tag:blogger.com,1999:blog-39998510227279050242024-02-22T21:39:50.696+07:00GILA SINEMAGILASINEMAhttp://www.blogger.com/profile/02271951775255363514noreply@blogger.comBlogger380125tag:blogger.com,1999:blog-3999851022727905024.post-32431893972430355682010-06-25T14:36:00.005+07:002010-06-25T15:00:03.049+07:00BERHENTI SEJENAK UNTUK PERUBAHAN<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLti0V6Y4MdtEJSO6ZF0TI3NxW_wJNUaHmz4ihzSb_kWNzz7fVAhPqkjiqOguuyvWga0f2XuX_0rt1UTkdsjmOoRjF4frORlQDnfoR235xMxEWxkRx9pFcKW9GjYJ5i2yAh6SYxhvuKto/s1600/119498647262611175smiley118.svg.med.png"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 294px; height: 299px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLti0V6Y4MdtEJSO6ZF0TI3NxW_wJNUaHmz4ihzSb_kWNzz7fVAhPqkjiqOguuyvWga0f2XuX_0rt1UTkdsjmOoRjF4frORlQDnfoR235xMxEWxkRx9pFcKW9GjYJ5i2yAh6SYxhvuKto/s400/119498647262611175smiley118.svg.med.png" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5486617924875159554" /></a><br />Bagi saya, perubahan itu wajib hukumnya. Perubahan itu wujud kalau kita hidup, karena menandakan sebuah pergerakan, entah itu ke arah yang lebih baik atau sebaliknya. Perubahan terjadi sebagai bentuk adaptasi manusia agar tetap eksis. Siap tidak siap, perubahan harus kita lakukan dan kita hadapi. Berdasarkan hal tersebut, saya akan melakukan perubahan yang cukup besar terhadap blog GILASINEMA sebagai wujud penyesuai terhadap status baru yang akan saya sandang. Status baru membawa konsekuensi penyesuaian demi penyesuaian serta tanggung jawab baru hingga menulis di blog yang sebelumnya menjadi salah satu aktivitas saya yang cukup penting menjadi kegiatan dengan urutan prioritas yang tidak lagi tinggi. <br />Perubahan status yang akan menimpa diri saya, menjadi momen yang pas untuk melakukan perubahan pada blog GILASINEMA. Postingan ini adalah postingan terakhir saya sebagai GILASINEMA. Saya masih akan tetap nge-blog namun dengan intensitas yang lebih sedikit dan dengan nama blog yang berbeda. Perubahan nama ini akan terjadi sewaktu-waktu, tergantung kesempatan waktu yang saya miliki. Apabila blog GILASINEMA sudah tidak bisa lagi dibuka, berarti sudah terjadi perubahan nama. Kalau semuanya berjalan lancar, kemungkinan blog GILASINEMA akan berubah nama menjadi CURHATSINEMA. <br />Ketika niat ini saya sampaikan terhadap salah satu teman yang merupakan fans berat blog GILASINEMA (sok kondang hehehehe…), teman saya tersebut langsung mencak-mencak. Menurut dia, nama GILASINEMA itu sudah sangat catchy dan ikonik. Sebuah pernyataan yang membanggakan. Namun perubahan tetap harus terjadi meski sebenarnya sangat berat. GILASINEMA itu saya rasa sangat mencerminkan diri saya yang suka mengkonsumsi semua jenis film (kecuali bokep yang aneh-aneh), tak peduli kualitas filmnya dan dari Negara mana film tersebut diproduksi. Selain karena faktor status baru yang bakal mengikis sedikit intensitas saya dalam mengkonsumsi sinema, perubahan nama GILASINEMA menjadi CURHATSINEMA disebabkan juga karena ada rasa malu. Setelah mengenal beberapa penggila sinema dengan referensi yang dahsyat, penggunaan GILASINEMA terkesan pongah mengingat banyak sekali yang lebih gila dari saya. Bahkan sudah masuk taraf psycho sinema hehehehe….<br />Sebelum benar-benar berubah menjadi CURHATSINEMA, perubahan-perubahan kecil sudah saya lakukan. Dimulai dengan perubahan dari sisi fisik (template) yang membawa konsekuensi tampilan banner dengan wajah menjijikkan itu menjadi lebih kecil dan akhirnya hilang sama sekali. Dari segi isi, kalau diperhatikan, akhir-akhir ini saya tidak lagi menggunakan kata GILASINEMA sebagai kata ganti orang pertama. Perubahan juga saya lakukan dengan merubah nama akun saya di Facebook dan Twitter. Kalau sebelumnya saya menggunakan akun dengan nama GILASINEMA, satu bulan terakhir ini saya menggunakan nama <a href="http://www.facebook.com/gilasinema" target="_blank" title="silahkan kunjungi blogku">SOEBY</a> untuk akun Facebook, dan <a href="http://twitter.com/soeby79" target="_blank" title="silahkan kunjungi blogku">SOEBY79</a> untuk akun Twitter. Sekedar informasi, saya juga membuat “rumah bayangan” di Wordpress dengan nama <a href="http://curhatsinema.wordpress.com/" target="_blank" title="silahkan kunjungi blogku">CURHATSINEMA</a> . Langkah ini saya ambil gara-gara ada penghapusan blog beberapa waktu lalu oleh Blogger. Di curhatsinema.wordpress.com saya hanya meng-import konten dari blog ini. Dan kalau ada komentar, tidak saya moderasi.<br />Lebih dari 2,5 menyandang nama GILASINEMA, banyak sekali hal yang saya dapatkan. Saya jadi kenal banyak teman yang menggilai sinema, hingga bisa sAling bertukar ide lewat tulisan. Saya berterima kasih sekali terhadap apresiasi positif teman-teman semua. Ketika memulai blog GILASINEMA, tidak pernah saya membayangkan akan berada pada posisi seperti sekarang ini. Tidak pernah ada dalam benak saya untuk menjadi salah satu blog film yang paling niche seperti yang ditulis oleh Mas <a href="http://ekajazzlover.wordpress.com/" target="_blank" title="silahkan kunjungi blogku">EKA NUGRAHA</a> di <a href="http://www.ayongeblog.com/2010/01/15/ulasan-4-blog-lokal-niche-review-film/">AYO NGEBLOG</a> . Tidak pernah saya berambisi menjadi blog film terbaik seperti yang dianugerahkan oleh <a href="http://labirinfilm.blogspot.com/2010/03/laffest2010-7-pengumuman-penghargaan.html" target="_blank" title="silahkan kunjungi blogku">LABIRIN FILM</a> . Saya bahkan malu kalau ada yang menyebut saya sebagai sesepuh blog film dan disebut-sebut sebagai salah satu pemicu semaraknya blog film seperti yang disinggung oleh salah satu kontributor di <a href="http://bicarafilm.com/baca/2010/05/07/kritik-film-di-tangan-blogger-indonesia.html" target="_blank" title="silahkan kunjungi blogku">BICARA FILM</a> , mengingat banyak sekali teman-teman yang memulainya jauh sebelum saya seperti <a href="http://tukangreview.com/" target="_blank" title="silahkan kunjungi blogku">TUKANG REVIEW</a> , <a href="http://jalangfilm.wordpress.com/" target="_blank" title="silahkan kunjungi blogku">JALANG FILM</a> yang sudah mulai nge-blog sejak tahun 2005 dan teman – teman di <a href="http://www.flickmagazine.net/" target="_blank" title="silahkan kunjungi blogku">FLICK MAGAZINE</a> yang sudah banyak berkiprah dunia maya untuk urusan sinema serta masih banyak lagi.<br />Meski dari jumlah pengunjung tidak sedahsyat <a href="http://jagoanmovies.blogspot.com/" target="_blank" title="silahkan kunjungi blogku">JAGOAN MOVIES</a> yang kondang itu, saya selalu takjub dengan angka yang menunjukkan pergerakkan jumlah pengunjung perharinya. Terus terang, meski dibaca banyak orang bukanlah tujuan utama, angka tersebut memicu saya untuk lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas tulisan sampai kadang saya merasa telah diperbudak oleh blog hehehehe. Popularitas memang candu! Terima kasih sebesar-besarnya dan sebanyak-banyaknya buat teman – teman yang sudi meluangkan waktu untuk berkunjung dan membaca tulisan saya, walau dengan baca cepat sekalipun. Waktu, adalah pemberian terhebat. Terima kasih juga dengan teman-teman semua yang masih setia meluangkan waktu untuk memberikan kepada kita tulisan-tulisan yang bagus, informatif,inspiratif dan menyenangkan. Tidak menyangka banyak diantaranya yang baru lulus SMA! <br />Selain ucapan terima kasih, tak lupa saya meminta maaf, terutama terhadap pihak-pihak yang merasa tersinggung oleh beberapa tulisan saya. Tak ada kesengajaan sama sekali. TERIMA KASIH, TERIMA KASIH, TERIMA KASIH.GILASINEMAhttp://www.blogger.com/profile/02271951775255363514noreply@blogger.com30tag:blogger.com,1999:blog-3999851022727905024.post-77375776571478128112010-06-22T16:39:00.014+07:002010-06-22T17:09:07.004+07:00THE WEDDING<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAI7trptCiYC5wnHKAJYm48bwYORkIp_IIkz0iCiYsZk6lvKF3umpJ2uK81R7OYrYnjK9qg_Xq94kX9xwevgIpEVtTHYz5KL2sYKTrT7_FfCWpR8dBp5ecjETC4SMoHgu9es_jNJ8SWtI/s1600/wedding90.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 311px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAI7trptCiYC5wnHKAJYm48bwYORkIp_IIkz0iCiYsZk6lvKF3umpJ2uK81R7OYrYnjK9qg_Xq94kX9xwevgIpEVtTHYz5KL2sYKTrT7_FfCWpR8dBp5ecjETC4SMoHgu9es_jNJ8SWtI/s400/wedding90.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5485536224038644194" /></a><br />Bulan Juni – Juli tidak hanya disemarakkan dengan gempuran film-film heboh dan juga ditandai kesibukan anak sekolah menikmati liburan. Dua bulan ini biasanya juga diwarnai dengan banyaknya undangan menghadiri pesta pernikahan, terutama buat mereka yang berasal dari Jawa. Saya kurang tahu, kapan musim nikah di luar Jawa. Saking banyaknya undangan yang datang, sampai pusing rasanya mengatur pengeluaran. Apalagi buat mereka yang penghasilannya pas-pasan seperti saya. Blog Gilasinema selalu berusaha tidak ketinggalan momen, karenanya akan saya sajikan film – film yang ada kaitannya dengan pernikahan. Tidak kalah seru dengan film tentang sepak bola kok, dan mungkin buat yang mau nikah bisa mengambil inspirasi dari film-film yang bakal saya singgung. Sebelumnya perlu saya tegaskan, tulisan di bawah ini akan sangat dipaksakan (untuk nyambung).<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnrO2EdNToqlIa6l_G5uEh2odC6U2fdWhby0mvw6azt5uOAefT5_-sAtgfZwODJLGW8R4s_YXKd7gJ9CLsXZYXwe2VBA9JRBErd6IsL5Wp8wAhBJN6yxS6AOaxYwB_Dsed3xM17dsXjpU/s1600/wedding.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 186px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnrO2EdNToqlIa6l_G5uEh2odC6U2fdWhby0mvw6azt5uOAefT5_-sAtgfZwODJLGW8R4s_YXKd7gJ9CLsXZYXwe2VBA9JRBErd6IsL5Wp8wAhBJN6yxS6AOaxYwB_Dsed3xM17dsXjpU/s400/wedding.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5485535956791762082" /></a><br />Pernikahan itu umumnya diawali dengan pertemuan dua hati, namun adakalanya karena paksaan juga sih layaknya nasib si Siti Nurbaya. Namun, alangkah baiknya kalau pernikahan itu dilakukan ketika kita sudah matang secara finansial, umur dan emosional serta bukan karena hamil duluan <span style="font-weight:bold;">(Married by Accident, Akibat Hamil Muda)</span>. Jodoh itu bisa ditemukan dimana saja dan kapan saja. Ada kalanya jodoh kita temukan setelah menghadiri 4 pernikahan dan 1 acara pemakaman <span style="font-weight:bold;">(Four Weddings and A Funeral</span>), atau karena adanya ikatan masa kecil yang terlalu kita anggap serius <span style="font-weight:bold;">(Sweet Home Alabama)</span>. Tidak masalah sih kapan dan dimana kita bertemu jodoh asal kita bisa menekan ego, kebanggaan dan prasangka serta mau membuka hati <span style="font-weight:bold;">(Bride and Prejudice</span>). <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPIADCCz3XbeUSdga1Rk5y1G0NjEPmGgBM0INY3e2uWxo6ZM68DIObGFCGlbZi0qWXJndi20GpOpaHjJH2JWdqe4nrXph0tQnTAn9gBictsYNXL4pDPpiezG28F4rCzevyFWctxgGOkMQ/s1600/wedding1.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 273px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPIADCCz3XbeUSdga1Rk5y1G0NjEPmGgBM0INY3e2uWxo6ZM68DIObGFCGlbZi0qWXJndi20GpOpaHjJH2JWdqe4nrXph0tQnTAn9gBictsYNXL4pDPpiezG28F4rCzevyFWctxgGOkMQ/s400/wedding1.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5485535616898084306" /></a><br />Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya memastikan beberapa hal agar kesialan dan kekacauan bisa kita hindari. Selidiki secara mendalam apa sebenarnya pekerjaan dari orang yang akan kau pilih mendampingi hidupmu. Bahaya juga kan kalau ternyata dia itu seorang gangster <span style="font-weight:bold;">(My Wife Is a Gangster)</span>. Sarankan pada calon pasanganmu untuk menyelesaikan semua masalah di masa lalu. Jangan sampai ketika kamu siap diikat dalam janji pernikahan, datang badai dari masa lalu yang celakanya bisa mencabut nyawamu <span style="font-weight:bold;">(Kill Bill)</span>. Dan yang tak kalah penting adalah memastikan dia benar-benar lajang, hingga menyingkirkan kemungkinan munculnya orang yang mengaku sebagai istri/suaminya <span style="font-weight:bold;">(Berbagi Suami)</span> dengan diiringi lagu Tamu Tak Diundang-nya Iis Dahlia. Selain itu, tak ada salahnya memastikan adakah perselisihan antar orang tua <span style="font-weight:bold;">(Mot Mallineun Gyeolhon / Unstoppable Marriage)</span>. O iya, khusus buat para cowok, pastikan calon pasangan kita tidak sedang diincar orang yang menggeluti klenik. Tidak lucu kan, saat nanti mau menikmati malam pertama, kita malah ”ditusuk” laba-laba hitam <span style="font-weight:bold;">(Pernikahan Berdarah)</span>.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2wBPBzSfENvbGHMI5M3_xzTZ0Cu1yEaxltq9wrqc5_7Wnw5DKnNZPLvxrlYvz0s3kUAxlP2WFzxjVKA0pJLWyzHHQznNhiYgvsHeOzh3Rke315cIh7QQfe6pxb5MI8DwaphOqpA_WNLw/s1600/wedding2.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 308px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2wBPBzSfENvbGHMI5M3_xzTZ0Cu1yEaxltq9wrqc5_7Wnw5DKnNZPLvxrlYvz0s3kUAxlP2WFzxjVKA0pJLWyzHHQznNhiYgvsHeOzh3Rke315cIh7QQfe6pxb5MI8DwaphOqpA_WNLw/s400/wedding2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5485535118260827874" /></a><br />Kalau sudah mantap dengan seseorang, jangan lupa untuk mendekati keluarganya. Disini perlu kehatian-hatian, sikap waspada serta buka mata dan hati, agar tidak bernasib sial atau terkejut dengan perilaku keluarga pasangan <span style="font-weight:bold;">(Meet the Parents, Meet the Focker)</span>. Buat para cowok, hati-hati menghadapi ayah yang begitu mencintai putrinya <span style="font-weight:bold;">(Father of The Bride)</span>. Pastikan juga kamu mempunyai teman-teman bermain yang bisa mendukung pilihanmu, bukannya malah mengacaukannya dan memicu pertempuran antar kampung <span style="font-weight:bold;">(Get Married)</span>. Dan ini nih yang paling penting, si dia sudah mantap apa belum melangkah ke jenjang pernikahan. Jangan sampai kita sudah siap melakukan akad nikah, si dia malah lari karena takut akan komitmen <span style="font-weight:bold;">(Runaway Bride)</span>.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3ZX2jHEkcBpv9kC2P4-CUEeGPzgelylLXc7nuhW0j95vr-yXLP7loJiYavoxAtDC1ug6pHpLyia6XbwwI4H3VtkuDT6b-bVjICKDMf7vsgZJdp22NEeAxmwbgxvwHx50Xwkg_qDHD7kw/s1600/wedding3.