Kamis, 29 Oktober 2009
KAMINEY
Kamis, 29 Oktober 2009
Guddu dan Charlie (diperankan semua oleh Shahid Kapoor) kembar identik yang gara-gara kematian ayahnya mereka di masa lampau memilih jalannya masing-masing. Keduanya cenderung saling benci dan menyalahkan malah. Guddu dan Charlie memilih jalan hidup yang benar-benar berbeda satu sama lain. Charlie yang bermimpi menjadi Bandar taruhan balapan kuda memilih bergabung dengan gank demi memuluskan mimpinya tersebut. Bahkan, dia menganggap Mikhail (Chandan Roy Sanyal), sebagai saudara kandungnya yang hilang.
Sedangkan Charlie memilih untuk bergabung dengan LSM yang bergerak di bidang AIDS, yang ironisnya justru membuat hamil ceweknya, Sweety (Priyanka Chopra) hamil karena berhubungan tanpa menggunakan pengaman. Lebih celaka lagi, kakak Sweety, Shekhar Bhope (Amol Gupte), yang sedang merintis karir politik menentang hubungan tersebut. Charlie makin terjepit setelah Sweety memaksa untuk dinikahi.
Hidup Guddu yang keras makin tidak karuan ketika terlibat dalam sebuah aksi yang melibatkan gembong obat terlarang, Tashi (Tenzing Nima). Situasi makin pelik dengan keterlibatan beberapa oknum kepolisian yang korup. Shekar yang tidak ingin Sweety menikahi Charlie, mengutus anak buahnya untuk “mengambil” Charlie, sedangkan disisi lain, Guddu yang diketahui membawa obat terlarang bernilai sangat besar, diburu oleh anak buah Tashi dan polisi korup tadi mengingat barang haram tersebut bernilai sangat besar.
Sudah bisa diduga, terjadi kekeliruan target yang diinginkan oleh masing-masing pihak tadi. Disepakati sebuah pertukaran yang membuat Charlie dan Guddu saling bertemu setelah sekian lama. Bukannya saling bantu, keduanya malah cenderung berusaha menyelamatkan diri mereka sendiri. Timbulah kekacauan yang makin balau dengan ketertarikan Shekhar akan barang haram yang tersimpan dalam tas gitar yang disembunyikan oleh Guddu. Puncak kekacauan terjadi ketika semua pihak bertemu dan bertempur di pemukiman padat dimana Shekhar tinggal.
Gilasinema berani mengatakan Kaminey sebagai salah satu film Bolly terbaik yang pernah Gilasinema tonton. Gaya bertutur dan kemasan visual yang berbeda menjadikan Kaminey unik dibandingkan film Bolly kebanyakan. Buat yang suka dengan film-film karya Guy Ritchie, kemungkinan akan menyukai film ini. Bahkan, ada sedikit pengaruh Tarantino dalam Kaminey ini dengan dimasukkannya beberapa kelucuan yang muncul dari konyolnya beberapa tokoh yang dihadirkan.
Yang menarik, Guddu dan Charlie sebagai sosok utama digambarkan jauh dari sempurna dan bahkan melakukan beberapa hal konyol. Contohnya ketika Charlie merasa enggan menikah karena baru merencanakannya untuk tahun 2012, hingga mendapat hujatan dari Sweety, “Menikah 2014, bulan madu di tahu 2009?!” Sedang Guddu, sering digambarkan mengalami dilemma dalam memilih suatu jalan yang bakal dipilih. Keduanya juga digambarkan mempunyai kekurangan dalam kemampuan berbicara.
Kedua karakter yang saling bertolak belakang tersebut membutuhkan kepiawaian acting yang lebih dari cukup. Untungnya, Shahid Kapoor mampu mengemban tugas berat yang Vishal Bhardwaj bebankan kepadanya. Tidak mudah lho memerankan karakter kembar yang saling bermusuhan, apalagi ketika saling berhadapan. Gilasinema sendiri terkesan dengan perubahan pada Shahid Kapoor. Pertama kali melihat aksinya di Ishq Vishk 6 tahun silam. Penampilannya dalam film yang merupakan debutnya tersebut masih terlihat sangat belia.
Bandingkan dengan penampilannya dalam Kaminey ini yang keras, lusuh dan harus melakukan beberapa adegan aksi. Agar penampilannya lebih menghentak, oleh Vishal Bhardwaj, Shahid Kapoor dilarang untuk “beredar” sampai filmnya laris. Rasa penasaran terhadap penampilan baru dari Shahid Kapoor bisa jadi menjadi salah satu nilai jual dari Kaminey dan terbukti efektif menjadikan film ini sebagai salah satu film Bolly terlaris tahun ini, mengalahkan beberapa film yang diprediksi sukses besar semacam Chandni Chowk to China.
Berhasilnya Kaminey menjadi tontonan yang berbeda dibandingkan film Bolly kebanyakan, tidak bisa dilepaskan dari peran Vishal Bhardwaj sebagai sutradara. Sutradara yang sebelumnya sukses menelorkan Omkara ini berhasil menjaga irama cerita hingga menit akhir yang sekitar 120 menit dan tidak membuat penonton merasa bosan, padahal hampir sepanjang durasi kita digempur dengan rentetan gambar suram dan setting yang jauh dari kesan indah. Priyanka Chopra yang merupakan salah satu bintang ternama pun dibalut tanpa polesan wajah.
Dan beruntung Vishal Bhardwaj dibantu oleh Tassaduq Hussain sebagai sinematographer. Paling asyik tentu saja adegan pamungkas ketika berlangsung pertempuran yang melibatkan semua pemain. Seru dan kacau banget. Dan seperti hamper semua film Bolly, Kaminey tak lupa menyisipkan musik asyik. Untuk urusan satu ini, Vishal Bhardwaj turun langsung menggarapnya. Nikmati Dhan Te Nan yang asyik buat ajojing. 3,75/5
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar