Sabtu, 27 Februari 2010
20 DI TAHUN 2005
Sabtu, 27 Februari 2010
Saatnya 20 film pilihan Gilasinema yang rilis tahun 2005, setelah cukup lama tidak menyusun list beginian. Jeda ini disebabkan karena banyak sekali film-film rilisan tahun 2005 yang belum Gilasinema tonton dan beberapa judul perlu ditonton ulang biar lebih mantap. The Chronicles of Narnia, King Kong, Madagascar, Constantine, Memoirs of a Geisha adalah beberapa judul terkenal yang belum Gilasinema tonton dan belum ada ketertarikan buat menontonnya. Namun, film-film seperti Turtles Can Fly, Oldboy, The Squid and the Whale, Mrs. Henderson Presents, Match Point, Capote, Good Night, and Good Luck, The Constant Gardener dan Syriana sangat ingin Gilasinema tonton. Munich dan Jarhead pernah menontonnya namun tidak selesai, Junebug yang dipuji banyak kritikus film belum bisa Gilasinema lihat keistimewaannya, bahkan acting Amy Adams sekalipun. Saw II masih cukup terjaga kualitasnya dan harusnya tidak berlanjut lagi, sedangkan Wedding Crashers, The Amityville Horror, The Sisterhood of the Traveling Pants, Because of Winn-Dixie dan Into the Blue tidak mengecewakan sebagai sebuah hiburan.
20. 9 SONGS
Michael Winterbottom itu seperti Lars von Trier yang tahu bagaimana membuat karya controversial. Dengan durasi pendek, Michael menyajikan gaya percintaan sepasang anak muda terkini dengan apa adanya. Maksudnya, benar-benar apa adanya. Ada nuansa romantisme, pencarian sekaligus makna yang hilang dalam hubungan dua insane tersebut
19. TIM BURTON’S CORPE BRIDE
Seperti karya Tim Burton lainnya, Corpse Bride menyajikan sebuah kisah dan visual yang ganjil, imajinatif serta cantik meski tetap menyimpan sebuiah kengerian. Selipan humor khas Tim Burton kadang terasa lucu namun juga membuat merinding
18. THE 40-YEAR-OLD VIRGIN
Meski durasinya terlalu panjang dan kadang terasa membosankan, The 40-Year-Old Virgin tidak bisa dipungkiri adalah sebuah film komedi yang lucu dan berpengaruh, karena setelahnya diikuti dengan beberapa judul dengan pendekatan serupa, yakni dialog-dialog serta visual yang kata orang “jorok”.
17. THE EDUKATORS
Film ini bisa menjadi sebuah referensi yang bagus buat para muda yang senang menyuarakan protes. Dengan nyinyirnya, Hans Weingartner menanyakan, apakah setelah mapan kamu akan tetap kritis, apalagi kalau kamu ada keluaraga yang membutuhkan tanggung jawabmu. Apakah akan selalu bisa mempertahankan sikap anti kemapanan? Idealisme itu butuh konsistensi. Kisah yang berbau-bau politis ini dibalut kisah cinta segitiga yang sayangnya sedikit membuat film kadang out of focus.
16. MILLIONS
Lewat sosok anak kecil (Alex Etel), Danny Boyle lewat Millions memasuki wilayah religi di tengah dunia yang makin mendewakan materi. Hasilnya adalah sebuah film yang lucu, segar, imajinatif dan kritis.
15. WALK THE LINE
Ceritanya sebenarnya klise seperti kebanyakan biopic lainnya, namun film ini tetap mempunyai daya tarik sendiri berkat lagu-lagunya yang asyik dan ditampilkan dengan meyakinkan oleh Joaquin Phoenix. Reese Witherspoon? Kok kayaknya aktingnya tidak istimewa ya
14. THE CHORUS
Kisahnya sebenarnya tidaklah istimewa. Namun tetap saja film garapan Christophe Barratier ini patut dipuji berkat keberhasilannya mengikat emosi penonton dengan baik. Nuansa gambar yang kecoklatan serta penampilan bintang-bintang cilik yang bersinergi dengan bagusnya dengan Gérard Jugnot sukses membuat penonton (Gilasinema) jatuh hati dengan film ini hingga tidak bosan melihatnya berulang kali.
13. TRANSAMERICA
Salah satu film dengan tema transgender terbaik yang pernah dibuat Holly. Pada satu sisi film ini terasa amat lucu namun disisi lain kita merasakan kegetiran yang amat pahit. Seperti halnya kaum transgender itu sendiri, film ini menyajikan sebuah tontonan yang sangat ironis. Peran yang dimainkan Felicity Huffman menurut Gilasinema merupakan sebuah peran yang amat sulit, rumit dan membingungkan yang bisa dipresentasikan dengan baik olehnya. Bahkan, Gilasinema memilih penampilan Felicity Huffman dalam film ini sebagai penampilan terbaik oleh aktris dalam rentang waktu 2000 – 2009.