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 146px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3ZX2jHEkcBpv9kC2P4-CUEeGPzgelylLXc7nuhW0j95vr-yXLP7loJiYavoxAtDC1ug6pHpLyia6XbwwI4H3VtkuDT6b-bVjICKDMf7vsgZJdp22NEeAxmwbgxvwHx50Xwkg_qDHD7kw/s400/wedding3.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5485534704141738850" /></a><br />Motif melakukan pernikahan juga penting diketahui lho untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan kedepannya. Jangan terpesona dengan daya trik seks yang kuat, terutama dengan orang yang baru pertama kali kita lihat <span style="font-weight:bold;">(Original Sin)</span>. Pastikan pernikahan bukan berlandaskan untuk memenuhi ekpsektasi orang tua yang sangat berbeda dengan harapan kita. Gak seru dong ketika misalnya kita senengnya sama sesama jenis, tapi demi membahagiakan orang tua terpaksa menikahi lawan jenis <span style="font-weight:bold;">(The Wedding Banquet)</span>. Ada juga yang terpaksa memenuhi lamaran karena terjebak dalam perjanjian yang menyudutkan <span style="font-weight:bold;">(The Proposal, Ngebut Kawin)</span>. Masih untung kalau ternyata berjodoh, kalau tidak? Tapi ada juga sih yang menikah gara-gara kegilaaan sesaat, seperti mabok di Vegas <span style="font-weight:bold;">(What Happens in Vegas)</span>.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiA3g61dElyR6b0tNNyHtY4UVCnfw8s9Wh4KRkQdhD9BMuYJeFd9WDG2DHtFFtNrg_M0FcyOD1UE35Ga7K_iXS2OKRE9XrO9ooD43IzQILz0yUA8dyUywaAto8_evkvf88BR9V5f7mM9yc/s1600/wedding4.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 328px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiA3g61dElyR6b0tNNyHtY4UVCnfw8s9Wh4KRkQdhD9BMuYJeFd9WDG2DHtFFtNrg_M0FcyOD1UE35Ga7K_iXS2OKRE9XrO9ooD43IzQILz0yUA8dyUywaAto8_evkvf88BR9V5f7mM9yc/s400/wedding4.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5485534075572736578" /></a><br />Sebelum melangsungkan pernikahan, persiapan demi persiapan wajib dilakukan agar tidak terjadi kekacauan pas hari H nanti. Dan lagi, sebagai momen yang idealnya sekali seumur hidup, pasti ingin pernikahannya berjalan sempurna menurut ukuran masing-masing. Kalau mau gampang sih tinggal cari wedding organizer saja, tapi kalau bisa yang mengurusi jangan sampai menjadi ancaman karena pesona fisiknya bagi pasangan kita <span style="font-weight:bold;">(The Wedding Planner)</span>. Perlu juga dipikirkan penyanyi yang bakal melantunkan lagu-lagu kenangan, dan kalau sang penyanyi terpikat dengan pegawai catering ya syukur alhamdulillah <span style="font-weight:bold;">(The Wedding Singer)</span>. Yakinkan pengiring pengantin yang tepat. Jangan memilih orang yang pada hari yang sama menjadi pengiring pengantin di dua tempat yang berbeda <span style="font-weight:bold;">(27 Dresses)</span> atau pengiring pengantin yang justru mengajak pasanganmu melakukan tindak criminal <span style="font-weight:bold;">(Best Man)</span>. Jangan lupa, komunikasikan tanggal pernikahanmu dengan sahabatmu biar tidak terjadi bentrok yang mengancam persahabatan kamu dengannya <span style="font-weight:bold;">(Bride Wars)</span>. Pilih penghulu yang bener-bener waras dan mempunyai itikad baik menyatukan dua hati, jangan yang egois memikirkan eksistensi <span style="font-weight:bold;">(Kawin Laris)</span>. Ingin pernikahanmu diliput media? Ikut perlombaan pernikahan terunik bisa dijadikan alternative. Tapi ingat, tetap harus berlandaskan cinta, jangan karena nafsu ingin menjadi pemenang justru malah mengacaukan segalanya <span style="font-weight:bold;">(Confetti)</span>. Toh setiap pernikahan itu menyimpan keunikan masing-masing.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7tb3m9_C44VW0Sox2I44oBp9JiNIbQijnSqUNFLGpwCRWHZOTDLWeTbvEmqMe7MRMd-ym99_tBNSWLzn6AcN0Y1eZsDsPOEtyyo33wpBPKVXnOFCgbpwiiPmBBxD7ZtPy8MQuLVI5Lp8/s1600/wedding5.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 395px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7tb3m9_C44VW0Sox2I44oBp9JiNIbQijnSqUNFLGpwCRWHZOTDLWeTbvEmqMe7MRMd-ym99_tBNSWLzn6AcN0Y1eZsDsPOEtyyo33wpBPKVXnOFCgbpwiiPmBBxD7ZtPy8MQuLVI5Lp8/s400/wedding5.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5485533582792821298" /></a><br />Siapa – siapa yang bakal diundang juga berpengaruh pada kesuksesan acara. Acara bakal meriah kalau teman-teman terbaik kamu bisa hadir, namun bisa terjadi sebaliknya kalau ada si usil terselip didalamnya <span style="font-weight:bold;">(American Wedding)</span>. Perlu diwaspadai orang-orang tak dikenal yang menyusup hanya sekedar untuk menggasak hidangan dan mengincar tamu lain yang masih lajang, atau bahkan pasangan orang lain untuk diseret ke ranjang <span style="font-weight:bold;">(Wedding Crasher)</span>. Pertimbangkan masak-masak sebelum mengundang mantan pacar calon suami/istrimu. Bisa jadi dia masih menyimpan rasa cinta dan malah mencoba mensabotase pasanganmu <span style="font-weight:bold;">(My Best Friend’s Wedding)</span>. Dan jangan terkejut kalau ternyata mantan pasanganmu ternyata satu jenis kelamin <span style="font-weight:bold;">(Kiss the Bride)</span>. Semua orang punya masa lalu bukan? Minta bantuan saudara atau teman untuk mengedarkan undangan, jangan malah minta bantuan mantan pacar yang membuatmu gamang akan pilihanmu sekarang <span style="font-weight:bold;">(Hari Untuk Amanda)</span>.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7a4bTP-TjjCrqPxjWP0iZLVkVc3M6LtPyTbNmCQm9kn8uhDiosj-Xv4u-8SzhyphenhyphenZHNyJ650_oacYBS-4fDoBgS1F4EYbWWC9OFv5E0HIYLzGV9xKdTo4rXlf0VwgU2x9XqTi68Q8hrW2A/s1600/wedding6.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 191px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7a4bTP-TjjCrqPxjWP0iZLVkVc3M6LtPyTbNmCQm9kn8uhDiosj-Xv4u-8SzhyphenhyphenZHNyJ650_oacYBS-4fDoBgS1F4EYbWWC9OFv5E0HIYLzGV9xKdTo4rXlf0VwgU2x9XqTi68Q8hrW2A/s400/wedding6.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5485532867691977506" /></a><br />Bachelor party? Hmmm…bukan kebiasaan orang sini sih, tapi tak ada salahnya kalau ingin menyelenggarakannya. Pesta bujangan ini bisanya berhubungan dengan keliaran yang diwarnai tarian telanjang dan mabuk – mabukan. Dua- duanya bisa menimbulkan masalah. Mabuk-mabukan dengan campuran zat terlarang bisa membuatmu babak belur ditinju Tyson, hampir di terkam harimau, mendapat “anugerah” bayi dan berurusan dengan mafia tengil <span style="font-weight:bold;">(The Hangover)</span>. Jangan terlalu liar mencumbui perempuan yang hadir di pesta bujangan, karena akibatnya bisa berbahaya dan mengacaukan segalanya <span style="font-weight:bold;">(Very Bad Things)</span>. Menyusuri perkebunan anggur bersama sahabat terbaik tampaknya lebih direkomendasikan, dengan syarat sahabatmu tidak melakukan hal-hal nakal <span style="font-weight:bold;">(Sideways)</span>.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJuO7lhzG1RRp6wu4YdlfgdbNnfRoGGZEYsHrYmdHEemCP22sfJ-f-BNbABWOoceBUVQbejgHztn_7j6SRV1kUbVHQQXIlo_3pqicFAsc4kh1uP3ey9FJruksvLrrB3mpR8divB0hRd88/s1600/wedding7.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 388px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJuO7lhzG1RRp6wu4YdlfgdbNnfRoGGZEYsHrYmdHEemCP22sfJ-f-BNbABWOoceBUVQbejgHztn_7j6SRV1kUbVHQQXIlo_3pqicFAsc4kh1uP3ey9FJruksvLrrB3mpR8divB0hRd88/s400/wedding7.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5485532075355943554" /></a><br />Akhirnya, setelah melalui proses panjang yang melelahkan, sampailah pada hari besar yang dinantikan. Saatnya semua orang berkumpul bersilaturahmi. Keluarga besar yang terkumpul bisa menghadirkan keceriaan, sekaligus kebingungan buat yang tidak terbiasa terperangkap dalam kemeriahan keluarga besar. Banyak prosesi yang harus dilakoni, tergantung dari budaya mana sang mempelai berasal. Pesta pernikahan bisa jadi kajian budaya yang menarik <span style="font-weight:bold;">(My Big Fat Greek Wedding, Monsoon Wedding)</span>. Selain saat yang tepat untuk berkumpulnya seluruh anggota keluarga, pesta pernikahan bisa dijadikan ajang rekonsiliasi atas luka dimasa lalu <span style="font-weight:bold;">(Rachel Getting Married, Margot at The Wedding)</span>. Namun, siap-siap saja akan kejutan demi kejutan, terutama rahasia masa lalu yang bisa membuat kamu limbung <span style="font-weight:bold;">(Monsoon Wedding, After the Wedding)</span>. Namun, tak peduli apapun yang terjadi di selama pesta penikahan, kedua mempelai berhak mendapatkan perhatian penuh. Menjadi raja dan ratu sehari.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgw23SvsnXYAU14UUVhWKArSFZyBDP7K5MBISm4YcIgBnn5Kwv8qfdd5nFVP3Dig_XVVj4hGGLceRSJ8LJzZXj4S2sk3HLgrjjP1CDIFvHVu0EWEK0TkVQfa9lwDgQg14skwe553A0e28o/s1600/wedding8.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 146px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgw23SvsnXYAU14UUVhWKArSFZyBDP7K5MBISm4YcIgBnn5Kwv8qfdd5nFVP3Dig_XVVj4hGGLceRSJ8LJzZXj4S2sk3HLgrjjP1CDIFvHVu0EWEK0TkVQfa9lwDgQg14skwe553A0e28o/s400/wedding8.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5485531537632552274" /></a><br />Sedikit saran buat perempuan berumur yang masih sendiri, mengajak male escort ke pernikahan saudara yang lebih muda bisa dipertimbangkan lho. Siapa tahu male escort tersebut justru merupakan jodoh kamu hehehehe…<span style="font-weight:bold;">(The Wedding Date)</span>. Ketika orang tua masing-masing mempelai dipusingkan dengan kegiatan setelah pernikahan seperti membersihkan dan membereskan sisa – sisa pesta, Sang Pengantin menikmati status baru mereka dengan berlibur di sebuah tempat yang indah, namun bukan tidak mungkin tanpa kekacauan <span style="font-weight:bold;">(Just Married)</span>. Kita doakan saja mereka tidak terjebak di sebuah pulau dimana sepasang pembunuh berantai berkeliaran mengincar pasangan-pasangan baru <span style="font-weight:bold;">(The Perfect Gateway)</span>. Dan semoga pernikahan mereka menjadi jembatan sempurna untuk <span style="font-weight:bold;">Happily Ever After</span> layaknya dongeng (lama) Disney. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUnJM5z7ToAl2Dub_cNrSDMBKTSZF3xJgzxCjuDB5p57nVY6Mh-60b2wTmGsfHxXMHSCzjJ8i0YC_3jxKftmL6OAlU61dCR_GfTa1_-h5IwwnpdxI8OX2byNUYkUR6WFm6293dDhyqJDU/s1600/wedding9.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 292px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUnJM5z7ToAl2Dub_cNrSDMBKTSZF3xJgzxCjuDB5p57nVY6Mh-60b2wTmGsfHxXMHSCzjJ8i0YC_3jxKftmL6OAlU61dCR_GfTa1_-h5IwwnpdxI8OX2byNUYkUR6WFm6293dDhyqJDU/s400/wedding9.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5485530991036308002" /></a><br />Pernikahan itu bukanlah hak istimewa orang-orang tertentu saja. Setiap makhluk berhak melakukan pernikahan yang mungkin terkesan ganjil dalam pandangan pihak lain namun justru manis romantis bagi mereka yang menjalaninya. Toh yang terpenting bukan pernikahannya, tapi bagaimana menjalankan “kontrak” sebaik mungkin. Tidak tertarik atau belum tertarik untuk mengikatkan diri? It’s OK. Semuanya dikembalikan pada pilihan masing-masing individu.GILASINEMAhttp://www.blogger.com/profile/02271951775255363514noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3999851022727905024.post-72878518025473696202010-06-19T18:07:00.018+07:002010-06-19T19:02:02.655+07:00THE REAL MALE MOVIE STAR ON THE LAST DECADE<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYEogGureBiyanC3EsOzvyrl8XC5_fHsTmnkrIThAGi6DsXyVEdBi4t6TAPlmgGogC2ygX1eUs_TmCJC0J16BlMA4Ttv6TzPjBV_UxSCAVlmksk9ZYdSegCXdkdrTwRn1PWSJJ1EE-ul4/s1600/adam_sandler_caricature.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 293px; height: 350px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYEogGureBiyanC3EsOzvyrl8XC5_fHsTmnkrIThAGi6DsXyVEdBi4t6TAPlmgGogC2ygX1eUs_TmCJC0J16BlMA4Ttv6TzPjBV_UxSCAVlmksk9ZYdSegCXdkdrTwRn1PWSJJ1EE-ul4/s400/adam_sandler_caricature.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484452784196097298" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Kalau sebelumnya saya memilih 10 bintang cewek sebagai</span> <a href="http://gilasinema.blogspot.com/2010/04/real-female-movie-star-on-last-decade.html" target="_blank" title="silahkan kunjungi blogku">THE REAL FEMALE MOVIE STAR ON THE LAST DECADE</a> , <span style="font-weight:bold;">kali ini giliran para cowok yang menurut saya pantas masuk THE REAL MALE MOVIE STAR ON THE LAST DECADE. Ukurannya masih sama, pencapaian dolar dan kualitas acting, dalam hal ini Oscar lagi-lagi saya jadikan patokan. Namun, kali ini saya sedikit curang dengan memasukkan satu nama yang belum pernah tersentuh Nominasi Oscar sepanjang tahun 2000 – 2009. Nama tersebut terpaksa saya masukkan, mengingat film-filmnya laris luar biasa. Dan lagi, dalam pengamatan saya, aktingnya tidaklah jelek-jelek amat. Phillip Seymour Hoffman dan Sean Penn terpaksa saya singkirkan dari daftar mengingat film-film keduanya banyak yang kurang sukses dipasaran. Keduanya lebih kuat disisi aktor saja. Lain halnya dengan Adam Sandler dan Ben Stiller yang lebih kuat dari sisi dagang dan belum benar-benar diakui dari segi akting, meski di beberapa film, mereka menampilkan sesuatu yang berbeda. </span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMhK0tEax8ZXPjzzO11tFeQ5Fmmo15C_HwyFUIGLiu22Bub6FxJdWr_SSQSDOpdCA7Yh8I3ADFNTBuL3O-YyaWNteGcul2p6eSdjECtEo51M06yaxqj6Mphllbbh3qrM287Uz_VbGkLCs/s1600/daniel_radcliffe_606805f.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 256px; height: 350px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMhK0tEax8ZXPjzzO11tFeQ5Fmmo15C_HwyFUIGLiu22Bub6FxJdWr_SSQSDOpdCA7Yh8I3ADFNTBuL3O-YyaWNteGcul2p6eSdjECtEo51M06yaxqj6Mphllbbh3qrM287Uz_VbGkLCs/s400/daniel_radcliffe_606805f.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484452364571357570" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Ada satu nama yang menurut saya pantas mendapatkan penghargaan khusus yakni sebagai bintang muda paling sukses selama tahun 2000 – 2009. Bintang muda tersebut adalah Daniel Radcliffe. Sejak bermain dalam Harry Potter, wajahnya tak henti-hentinya menghiasi berbagai media, padahal sebelumnya tak ada yang mengenal namanya. Daniel Radcliffe sangat diuntungkan dengan franchise Harry Potter yang mempunyai banyak penggemar fanatik. Sepanjang 10 tahun terakhir ini rasanya kita diajak untuk melihat pertumbuhan dari Daniel Radcliffe/Harry Potter. Daniel Radcliffe pastinya akan selalu diingat oleh mereka yang beruntung mencicipi seri Harry Potter sepanjang tahun 2000 – 2009, bahkan kalau Daniel Radcliffe karirnya tenggelam nantinya. 