Kamis, 21 Januari 2010
FROM SHORT TO LONG : A MOVIE ERECTION
Kamis, 21 Januari 2010
Bukan sebuah rahasia umum kalau Holly dinilai banyak kalangan mengalami kemandegan ide dengan makin banyaknya film sekuel dan remake. Coba cek film-film yang rilis tahun 2010 ini. Disitu ada banyak sekali film yang merupakan reka ulang dari film yang telah rilis sebelumnya seperti The Wolfman, The Crazies, Clash of the Titans dan masih banyak lagi. Tanpa malu-malu, Holly juga membuat ulang film-film sukses dari Negara lain, Let Me In contohnya.
Gilasinema tidak bermaksud mengajak memasuki area mesum lewat judul diatas. Gilasinema hanya mencoba memaparkan sebuah lahan ide baru yang sebenarnya tidak kalah dasyat dalam menghasilkan sebuah tontonan bermutu. Kecenderungan memanjangkan yang pendek sebenarnya sudah mulai muncul dan tampaknya kedepannya akan makin banyak film yang diadaptasi dari materi berupa film pendek.
Masih ingat dong dengan kesuksesan tak terduga dari District 9. Dengan dana kurang dari $40 juta film tersebut berhasil meraup pendapatan kotor lebih dari 6X lipat biaya produksi. Seperti kita ketahui, film tersebut merupakan pengembangan dari film pendek berjudul Alive in Joburg (2005) yang disutradarai oleh Neill Blomkamp dan diproduseri Sharlto Copley. Selain District 9, film-film lain yang merupakan pengembangan dari film pendek adalah Grace, 9 dan Battle of Terra. Ketiga film tersebut mungkin tidak terlalu berhasil secara komersil, bahkan Grace dan Battle of Terra bisa dibilang merupakan proyek merugi meski mendapat apresiasi positif dari para kritikus. Sedang 9 mendapatkan atensi yang cukup baik dari penonton maupun dari kritikus. 9 sendiri merupakan pemanjangan dari film berjudul sama yang berhasil masuk nominasi Oscar di tahun 2005. Tidak mengherankan nama-nama besar seperti Tim Burton, Timur Bekmambetov, Elijah Wood, John C. Reilly, Jennifer Connelly, Christopher Plummer, dan Danny Elfman ikut mendukung proyek yang disutradarai Shane Acker ini.
Menilik beberapa tahun kebelakang, Saw mengejutkan banyak pihak dengan sukses menjadi film horor paling kuat sepanjang 10 tahun terakhir. Yang dimaksud dengan kuat disini adalah kemampuan Saw merangkul penggemar fanatik. Siapa yang mengira, Saw bisa menembus seri ke enam. Bahkan di tahun 2010 ini bakal dirilis seri ke tujuh dengan embel-embel 3D! Mungkin sudah banyak yang tahu kalau Saw merupakan pengembangan film berjudul sama yang berdurasi hanya 9 menit 30 detik! Penggemar Saw menyebut materi asli ini sebagai Saw 0,5. Mau contoh lain? Le Voyage du Ballon Rouge, sebuah film Perancis yang rilis 2008 dan dibintangi oleh Juliette Binoche merupakan pengembangan dari film pendek berdurasi 34 menit berjudul The Red Balloon yang dibuat pada tahun 1956.
Bagaimana kedepannya? Gilasinema yakin akan banyak PH yang tertarik mengembangkan film pendek menjadi film panjang. Di tahun 2010 ini patut ditunggu Machete yang mendasarkan pada promo palsu di film Grindhouse. Indonesia tidak mau ketinggalan dengan Rumah Dara yang sebentar lagi bakal rilis dan merupakan pengembangan dari film pendek berjudul Dara kreasi Mo Brothers. Dan yang patut ditunggu, Sam Raimi rupanya tertarik mengikuti langkah Peter Jackson yang berhasil ”mengentaskan” Neill Blomkamp dengan menjadi produser film yang (sementara) berjudul Panic Attack! yang merupakan pengembangan dari film pendek berdurasi 4 menitan berjudul Ataque de Pánico! yang disutradarai Fede Álvarez (Uruguay). Fede Álvarez dipercaya menggarap versi panjang dengan suntikan sekitar $30 juta. Bandingkan biaya produksi versi pendek yang katanya cuma menghabiskan sekitar $300!
Mengembangkan film pendek menjadi film panjang tidaklah mudah. Layaknya ereksi, agar mampu menghadirkan sesuatu yang tegak nan kokoh meyakinkan serta memuaskan, terlebih dahulu harus mengoptimalkan sisi psikis maupun fisik. Satu tahap yang paling penting adalah dalam pengembangan naskah.. Menyusun kisah yang utuh, hukum sebab akibat yang mantap serta sub plot yang meyakinkan bolehlah dimasukkan sebagai sisi psikis untuk membangun rasa percaya diri. Namun jangan sampai terlalu percaya diri hingga terkesan hyper ereksi layaknya Saw yang berkembang mencapai 6 seri. Bayangkan, dari cuma 9,5 menit, berkembang menjadi 540 menit (dengan asumsi 1 seri = 90 menit). Menghadapi sesuatu yang berlebihan tentunya malah bikin capek dong.
Selanjutnya tinggal memaksimalkan kinerja fisik agar hasilnya makin sempurna dan WOW seperti desain produksi yang dipertimbangkan masak-masak, budget yang cukup, pemilihan pemain, serta hal-hal teknis lainnya yang mampu menopang sisi psikis yang sudah diusahakan untuk kuat. Pastinya, dibutuhkan sinergi yang bagus dari kedua sisi tersebut dalam menghadirkan kepuasan. Maksudnya, kepuasan penikmat film gitu.
Sekali lagi, film pendek bisa dijadikan sumber ide yang cukup menjanjikan. Kalau para produser film di Indonesia bisa melihat peluang ini, bisa dipastikan dunia sinema Indoensia tidak melulu sibuk menghadirkan kuntil, pocong, dada dan paha serta humor yang (maunya) lucu. Gilasinema yakin, ada ratusan film pendek dengan ide kisah yang segar dan cukup laku untuk dijual. Buat para kreator film pendek, karya yang dia buat bisa diperlakukan layaknya pilot project lho. Jadi tak ada salahnya menawarkan idenya dalam bentuk film pendek terlebih dahulu. Siapa tahu dengan presentasi yang menarik, ada produser yang tertarik. Mari memanjangkan yang pendek.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
he..he.. judulnya cukup kreatif.. "Movie Erection".. kalo reboot atau sequel.. nama lainnya apa?
Nice Review.. bravo...
Reboot dan sekuel nama lainnya...(jadi mikir yang enggak-enggak nih hehehehe)
Posting Komentar