Kehamilan di luar nikah jamak terjadi di banyak tempat. Pelakunya yang kebanyakan remaja menjadi momok yang menakutkan sekaligus memalukan bagi orang tua yang bersangkutan. Di jaman yang semakin menjunjung tinggi eksistensi pribadi dan makin permisif ini memang menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian besar orang tua dalam membesarkan anak mereka. Anak semakin berani mengambil sikap dan mengemukakan pendapat, serta kadang bersikap sok dewasa meskipun pada kenyataannya mereka benar – benar masih mentah.
Kembali ke persolan hamil di luar nikah tadi. Kehamilan tersebut seringkali terjadi pada remaja yang memang mempunyai rasa ingin tahu yang besar. Ingin mencoba semua, termasuk berrmain – main dengan sex, walau belum saatnya mereka mengenyam pengalaman tersebut. Kehamilan di luar nikah disikapi tidak sama, tergantung budaya dan pola pikir suatu wilayah.
Lewat film Juno, yang naskahnya ditulis oleh Diablo Cody, seorang mantan stripper, kita diajak untuk melihat salah satu alternative dalam menyikapi kehamilan di luar nikah. Juno (Ellen Page) seorang gadis berusia 16 tahun mendapati dirinya hamil setelah berhubungan sex dengan teman cowoknya Bleeker (Michael Cera). Merasa belum siap memikul tanggung jawab sebagai seorang ibu, dengan didukung kedua orang tuanya dan juga temannya berniat mencarikan orang tua angkat.
Tema yang diangkat tergolong biasa dan seperti ditulis diatas tadi, banyak terjadi di sekitar kita. Namun film ini menjadi lain berkat naskah yang tidak lazim. Ibarat seorang sopir, penulis cerita menjalankan kendaraannya seenak hatinya dan menabrak banyak tatanan. Mulai dari karakterisasi, alur cerita maupun eksekusi cerita yang dipilih. Kehamilan di luar nikah disikapi secara santai dan bukanlah sebuah kejadian yang memusingkan. Meminjam istilah anak remaja sekarang: asyik – asyik saja! Dari gaya penulisan yang terkesan “ugal-ugalan” ini muncul kelucuan – demi kelucuan yang tidak biasa.
Kekuatan dari film ini memang ada pada naskahnya. Diablo Cody terlihat paham akan kehidupan dan pola pikir anak remaja masa sekarang. Remaja yang akrab dengan budaya instant dan internet. Remaja yang easy going dan hidup dalam gempuran informasi yang mengalir deras. Naskah film ini makin asyik berkat pemilihan kata – kata yang aneh namun menggelitik dan menghadirkan bunyi yang asyik. Menikmati film ini memang lebih asyik dengan teks Inggris. Mungkin agak sedikit sulit untuk memahaminya, namun lumayan bisa menambah perbendaharaan kata. Intinya naskah film ini sangat mencerminkan jiwa remaja. Naif, centil, sembarangan dan apa adanya, serta kadang terkesan norak dan kasar.
Naskah yang kuat mampu memancing kemampuan acting para pemerannya. Ellen Page bermain santai dan menggemaskan, meskipun penampilannya di Hard Candy lebih menyengat. Jennifer Garner mampu membuktikan bahwa dirinya bisa acting, begitupun dengan Jason Bateman. Pasangan Allison Janney dan J.K. Simmons mampu menghadirkan kesegaran tersendiri. Sutradara Jason Reitman, mampu mengemas film ini dengan baik. Sutradara yang sebelumnya menghasilkan film bagus, Thank You For Smooking, tampaknya akan menjadi sutradara hebat kedepannya. Jangan acuhkan lagu yang hadir di film ini. Liriknya nakal dan menggelitik, serta mampu merangkum jiwa sebuah adegan.
Mungkin akan banyak penonton (konservatif) yang sulit menerima cerita yang dihadirkan, seperti halnya ketika kita mencak –mencak bila ada pengemudi yang asal mengemudikan mobilnya. Namun, tidak bisa dipungkiri ada banyak cara dalam menyikapi suatu persoalan. Di luar konteks benar atau salah atas sebuah pilihan, sepanjang tidak merugikan dan dilakukan secara sadar serta bertanggung jawab, ada baiknya kita menghormati pilihan yang diambil. Mungkin inilah maksud dari penulis cerita. Perlu diingatkan, dampingi anak anda ketika mereka menyaksikan film ini karena bisa jadi mereka mengambil kesimpulan yang salah akan apa yang dihadirkan. 3,5/5
2 komentar:
Siapa Elllen Page? Nama ini kurang familiar bagi saya yang famous ini. Sampai akhirnya saya ketemu Jeung Page di Blok M 21 dalam Premiere Juno. Inilah racikan padat legit ala Diablo Cody yang bergizi tinggi dan tinggal LHEEEPPP.... Tak perlu mengernyitkan dahi saat menyaksikan film ini. Tak perlu khawatir ngantuk. 96 menit sudah cukup untuk belajar memaknai kisah hidup gadis 16 tahun. Inilah salah satu suguhan audio visual yang ringkas dan mencerdaskan. that's Juno, Right?!
setuju 100 % ma pendapat gilasinema.....!!!
wes idem pokoke.....cucok.
Posting Komentar