12. SIN CITY
Tampilan visualnya yang memukau mata berhasil membuat penonton abai akan ceritanya yang sebenarnya tidak bisa dibilang bagus dan rapat serta miskin emosi. Namun creatordi balik film Sin City berhasil membuat penonton seakan sedang menikmati komik yang bergerakbergerak. Film ini menjadi special karena berani tampil beda ditengah gempuran adaptasi komik yang digarap dengan pendekatan yang hampir sama.
11. HUSTLE AND FLOW
Film arahan Craig Brewer ini cukup realis dalam menggambarkan usaha seorang pria rendah dalam usaha meniti karir di jalur musik. Di layar kita disuguhi gambaran hidup yang keras kaum pinggiran (kulit hitam) yang mungkin terasa vulgar dan kasar. Namun siapa yang mengira dari tempat sekelam itu muncul sebuah karya yang cukup enak dinikmati. Terrence Howard tampil sangat bagus sebagai germo kasar. "It's Hard out Here for a Pimp" sungguh enak di kuping. Crazy Heart-nya bias dibilang versi country Hustle and Flow.
10. PRIDE AND PREJUDICE
Kisah klasik nenek moyang rom com ini digarap apik oleh Joe Wright dan didukung penampilan memikat dari Keira Knightley dan Matthew Macfadyen hingga kisah klasik ini menjadi tetap segar dan masih asyik dinikmati.
9. BROTHERS
Film yang ditahun 2009 diremake dan dibintangi Jake Gyllenhal, Tobey Maguire dan Natalie Portman ini menghadirkan banyak kontra didalamnya layaknya dua bersaudara dalam satu keluarga. Kepiawaian Susanne Bier dalam menggarap sebuah dalam keluarga sungguh patut diacungi jempol. After the Wedding menjadi salah satu buktinya. Penggunaan filter memang menghasilkan gambar-gambar kelabu meski terselip warna terang didalamnya, namun film ini entah mengapa terlihat indah. Apalagi dengan tampilan gambar di penghujung cerita yang indaaaah banget.
8. A HISTORY OF VIOLENCE
Sesuai judulnya, film ini menggambarkan dengan baik sejarah kekerasan dimana siapa yang kuat dia yang bakal bertahan. Itu saja.
7. THE NEW WORLD
Film yang sangat puitis yang sayangnya berpotensi membosankan bagi banyak penonton. Terrence Malick, dalam pandangan Gilasinema, berhasil menggambarkan dengan bagus apa itu The New World yakni ketika dua dunia (nilai) bertemu, maka akan tercipta sebuah dunia baru meski dalam prosesnya akan sangat menyakitkan karena sarat dengan pertentangan. Apakah dunia baru ini sesuatu yang lebih baik atau lebih buruk, diserahkan pada individu-individu yang hidup didalamnya dengan alam yang menjadi saksinya. Penampilan Q'Orianka Kilcher terasa mistis dan alami.
6. DOWNFALL
Menyaksikan film ini kita seakan diajak memasuki sebuah ruang terbatas dimana banyak hal didalamnya. Mulai dari harapan dan keputusasaan, keberanian – ketakutan, kepongahan – kehancuran, pengkhiatanan – kesetiaan, pemujaan – pemurtadan, kebahagiaan – kesedihan, kemenangan – kekalahan, suka cita – tragedi, persatuan - perpecahan dan masih banyak lagi. Semua hal tadi membuat Downfall merupakan sajian yang padat memuaskan sekaligus menyesakkan. Adegan setelah ”peniduran” anak-anak Hitler menjadi adegan paling kejam yang pernah Gilasinema lihat. Bruno Ganz tampil amat sangat memikat sekali sebagai Hitler dan seperti Felicity Huffman dalam Transamerica, Bruno Ganz pantas masuk list penampilan terbaik oleh actor dalam kurun waktu 2000 – 2009.
5. CRASH
Film yang penuh dengan khotbah yang pastinya bisa membuat sebagian penonton merasa muak. Terlalu banyak yang ingin disampaikan. Paul Haggis dengan kejamnya memaksa penonton untuk menerima berbagai “tabrakan” yang terjadi antar tokoh yang dihadirkan. Hebatnya, film ini berhasil mengikat penonton untuk bertahan hingga film berakhir. Adegan si tukang kunci selalu sukses membuat air mata Gilasinema menggenang (berlebihan). Namun, rasa kesal senantiasa muncul tiap kali Ludacris dihadirkan. Keunggulan film ini terletak pada aktualitas kisahnya pasca tragedy 9/11. Bagaimana stigma membentuk pola pikir hingga diwujudkan dalam penghakiman tanpa ampun. Dalam Crash, dunia serasa dipadatkan hingga menyesakkan.
4. ME AND YOU AND EVERYONE WE KNOW
Baca ulasannya disini.
