Sabtu, 20 Februari 2010

HARAP MAKLUM, ADA ARISAN BRONDONG

Sabtu, 20 Februari 2010

”Menikmati film Indonesia itu jangan bermodalkan ekspektasi yang berlebihan”, begitu pesan yang sering Gilasinema terima dari teman yang pekerjaannya melaporkan perkembangan film nasional. Pesan tersebut kembali ditekankan manakala Gilasinema keluar sebelum waktunya (bukan ED lho) saat menonton Arisan Brondong. Terus terang Gilasinema sebal dengan pesan dari teman tersebut, bukan dengan si pemberi pesan. Arisan Brondong merupakan film pertama yang Gilasinema tonton di bioskop di tahun 2010 ini. Membaca premisnya, Gilasinema membayangkan bakal mendapatkan suguhan yang lumayan segar layaknya Kawin Kontrak karenanya cukup layak ditonton di bioskop dengan tiket seharga Rp. 15.000,00 (meski sedikit ini uang lho dan didapat dari bekerja). Gilasinema berusaha keras untuk tidak membandingkan Arisan Brondong dengan Quickie Express. Jadi, ketika Kawin Kontrak menjadi patokan, rasanya ekspektasi Gilasinema tidak terlalu tinggi kan?!
Kenapa Gilasinema sebal dengan pesan dari teman tadi? Karena pesan tersebut seakan mensyaratkan adanya pemakluman terhadap film produk dalam negeri. Harap maklum kalau kualitasnya begitu – begitu saja dan jangan terlalu kritis menyikapi kisah yang disajikan oleh para sineas Indonesia. Namun, sampai kapan pemakluman itu harus kita persembahkan? Pemakluman itu butuh kesabaran, dan kesabaran itu ada batasnya. Ketika menghadapi anak kita yang nakalnya minta ampun, apa harus kita maklumi terus dengan perkataan ”ah...namanya juga anak-anak” Kalau film Indonesia selalu kita maklumi kualitasnya, kapan perfilman Indonesia bisa maju? Kalau kenakalan seorang anak terus kita maklumi, kapan anak tersebut bisa tumbuh dewasa?


Kembali pada Arisan Brondong. Film ini sebenarnya punya ide cerita yang nakal dan berpotensi menjadi sebuah tontonan yang segar. Apalagi ada Helfi Kardit yang duduk di kursi sutradara. Gilasinema sempat mempunyai pengharapan terhadap sutradara satu ini ketika menghasilkan Lantai 13 dan Mengaku Rasul yang menurut Gilasinema cukup pantas ditonton untuk ukuran film Indonesia (hey....bukankah ini sebuah bentuk pemakluman?). Sayang sekali, dalam penggarapannya, Helfi Kardit seolah ingin menghadirkan sebuah tontonan yang memadukan drama dan komedi. Maksud ini justru membuat Arisan Brondong menjadi sajian yang serba tanggung. Sentuhan drama memaksa penulis cerita untuk memasukkan pesan moral yang mementahkan humor-humor yang dihadirkan sebelumnya. Kelucuan menjadi terasa garing ketika kemudian ada drama yang terkesan dipaksakan dan mudah ditebak. Gilasinema memahami (lagi-lagi ini sebuah pemakluman), tidak mudah bagi penulis cerita untuk menghadirkan komedi seks dengan sasaran penonton remaja. Meleset sedikit bisa dihujat menyebarkn gaya hidup seks bebas. Tapi kok hambatan ini bisa dilalui dengan mulus pada Kawin Kontrak ya?


(Terpaksa, terpaksa, terpaksa) Gilasinema membandingkan Arisan Brondong dengan Quickie Express karena tidak bisa dipungkiri benang merah cerita kedua film ini begitu mirip. Quickie Express terlihat lebih total dalam menghadirkan keliaran-keliaran hingga terkesan lebih dinamis. Keberhasilan Quickie Express dalam menghadirkan hiburan terletak pada tidak terlihatnya usaha penyampaian pesan moral pada penonton. Tidak ada kesan penghakiman terhadap Profesi yang dijalani trio Aming, Tora dan Lukman. Pada Arisan Brondong, penyesalan yang diperlihatkan oleh salah satu pemuda justru membuat muak. Arisan Brondong bisa dibilang versi junior dari Quickie Express. Dengan kata lain, Quickie Express merupakan senior dari Arisan Brondong. Yang namanya yunior, harap dimaklumi (tuh kan pemakluman lagi) kalo belum bisa menyaingi yang lebih senior. Tapi rasanya si yunior bakalan mendapatkan apresiasi melimpah bila bisa mengalahkan, paling tidak mengimbangi, yang senior. Tapi sekali lagi, HARAP MAKLUM, namanya juga yunior.