6 seri Harry Potter berhasil memberikan penghasilan kotor sebesar lebih dari 5,4 milyar US dolar. Sebuah pencapaian yang luar biasa.<br />Ok, langsung saja saya gelar 10 bintang cowok paling berkilau versi saya sepanjang tahun 2000 – 2009.</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1IWU-cJu2Y4OBg5kvN1-lePAFFuy669ySGZACQN8hgffaop7jsz32CAYOOBtdGaBzV1cwvJhIXyeMwPaAdInuoxYqTZua9yw3-2ONLxsBxlEo0NFFhLir_wZ6kzOMhQI1pYv-uRvkJfs/s1600/russell_crowe_213855.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 249px; height: 350px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1IWU-cJu2Y4OBg5kvN1-lePAFFuy669ySGZACQN8hgffaop7jsz32CAYOOBtdGaBzV1cwvJhIXyeMwPaAdInuoxYqTZua9yw3-2ONLxsBxlEo0NFFhLir_wZ6kzOMhQI1pYv-uRvkJfs/s400/russell_crowe_213855.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484448332046208434" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">10.RUSSEL CROWE</span><br /><span style="font-weight:bold;">$ RATE : 5</span><br />Gladiator menjadi gerbang kesuksesannya hingga namanya lebih dikenal banyak orang. Sayangnya dia melakukan blunder ketika diberitakan menjalin hubungan dengan Meg Ryan yang saat itu masih berstatus sebagai istri Dennis Quaid yang mengancam kelangsungan karirnya. Untungnya dia kembali menggebrak dengan A Beautiful Mind yang selain sukses di ajang Oscar juga sukses di pasaran. Film-film yang dia bintangi sepanjang tahun 2000 s/d 2009 berhasil mengumpulkan pendapatan lebih dari 1,7 milyar US dolar. Banyak filmnya yang cenderung mengecewakan di tangga box office Holly mengingat film-film yang dia bintang bermodalkan dana yang cukup besar. Namun, namanya masih cukup menjual untuk pasar global.<br /><span style="font-weight:bold;">ACTING RATE : 7</span><br />Tiga tahun berturut-turut mendapatkan nominasi Oscar (2000 – 2002) dan berhasil membawa satu piala bukanlah prestasi sepele. Sayang sekali, paska A Beautiful Mind yang merupakan penampilan terbaiknya setelah The Insider, Russel Crowe belum lagi membuat gebrakan.<br /><span style="font-weight:bold;">STAR RATE : 6 </span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVIBN97vpq2IeNM0rx44MyyvbxnznQ4G3hAPwtvQPtFiT65jXX1Nv0oGbBcXK2lAfi4FThv1pVPVlRnsmJo0nB4GxqFxcpLcFSOF9IqaqDK-s70SX6y7n_LB9a3wQ8kN3yFrG00IsD5Uk/s1600/MattDamon.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 286px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVIBN97vpq2IeNM0rx44MyyvbxnznQ4G3hAPwtvQPtFiT65jXX1Nv0oGbBcXK2lAfi4FThv1pVPVlRnsmJo0nB4GxqFxcpLcFSOF9IqaqDK-s70SX6y7n_LB9a3wQ8kN3yFrG00IsD5Uk/s400/MattDamon.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484451988881824770" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">9.MATT DAMON</span> <br /><span style="font-weight:bold;">$ RATE : 6</span><br />Sebelum seri pertama dari Bourne dirilis dan diluar keikutsertaannya dalam kisah Danny Ocean, rasanya Matt Damon lebih banyak menuai kegagalan dari film-film yang dia rilis dari segi bisnis hingga namanya belumlah terlalu dikenal luas. Sudah dikenal, namun kalah tenar dibanding temannya, Ben Affleck. Namun setelah kesuksesan The Bourne Identity, binar kebintangannya mampu meredupkan pamor Ben Affleck yang disibukkan dengan kisah asmara. Di luar trilogy Ocean, film-film Matt Damon mampu menghasilkan pemasukan total lebih dari 2 milyar US dolar. Nah, kalau ditambahkan dari pendapatan trilogy Ocean, jumlah tersebut membengkak menjadi lebih dari 3 milyar US dolar. <br /><span style="font-weight:bold;">ACTING RATE : 6,5</span><br />Sejak dikenal lewat Good Will Hunting dan dilanjutkan dengan penampilan yang memikat di The Talented Mr. Ripley, Matt Damon sudah menunjukkan kepiawaiannya memainkan berbagai peran. Dengan wajah yang terbilang biasa-biasa saja justru menjadi kekuatan baginya dengan membuka banyak sekali peran yang berbeda-beda. Bisa jadi protagonist maupun antagonis dengan sama meyakinkan. Keberhasilannya memerankan Bourne patut diacungi jempol. Dalam The Informant! Matt Damon menyuguhkan peningkatan kualitas acting yang menggembirakan.<br /><span style="font-weight:bold;">STAR RATE : 6,25</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSys07kS8EOt9SM-3Ltvnl9LKs9fBsjfLYA4ggmKYY4_7nBzAxhlpeDvc115BqhC5B5S-M-8BzX8Cy613xCQgkDR-cl_qatys7Tg_Gbdgcqbppl97ktfNDf_E4_OEK5JrrKzNz2SZqhG8/s1600/denzel_washington_530355.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 222px; height: 349px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSys07kS8EOt9SM-3Ltvnl9LKs9fBsjfLYA4ggmKYY4_7nBzAxhlpeDvc115BqhC5B5S-M-8BzX8Cy613xCQgkDR-cl_qatys7Tg_Gbdgcqbppl97ktfNDf_E4_OEK5JrrKzNz2SZqhG8/s400/denzel_washington_530355.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484451294689335650" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">8.DENZEL WASHINGTON</span><br /><span style="font-weight:bold;">$ RATE : 6</span><br />Film-film Denzel Washington meski tidak mendatangkan hasil luar biasa, ternyata untuk hasil kotornya dari peredaran seluruh dunia selalu melebihi biaya produksinya lho. Bahkan untuk film yang dia sutradarai, Antwone Fisher. Film ini dengan budget $3juta, mampu mendatangkan hasil lebih dari $20 juta. Sedangkan The Great Debaters mampu mendatangkan hasil 2 kali lipat biya produksinya yang sekitar $15 juta. Film-film Denzel Washington, keseluruhan menghasilkan lebih dari 1,3 milyar US dolar.<br /><span style="font-weight:bold;">ACTING RATE : 7</span><br />Satu Piala Oscar lewat Training Day menjadi bukti kepiawaian Denzel Washington dalam berakting, meski penampilannya dalam Training Day bukanlah pencapaian terbaik darinya. Pasca Training Day, Denzel sayangnya jarang sekali muncul dalam film yang dilirik movie award. Tapi kayaknya penampilan dia jarang mendapat penilaian negative ya.<br /><span style="font-weight:bold;">STAR RATE : 6,5</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD4V-aeXcQDJ3h4a7IyAwTBzI7zn2HuPpp6GauM6wGZ2j1n-0z7cMnPfCAnQEkZyfoZHIZl1lpyCjO8UIPM5N1eaBHyqlU6YzLjQB7KdxM9CKJynBcDjTLL16eXoWnP_R4YG1HErxQON0/s1600/cruiser.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 297px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD4V-aeXcQDJ3h4a7IyAwTBzI7zn2HuPpp6GauM6wGZ2j1n-0z7cMnPfCAnQEkZyfoZHIZl1lpyCjO8UIPM5N1eaBHyqlU6YzLjQB7KdxM9CKJynBcDjTLL16eXoWnP_R4YG1HErxQON0/s400/cruiser.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484450890821209314" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">7.TOM CRUISE</span><br /><span style="font-weight:bold;">$ RATE : 8</span><br />Hmmm…rasanya tidak adil kalau tidak memasukkan nama yang satu ini. Memang selama decade terakhir dia tidak pernah masuk dalam nominasi Oscar. Namun lihatlah pencapaian dolar dari film-filmnya yang melimpah, terutama pra pernikahannya dengan Katie Holmes. Bahkan tanpa tambahan dari pemasukan film Tropic Thunder yang melibatkan dirinya sebagai cameo, 9 film lain yang dia bintangi mampu mengumpulkan pendapatan lebih dari 3 milyar US dolar! Bukti kalau kebintangannya belum benar-benar habis. Hanya sedikit meredup.<br /><span style="font-weight:bold;">ACTING RATE : 5</span><br />Sebagai Ethan Hunt dia tetap mempesona, tampil meyakinkan sebagai kriminal yang membuat pusing Jamie Foxx dan meski porsinya sedikit, perannya dalam Tropic Thunder sangatlah memorable hingga rencananya bakal dibuatkan kisah tersendiri. Bukti kalau Tom Cruise mempunyai kapasitas akting yang tidak buruk. <br /><span style="font-weight:bold;">STAR RATE : 6,5</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjffALId4wi2onUKaUS0dHFAO2dkEOaRscdNt-PS167xIQirBk3nj_93Cr99M3f2lzSOAEHHBCMWKqQoONshltO59MTaf3L_kd5GFzHGmzYM4aV5opIyJRhZ87GLKyB3qjAMQitJ2pTyf8/s1600/george_clooney_811125.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 280px; height: 350px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjffALId4wi2onUKaUS0dHFAO2dkEOaRscdNt-PS167xIQirBk3nj_93Cr99M3f2lzSOAEHHBCMWKqQoONshltO59MTaf3L_kd5GFzHGmzYM4aV5opIyJRhZ87GLKyB3qjAMQitJ2pTyf8/s400/george_clooney_811125.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484449517684929634" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">6.GEORGE CLOONEY</span><br /><span style="font-weight:bold;">$ RATE : 6</span><br />Dibandingkan nama-nama lain dalam daftar ini, George Clooney bisa dibilang paling produktif dengan merilis sekitar 20 film sepanjang tahun 2000 – 2009. Diluar 3 seri Danny Ocean, film – film yang dia bintangi sebenarnya tidaklah sukses-sukses amat, bahkan ada yang gagal total seperti The Good German, Welcome to Collinwood dan Leatherheads. Kegagalan beberapa film yang George Clooney bintangi bukan disebabkan karena dia tidak kondang, justru dia sangatlah terkenal dengan seringnya tampil di media. Mungkin karena tema filmnya dianggap kurang begitu menarik. Dari sekitar 20 judul film yang dia bintangi, terkumpul hasil sekitar lebih dari 2,4 milyar US dolar.<br /><span style="font-weight:bold;">ACTING RATE : 7,5</span><br />Beberapa kali masuk nominasi Oscar dan memenangkannya sekali, merupakan bukti kalau bujang lapuk ini aktingnya mendapatkan apresiasi positif. Tidak dari semua pihak memang, mengingat banyak yang bilang peran-peran yang Clooney pilih bukanlah peran-peran yang (dianggap) berbeda jauh dengan pribadi aslinya. Penampilan dari George Clooney yang saya suka ada di O Brother, Where Art Thou dan Michael Clayton. Sayang sekali saya belum melihat Syriana. <br /><span style="font-weight:bold;">STAR RATE : 6,75</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFPqGYocUJ4hpxgrYejM8RygMfCdQTq9ZtERrS7RZ8eRpDHugiwxrbhEN5ZX8ECyIuJpTcQAs6ui_bDQnRzu8LDK5qzMUsmUqWI3PeSM5xb5BneeHoTj9g14GXCIbQfxu9M1tKUlmZmno/s1600/bradpitt1.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 305px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFPqGYocUJ4hpxgrYejM8RygMfCdQTq9ZtERrS7RZ8eRpDHugiwxrbhEN5ZX8ECyIuJpTcQAs6ui_bDQnRzu8LDK5qzMUsmUqWI3PeSM5xb5BneeHoTj9g14GXCIbQfxu9M1tKUlmZmno/s400/bradpitt1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484446545102772898" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">5.BRAD PITT</span><br /><span style="font-weight:bold;">$ RATE : 7,5</span><br />Cakep, kondang, fisik sempurna dengan pasangan seksi dan bisa acting. Sungguh sebuah perpaduan sempurna untuk menjadi seorang bintang. Semuanya itu melekat pada Brad Pitt hingga memuat Jesse James iri dan membunuhnya hehehehe…. Wajahnya tak henti menghiasi media hiburan apalagi paska Mr and Mrs. Smith. Film-filmnya telah mengumpulkan hasil lebih dari 3 milyar US dolar. Sayangnya, The Assassination of Jesse James by the Coward Robert Ford yang menurut saya salah satu film terbaik dia, gagal total di pasaran. <br /><span style="font-weight:bold;">ACTING RATE : 7</span><br />Pemilihan perannya cukup baragam. Mulai dari mata-mata, pembunuh bayaran, pelatih gym yang bego hingga tukang kupas kulit kepala para Nazi. Dimata saya sih dia cukup berhasil dengan peran-perannya tersebut. Semoga sebelum dia jadi Presiden USA, dia mendapat Oscar.<br /><span style="font-weight:bold;">STAR RATE : 7,25</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGBk_LNLtsJrOYFnKPooga0Cvh-dsG5uRoMYZjqVupWHp_ueeycwabx2WxDUtCGbCoFsm1alcKxXAVOtWvgk8Bwtn6-TI5L3n8Fe1Z3sZZ5uOfXv2KKgmJ-HmbuJ-P445WQE4uQyuXAs4/s1600/tom_hanks_110825.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 198px; height: 350px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGBk_LNLtsJrOYFnKPooga0Cvh-dsG5uRoMYZjqVupWHp_ueeycwabx2WxDUtCGbCoFsm1alcKxXAVOtWvgk8Bwtn6-TI5L3n8Fe1Z3sZZ5uOfXv2KKgmJ-HmbuJ-P445WQE4uQyuXAs4/s400/tom_hanks_110825.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484445552312481682" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">4.TOM HANKS</span><br /><span style="font-weight:bold;">$ RATE : 7,5</span><br />Tidak banyak actor berumur yang masih bisa mejual filmnya. Tom Hanks patut diacungi jempol dengan kejeliannya memilih film. Kejeliannya dibuktikan dengan kenekadannya memerankan Prof Langdon, meski dikritik banyak pihak. Dengan modal fisik yang tidak bisa dibilang mempesona, total pendapatan film yang menghadirkan dirinya mencapai lebih dari 3,3 milyar US dolar. Jumlah tersebut belum ditambahkan dengan pendapatan dari film The Simpsons Movie yang mencapai lebih dari $500 juta lho. Pundi-pundi Tom Hanks makin membengkak dengan makin agresifnya dia memproduseri film-filmnya.<br /><span style="font-weight:bold;">ACTING RATE : 7,5</span><br />Dari segi acting, penampilan Tom Hanks sepanjang tahun 2000 – 2009 memang tidak segemilang penampilnnya di era 1990 – 1999, era dimana dia meraih 2 Oscar, namun tetap saja diatas rata-rata. Contohnya dalam Cast Away dimana dia menampilkan perubahan fisik yang dramatis dengan beban peran yang amat besar. Panampilannya sebagai anggota mafia dalam Road to Perdition juga cukup meyakinkan. Pokoknya Tom Hanks selalu total dengan peran-perannya.<br /><span style="font-weight:bold;">STAR RATE : 7,5</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1s12tStu2CkoWeCSAPF4qyHFXqx1tSm16yY6X4OiNsUo7bbPxsYqSagQ1cuQYDIKwgXd303mpJsqbR6uGbJefdF2Nfva2yqK0sJLD5MJmu8oavrRcWTSA5VMpLyAB3UBHDRJpcRtqr7A/s1600/star18.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 239px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1s12tStu2CkoWeCSAPF4qyHFXqx1tSm16yY6X4OiNsUo7bbPxsYqSagQ1cuQYDIKwgXd303mpJsqbR6uGbJefdF2Nfva2yqK0sJLD5MJmu8oavrRcWTSA5VMpLyAB3UBHDRJpcRtqr7A/s400/star18.