3. BROKEBACK MOUNTAIN
Rasanya tidak ada film yang mengangkat isu gay yang sefenomenal Brokeback Mountain. Saking fenomenalnya, Gilasinema ingat komik Benny & Mice sempat terkena demam Brokeback Mountain. Ang Lee secara “kejam” menelanjangi konsep maskulinitas. Didukung barisan cast muda yang bakal menjadi besar yang bermain kuat serta petikan gitar Gustavo Santaolalla, Brokeback terasa syahdu sekaligus mengiris hati. Brokeback Mountain bisa dibilang versi tragis dari The Wedding Banquet. Kisah cinta Ennis del Mar (Heath Ledger) dengan Jack Twist (Jake Gyllenhaal) seakan menegaskan salah satu peribahasa Jawa “tresno jalaran saka kulina”.
2. ENRON : THE SMARTEST GUYS IN THE ROOM
"This is not a political documentary. It is a crime story” demikian kata Roger Ebert yang menurut Gilasinema amat tepat dalam menggambarkan film ini. Enron: The Smartest Guys in the Room adalah sebuah olok-olok kejam dan kasar terhadap orang-orang pintar yang memanfaatkan kepintaran mereka untuk memanipulasi orang lain. Sebuah film yang amat sangat provokatif dan bisa membangkitkan kamu marah dan menghujat mereka yang korup. Lagu-lagu yang dihadirkan berhasil mempertajam kritikan. Ulasan lengkapnya bisa kamu baca disini.
1. CACHE (HIDDEN)
Wow! Wow! Wow! Itulah reaksi Gilasinema setelah menyaksikan Caché untuk kali kedua. Seperti judulnya, film yang terkesan biasa secara visual ini menyimpan sebuah cerita yang dahsyat dan tajam, serta beberapa adegan yang mengejutkan. Setelah menyaksikan film ini kita akan melihat betapa konyolnya kemarahan, dendam, perselisihan, perang atau apapun itu wujudnya yang sejenis. Kita jadi berpikir, mungkinkah segala perselisihan di dunia ini disebabkan oleh sesuatu yang amat kekanak-kanakan. Film ini juga menyoroti kepongahan orang-orang berpendidikan serta bagaimana media berperan dalam menyebarkan informasi yang tidak utuh dan apa adanya.. Opening title unik dan adegan pembukanya merupakan sebuah pengantar yang bagus sekali.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
7 komentar:
saya sama sekali gak ngerti om pas nonton cache hahaha
Aku nonton dua kali biar paham. Pertama kali lihat ya, "ini apaan sih" :D
aku termasuk org yang banyak kecewa ditahun ini,
Crash yang 'tiba2' menang dari Brokeback, dan gimana Reese Witherspoon mengalahkan Felicity Huffman
waktu itu bener2 pengen ngelempat tv sama tople saking sebelnya :'(
btw, ttg Chace, film ini sukses bikin saya baru tidur menjelang pagi,
hasil nonton komentar Haneke berapa puluh menit pun gak ngasi jawaban clear makna dalam Chace, yang pasti dia hanya bilang setiap org gak ada yg sangat baik or buruk, ada sisi abu2 dan rasa bersalah berperan besar
endingnya juga sangat perfect, scene mengobrol antar anak2 jadi jawaban bahwa whatever happen in the past, generasi selanjutnya toh akan tetap hidup
curious sama Benny's Video dan The White Ribbon, belum nonton ini
9 songs kayaknya udah dua kali masuk list mas, jadi penasaran hehe. crash bagus, tapi kenapa ya kok anaknya michael pena ketembak tp masih hidup, bingung juga hehe
trus history of violence kok cuma gitu doang mas, jelasin lg dong...
walk the line bagus, meski gak bagus2 amat. durasi kepanjangan juga pengaruh, untung ada lagu2nya yang gak bikin bosen
@EkaJAzz: itu kan pistolnya udah gak diisi peluru sama si anaknya yg perempuan itu.
@movietard; bener bgt, thun 2005 bener2 masa OScar paling terpuruk, masih inget saya waktu semua orang mencaci juri oscar pas Oscar menang. Terus Reese Witherspoon menang over Felicity, nyebelin sekale. Kasusnya sama kayak Sandra Bullock tahun ini deh.
@Gilasinema: speaking for The Wedding Banquet, saya kagum dengan cara ang lee mengenalkan budaya pernikahan china, tapi mbok ya, ending film dan konklusinya ngarang banget deh, lol.
Cache belum nonton nih, kaga ketemu2 filmnya.
@Movietard: typo: pas crash menang maksudnya.
@movietard : film Cache memang multi tafsir banget. Intinya menurutku bermula dari kecemburuan masa kecil. Cache menurutku versi sepi dari Crash. Ada Pride and Prejudice disini.
@eka : lah itu yang aku tangkep. history if violence menurutku memang sesimple itu, cuman digarap dengan apik. Coba deh nonton dulu. Mungkin ada interpretasi lain yang bisa dibagi sama kita.
@awya ; makasih penjelasannya
Posting Komentar