Selasa, 18 Maret 2008

DAN IN REAL LIFE

Selasa, 18 Maret 2008


Orang yang sering dan mampu menolong orang lain, belum tentu bisa menolong dirinya sendiri. Hal ini seperti yang dialami oleh Dan (Steve Carrel) duda dengan tiga anak perempuan. Dan yang seorang kolumnis yang memberikan nasehat kepada orang – orang yang mengalami masalah mungkin terlihat sebagai sosok yang sempurna dan bijaksana bagi orang – orang yang membaca tulisannya. Namun tidak dimata orang –orang terdekatnya, terutama ketiga anak gadisnya. Dan memang sosok yang bisa diandalkan, termasuk dalam hal mencuci pakaian dan menyiapkan makanan bagi anak – anaknya, namun mereka menganggap Dan hidup dengan pola yang membosankan dan old fashion.

Hal ini mulai berubah ketika Dan secara tidak sengaja bertemu dengan Marie (Juliette Binoche) yang manis, cerdas dan mempunyai selera humar yang bagus. Meski baru pertama bertemu, entah mengapa keduanya langsung klik. Dan seakan – akan mendapatkan pencerahan setelah pertemuan tersebut. Pencerahan yang langsung meredup ketika dia dihadapkan pada kenyataan bahwa Marie adalah kekasih dari adiknya, Mitch (Dane Cook).

Dengan seluruh keluarga besar berkumpul dalam rangka liburan rutin setiap tahun, mereka diharuskan menahan rasa yang ada diantara keduanya. Marie yang bisa menjalaninya dengan santai membuat geram Dan, yang kurang begitu bisa mengontrol perasaannya, bahkan cenderung kekanakan. Situasi ini menempatkan keduanya pada situasi yang rumit dan menghadirkan kelucuan – kelucuan yang segar bagi penonton. Di satu sisi mereka berusaha menekan rasa mereka demi menjaga keharmonisan yang ada, namun disisi lain ada gairah besar diantara mereka.

Sutradara Peter Hedges, yang menulis cerita film ini bersama Pierce Gardner, mampu menampilkan tontonan yang lucu dan menghibur lewat situasi yang bisa menimpa siapa saja. Kelucuan yang ada bukan muncul dari humor kasar yang seksis ataupun rasis yang banyak hadir di film komedi kebanyakan belakangan ini. Kelucuan benar – benar hadir lewat para tokohnya yang dihadapkan pada situasi yang rumit. Film ini mengalir dengan lancar dan enak dinimati. Suatu hal yang mungkin sudah bisa ditebak bagi mereka yang pernah menikmati karya Peter Hedges sebelumnya seperti Pieces of Apri atau About A Boy dimana dia menulis naskahnya.

Satu lagi keunggulan dari film ini adalah ditampilkannya ikatan kekeluargaan yang kuat. Suatu hal yang makin langka ditemui di film produk Hollywood. Kalau kita perhatikan, memasuki era 2000-an kita banyak sekali disuguhi dengan film – film Hollywood dengan tema disfungsional family yang ditampilkan dengan kelam yang kadang terasa berlebihan dan menyesakkan. Kehadiran film semacam Dan In Real Life ini seakan memberi angin segar dan sangat inspiratif. Yang mengherankan adalah betapa film jenis seperti ini tidak mendapatkan atensi sebesar film komedi yang dangkal, yang hanya bersandarkan pada guyonan dan gambar cabul dan kasar seperti Knocked Up atau Superbad.

Pun demikian, film ini bukannya tanpa kelamahan. Meski didukung dengan para pemain yang bermain bagus, namun dalam film ini kurang memberi perkembangan pada beberapa karakter di luar kedua tokoh utama. Beberapa karakter bahkan terkesan sekedar numpang lewat. Dan patut disayangkan juga bagaimana penulis cerita mengeksekusi cerita. Dengan cerita yang sebenarnya menjanjikan, akhir cerita yang dipilih terasa datar dan biasa.

Bagaimanapun film ini sayang sekali untuk dilewatkan bagi mereka yang ingin merasa terhibur. Apalagi dengan musik kreasi Sondre Lerche yang enak dikuping (mengingatkan pada Badly Drawn Boy di film About A Boy).3/5

English


DAN IN REAL LIFE


People is often able to help other people, but somehow he could not helped him self. This is what have been through by Dan (Steve Carrel) widower with three daughters. Dan who is a columnist that give advise to the troubled people perhaps looks like a perfect and wise person to the people that read what he writes. But not to people that close to him, especially his three little daughter. Dan is a person you can count on, especially on laundry and prepare the meal to his daughter, but they consider that Dan’s live is bored and old fashion.
The thing is getting change when Dan is accidently met with Marie (Juliette Binoche) that is cute, smart and has a good sense of humor. Even they just met, some how the both feel so fit each other. Dan is like get an enlightenment after that meeting. But the enlightenment is about to fade after he faced on reality that Marie is his brother’s lover, Mitch (Dane Cook).
With all the big family is gathering on routine yearly occasion, they have to hold the feeling between them. Marie, who can easy going with it is make Dan upset, that have not a capabilities to control his feeling and little bit childish. This situation is placed both on the complicated situation that give fresh fun to the audience. In one side they try to press their feeling to keep the harmony around them, but in the other side there is a huge passion between them.
The director, Peter Hedges who writes the story with Pierce Garner, is able to perform the show that funny and entertain through the situation that could happened to anyone. The fun that perform is not come up from the rough humor and sexist or even racist that usually we can get in common comedy film lately. The fun is really come out through the character that faced complicated situation. The film is flowing and so enjoyable. One thing that can be guess to they who ever see Peter Hedges’s work like Piece of Apri or About A Boy where he wrote the script.
One of the excellent of the film is that the strong family bound that shown. One thing that become a rare to see in Hollywood’s film. If we noticed, go into 2000’s there are a lot Hollywood’s film that perform family disfunction darkly and sometimes it feel too much and constrict. The present of Dan In Real Life is like to give a fresh air and so inspire. What makes me wonder is that how a film like this never get the big attention than the shallow comedy film, which is based on sarcastic and adult picture like Knocked Up or Superbad.
Even though the film is not without the weakness. Supporting by the star who play well, but in the film is giving less development to a few character out side the two main character. Some character seems just pass through. And it’s shame that how the writer execute the story. With such story that actually promising the ending of the story is feel so flat and usual.
The film is so pity to miss to whom that want to feel the entertainment. And with the music creation from Sondre Lerche that so easy listening (remind me to Badly Drawn on About A Boy). 3/5

1 komentar:

Anonim mengatakan...

yup.....Dan menurutq mewakili satu sisi (menyedihkan) manusia....yg biasa bertindak 'berada d garis yg baik" d mata org.......sempet ngrasa tertohok nonton film ini.....dan gemes plus mangkel ma sikap si Dan.....tapi juga mesakke.....

Posting Komentar

 
GILA SINEMA. Design by Pocket