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484445227216355650" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">3.WILL SMITH</span><br /><span style="font-weight:bold;">$ RATE : 9</span><br />Tak bisa dipungkiri, Will Smith adalah actor berkulit gelap paling moncer sepanjang 10 tahun terakhir. Jarang sekali film-filmnya gagal di pasaran, bahkan untuk film cinta macam Hitch yang berhasil meraup lebih dari $300 juta untuk peredaran seluruh dunia. Paling hanya The Legend of Bagger Vance dan Ali saja yang hasilnya kurang begitu menggembirakan. Men in Black 2, I, Robot, Shark Tale, Hitch, The Pursuit oh Happyness, I am Legend dan Hancock adalah film-film Will Smith yang berjaya dengan perolehan di atas dari $300 juta. Total pendapatan dari film-film yang melibatkan Will Smith mencapai lebih dari 3 milyar US dolar! Yang membuat Will Smith pantas dikagumi adalah meski dia merupakan A-list Actor, dia bisa menjauhkan keluarganya dari gossip miring. Will Smith akhir-akhir ini juga rajin berperan sebagai produser.<br /><span style="font-weight:bold;">ACTING RATE : 6</span><br />Sebenarnya, Will Smith itu punya kemampuan acting yang bagus, hanya saja potensinya tersebut tertutup oleh kesibukannya bermain dalam film-film “heboh”. Bukti potensi acting Will Smith bisa disaksikan lewat Ali dan The Pursuit of Happyness yang membuahkan nominasi Oscar. Harapannya sih kedepannya dia bermain di film-film yang lebih mengoptimalkan kemampuan aktingnya. <br /><span style="font-weight:bold;">STAR RATE : 7,5</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPO777CvfvRVhD3urIktEVYa0mT5CjvdVKdeI_BLMcfv1b5THeYHMyFXhtryDnDThL5nc5uc9mTCMkUgsVI6I_2M5oScOmM2NMMB4rCaKpZ5ZlQKa9_cxLAVgBGzHiWD9QQBq6Zr3XA7U/s1600/leonardo_dicaprio_107495.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 249px; height: 350px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPO777CvfvRVhD3urIktEVYa0mT5CjvdVKdeI_BLMcfv1b5THeYHMyFXhtryDnDThL5nc5uc9mTCMkUgsVI6I_2M5oScOmM2NMMB4rCaKpZ5ZlQKa9_cxLAVgBGzHiWD9QQBq6Zr3XA7U/s400/leonardo_dicaprio_107495.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484444766472305362" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">2.LEONARDO DICAPRIO</span><br /><span style="font-weight:bold;">$ RATE : 7</span><br />Nama yang satu ini termasuk bintang muda yang sangat memilih peran. Sangat beresiko sebenarnya. Saking pemilihnya, sepanjang tahun 2000 s/d 2009, dia merilis tidak sampai 10 judul, termasuk The 11th Hour. Untungnya Leonardo DiCaprio sudah mengumpulkan banyak penggemar pasca kesuksesan luar biasa dari Titanic, hingga film-filmnya cukup menguntungkan dari hitungan bisnis. Yang paling laris tentu saja Catch Me if You Can. Secara keseluruhan, film-filmnya “hanya” mengumpulkan sekitar 1,5 milyar US dolar. Kebintangannya bisa dilihat dengan intensitas berita seputar cewek-cewek yang dekat dengan dirinya.<br /><span style="font-weight:bold;">ACTING RATE : 8,5</span><br />Pemilihan film yang ketat tentu saja berimbas pada tantangan acting yang besar. Hebatnya, Leonardo DiCaprio selalu tampil prima dalam setiap filmnya. Paling suka dengan penampilannya di Blood Diamond. Sayangnya saya belum pernah liat aksinya di The Aviator yang dipuji banyak pihak. Suatu saat dia harus dapat Oscar!<br /><span style="font-weight:bold;">STAR RATE : 7,75</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2IyDUER91nepm-rButuvHRuJbM_CMlFhsEGfg7xWHQJ5SB2_nudPaGu0POVb4ZZyNKG7Wdafv1gtUTL8L1B_WrbQlJLNU2APGOjxhlVJWXmZeUwYINdKo3rZc10sRRjnmz5qJP3pYF5c/s1600/jd.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 263px; height: 350px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2IyDUER91nepm-rButuvHRuJbM_CMlFhsEGfg7xWHQJ5SB2_nudPaGu0POVb4ZZyNKG7Wdafv1gtUTL8L1B_WrbQlJLNU2APGOjxhlVJWXmZeUwYINdKo3rZc10sRRjnmz5qJP3pYF5c/s400/jd.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484443653063470338" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">1.JHONNY DEPP</span><br /><span style="font-weight:bold;">$ RATE : 8</span><br />Jhonny Depp pantas berterima kasih pada Pirates of the Caribbean: The Curse of the Black Pearl, karena gara-gara perannya sebagai Jack Sparrow dalam film tersebut, kebintangannya makin moncer. Sebelum Pirates of the Caribbean rilis, film-film Jhonny Depp sangat sulit diterima pasar, meski tidak rugi-rugi amat. Paling hanya Chocolat yang berhasil menembus $150 juta. Trilogy Pirates of the Caribbean berhasil meraup pendapatan lebih dari 2,6 milyar US dolar. Total pendapatan dari film-film yang dibintangi Jhonny Depp mencapai lebih dari 4 milyar US dolar. <br /><span style="font-weight:bold;">ACTING RATE : 8</span><br />Sangat jarang Jhonny Depp tampil jelek, meski kadang sedikit bosan dengan peran-peran eksentrik yang dia pilih. Saya paling suka dengan actingnya yang bersahaja di Finding Neverland dan masih menunggu dia mengambil peran-peran manusia biasa yang kadang tak kalah menantang.<br /><span style="font-weight:bold;">STAR RATE : 8</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig1AGETFiL1q3m-RnoNIedG30QmjEgMmCc6tCji6FLjjx0SPWsHRQIk9RfEXWFA3mFfYJ2nOc1603g0SQSJxwz4fU6qkdWRL5CjXKNx32hh2K4P1LPd3iYP0lzukjZC8eJkHM_UWhGp08/s1600/levitt.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 280px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig1AGETFiL1q3m-RnoNIedG30QmjEgMmCc6tCji6FLjjx0SPWsHRQIk9RfEXWFA3mFfYJ2nOc1603g0SQSJxwz4fU6qkdWRL5CjXKNx32hh2K4P1LPd3iYP0lzukjZC8eJkHM_UWhGp08/s400/levitt.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484443101481461826" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Lalu siapakah actor yang bakal bersinar selama 10 tahun kedepan. Hmmm….terus terang sangat sulit memprediksinya mengingat persaingannya sangat ketat. Setiap saat terus saja bermunculan bintang-bintang muda yang diprediksi bakal bersinar. Hal ini makin sulit ketika rotasi untuk para bintang cowok itu tidak secepat pada bintang cewek. Kebintangan pemain film cowok itu ketika makin berumur bukannya meredup justru makin berkilau. Lihat saja kiprah Jhonny Depp dan Tom Hanks. Belum lagi akhir-akhir ini nama-nama seperti Robert Downey, Jr, Christian Bale dan Hugh Jackman makin mengukuhkan taringnya. Tapi kalau boleh menebak, nama-nama bintang muda seperti Jake Gyllenhall, James Franco, Joseph Gordon – Levitt dan Chris Pine rasanya bakal makin bersinar, selain Matt Damon yang tampaknya masih akan tetap bertahan. Di lubuk hati yang paling dalam, saya juga berharap Keanu Reeves dan Jack Black bisa melakukan sebuah come back yang mengejutkan. </span>GILASINEMAhttp://www.blogger.com/profile/02271951775255363514noreply@blogger.com14tag:blogger.com,1999:blog-3999851022727905024.post-22471500429349873642010-06-19T17:51:00.007+07:002010-06-19T18:02:45.278+07:00TANAH AIR BETA : KONSISTENSI ALENIA<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7AFu0HNIPHL-t_LO_BNkAPZDuRNagMRBLO8gbQAzX4389kEHqBsoh4gKOdsFqSAkRXb95f3YOzm6vhlhdXN1J1H5SVaiNrGRuVFlvLxE37lpYNpqCMdTlD7daywzKlEn7V0zvp9KfqNY/s1600/tanah+air+beta5.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 306px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7AFu0HNIPHL-t_LO_BNkAPZDuRNagMRBLO8gbQAzX4389kEHqBsoh4gKOdsFqSAkRXb95f3YOzm6vhlhdXN1J1H5SVaiNrGRuVFlvLxE37lpYNpqCMdTlD7daywzKlEn7V0zvp9KfqNY/s400/tanah+air+beta5.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484438482083844818" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Karena situasi politik, Merry (Griffit Patricia) harus berpisah dengan kakaknya, Mauro (Marcel Raymond). Demi menuntaskan rindu, Merry seringkali bercakap-cakap dengan bantal yang dibalut kaos kakaknya. Sebagai seorang ibu, Tatiana (Alexandra Gottardo) sangatlah sedih melihat hal tersebut. Setelah beberapa tahun berpisah dan kondisinya lebih kondusif, Tatiana mendapatkan kabar soal anak pertamanya. Sayang, Mauro yang marah karena merasa ditinggalkan di Timor Timur enggan bertemu dengan ibunya. Mengetahui hal ini, Merry bertekad menempuh perjalanan panjang demi bertemu dengan kakaknya. Di tengah perjalanan, dia disusul oleh teman sekolah yang paling dia benci, Carlo (Yahuda Rumbindi). Siapa sangka, Carlo justru banyak membantunya di perjalanan.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBDOMwLj9iN4oE7xvaprVRPyfkerDMOZJbpXHODT4PBe1WQTwmCAnJOyWzJU81i4mefeNWjmsDnjE0lc7sFYn1gY-u5AIR9v-GEDrrVre9arfiIfqOcTmh_KsVG1dxmkr4vwYjqoZua6o/s1600/main-banner-new.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 197px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBDOMwLj9iN4oE7xvaprVRPyfkerDMOZJbpXHODT4PBe1WQTwmCAnJOyWzJU81i4mefeNWjmsDnjE0lc7sFYn1gY-u5AIR9v-GEDrrVre9arfiIfqOcTmh_KsVG1dxmkr4vwYjqoZua6o/s400/main-banner-new.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484438342694077874" /></a><br />Sekali lagi Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen mendedikasikan hidup mereka dengan konsisten menghadirkan film keluarga setelah sebelumnya merilis Denias, Liburan Seruuu dan King. Setelah balik sejenak ke Jawa, kali ini Alenia kembali ke Timur dan mengangkat kisah persaudaraan yang terkoyak paska jajak pendapat di Timor Timur. Banyak keluarga yang terpisah setelah jajak pendapat tersebut. Mereka yang memilih sebagai WNI memutuskan untuk mengungsi ke Propinsi Nusa Tenggara Timur. Secara sekilas, Alenia menunjukkan betapa masih menyedihkannya kehidupan mereka dan seakan kurang mendapat perhatian yang pantas dari pemerintah. Banyak yang belum melek huruf dan fasilitas kesehatan yang minim. Sedih rasanya mendengar Carlo berkata tidak ingin menjadi dokter karena tidak ada yang bisa menyembuhkan keluarganya ketika mereka sakit dan akhirnya meninggal dunia.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6nDtRvPMyRRcJiRGbhzzh9Bl3ypEKcXR0BwaVArsk_dIJOjPdmRnPXbh2QprfNmL6tRe72u1awHKlGKV8oYVqsMRpYoO9MYUFWiUQV01Gwl67YaOfGadMSa2EIUG1go1xgvHgN0yHxjo/s1600/tanah+air+beta1.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 383px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6nDtRvPMyRRcJiRGbhzzh9Bl3ypEKcXR0BwaVArsk_dIJOjPdmRnPXbh2QprfNmL6tRe72u1awHKlGKV8oYVqsMRpYoO9MYUFWiUQV01Gwl67YaOfGadMSa2EIUG1go1xgvHgN0yHxjo/s400/tanah+air+beta1.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484438187283590242" /></a><br />Namun, jangan harap kita digempur dengan rentetan permasalahan yang terjadi dipengungsian. Penonton yang mengharapkan kisah yang berisi gugatan sosial dan kritikan tajam terhadap politik dan pemerintah, bakal kecewa. Saya sendiri sempat dibuat terganggu dengan minimnya interaksi Tatiana dengan warga lainnya. Dia seolah-olah hidup terpisah dari yang lain. Tanah Air Beta nyatanya lebih mengedepankan kisah Merry yang berusaha menemui kakaknya. Pendekatan ini tampaknya sengaja dipilih oleh Alenia karena ya itu tadi, konsistensi untuk menghasilkan tontonan keluarga. Tontonan yang bisa dikonsumsi semua umur. Karenanya, di pertengahan cerita layar lebih berfokus pada usaha Merry dan Carlo.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJm-y390siG9pMa2QMQb720UQdXSkPSIGeUDg8Tcb00GBM3410OuDOy7UvbqDe5zr3iyujW7lwneJbtVAjoZCzvOymjJAm0pNXeE-oKTZldFi95vP1Sa6yZtlkxpshDtiPDLPHgrBHoLE/s1600/tanah+air+beta.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 250px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJm-y390siG9pMa2QMQb720UQdXSkPSIGeUDg8Tcb00GBM3410OuDOy7UvbqDe5zr3iyujW7lwneJbtVAjoZCzvOymjJAm0pNXeE-oKTZldFi95vP1Sa6yZtlkxpshDtiPDLPHgrBHoLE/s400/tanah+air+beta.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484437792761956370" /></a><br />Sayangnya, dengan usaha Merry menemui kakak yang sangat dia sayangi sebagai motor cerita, film ini tidak ada sama sekali visualisasi memori Merry dengan kakaknya. Visualisasi ini menurut saya penting demi meyakinkan penonton akan kuatnya ikatan persaudaraan antara kakak adik tersebut. Dampaknya, secara keseluruhan Tanah Air Beta terkesan main aman dan emosi yang dihadirkan cenderung datar karena minim letupan. Endingnya yang berpotensi menghasilkan sesuatu yang dramatis dihadirkan dengan sangat biasa. Lantunan lagu Kasih Ibu kok terasa kurang pas ya mengingat sebelumnya tidak ada adegan yang menegaskan kalau lagu Kasih Ibu merupakan lagu kenangan antara Merry dan Mauro.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipdIxgJXEymAuyIbdu5KYzH9O-KycQtlLagYjmmyqaw4MO_eF516QZnWQ0viCTI_eDnGwDVeb77Hbs_rsvlAuFcYgbpM6lZ_TZpqXUAlNCPQAF7R7W71wtGUv3cWq_8uJkVGMivJqjp9k/s1600/tanah+air+beta2.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 358px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipdIxgJXEymAuyIbdu5KYzH9O-KycQtlLagYjmmyqaw4MO_eF516QZnWQ0viCTI_eDnGwDVeb77Hbs_rsvlAuFcYgbpM6lZ_TZpqXUAlNCPQAF7R7W71wtGUv3cWq_8uJkVGMivJqjp9k/s400/tanah+air+beta2.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484438001068388466" /></a><br />Cerita yang terlalu datar untungnya dibalut dengan sinematografi yang cantik olahan Ical Tanjung. Gambar-gambarnya cukup indah meski settingnya bisa dikatakan cukup kering. Dan menyaksikan Tanah Air Beta ini saya jadi merasa melihat film dengan setting Afrika. Film ini juga sangat terbantu dengan akting para pemainnya yang bagus. Di paruh pertama saya dibuat terkesan dengan penampilan Alexandra Gottardo yang benar-benar berbeda dengan penampilannya sebelumnya di sinetron. Dengan balutan make-up yang bagus, Alexandra Gottardo melengkapinya dengan logat bicara yang meyakinkan. Di paruh kedua saya dibuat kagum dengan penampilan Griffit Patricia dan Yahuda Rumbindi. Sebagai pemula, keduanya bermain bagus dan natural. Saya suka bagaimana keduanya menciptakan chemistry yang apik. Dari keduanya, kisah persaudaraan terasa lebih kuat. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlDct1TYKxT0tRG0zpzHPWmyqyliLIODymu60X0-dPeGSZ2G9rX1GPHqN1VavKVmf2bwt4LNCS8ZdsC0msqjB17aW48nZ44XTfPM6HgDe5Gg8FHJyYgENqaVX3m6jbctBipVw1wUyLV4U/s1600/banner-cast.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 226px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlDct1TYKxT0tRG0zpzHPWmyqyliLIODymu60X0-dPeGSZ2G9rX1GPHqN1VavKVmf2bwt4LNCS8ZdsC0msqjB17aW48nZ44XTfPM6HgDe5Gg8FHJyYgENqaVX3m6jbctBipVw1wUyLV4U/s400/banner-cast.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484437574625687266" /></a><br />Sebagai tontonan keluarga, Tanah Air Beta bolehlah dijadikan pilihan di musim liburan ini. Pesan persaudaraan yang di hembuskan oleh Alenia cukup bisa tersampaikan lewat hubungan Merry dengan Carlo. Beberapa selipan humornya mampu membuat tersenyum, terutama adegan-adegan yang menghadirkan Carlo. Sikapi film ini sebagai film keluarga (anak-anak), dan kamu akan lebih bisa menikmatinya. Indonesia Pusaka sebagai lagu penutup mampu membuat saya merinding. Kalau boleh memberi saran kepada Alenia, mungkin kedepannya bisa mengajak tim yang berbeda biar karya-karyanya tidak mudah ketebak. 