Sabtu, 20 Desember 2008

HUNGER

Sabtu, 20 Desember 2008


Kata “hunger” kalau kita cari di dalam kamus merujuk pada situasi kelaparan, kurang makan serta kurang gizi, serta seringkali diidentikkan dengan tragedy busung lapar yang sering terjadi di wilayah-wilayah sulit pangan dan miskin, seperti yang jamak di Negara dunia ketiga, terutama Negara-negara yang berada di kawasan Africa. Namun fillm Hunger karya debut dari sutradara Steve McQueen ini merujuk pada peristiwa aksi protes yang terjadi pada tahun 1981, tepatnya di Irlandia.
Aksi protes berawal dari tahun 1976, ketika tahanan bernama Kieran Nugent memulai melakukan aksi protes dengan menolak semua fasilitas yang diberikan oleh Inggris terhadap mereka aktivis Irish Republican Army (IRA) dan Irish National Liberation Army (INLA) di penjara. Mereka menolak disamakan dengan tahanan lainnya, karena mereka beranggapan apa yang mereka lakukan bukanlah sebuah tindak criminal. Mereka menolak menggunakan seragam tahanan danmeilih telanjang daripada memakai seragam tersebut, menolak melakukan aktivitas yang dijadwalkan, menuntut hak untuk berhubungan dengan tahan politik lain serta hak untuk mendpatkan akses ilmu serta rekreasi, menuntut satu pengunjung, satu surat dan satu parsel setiap minggu serta menuntut keringanan hukuman.
Mereka mempertajam aksi mereka dengan melakukan aksi yang dikenal dengan “dirty protest”. Mereka menolak mandi, mengotori sel mereka dengan tinja dan makanan basi, membuang urine mereka di sepanjang lorong sel serta menolak sel mereka dibersihkan. Aksi ini ternyata tidak mendapatkan tanggapan dari pemerintah Inggris.
27 October 1980, tahanan yang bernama HM Prison Maze memulai “hunger strike” atau apa yang dikenal dengan aksi mogok makan. Ditengah perang urat syaraf antara kedua belah pihak, aksi mogok makan mulai menelan korban. Hal ini membuat pemerintah Inggris sedikit melunak, dan mengakhiri aksi mogok para tahanan setelah berjalan selama 53 hari.
Namun tenyata pemerintah Inggris (Margaret Thatcher yang berhati besi) mengingkarinya dan kukuh dengan anggapan bahwa mereka tetaplah sebagai criminal. We are not prepared to consider special category status for certain groups of people serving sentences for crime. Crime is crime is crime, it is not political", demikian Thatcher beralasan. Bobby Sands yang merupakan aktivis adri IRA, pada 1 Maret 1981 memulai aksi mogok makan yang kedua demi menekan Thatcher. Aksi ini mulai mendapatkan atensi yang besar dari berbagai pihak.
Masing – masing pihak kukuh dengan apa yang menjadi pilihan sikap mereka. Sampai dengan meninggalnya Bobby Sands pada 5 Mei 1981, dan diikuti dengan meningggalnya beberapa tahanan lainnya, Pemerintah Inggris tetap tidak sudi memenuhi tuntutan dari para tahahan. There was never a deal, there was never a "take it or leave it" option at all". Meski demikian, aksi dari tahanan tadi mendapatkan simpati luas yang membuat Pemerintah Inggris mendapatkan sorotan.
Lewat film Hunger ini, sutradara berhasil menyajikan aksi diatas tadi dengan bahasa gambar yang memikat. Sebuah sajian sinematik yang amat kuat. Kita disuguhi kehidupan penjara yang yang kotor, jorok dan bertabur kekerasan. Bagaimana para tahanan hanya menggunakan selembar kain untuk menutupi tubuh, “menghiasi” dinding sel dengan tinja, mengalirkan air seni mereka sepanjang lorong sel hinnga kreativitas yang muncul sebagai akibat kekangan yang kuat.
Kita juga disuguhi gambar, betapa tersiksanya mereka para tahanan, ketika secara paksa mereka “dimandikan” serta sel yang bersih. Kelaparan yang bagi banyak orang merupakan wujud dari kondisi yang lemah, lewat aksinya, para tahanan justru menempatkan kondisi lapar sebagi sebuah “senjata” untuk melawan. Di tengah film kita disuguhi diskusi menarik dan panjang tanpa jeda (17 menit!) antara pendeta dengan Bobby Sands. Acungan dua jempol bagi Michael Fassbender yang berperan sebagai Bobby Sands, meski baru mendapatkan perhatian setelah setengah durasi film. Dia begitu total dalam memainkan perannya. Perhatikan perubahan fisiknya hingga akhir film. Sungguh menyedihkan dan menimbulkan simpati.
Secara keseluruhan, film Hunger tampaknya dihadirkan sebagai sebuah olok-olok bagi pemerintah Inggris. Olok-olok disini ditampilkan lewat gambaran kontras antara sipir penjara dengan para tahanan. Awal film kita diajak untuk melihat sipir penjara yang hidup dirumah yang bersih yang sedang mencuci tangannya yang luka yang membuatnya meringis, makan dengan santun dan meninggalkan rumah dengan diam dan dingin. Selanjutnya digambarkan betapa dia bukanlah sosok yang bersahabat, bahkan dengan hewan lemah, tertekan ketika memberikan hukuman dan menemui ajal yang tragis ketika menguinjungi ibunya dipanti jompo.
Bandingkan dengan para tahanan yang tinggal dalam ruang sempit, kumuh dan jorok, menganggap binatang kecil sebagai sesuatu yang berharga, keluarga yang mencintainya, kekuatan yang muncul ketika melakukan perlawanan yang diperlihatkan lewat sorot mata serta menghadapi ajal dengan kebanggaan. Sungguh sebuah penggambaran yang ironis. 4,25/5

0 komentar:

Posting Komentar

 
GILA SINEMA. Design by Pocket