belum nonton semua film Bond)
Posting Komentar