3,75/5</span>GILASINEMAhttp://www.blogger.com/profile/02271951775255363514noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3999851022727905024.post-84217786388384936732010-06-19T17:31:00.011+07:002010-06-19T18:06:56.782+07:00SHORT REVIEW : HUMANISME DALAM 3 FILM PERANCIS<span style="font-weight:bold;">L’HUMANITE (1999)</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgM_PTC6Aj6v03L2mkPXCxP73rRnDgQFKuRdgv7tgdd_6cOW55vlk2NG40tXSfoWxsjKbiVanQsr6CSdcQ6CGkkGg4DENFLMt79Wfe-L-FMyD3Epwlp_PMCbl22YJQwq25qV0XICMECTL4/s1600/l_197569_7e59f700.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 257px; height: 350px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgM_PTC6Aj6v03L2mkPXCxP73rRnDgQFKuRdgv7tgdd_6cOW55vlk2NG40tXSfoWxsjKbiVanQsr6CSdcQ6CGkkGg4DENFLMt79Wfe-L-FMyD3Epwlp_PMCbl22YJQwq25qV0XICMECTL4/s400/l_197569_7e59f700.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484434546468408274" /></a><br />Kisahnya sebenarnya sangatlah simple. Seorang polisi, Pharaon De Winter (Emmanuel Schotte), menemukan mayat seorang gadis yang diperkosa dan dengan caranya sendiri, mencoba untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan karakternya yang cenderung lurus dan tampaknya mempunyai tingkat kecerdasan yang di bawah rata-rata, metode yang dia gunakan terlihat mentah. Wajahnya menyiratkan kekosongan, kebingungan, kemarahan, kesedihan maupun harapan. Film ini tampaknya merupakan semacam study of character dari Pharaon. Bagaimana karakternya dihadapkan pada karakter-karakter lain yang cenderung lebih “kasar” di tengah jaman dimana humanisme makin tergerus. Melalui proses yang sangat pelan (film ini berdurasi lebih dari 140 menit), kita bisa merasakan perubahan emosi dari Pharaon paska ditemukannya mayat gadis cilik tadi. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhE_BRM4CLvtDALuKfgTBF4ODUOHjeCSzuoj3QR1k1xfGAbNTCz8QY-8iNe3O5N9BijGHF70LHerpBNHS8HuOmBczQ_u-kl8V8XCIPpR-T-7Ne6corRLMVYR4vmTNIUd2pkqO804LLo91M/s1600/lhumanite-1.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 172px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhE_BRM4CLvtDALuKfgTBF4ODUOHjeCSzuoj3QR1k1xfGAbNTCz8QY-8iNe3O5N9BijGHF70LHerpBNHS8HuOmBczQ_u-kl8V8XCIPpR-T-7Ne6corRLMVYR4vmTNIUd2pkqO804LLo91M/s400/lhumanite-1.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484439574388852210" /></a><br />Sutradara dan penulis cerita Bruno Dumont tidak menjejali film dengan banyak dialog, namun lebih menyajikan ide-idenya dengan bahasa gambar. Dampaknya, penonton dituntut untuk lebih berpikir lebih keras tentang maksud dari creator. Beberapa adegan bisa kita pahami sebagai wujud berubahnya perilaku manusia, misalnya mobil box merah yang sangat besar yang tiba-tiba melintas di tengah pemukiman, perilaku Domino (Severine Caneele) dan Joseph (Philippe Tullier) yang cenderung mengumbar erotisme atau bagaimana atasan Pharaon menginterogasi dua anak kecil dan masih buaaanyak lagi. Sebuah film yang sangat kontemplatif dan tidak cukup menyaksikannya hanya sekali. Yang tidak saya mengerti adalah ketika di layar tiba-tiba tersaji gambar kelamin perempuan secara frontal dalam durasi yang cukup lama. Apakah ini wujud ketidaksenonohan? Entahlah. Film yang berhasil menggondol Grand Jury Prize, Best Actor dan Best Actress pada Cannes 1999 ini, auranya mengingatkan saya pada Cache-nya Michael Haneke. 4/5<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">THE DREAMLIFE OF ANGELS / LA VIE REVEE DES ANGES (1998)</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwanXtpbDZfrVbxewQO6FvaacVOrshkmlyfNV6AXh5AWlfBuEMXUYesT_xLkmoRvF45SNOhCuAC_tGDICBnUFQarkJEDPK1xnNsYEefx2jXCaUFgV62_bxYgNf6z0sxZlamDfCfB1mEyI/s1600/l_33127_0120449_44c95d59.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 204px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwanXtpbDZfrVbxewQO6FvaacVOrshkmlyfNV6AXh5AWlfBuEMXUYesT_xLkmoRvF45SNOhCuAC_tGDICBnUFQarkJEDPK1xnNsYEefx2jXCaUFgV62_bxYgNf6z0sxZlamDfCfB1mEyI/s400/l_33127_0120449_44c95d59.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484434116309599698" /></a><br />Dibandingkan dua film diatas, film ini lebih bisa dinikmati dengan santai. Apalagi durasinya yang Cuma 113 menit. Dua cewek pekerja Isa (Élodie Bouchez ) dan Marie (Natacha Régnier) dipertemukan secara tidak sengaja. Keduanya tinggal di sebuah apartemen dimana pemiliknya, Sandrine (Louise Motte) sedang koma di rumah sakit. Awalnya kita melihat Isa dan Marie memiliki kesamaan hingga keduanya terlihat klop. Namun seiring berjalannya waktu, kita melihat betapa keduanya sangatlah berbeda. Ira sangatlah ekspresif, optimis dan realistis terhadap hidupnya. Sedangkan Maria cenderung tertutup, sinis dan mudah meledak serta cenderung apatis terhadap hidupnya. Dalam salah satu adegan, kita diberikan sedikit informasi tentang sejarah keluarga dari Isa dan Marie yang mempengaruhi kepribadian mereka.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig7ZHfLQ8bK2KeOSqeew0LeHapO85gpZI5_U5DvStk2HqRWtSgXGnLtNEsxJoHl1jlNyqqnF80qsJ8LxxDKRqYLTCF_Qb04rMUzpnRx8TbObFf7FDr69Gk4-84QDqPVzvuJasiouF8aDI/s1600/anges1.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 269px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig7ZHfLQ8bK2KeOSqeew0LeHapO85gpZI5_U5DvStk2HqRWtSgXGnLtNEsxJoHl1jlNyqqnF80qsJ8LxxDKRqYLTCF_Qb04rMUzpnRx8TbObFf7FDr69Gk4-84QDqPVzvuJasiouF8aDI/s400/anges1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484433883333818674" /></a><br />Perbedaan karakter tersebut lantas membuat keduanya berselisih, terutama ketika Marie bersinggungan dengan Chris (Grégoire Colin) yang cenderung membuat Marie terlena dengan cinta semu. Ketika Marie terbuai dengan mimpi-mimpi, Isa menjalani hidupnya dengan lebih bersahaja. Dia menjalani pekerjaan apapun dengan ceria dan meluangkan waktu untuk menjenguk Sandrine dan menuliskan kisah bagi Sandrine. Dari kunjungan-kunjungan inilah Isa lebih bersyukur kan hidupnya dan juga membuatnya mempunyai harapan untuk bertahan hidup. Harapan yang sayangnya harus berhadapan dengan realita yang kejam dan mengejutkan, Seperti halnya adegan menjelang akhir yang membuat Isa sedih.Namun, hidup harus terus berjalan.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizCORIs9eam9vfTl2cVCFwAjH7oHkjO2Rfwd411vNsfyYF93HjY1_tDzUCc5NhVjRWiqxG3WsmT2uwI0DlYTODe4XCRYkUMmVq7OxrqPJvY-9LvUNwiSl5JQTBZXMwRBLhhW_r-4J2h6M/s1600/l_120449_1781eab.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 298px; height: 276px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizCORIs9eam9vfTl2cVCFwAjH7oHkjO2Rfwd411vNsfyYF93HjY1_tDzUCc5NhVjRWiqxG3WsmT2uwI0DlYTODe4XCRYkUMmVq7OxrqPJvY-9LvUNwiSl5JQTBZXMwRBLhhW_r-4J2h6M/s400/l_120449_1781eab.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484433508858638994" /></a><br />Sutradara sekaligus penulis cerita Erick Zonca mengemas The Dreamlife of Angels dengan sangat sederhana namun hasilnya adalah sebuah tontonan yang kuat, terasa nyata dan inspiratif. Temanya sangat dekat dengan keseharian kita. Penampilan dua bintang utamanya sangatlah natural dan meyakinkan. Keduanya mendapat predikat Aktris terbaik pada Cannes 1998. Filmnya sendiri berjaya di Cesar Award 1999. The Dreamlife of Angels sangat sayang untuk dilewatkan, terutama buat para cewek. 4,25/5<br /><br /><span style="font-weight:bold;">LA GRAINE ET LE MULET / THE SECRET OF THE GRAIN (2007)</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi17T7lnzYrDOkD9u2A8rs1Y7l5Ltk1nrICVNrK9SDAf1na4kwnXXGeGRv46mzM1mgkQJnDh7Klu5K4fgvjBYTY43EONbgY7DRdJcNqx27m0iJ2YtUAx79_oh30y4b8kyTIRXG8j6I3HXM/s1600/l_487419_c7cefafb.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 248px; height: 350px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi17T7lnzYrDOkD9u2A8rs1Y7l5Ltk1nrICVNrK9SDAf1na4kwnXXGeGRv46mzM1mgkQJnDh7Klu5K4fgvjBYTY43EONbgY7DRdJcNqx27m0iJ2YtUAx79_oh30y4b8kyTIRXG8j6I3HXM/s400/l_487419_c7cefafb.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484433294995728962" /></a><br />Film arahan Abdellatif Kechiche ini mengisahkan bagaimana usaha Slimane Beiji (Habib Boufares), pria paruh baya berdarah Arab, yang mencoba menegakkan wibawanya ditengah situasi yang menghimpitnya. Mulai dari persoalan pekerjaan hingga persoalan keluarga, dimana Slimane seakan terbuang dan tidak dipandang oleh anak dan mantan istrinya. Meski sudah mempunyai istri lagi yang begitu pengertian serta anak perempuan yang tak henti menyemangatinya, wajah Slimane senantiasa menyiratkan kelelahan dan kepedihan. Kesempatan memperoleh wibawanya kembali datang ketika Slimane berniat mendirikan restoran keluarga di atas kapal. Pada saat pembukaan demi meyakinkan investor, awalnya semuanya berjalan lancar dan menyiratkan optimisme, namun situasi berubah total saat salah satu anak dari Slimane melakukan kesalahan yang tidak ia sadari.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPb0a25wV2fk-FIXh0aNT2AOFpKDn8yuee-kigI_qVX96Qqs0qAGPnAscLQdbcUyTCzdBKR6H3NgF4wERmsxEAMMEzmRaXNPGMqY6wGYXdFJI6g64UhwzipJZ2kUVo13GHSXzzqfOfSwU/s1600/TheSecretoftheGrain.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 277px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPb0a25wV2fk-FIXh0aNT2AOFpKDn8yuee-kigI_qVX96Qqs0qAGPnAscLQdbcUyTCzdBKR6H3NgF4wERmsxEAMMEzmRaXNPGMqY6wGYXdFJI6g64UhwzipJZ2kUVo13GHSXzzqfOfSwU/s400/TheSecretoftheGrain.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5484432775396562722" /></a><br />Dengan durasi sekitar 150 menit, The Secret of the Grain terasa bertele-tele di 90 menit pertama. Pada bagian ini kita disuguhi adegan yang terkesan biasa saja. Namun tenyata, rentetan adegan-adegan yang terkesan biasa tadi sangat efektif mengikat emosi saya sebagai modal menikmati 60 menit terkahir yang sangat mengesankan. Kita dibuat harap-harap cemas paska kelalaian yang dilakukan oleh salah satu anak dari Slimane. Sesak nafas saya dibuatnya. Hancur lebur hati ini melihat usaha Slimane yang berlari sekuat tenaga, begitupun saat melihat pengorbanan yang dilakukan oleh anak dari istri kedua Slimane. Buat para pecinta film drama keluarga, film ini sangat saya rekomendasikan. Terasa nyata dan amat menguras emosi. Brillian. 4,5/5GILASINEMAhttp://www.blogger.com/profile/02271951775255363514noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3999851022727905024.post-43015485652468750632010-06-17T13:58:00.011+07:002010-06-17T14:21:50.790+07:00MINGGU PAGI DI VICTORIA PARK : PERSAUDARAAN DI NEGERI SEBERANG<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbMTgqcb-oOPT8tSbEXdjJUkolvty7_7eUsRDjtiknmunPa0H6KM62r03AusUtzlbo8xOph7F2BZoN9UO9zYFt8aFzv-HGfZiQJGXCgE8l1FP8taWR2lhMLZNx_QCrxF4jka6HBXNhqKU/s1600/24249_374590369164_117573499164_3503305_3284911_n.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 289px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbMTgqcb-oOPT8tSbEXdjJUkolvty7_7eUsRDjtiknmunPa0H6KM62r03AusUtzlbo8xOph7F2BZoN9UO9zYFt8aFzv-HGfZiQJGXCgE8l1FP8taWR2lhMLZNx_QCrxF4jka6HBXNhqKU/s400/24249_374590369164_117573499164_3503305_3284911_n.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5483638605310937506" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Victoria Park di setiap hari Minggu dipenuhi dengan Buruh Migran Indonesia (BMI) yang mencari dolar di Hongkong. Disinilah para BMI tadi bisa secara bebas mengekspresikan diri mereka. Sesuatu hal yang mungkin tidak bakal mereka lakukan ketika berada di Tanah Air. Di Victoria Park, kita akan menjumpai berbagai aktifitas, mulai dari sekedar kongkow-kongkow, memadu kasih, pengajian, dakwah agama hingga ekpresi seni. Bahkan, mereka juga pernah melakukan demonstrasi di Victoria Park, mengkritisi kebijakan Pemerintah yang dianggap tidak pro rakyat, seperti kenaikan harga BBM. Berkumpulnya BMI di Victoria Park bagi Lola Amaria, adalah simbol rekonsiliasi bagi dua tokoh utama dalam filmnya, yakni Mayang (Lola Amaria) dan Sekar (Titi Sjuman).<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifko6R-qiCJ7tYZv5nhXZi4h2Q9htjXzY8e-drlc15qe0kW4h_JVyIbL3q6WMoc2DUIgjZPEyQL4SioWkwoskgb41E6eas4e63DiI5TzCdm7v1fCAES3HukA-BnUVpasCTM5POe04_wPs/s1600/10216_136335249164_117573499164_2402749_6428638_n.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 289px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifko6R-qiCJ7tYZv5nhXZi4h2Q9htjXzY8e-drlc15qe0kW4h_JVyIbL3q6WMoc2DUIgjZPEyQL4SioWkwoskgb41E6eas4e63DiI5TzCdm7v1fCAES3HukA-BnUVpasCTM5POe04_wPs/s400/10216_136335249164_117573499164_2402749_6428638_n.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5483638341136802002" /></a><br />Motor penggerak cerita dalam Minggu Pagi di Victoria Park dalam pandangan saya adalah sibling rivalry dari Sekar dan Mayang. Hubungan keduanya mengingatkan saya pada hubungan Cameron Diaz dan Tony Colette di In Her Shoes. Lewat usaha Mayang yang terpaksa menjadi BMI karena paksaan ayahnya demi menemukan Sekar yang senantiasa membangkitkan rasa iri dihatinya, kita diajak untuk melihat seluk beluk kehidupan BMI di Hongkong. Dengan riset yang cukup, Titien Wattimena menyuguhkan kisah cukup menarik, mulai dari hubungan antar BMI, hubungan BMI dengan majikan sampai mengulik fenomena hubungan sesama jenis antar BMI.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1W65nqXcNxvJyeDWSkgHfXq56T0kzeC4j0FkYFAE3f5lv8D-RdhTewqiBOc9cPXPgbIAs2w5wV4nfufKBMV74bAaHHzXrr7TelJkrujnJU9Q7N0FTz2SbR9daDHf1NLd1H2x8A0pvC9M/s1600/20445_259374184164_117573499164_3145140_4536722_n.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 268px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1W65nqXcNxvJyeDWSkgHfXq56T0kzeC4j0FkYFAE3f5lv8D-RdhTewqiBOc9cPXPgbIAs2w5wV4nfufKBMV74bAaHHzXrr7TelJkrujnJU9Q7N0FTz2SbR9daDHf1NLd1H2x8A0pvC9M/s400/20445_259374184164_117573499164_3145140_4536722_n.