Senin, 12 Mei 2008

ST. TRINIAN'S

Senin, 12 Mei 2008

St. Trinian’s ini diangkat dari komik karya Ronald Searle yang pertama kali terbit pada tahun 1948 dan telah difilmkan sebanyak tujuh kali. Kisahnya seputar sekolah cewek berasrama. Jangan bandingkan dengan gambaran sekolah di buku – buku karya Enid Blyton yang banyak mengandung pesan moral. Bisa dibilang sekolah yang digambarkan dalam St. Trinian’s bagai sebuah anti tesis. Komiknya termasuk sadis dan kasar, apalagi para pelakunya para cewek. Didalamnya, kreator tak segan menggambarkan cewek yang terbunuh, berjudi, mabuk dan merokok.

Entah alasan apa yang menyebabkan Carnaby (Rupert Everett), ayah Annabelle (Talulah Riley), hingga memasukkan anak gadisnya ke St. Trinian. Yang dia ketahui, ayahnya sudah kenal dan akrab dengan kepala sekolah tersebut, Miss Camillia (Rupert Everett juga). Sejak awal Annabelle menolak keinginan ayahnya. Hal tersebut makin menguat ketika dia sampai di sekolah tersebut.

Annabelle yang santun lagi “bersih” dihadapkan pada rekan sekolah yang aneh bin ajaib. Belum lagi para pengajar yang eksentrik. Sulit bagi Annabelle untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru tersebut mengingat sekolah sebelumnya yang berbeda 180 derajat. Sampai pada suatu hari, datang rombongan dari sekolah Cheltenham Ladies College yang menantang bertanding hockey. Pertandingan tersebut disponsori oleh Menteri Pendidikan untuk membuktikan rumor yang beredar tentang betapa “seramnya” St. Trinian. Ternyata Menteri Pendidikan, Geoffrey (Colin Firth) mempunyai keterkaitan dengan Miss Camillia di masa lalu. Dan secara kebetulan putri Geoffrey, Verity (Lucy Punch), merupakan musuh bebuyutan dari Annabelle di sekolah sebelumnya. Pertandingan tersebut akhirnya dimenangkan oleh St. Trinian lewat pertandingan yang brutal dan tanpa mengindahkan nilai – nilai sportivitas.

Namun muncul masalah baru, karena ternyata St. Trinian diambang kebangkrutan yang mengancam kelangsungan sekolah tersebut. Maka dipersiapkanlah rencana untuk mengatasi masalah tersebut, yakni mencuri lukisan kondang karya Vermeer yang dipajang di Galeri Nasional, Girl With A Pearl Earring! Lagi - lagi sebuah kebetulan dihadirkan. Final lomba cerdas cermat antar sekolah rencananya akan diselenggarakan di galeri tersebut. Maka dimulailah dua misi anak – anak St. Trinians. Bagaimana mereka dapat menembus final dengan pola pengajaran yang di luar sekolah normal, serta bagaimana mereka menembus pengamanan lukisan Girl With A Pearl Earring yang ketat.

Menyikapi film ini tidak perlu serius – serius amat, karena sutradara Oliver Parker dan Barnaby Thompson mengemas film ini murni sebagai hiburan. Dan film ini memang sangat menarik. Selain karakter – karakter yang unik, film ini juga menampilkan adegan – adegan yang lumayan lucu. Adegan ketika pak menteri terperangkap di kamar cewek atau adegan melakukan inspeksi mendadak ke St. Trinian dengan membawa pers mampu memunculkan tawa penonton.

Apa yang dihadirkan di St. Trinian’s tak ubahnya seperti sebuah anti tesis pola pendidikan konvensional yang mengharuskan para murid menjadi pandai lewat kurikulum yang ditawarkan. Di St. Trinian, para muridnya bebas berkembang menurut minat dan bakat mereka, meski ujung – ujungnya menjadi kriminal sekalipun. Sebuah pendekatan yang munkin tidak akan bisa diterima oleh kaum konservatif. Kabarnya sekolah seperti ini menag ada di Inggris sana, namun tidak sebrutal yang ditampilkan dalam kisah St. Trinian ini.

Film ini sangat pop, karena didalamnya digambarkan kehidupan remaja cewek jaman sekarang berikut atributnya, seperti pemanfaatan You Tube dalam sebuah adegan. Belum lagi kostum dan make – up para gang St. Trinian yang semau gue namun tetap terlihat menarik. Film ini juga memasukkan referensi film – film kondang yang mempengaruhi pola pikir beberapa karakter cewek yang ada. Tak ketinggalan dimasukkannya hal – hal yang berkaitan dengan karya sastra kondang dari Inggris, Pride and Prejudice. Pengambaran Miss Camillia pun diidentikkan dengan Camillia Parker Bowles. Intinya, film ini British banget.

Secara keseluruhan, film ini enak buat dinikmati, terutama ketika pikiran sedang penat. Abaikan eksekusi cerita yang too easy to be true. Penampilan para ceweknya yang lumayan belum dikenal, mampu menghadirkan kesegaran tersendiri, terutama si Talulah Riley yang sekilas seperti Angelina Jolie versi belia. Film yang rencananya akan dibuatkan sekuelnya ini sangat cewek banget, karenanya sangat direkomendasikan buat para cewek, terutama bagi mereka yang berjiwa pemberontak. Belum lagi kehadiran lagu – lagu asyik dari Lily Allen, Sugababes maupun Girls Aloud. Sekedar saran, jangan campurkan apel segar dengan apel busuk. 2,75/5

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Jadi pengen nonton, soalnya saya suka film yang seperti ini.

Anonim mengatakan...

aku udah pernah nton film ini dan keren banget!!!!

pkox yg blum nton hrs nton!!!!

Posting Komentar

 
GILA SINEMA. Design by Pocket