Oke, mari kita membuat (banyak) pemakluman dan sedikit merendahkan standar apresiasi kita. Eh....(dengan gaya ibu-ibu rumpi) Arisan Brondong cukup menghibur lho jeung. Beberapa humor yang bagi Gilasinema cukup menyesakkan, ternyata cukup berhasil membuat penonton di belakang Gilasinema terbahak-bahak lho. (Hmmm....Berarti ada yang salah dengan selera humor Gilasinema). Jangan lewatkan adegan wax bulu dada ala The 40-Year-Old Virgin. Penampilan Bella Saphira sunggguh sangat berbeda dibandingkan peran-peran dia sebelumnya. Meski kadang terkesan berlebihan dan dibuat-buat, Bella Saphira terlihat cukup serius menjalankan tugasnya lho, hingga sosok tante girang bisa dia representasikan dengan cukup baik. Ferly Putra anaknya imut juga, jadi gak heran kalau para tante girang dibuat gemas olehnya. Andi Soraya? Sutralah bo, untuk peran binal, mana ada aktris yang lebih baik dari dia. Erika yang aktris bokep Jepang itu sangat menggairahkan, dan Heather Storm ternyata liar juga. Bikin gemesss...gemesss...gemessss.Sebagai puncak pemakluman, Gilasinema tidak akan memberikan rating pada Arisan Brondong. Sekian PEMAKLUMAN dari Gilasinema. Terima kasih.
PUASSSS?!

10 komentar:

Dimas Daniel mengatakan...

Hai om..
saya juga mereview film Arisan Berondong lho di blog saya. Tapi gak selengkap om sih.
Cuma sekilas doang. Hehehe.
Saya setuju yang poin Bella Saphira bener2 mirip tante2 banget. Hahaha.

ajirenji mengatakan...

seperti Glenn Fredly bikin lagu2 dahsyat karena patah hati, Gilasinema pun bisa bikin ulasan mantep karena sakit hati nonton film yg jelek.

lanjutkan! ^o^ v

Anonim mengatakan...

Anda puassss, saya loyo....
Lho?????

gilasinema mengatakan...

@dimas daniel : haloo dimas, aku udah mampir. Kayaknya sering banget dolan ke bioskop ya. Semua film yang tayang ditonton.

@ajirenji : nih orang paling suka kalo ada yang emosi. Provokator :P

@yusahrizal : bener-bener bikin loyo hingga keluar sebelum waktunya hehehehe...

Anonim mengatakan...

berapa ni ngasik bintangnya om?????wikikiki

Dimas Daniel mengatakan...

Makasih atas kunjungannya. Ya gitu deh, oom. Bioskop is my fav place. Hehe.

Anyway, thanx banget udah ngasih link blog saya di blognya oom. It such an honour for me. :) Makasih banget... hehe.

gilasinema mengatakan...

@delupher : bintangnya masih dilangit. Susah ngambilnya :P

@dimas: sama-sama...terima kasih...kalau kebioskop jak-ajak ya hehehehe...

Vania mengatakan...

Berasa mirip gambar ini posternya...
http://photos-d.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs192.snc3/19959_102343706463578_100000638461178_69269_7823206_n.jpg

Nih dari film series gossip girl

Kania Kismadi mengatakan...

tuh kan betul dugaan saya.. niru2 quickie express.. huh.. tapi pasti kalah deh dari quickie.. kalah keren, dan kalah segalanya.. hahaha.. tapi memang pengen ditonton sih untuk diliat sendiri :o

enjel mengatakan...

wow filmnya sangat cetar membahana

Posting Komentar

 
GILA SINEMA. Design by Pocket