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5483638079931075938" /></a><br />Gempuran penggambaran para BMI dalam Minggu Pagi di Victoria Park membuat kita paham betapa sulitnya posisi mereka, mengingat tekanan dari berbagai pihak yang membuat mereka tak ubahnya sapi perahan. Dan tidak hanya terjadi di Terminal 4 lho. Tekanan pertama sebenarnya datang dari rumah. Banyak pandangan di desa kalau bekerja sebagai MBI itu menghasilkan pemasukan yang besar. Kesuksesan seorang MBI dinilai dari perubahan fisik rumah beserta isinya. Pada akhirnya semua bermuara pada prestise orang tua, dimana anak dituntut untuk memenuhi gengsi tersebut tanpa memahami betapa tidak mudahnya mencari uang di negeri orang. Tuntutan inilah yang menyebabkan Sekar serta banyak BMI lainnya terlilit utang.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIsUPdd8pcvLAeuarxCYPosv6Ib_Q5-iiiPzKpmm1XXsiRQJHrhiDph8ttuDqnDnj4imGPE168RSFwvJZq5LzVogwbcMcwF6HJBjuJQw-5UhcycgfuRxbaqRz1mqQbvnqIgOcw5pHbzO8/s1600/2www.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 255px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIsUPdd8pcvLAeuarxCYPosv6Ib_Q5-iiiPzKpmm1XXsiRQJHrhiDph8ttuDqnDnj4imGPE168RSFwvJZq5LzVogwbcMcwF6HJBjuJQw-5UhcycgfuRxbaqRz1mqQbvnqIgOcw5pHbzO8/s400/2www.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5483639285625575538" /></a><br />Pola pergaulan yang salah juga bisa mendatangkan kesulitan. Para BMI di Hongkong dikabarkan sering menjalin hubungan dengan pria Nepal ataupun Pakistan yang notabene malah meloroti penghasilan mereka. Bahkan sampai ada yang hamil lho yang sayangnya tidak ditampilkan dalam Minggu Pagi di Victoria Park. Tekanan pekerjaan datang makin menggebu ketika mereka dituntut untuk bekerja dengan sigap dan cepat beradaptasi di lingkungan yang benar-benar baru. Kalau tidak kuat, hal ini bisa membuat diri terlilit keterasingan, yang fatalnya bisa mendorong mereka nekat melakukan aksi bunuh diri.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSWMxnk5FZtvLu5EK9LTS8Lp8j8HjF4cpxXbkyUOUk3rUF72CqWvARK8EToLU2y4LhsD9zc-VCCnRlLB608_14grnJn2NSnNo_mpMatAqBPfBnNnC__SFpfwSXh1s_PZSaZWcy-fSpCX4/s1600/1a.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 249px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSWMxnk5FZtvLu5EK9LTS8Lp8j8HjF4cpxXbkyUOUk3rUF72CqWvARK8EToLU2y4LhsD9zc-VCCnRlLB608_14grnJn2NSnNo_mpMatAqBPfBnNnC__SFpfwSXh1s_PZSaZWcy-fSpCX4/s400/1a.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5483637838600981602" /></a><br />Hidup di negeri orang itu, sekali lagi tidaklah mudah, karenanya dibutuhkan solidaritas antar kaum pendatang. Dengan kebanyakan berjenis kelamin perempuan, tidak mengherankan kalau banyak BMI yang terlibat cinta sejenis hingga ada yang berani melakukan ”pernikahan”. Dari yang saya baca, hubungan sesama jenis ini ternyata banyak yang berawal saat mereka tinggal di tempat pelatihan di Indonesia lho. Kasusnya mungkin sama dengan para pekerja pabrik di dalam negeri yang juga banyak terlibat cinta sesama jenis karena tinggal dalam satu asrama. Penyebab mengapa banyak BMI yang menjalin hubungan sesama jenis, sayangnya kurang tergambarkan dalam Minggu Pagi di Victoria Park.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPzd0gXNMs9B-Ty_6W9pjtmddPZWr3LTmlqUXefeSZw6Ina9oYs71c5I2CTbUV-WWZWg9P7uovsbpk6lGNo_ABPofFCzIR-2TZCfEIUqwtQZY8pBSNDfrXRt0QNESABtbvqdqDoUosjxU/s1600/6568_117575454164_117573499164_2179677_5001602_n.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 283px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPzd0gXNMs9B-Ty_6W9pjtmddPZWr3LTmlqUXefeSZw6Ina9oYs71c5I2CTbUV-WWZWg9P7uovsbpk6lGNo_ABPofFCzIR-2TZCfEIUqwtQZY8pBSNDfrXRt0QNESABtbvqdqDoUosjxU/s400/6568_117575454164_117573499164_2179677_5001602_n.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5483637567567021762" /></a><br />Minggu Pagi di Victoria Park berniat menyampaikan banyak hal seputar MBI di Hongkong, jadi sulit memang untuk menghadirkan kisah yang benar-benar utuh dan mendalam. Meski demikian, film ini tetap enak dinikmati dan yang terpenting tidak melukai logika dengan fatal. Film ini makin menarik berkat topangan akting yang kuat, terutama para pemeran wanitanya. Dalam hal ini bukan hanya Titi Sjuman dan Lola Amaria saja lho, mengingat para pemeran pendukung perempuan yang lain juga tampil tak kalah meyakinkan. Saya awalnya agak terganggu dengan gaya bicara Lola Amaria yang terkesan nanggung, namun pada akhirnya paham kenapa pendekatan ini dia pilih. Mayang itu seorang gadis desa yang terpaksa ke luar negeri dan berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia. Coba deh perhatikan gaya omong orang desa yang jarang berbahasa Indonesia dan belum lama tinggal di kota. Setelah pemahaman ini saya kagum dengan bagaimana Lola Amaria mencoba konsisten dengan gaya bicara yang ”nanggung”. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-ZapTobG8n_MzEItaBW437H6RvDhyphenhyphenkub37J1qgjvmfq6WXwFzi-rMMvY27yCDDOCpjLgtobKHMtUI0Rhr5CZcPqeCZbc6rDkpW-bifOBM1RBXLRJtemogkaPzOoi9HaOmtKSY10uKNuM/s1600/20445_265820679164_117573499164_3169067_4712183_n.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 268px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-ZapTobG8n_MzEItaBW437H6RvDhyphenhyphenkub37J1qgjvmfq6WXwFzi-rMMvY27yCDDOCpjLgtobKHMtUI0Rhr5CZcPqeCZbc6rDkpW-bifOBM1RBXLRJtemogkaPzOoi9HaOmtKSY10uKNuM/s400/20445_265820679164_117573499164_3169067_4712183_n.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5483637372361756354" /></a><br />Banyak yang merasa terganggu dengan penampilan Donny Damara, namun bagi saya justru kehadiran karakter yang diperankan oleh Donny Alamsyah sangatlah kurang kuat. Saya tidak paham mengapa dia begitu tertarik terlibat dalam usaha menemukan Sekar. Hal ini menyebabkan kehadirannya hanya sebatas pemanis saja. Andai saja dia diberi karakterisasi yang lebih ”kasar” pasti kehadirannya akan lebih meyakinkan. Misalnya saja, Sekar mempunyai hutang yang cukup besar darinya, hingga Vincent (Donny Alamsyah) ikut dalam usaha pencarian dan pada akhirnya ada rasa terhadap Mayang. Kehadiran Gandhi (Donny Damara) yang merepresentasikan pemerintah (atau LSM?) terasa lebih masuk akal, hingga saya bisa agak menerima penampilannya yang cenderung formal dan dramatis. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpMr6cKGnY7IreujxvHWeq9n5y2cg5P8R_IeZjM-_m6kH2jtPKBXqMI2wl6ulGdq-o3eWELdmYMi7fWgC5Rjc3jHVO067zpF28PKyyI41qnyYOSzt4w3om5CutjAzVLl4viZR2Gm4Curg/s1600/1dd.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 252px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpMr6cKGnY7IreujxvHWeq9n5y2cg5P8R_IeZjM-_m6kH2jtPKBXqMI2wl6ulGdq-o3eWELdmYMi7fWgC5Rjc3jHVO067zpF28PKyyI41qnyYOSzt4w3om5CutjAzVLl4viZR2Gm4Curg/s400/1dd.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5483634971842900786" /></a><br />Minggu Pagi di Victoria Park secara keseluruhan merupakan tontonan yang bagus, tapi masih bisa lebih bagus lagi. IMO MOI lho. Saya membayangkan andai saja film ini menggunakan hand held camera selama adegan-adegan di Hongkong, kecuali adegan konser diakhir, pasti akan lebih mengikat rasa layaknya 4 Months, 3 Weeks and 2 Days. Eh...ada Novia Kolopaking sebagai Produser Eksekutif lho. 3.75/5</span>GILASINEMAhttp://www.blogger.com/profile/02271951775255363514noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3999851022727905024.post-10379693888949485482010-06-13T18:44:00.014+07:002010-06-13T19:16:02.364+07:00BOLA! BOLA! BOLA! BOLA!<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhY0vfMN7FMQyKBPh4ti-A1xs2Y2mSyxU0dvTowtoTc2mRt-mIxWuHfVrNlQLH2mXbSfuT3WgR4YSwWDnntYCjyQw8wofL3Dj3rRPsEyFNgOkKUYFgwhYSd-cMwwmfi6Dj5W82wd-lnYzY/s1600/BolaKuning.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 291px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhY0vfMN7FMQyKBPh4ti-A1xs2Y2mSyxU0dvTowtoTc2mRt-mIxWuHfVrNlQLH2mXbSfuT3WgR4YSwWDnntYCjyQw8wofL3Dj3rRPsEyFNgOkKUYFgwhYSd-cMwwmfi6Dj5W82wd-lnYzY/s400/BolaKuning.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5482228534678769842" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Saatnya semua atensi diarahkan pada FIFA World Cup 2010. Bagi bola mania event yang satu ini pastinya haram buat dilewatkan. Kalau saya sih menyambut biasa saja pesta akbar olahraga yang katanya paling digemari orang sejagad ini. Tidak membencinya, namun juga tidaklah menyukainya sangat. Dengan waktu 2 jam, saya lebih tertarik untuk menghabiskannya untuk nonton sinema. Paling saya hanya mengikuti berita seputar hasil pertandingan saja.<br />Dulu saya pernah agak suka dengan sepak bola, tepatnya jaman ketika Zinedine Zidane. Bagi saya, Zidane ini sosok yang sempurna. Kalau ditanya siapakah sosok yang paling saya kagumi di muka bumi ini. Jawabannya adalah Zidane. Dia itu terkenal, hebat dibidangnya, tidak neko-neko dan keluarga yang belum pernah diberitakan mempunyai masalah. Itulah gambaran orang sukses dimata saya. Saya masih menyimpan tabloid olah raga tahun 1998 waktu Perancis menang Piala Dunia lho. Semua ya gara-gara Zidane. Insiden di final Piala Dunia 2006 tidak membuat saya berpaling. Kejadian tersebut justru menyempurnakan sosok Zidane sebagai seorang manusia. Tidak luput dari kesalahan.</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj19VfyCBb745-4WnT8Ic2fagWodCz46HX-5mXscBV0kDzEZpqiWJ6883EO7DzxNBKXawLx2NG8hdW83KuIWLzVAdygs2zrJFJxdZUxpG36fmq9Elfem8eGAF-DDjpZork6nQmtECUJlY4/s1600/bola4.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 328px; height: 398px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj19VfyCBb745-4WnT8Ic2fagWodCz46HX-5mXscBV0kDzEZpqiWJ6883EO7DzxNBKXawLx2NG8hdW83KuIWLzVAdygs2zrJFJxdZUxpG36fmq9Elfem8eGAF-DDjpZork6nQmtECUJlY4/s400/bola4.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5482228340037646978" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Sudah ah curhatnya hehehe…Yang namanya penggila sinema, maka saya melahap semua jenis sinema (kecuali bokep yang aneh-aneh). Film tentang sepakbola bukanlah suatu pengecualian. Herannya, meski digelari sebagai olah raga paling digemari, film tentang sepakbola jumlahnya belumlah banyak. Hal ini mungkin karena di Holly sana, sepakbola masih kalah pamor dengan basket misalnya, sehingga film sepakbola dinilai belum menguntungkan secara dagang. Berikut ini beberapa film tentang sepakbola yang pernah saya tonton dan beberapa judul yang berkaitan dengan sepakbola yang sayangnya saya belum ada kesempatan menontonnya :</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDok8mffzMtWWAldc-7aFL5ImwhxPWSyxlK0MI2n8HskcMrwKV8p7U7aOrgHOFQh3-uDSRyZHephcPdbapdNzxAVdI54md_4yxH8HmY11AKfkcJT5_71loVt3B3T6PmdnUUSF9tZJieFo/s1600/bola+3.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 302px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDok8mffzMtWWAldc-7aFL5ImwhxPWSyxlK0MI2n8HskcMrwKV8p7U7aOrgHOFQh3-uDSRyZHephcPdbapdNzxAVdI54md_4yxH8HmY11AKfkcJT5_71loVt3B3T6PmdnUUSF9tZJieFo/s400/bola+3.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5482228010603122210" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Untuk menjadi seorang bintang sepakbola layaknya Beckham ataupun Ronaldo itu dibutuhkan suatu proses panjang. Proses ini digambarkan dengan cukup bagus di Goal! The Dream Begins dan Goal! 2: Living the Dream. Perjuangan Santiago Muñez (Kuno Becker) diceritakan dengan cukup runut dan inspiratif. Asyiknya, film yang didukung FIFA ini menghadirkan banyak sekali bintang-bintang sepak bola seperti Zinedine Zidane, David Beckham, Raúl González, Alan Shearer, Frank Lampard, Steven Gerrard, Thierry Henry, Lionel Messi, Cesc Fàbregas, Samuel Eto'o dan masih banyak lagi. Goal 3 belum nonton karena tampaknya kurang menarik. </span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSIxb0Nie0qTSnKPlGyzlQUYCJ13FoRXsTWbb1xoTzdljJjzd91EFDL69xk7wC_F2J2XDxpW5czTBLT9Iyjkbxon_-RQliEX2Q2xTu26SmhyrswhQZn0HMpaLhqgh-5pH3xQCNLfnvyuA/s1600/l_1226271_9ceb27c5.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 247px; height: 350px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSIxb0Nie0qTSnKPlGyzlQUYCJ13FoRXsTWbb1xoTzdljJjzd91EFDL69xk7wC_F2J2XDxpW5czTBLT9Iyjkbxon_-RQliEX2Q2xTu26SmhyrswhQZn0HMpaLhqgh-5pH3xQCNLfnvyuA/s400/l_1226271_9ceb27c5.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5482227649662520242" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Selain pelatih, peran manajer dalam sepak bola itu sangatlah krusial. Dialah orang yang bertanggung jawab dalam pengelolaan pemain agar menjadi satu tim yang solid. Dia tidak hanya harus berhadapan dengan pelatih, pemain, fans fanatik maupun pemilik klub, namun juga harus menghadapi ego diri yang bisa menjerumuskan dirinya dalam jurang keterpurukan. Michael Sheen bermain bagus sekali sebagai Manajer yang pernah membuat Leeds United merasakan puncak kejayaan. Suatu saat harus dibuat film yang mengisahkan Sir Alex Ferguson dan Jose Mourinho!</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-_x166qh1e6nWI58CXoWy9tYTzOXRGvZ7BJv4IU2mBQ47zqzli6JKLE8eyoqluUrBDqEzAHyYMA_4k0lhLuwHklPfjz4WGwOjcBJest5X1XtQGMHYYiaI0p2NIJ0ND562S2y35Gy3cts/s1600/bola.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 191px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-_x166qh1e6nWI58CXoWy9tYTzOXRGvZ7BJv4IU2mBQ47zqzli6JKLE8eyoqluUrBDqEzAHyYMA_4k0lhLuwHklPfjz4WGwOjcBJest5X1XtQGMHYYiaI0p2NIJ0ND562S2y35Gy3cts/s400/bola.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5482227442020335810" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Sepak bola tidak akan seru tanpa kehadiran supporter dengan segala aneka polah mereka. Looking for Eric mengisahkan seorang pria paruh baya pengagum Eric Cantona dengan segala permasalahannya dan melarikan diri masalah tersebut dengan melakukan percakapan imajiner bersama Eric Cantona. Supoter klub sepak bola dikenal dengan solidaritas tinggi yang kadang terkesan dangkal. Nah, dalam Looking for Eric ini, para suporter bekerja sama membantu menyelesaikan masalah rekannya. Sayang sekali saya belum sempat menonton dua film lainnya, mengingat kaum hooligans ini menjadi fenomena menarik di Eropa sana. Di film Euro Trip, kita diberi sedikit gambaran keliaran para Hooligans.</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi01IYI3AIQEU0QlGMW20kvt5Tt46MhkpuXny8ponQwgvPcDbYMY8hZTYR-tWtwOKpxMNNOD0-NF3M2TnTs9msA7P3WMCDA_fIUks7OaMBSNozJt-otQfqZeVTZiSSAWqEsoL1524BTSJE/s1600/bola1.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 291px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi01IYI3AIQEU0QlGMW20kvt5Tt46MhkpuXny8ponQwgvPcDbYMY8hZTYR-tWtwOKpxMNNOD0-NF3M2TnTs9msA7P3WMCDA_fIUks7OaMBSNozJt-otQfqZeVTZiSSAWqEsoL1524BTSJE/s400/bola1.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5482227029924574786" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Masih seputar suporter. Indonesia tidak mau kalah dengan pernah membuat 2 film seputar suporter sepak bola. Kalau The Conductors (belum nonton) menggunakan pendekatan dokumenter dalam menyoroti koordinator suporter yang tak beda jauh dengan konduktor musik, dalam Romeo dan Juliet, sang sutradara mengangkat kisah cinta klasik penuh tragedi antara dua suporter fanatik yang saling bermusuhan. Sang sutradara mengemasnya dengan cepat dan penuh dengan adegan kekerasan, plus selipan salah satu adegan paling ”membara” dalam sejarah film Indonesia.</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigSeDe77wxSDAMBeTvf0ax7c1TDZWH8gUtSEU7ToAhXVeL6F8nE-6z-SAFc6LYY4UcziOlT-_zoqzcrzp4pas04QsfUsWrcKR2ND_gvw0mgyLXuEEu1HvY3qcNbffqlSMsnuq1NXNFMJU/s1600/77826Gara-Gara.Bola.2008.BBa.cover.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 273px; height: 350px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigSeDe77wxSDAMBeTvf0ax7c1TDZWH8gUtSEU7ToAhXVeL6F8nE-6z-SAFc6LYY4UcziOlT-_zoqzcrzp4pas04QsfUsWrcKR2ND_gvw0mgyLXuEEu1HvY3qcNbffqlSMsnuq1NXNFMJU/s400/77826Gara-Gara.Bola.2008.BBa.cover.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5482226503083776578" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Sepak bola bagi sebagian orang akan makin seru kalau diikuti dengan aksi taruhan. Judi olahraga ini nyatanya mampu menyeret orang-orang yang suka melakukannya, terseret ke dalam berbagai masalah, terutama persoalan finansial. Gara-gara kalah taruhan, Winky Wiryawan dan Herjunot Ali terseret ke dalam labirin konflik yang membingungkan dan kacau. Filmnya lumayan seru dan cukup menghibur.</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSR653qXqzhqhwDN1s1HpNBrgTarry75qdAdhpVJlf91EnA7_up8r1xfIGW6Ws8W1yzNx_-3eRY5geoCIjqPG5f55rDck-X9XiHVxrkqXFDvxnMXMHvGgoQcARbaehauX4A6yweZB2mp0/s1600/garuda_didadaku1.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 258px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSR653qXqzhqhwDN1s1HpNBrgTarry75qdAdhpVJlf91EnA7_up8r1xfIGW6Ws8W1yzNx_-3eRY5geoCIjqPG5f55rDck-X9XiHVxrkqXFDvxnMXMHvGgoQcARbaehauX4A6yweZB2mp0/s400/garuda_didadaku1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5482226236703693634" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Mempunyai cita-cita menjadi pesepakbola itu bukanlah sesuatu yang buruk. Daripada jadi anggota dewan yang selalu sibuk menggerogoti uang rakyat, ya mending jadi pemain sepakbola. Jadi, kalau ada anak yang ingin megembangkan bakatnya di bidang sepakbola akan lebih baik kalau didukung. Jangan sampai si anak melakukan kebohongan demi kebohongan layaknya karakter yang diperankan Emir Mahira dalam Garuda di Dadaku. Inilah salah satu film anak-anak terbaik karya anak negeri.</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHCi0i3MvAzfNV7_U6fOaeDAj7aQa9tRrC_CzQI-l-gdDbHGUO8J5ZHaecXMcE9wbHpiIEfhrizcOQ-XiB1vedzIWn5Y3_F1fniX2JRGX8o6iUKSKk46E7DVjgxmsHBbSBw6cNwey8VlY/s1600/bola7.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHCi0i3MvAzfNV7_U6fOaeDAj7aQa9tRrC_CzQI-l-gdDbHGUO8J5ZHaecXMcE9wbHpiIEfhrizcOQ-XiB1vedzIWn5Y3_F1fniX2JRGX8o6iUKSKk46E7DVjgxmsHBbSBw6cNwey8VlY/s400/bola7.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5482225899271656146" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Seperti yang saya sebutkan di atas, Zidane adalah sosok yang sangat saya kagumi, karenanya Zidane : A 21st Century Portrait ini sangat sayang untuk dilewatkan. Menyaksikan film ini memang seperti menyaksikan pertandingan sepakbola biasa, bedanya dalam film ini kamera sangaaaat intens mengikuti pergerakan Zidane. Saya suka!</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZzYNg3BPTSTUoiwpdQeKl2X5nRGSxQEisucyTBq3PZXSPfsvfDWfAPqyLJ3bH-iRbQjpzxbrCOatZeUvoJNTpM4occZHBNfo8wzKupBu1aXDCoBlIrGHeBllxzRJBB5M6zxO1sUi7xk8/s1600/bola2.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 193px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZzYNg3BPTSTUoiwpdQeKl2X5nRGSxQEisucyTBq3PZXSPfsvfDWfAPqyLJ3bH-iRbQjpzxbrCOatZeUvoJNTpM4occZHBNfo8wzKupBu1aXDCoBlIrGHeBllxzRJBB5M6zxO1sUi7xk8/s400/bola2.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5482225752832503122" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Siapa bilang sepak bola itu hanya untuk cowok. Kalau diberi kesempatan, para cewek juga bisa kok. Dan karena jenis kelamin mereka, tantangannya jauh lebih besar. Lihat saja apa yang ditampilkan dalam Bend it Like Beckham. Jesminder "Jess" Bhamra (Parminder Nagra) harus melewati berbagai rintangan sebelum akhirnya ada yang mengakui bakatnya. Dia tidak hanya harus membuktikan kalau jenis kelamin bukanlah penghalang untuk bermain sepakbola, namun juga harus berhadapan dengan kultur yang melingkupinya. Dalam She’s the Man lain lagi. Film ini sebenarnya tidak terlalu mengedepankan sepak bola dan lebih ke kisah cinta remaja, namun film ini cukup banyak menghadirkan gocekan kaki si pemeran utama cewek di tengah kumpulan cowok. Soccer Mom saya belum nonton, begitupun dengan Gracie. Dari judulnya, bisa dibayangkan Soccer Mom berkisah tentang apa. Sedangkan untuk Gracie, saya ingat, saat perilisannya, film ini cukup mendapat apresiasi positif dari para kritikus film. </span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3pPpbjj9qIpC95atVL7irC3XielQ3EJp1hkXG-1Q7Y5qw80CSjw3oTYBpGNe_9lubAKpf6f2r3UgFKG8QzI5P_cMoTzvByBFqGM8ShyphenhyphenyzWNYRLA4qeq0wrPGbxH82YjRCKFto5SWQzfM/s1600/bola6.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 189px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3pPpbjj9qIpC95atVL7irC3XielQ3EJp1hkXG-1Q7Y5qw80CSjw3oTYBpGNe_9lubAKpf6f2r3UgFKG8QzI5P_cMoTzvByBFqGM8ShyphenhyphenyzWNYRLA4qeq0wrPGbxH82YjRCKFto5SWQzfM/s400/bola6.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5482225162332562290" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Kisah wanita dan sepak bola biasanya dikaitkan dengan isu gender. Selain Gracie yang berjuang mendapatkan kesempatan yang sama di dunia sepakbola layaknya para pria, dalam Offside diceritakan sekumpulan perempuan Iran yang berusaha menyaksikan pertandingan sepak bola di negara yang terkenal membatasi pergerakan perempuan. Film yang menuai banyak pujian dan berhasil meraih Silver Bear di Berlin International Film Festival 2006 ini dilarang beredar di Iran. Dari trailernya, film ini tampaknya sangat menarik. Sayang, sampai sekarang belum beruntung menemukannya. Her Best Move menyuguhkan kisah pencarian jati diri dari Sara Davis (Leah Pipes) yang mendapatkan peluang bermain di tim sepak bola nasional USA.</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigabL7LMn3-nAq5DC90HTGPvptt5HRYkvE_YkvAl22-v8gj0zUyYp7Iz0UdT4f9BTKXy5kH39QplDEgU_p1dVMgbp0AAGzTAmeM0RaKkv9P7evKA300iNj8RJKbhcuMVgVoh1EhQ4ZKh4/s1600/bola8.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 187px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigabL7LMn3-nAq5DC90HTGPvptt5HRYkvE_YkvAl22-v8gj0zUyYp7Iz0UdT4f9BTKXy5kH39QplDEgU_p1dVMgbp0AAGzTAmeM0RaKkv9P7evKA300iNj8RJKbhcuMVgVoh1EhQ4ZKh4/s400/bola8.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5482224328056632690" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Kisah sepakbola ternyata bisa dikemas dengan sangat menarik dan unbelieveable. Contohnya Shaolin Soccer yang diramu Stephen Chow menjadi film dengan sajian visual yang mengejutkan, ugal-ugalan namun tetap mengangkat semangat fair play. Sebuah film yang sangat menghibur dan tak bosan menontonnya. Stephen Chow berhasil mengawinkan sepakbola dengan kungfu dengan baik. Soccer Dog? Dari judulnya sudah bisa dibayangkan kalau film ini bak Air Bud versi sepak bola dan menyasar penonton belia. Film ini ternyata sangat sukses lho. Dengan dana $700,000, film ini berhasil mendapat pemasukan lebih dari $25 juta dolar untuk peredaran di seluruh dunia hingga dibuatkan sekuel, Soccer Dog: European Cup. </span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdaeqrd1f0SEPLKlXopO5IIq6AkKRtiHhMMb8iVY2HkB14gszBR-NTy1R8PDu6nyPBuphrCwq6femsSOGSMEFfJ3whs7aMGOtt1UgSH1piXPci4RM2BqoVXf72Fak2GadQROYTULgHEbU/s1600/bola9.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 273px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdaeqrd1f0SEPLKlXopO5IIq6AkKRtiHhMMb8iVY2HkB14gszBR-NTy1R8PDu6nyPBuphrCwq6femsSOGSMEFfJ3whs7aMGOtt1UgSH1piXPci4RM2BqoVXf72Fak2GadQROYTULgHEbU/s400/bola9.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5482224140389770914" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Sebenarnya masih banyak lagi film seputar sepak bola. Kebetulan banyak yang belum saya tonton. Bolly pernah merilis film tentang sepakbola berjudul Dhan Dhana Dhan Goal (perhatikan tagline-nya yang serupa tagline film Gladiator) yang dirilis tahun 2007. Kabarnya akan ada sekuel film yang dibintangi John Abraham dan Bipasha Basu ini.</span>GILASINEMAhttp://www.blogger.com/profile/02271951775255363514noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-3999851022727905024.post-49808050459337984042010-06-12T12:35:00.006+07:002010-06-12T13:01:17.348+07:00“SEWA BIOSKOP” DEMI MINGGU PAGI DI VICTORIA PARK<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikWqmAxhSXxxbr2Mr8mDvZwdl8X32Y9smzBM9koUXxFq-3h_Mc4rdrTUmNjWqHi3pcccxSK-VrC4iaF1K8Iw1H4AKAAnMpmdhzFP9_-apcTcT4fVYxtbZPJdzmM_f-2N_WEg7OSSDEsak/s1600/cinema+xxv.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 295px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikWqmAxhSXxxbr2Mr8mDvZwdl8X32Y9smzBM9koUXxFq-3h_Mc4rdrTUmNjWqHi3pcccxSK-VrC4iaF1K8Iw1H4AKAAnMpmdhzFP9_-apcTcT4fVYxtbZPJdzmM_f-2N_WEg7OSSDEsak/s400/cinema+xxv.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5481762435091844578" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Kali ini saya belum akan kasih reviu film yang saya tonton pada hari Jum’at (11/6) jam 13.00 WIB ini. Saya akan menceritakan pengalaman saya nonton film tersebut. Sebelum menonton film ini, saya mampir ke beberapa blog film tetangga yang kebetulan sudah menonton Minggu Pagi di Victoria Park. Tanggapan mereka sangat positif dan memberi rating yang cukup tinggi. Pertanda film ini layak untuk diperjuangkan ditonton di bioskop. Tidak hanya di blog tetangga, di Twitter juga banyak sekali pihak yang memuji kualitas film Minggu Pagi di Victoria Park, terutama untuk divisi acting.<br />Namun selain pujian, juga terdapat keprihatinan akan minimnya kursi yang terisi ketika film ini dtayangkan. Teman-teman Twitter yang tinggal di Surabaya, Medan,Bandung dan Jakarta mengabarkan kalau pada saat mereka menonton Minggu Pagi di Victoria Park jumlah penontonnya tidak mencapai sepuluh orang, bahkan ada yang cerita kalau mereka menonton ditemani hanya 2 penonton lain saja! Menyedihkan. Film yang kualitasnya diakui oleh banyak pihak, kurang mendapatkan atensi yang menggembirakan. Yang saya alami ternyata lebih menyedihkan lagi. Begini ceritanya…<br />Saya menonton film ini di Studio Theatre (di Singosaren Solo) dan tiba di lokasi jam 12.45 sehabis Jum’atan. Meski dengan tata suara biasa saja dan layar yang tidak begitu besar (HTM Rp. 15.000,-), saya suka datang ke bioskop ini karena jam tayangnya cukup bersahabat dengan saya yang karena situasi dan kondisi, lebih nyaman nonton film di bioskop sehabis Sholat Jum’at. Asyiknya lagi, bioskop ini batas minimal jumlah penontonnya cuma 2 orang. Dan karena sulit menyamakan jdwal dengan teman-teman, seringnya saya nonton sendirian. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8i8BULRnqhz-nXw8Z7PFw_-edwdYpvEwPjSWHHGzt8jRolDLjMrrikMDfRlhJg9edJqy-mL_a05IgaQgaTNVP6LDR6Wvh7Y4mJvPShCT_Nu9XfpmcG3WMrzIjl3t2_dcXx_pfZHlGgu4/s1600/5pk6whqaa.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 228px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8i8BULRnqhz-nXw8Z7PFw_-edwdYpvEwPjSWHHGzt8jRolDLjMrrikMDfRlhJg9edJqy-mL_a05IgaQgaTNVP6LDR6Wvh7Y4mJvPShCT_Nu9XfpmcG3WMrzIjl3t2_dcXx_pfZHlGgu4/s400/5pk6whqaa.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5481761374960553842" /></a><br />Tiba di lokasi, tidak terlihat satu orang pun di depan loket. Bioskop yang satu ini memang tidak seramai Grand 21 yang berada di Solo Grand Mall, namun dari pengalaman saya yang beberapa kali melihat pada hari dan jam yang sama, biasanya paling tidak ada 5 – 10 orang pada saat film diputar, contohnya waktu saya nonton Arisan Brondong, Dendam Pocong Mupeng atau Alangkah Lucunya (Negeri) Ini. Meski terlihat lengang, hal tersebut tidak menyurutkan niat saya untuk nonton Minggu Pagi di Victoria Park. Melangkahlah kaki ini menuju loket.</span><br /><span style="font-weight:bold;">Saya Cakep (SC)</span> : Minggu Pagi di Victoria Park, Mbak. <br /><span style="font-weight:bold;">Mbak Penjual Tiket (MPT)</span> : Wah…belum ada temennya mas<br /><span style="font-weight:bold;">SC (mulai cemas)</span> : Minimal dua orang kan Mbak?<br /><span style="font-weight:bold;">MPT</span> : Iya Mas.<br /><span style="font-weight:bold;">SC</span> : Ya udah Mbak. Nanti saya balik lagi.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Karena masih ada waktu, saya keluar sebentar untuk sekedar lihat-lihat karena kebetulan bioskop tersebut satu lokasi dengan Matahari Singosaren. 10 menit kemudian saya balik ke depan loket.</span><br /><span style="font-weight:bold;">SC</span> : Sudah ada temennya belum Mbak? <br /><span style="font-weight:bold;">MPT</span> : Belum Mas. Kayaknya filmnya gak jadi diputar.<br /><span style="font-weight:bold;">SC </span>: Waduh! (membayangkan perjalanan pulang selama 2 jam yang sia-sia)<br /><span style="font-weight:bold;">MPT</span> : Lihat yang ini saja Mas. Baru tayang juga kok (sambil menunjuk Messengers 2)<br /><span style="font-weight:bold;">SC (dalam hati teriak ”kyaaaa....!)</span> : Waduh Mbak, kurang suka sama filmnya. Ya udah. Terima kasih Mbak<br /><span style="font-weight:bold;">Menjauhi loket dengan kecewa namun diiringi senyum MPT.</span><br /><br /><span style="font-weight:bold;">Saya masih enggan meninggalkan bisokop tersebut. Kedepannya kayaknya bakal tidak ada waktu nonton lagi dan sayang perjalanan yang saya tempuh demi nonton Minggu Pagi di Victoria Park di bioskop. Sekedar informasi, untuk sampai ke bioskop tersebut saya butuh waktu sekitar hampir 2 jam. Saya tidak mau pulang dengan tangan hampa dong dan memutuskan kembali ke loket.</span><br /><span style="font-weight:bold;">SC (dengan tekad membara)</span> : Mbak, minimal penontonnya 2 orang kan?<br /><span style="font-weight:bold;">MPT</span> : Iya Mas.<br /><span style="font-weight:bold;">SC (dengan penuh pengharapan)</span> : Kalau misalnya saya beli 2 tiket, filmnya bakal diputar tidak?<br /><span style="font-weight:bold;">MPT (bingung dan ragu-ragu)</span> : Mmmm....sebentar saya tanyakan dulu ya Mas.<br /><span style="font-weight:bold;">Mbaknya berlalu sejenak menemui Pak Manajer yang saya tahu orangnya tinggi kurus kering. Tak berapa lama kemudian...</span><br /><span style="font-weight:bold;">MPT</span> : Ya Mas. Film bisa kita putar.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcRDEU64IwEMXiynwmvkzSpAZbNzij0CzDDmxaxO8w0BvHbXrVIMnooe3Ki0iJvZBUpNgbA1DNzO7spJpjYREZOMUXDmB12KmdXK9qJZr0E5EuG9xqnPKLN7kcvF7R4qccg7f480CS9Wk/s1600/2.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 249px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcRDEU64IwEMXiynwmvkzSpAZbNzij0CzDDmxaxO8w0BvHbXrVIMnooe3Ki0iJvZBUpNgbA1DNzO7spJpjYREZOMUXDmB12KmdXK9qJZr0E5EuG9xqnPKLN7kcvF7R4qccg7f480CS9Wk/s400/2.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5481762155912826626" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">YESS!!! Meski terbersit rasa miris, timbul rasa lega dan senang luar biasa karena pada akhirnya bisa menyaksikan film Minggu Pagi di Victoria Park. Dengan modal Rp. 30.000,- saya seakan menyewa satu gedung untuk memutar film bagus khusus untuk saya sendiri. Yang paling menggembirakan, pengeluaran tersebut terbayar dengan kepuasan saya menyaksikan filmnya, terutama dengan parade akting memikat dari para pemain perempuan. Tidak hanya Titi Sjuman dan Lola Amaria, para pemain pendukung lainnya (Imelda Soraya , Permatasari Harahap dll) juga tampil memikat. Penampilan mereka mampu mengalihkan saya dari beberapa detail cerita yang kurang tergarap lebih dalam, terutama 2 karakter cowok yang perannya kurang mendapatkan landasan yang kuat. IMO<br />Saya berharap yang saya alami hanya terjadi pada saya dan berdoa tidak akan terjadi lagi. Mari tonton film Indonesia yang bermutu. Jangan hanya tonton film setan dan komedi seks saja dong. Kalau film Indonesia terlalu dijejali dengan setan dan kemesuman, penonton bisa jenuh dan menjauhi film Indonesia. Takutnya apa yang dibilang Deddy Mizwar pada sebuah tabloid kalau pada tahun 2012 film Indonesia bisa terkapar lagi bakal benar-benar terjadi. Untuk tahun ini saja, sampai akhir Mei, dari puluhan judul yang telah dirilis, katanya hanya film 18+ yang perolehannya menyentuh angka 500ribu penonton, disusul Menculik Miyabi yang sebenarnya tidk mampu memenuhi ekspektasi Produsernya. Mengenaskan. Mungkin penonton benar-benar sudah jenuh. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbt4MUVwP4SlMCR46SBxONaPhYvRWojjb5xLidfewFx0lJvjhRGNxjoe-Ee5Efy5bREOpvrlVU-e_RvTMyFYT_WuT2V-JRIuDDGOP2l7jnTfkg1dq5s_osnb8rNBDYl_DyM5k833DIVEw/s1600/80260_bts_minggu_pagi_di_victoria_park.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 289px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbt4MUVwP4SlMCR46SBxONaPhYvRWojjb5xLidfewFx0lJvjhRGNxjoe-Ee5Efy5bREOpvrlVU-e_RvTMyFYT_WuT2V-JRIuDDGOP2l7jnTfkg1dq5s_osnb8rNBDYl_DyM5k833DIVEw/s400/80260_bts_minggu_pagi_di_victoria_park.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5481763070581374370" /></a><br />Saya sebagai penikmat film, sekali lagi hanya bisa mengajak, mari kita tonton film Indonesia yang bermutu. Kalau film-film bagus ditonton banyak penonton, tentu para pekerja film jadi lebih semangat bikin film yang lebih baik. Saya sih maklum kenapa penonton Indonesia lebih suka dengan film-film ringan yang kadang hanya memberikan hiburan sesaat. Dengan kehidupan yang makin keras, mereka masuk ke bioskop itu inginnya sejenak melepaskan kepenatan, bukannya dibawa ke alam serius yang makin menyesakkan rasa. Tapi percayalah, Minggu Pagi di Victoria Park bukanlah tontonan yang depresif lho. Akhir kisah ini memberikan semacam optimisme yang menentramkan. Buruan tonton filmnya sebelum keburu turun!!!</span>GILASINEMAhttp://www.blogger.com/profile/02271951775255363514noreply@blogger.com16tag:blogger.com,1999:blog-3999851022727905024.post-61372990476058399992010-06-08T14:20:00.025+07:002010-06-08T15:10:59.705+07:00MY TOP 20 MOVIES OF THE DECADE<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPBuM3cFb73O0o5NwA9PTONHQrKbZO82mlnTCsLqGsaQa5PqOmsIl6_7qzeTU0Aa5yGAkbxiH5i-wSdWKPoimtUu-45mYYyNXl42Vbs19zHqJEEEJl_pCLfycy8dgnIBIIE5fitFfNJOM/s1600/best+decade.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 343px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPBuM3cFb73O0o5NwA9PTONHQrKbZO82mlnTCsLqGsaQa5PqOmsIl6_7qzeTU0Aa5yGAkbxiH5i-wSdWKPoimtUu-45mYYyNXl42Vbs19zHqJEEEJl_pCLfycy8dgnIBIIE5fitFfNJOM/s400/best+decade.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480311290467078194" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Setelah tertunda beberapa kali, akhirnya daftar 20 film terbaik rilisan 2000 s/d 2009 versi Gilasinema muncul juga. Ada beberapa judul yang sebelumnya tidak muncul di daftar film terbaik per tahun. Hal ini disebabkan film-film tersebut baru sempat saya tonton setelah daftar dibuat. Terpilihnya 3 film karya Coen Brothers adalah sebuah ketidaksengajaan, karena saya tidak pernah begitu fanatic terhadap sutradara tertentu. Apa landasan saya dalam memilih film-film dibawah ini serta urutan nomer 21 s/d 100, bisa dibaca</span> <a href="http://gilasinema.blogspot.com/2010/06/film-terbaik.html" target="_blank" title="silahkan kunjungi blogku">di sini</a><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhscY-qMfFVECIkJkVfv63AKOM-qCaJU8_sSLKi4XaLc2hLOjJMXlOa2q0jCUxyj6z1UzXvN9OKVEekPMfZLNizrrPK0AMmwkCKltvxV4zvVt9ZsZ2DEyJapDaF1W4IOlcziILBi1Q9rcs/s1600/title_elephant_blu-ray.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 232px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhscY-qMfFVECIkJkVfv63AKOM-qCaJU8_sSLKi4XaLc2hLOjJMXlOa2q0jCUxyj6z1UzXvN9OKVEekPMfZLNizrrPK0AMmwkCKltvxV4zvVt9ZsZ2DEyJapDaF1W4IOlcziILBi1Q9rcs/s400/title_elephant_blu-ray.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480311170629676546" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">20.ELEPHANT</span><br />Sebuah rekonstruksi tragedi yang yang ciamik. Hand held camera yang selalu setia membuntuti para pemeran, efektif mengikat penonton untuk menjadi saksi mata sebuah peristiwa tragis dan membuat saya kagum karena pastinya dibutuhkan persiapan sangat matang dalam pembuatannya. Dialog dan ilustrasi musik yang minim efektif menghadirkan aura mencekam dan penonton dibuat was-was akan hadirnya monster yang pada akhirnya melakukan aksi pembantaian membabi buta nan berdarah-darah.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0t29XuXKcS_2PHYayxAIeWMAkoLQHvfCfAs2wKMZxRywMrRLD_tGvLqME_6QQOG4hWcvfO7iVYE9_TLwCwBAFGL-lW6FlEr59lpSkzz7BweHxLcrTx0c_gJvTCVbZIoNReGw8mPKbPfc/s1600/happy_purple.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 245px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0t29XuXKcS_2PHYayxAIeWMAkoLQHvfCfAs2wKMZxRywMrRLD_tGvLqME_6QQOG4hWcvfO7iVYE9_TLwCwBAFGL-lW6FlEr59lpSkzz7BweHxLcrTx0c_gJvTCVbZIoNReGw8mPKbPfc/s400/happy_purple.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480310724568828722" /></a><br />19. <a href="http://gilasinema.blogspot.com/2009/01/happy-go-lucky.html" target="_blank" title="silahkan kunjungi blogku">HAPPY – GO – LUCKY</a><br />Menyaksikan Happy-Go-Lucky, terasa sangat menyegarkan, apalagi di tengah gempuran film-film yang beraura negative. Setelah menyaksikan film ini rasanya timbul semacam perasaan optimis, bahwa hidup akan menuju kearah yang lebih baik kalau kita menyikapinya dengan positif. Film ini mengajak penonton untuk melihat Poppy yang diperankan dengan sangat memikat oleh Sally Hawkins, sebagai karakter yang dihadapkan dengan berbagai karakter yang bertolak belakang dengannya. Konfrontasi antar karakter inilah yang menuntun cerita, hingga mencapai puncaknya ketika Scott mengalami ledakan emosional akibat tidak tahan dengan karakter Poppy. Mike Leigh sangat berhasil menampilkan sebuah konfrontasi karakter tadi hingga menjadi sebuah tontonan yang bernas, lincah, menghibur serta menyentil.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVEeuqSWHtARQwHAnLZE85NCQ8YLZmCrcskTmd0UsTnffCdItjtkSH-EmA5WMuMPLphq4Ub2VaKWkb_71NTbD3aBSgxzt_dlsHTmAKVrtHLWqQvJizBiKLp1gny1wImED87smY9hMk29w/s1600/diving-bell-butterfly.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 224px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVEeuqSWHtARQwHAnLZE85NCQ8YLZmCrcskTmd0UsTnffCdItjtkSH-EmA5WMuMPLphq4Ub2VaKWkb_71NTbD3aBSgxzt_dlsHTmAKVrtHLWqQvJizBiKLp1gny1wImED87smY9hMk29w/s400/diving-bell-butterfly.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480310286296875202" /></a><br />18. <a href="http://gilasinema.blogspot.com/2008/03/le-scaphandre-et-le-papillon-diving.html" target="_blank" title="silahkan kunjungi blogku">THE DIVING BELL AND THE BUTTERFLY</a><br />Dalam film ini kamera berperan sebagai actor yang berinteraksi dengan tokoh – tokoh yang ada dengan Bauby (Mathieu Amalric). Sebuah pendekatan yang menakjubkan. Untungnya Julian Schnabel tidak menyajikan pendekatan tersebut sepanjang durasi film. Sutradara tahu benar kapan menempatkan kamera sebagai actor dan kapan kamera berperan sebagai kamera, sehingga film tidak terasa melelahkan dan membosankan. Lewat pendekatan ini kita diajak untuk menyelami apa yang dilihat, dirasakan dan imajinasi dari Bauby. Film ini juga mempunyai pesan yang sangat bagus. Malu rasanya melihat semangat yang dimilik oleh Bauby, meskipun untuk menuju ke tahap itu butuh perjuangan yang kadang membuat putus asa dan ingin mati saja. Beruntung Bauby dikelilingi oleh orang – orang yang menyayanginya. Meski pada akhirnya Bauby meninggal dunia, namun dia meninggalkan sesuatu yang bernilai bagi kehidupan orang lain.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrcw3NM3VAQ24h2nz2Zuz_rYU-CPNmlZ0n59WV9jB2Qtmel6V-7nJSBUl7o6dKVVIv1uqiLLY74EHhNJPNoyYubFrlG6i4LsxC1RsBScJEwLLQZa3iF7UwZRZINOiTEgVSE6z4kTIngDo/s1600/shake3.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 372px; height: 192px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrcw3NM3VAQ24h2nz2Zuz_rYU-CPNmlZ0n59WV9jB2Qtmel6V-7nJSBUl7o6dKVVIv1uqiLLY74EHhNJPNoyYubFrlG6i4LsxC1RsBScJEwLLQZa3iF7UwZRZINOiTEgVSE6z4kTIngDo/s400/shake3.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480309971053629922" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">17.THE WIND THAT SHAKES THE BARLEY</span><br />Ken Loach dengan pendekatannya yang sederhana (seperti biasa) berhasil dengan baik menggambarkan bagaimana perang merubah karakter seseorang yang awalnya berencana menyelamatkan kehidupan menjadi sosok yang terlalu idealis dan dingin dalam memperjuangkan apa yang diyakininya benar. Kekerasan dan kebencian senantiasa melahirkan monster berbahaya. Cillian Murphy mampu mempresentasikan karakter ini dengan bagus sekali. Adegan hukuman tembak di penghujung kisah sungguh periiiiih. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjavmufDibEsaYJw7mHqTdfIhx0wJkwZOcBPGrMIuf_OI2wRnm6wKB2d5hErQFJJjYVX136B-BP8yryt4yUWDV5BqJW92blHyk4Gyx7x8Y_iXJjR03hdRv-q0E0PVlc9Pp0CuBw2lKjnVs/s1600/photo_02_hires.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 266px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjavmufDibEsaYJw7mHqTdfIhx0wJkwZOcBPGrMIuf_OI2wRnm6wKB2d5hErQFJJjYVX136B-BP8yryt4yUWDV5BqJW92blHyk4Gyx7x8Y_iXJjR03hdRv-q0E0PVlc9Pp0CuBw2lKjnVs/s400/photo_02_hires.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480309457343235378" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">16.THE BARBARIAN INVASIONS</span><br />Entah mengapa Gilasinema sangat menyukai film ini dan telah menontonnya sekitar 3X. Ada semacam kehangatan di dalam film ini. Meski awalnya kita diperlihatkan gesekan antar karakter karena perbedaan pandangan dan juga lahir di era yang saling berbeda, namun pada akhirnya karakter-karakter yang dihadirkan dapat saling menerima hingga terjalin interaksi yang manis dan hangat. Humor-humor dan perilaku gila namun juga kritis membuat film ini makin enak dinikmati, meski untuk otak saya yang cekak ini naskahnya terkesan terlalu cerdas dengan dimasukkannya beberapa referensi seni dan teori yang masih asing<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivGPEx8GkNnwSWgipbRE4zgcp3lwBZzafHBik2od6ulWHChmAv325R9uGoXVR_0v8wDNdztFJ6wM80uYdQ-IuXbDsDmMWUFRiK20jXRwhNoHpk_TfT_5ayxJ5PVMjO8qWPojhOOHvBXII/s1600/ChildrenOfMenBunnyDojo.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 399px; height: 304px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivGPEx8GkNnwSWgipbRE4zgcp3lwBZzafHBik2od6ulWHChmAv325R9uGoXVR_0v8wDNdztFJ6wM80uYdQ-IuXbDsDmMWUFRiK20jXRwhNoHpk_TfT_5ayxJ5PVMjO8qWPojhOOHvBXII/s400/ChildrenOfMenBunnyDojo.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480308916037344978" /></a><br />15. CHILDREN OF MEN<br />Bagi saya, film ini merupakan sebuah kisah jahilliyah di era modern. Era dimana manusia tidak dihargai sebagaimana mestinya. Dan di tengah kekacauan selalu menghadirkan nabi baru. Ditangan Alfonso Cuarón, kekacauan tersebut disajikan dengan indah dalam tensi yang tinggi. Sebuah film yang kaya referensi hingga bisa menjadi bahan diskusi yang amat menarik. Menonton Children of Men adalah sebuah pengalaman sinematik yang memuaskan.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSE0n3CsMH8oDYXlWhox2uiHYdRjkuhmK0vPuPpBApt6UcoedgBSQr78e18vBQiNrszS3ARS7if8bR4-t0CGyGbeH1z_RXs5E7k7LdoEKkoY1T8H3soG61XCFjKMyRWFOLfahjfoV7Xo0/s1600/l_148056_0180093_e1e9afc2.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 285px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSE0n3CsMH8oDYXlWhox2uiHYdRjkuhmK0vPuPpBApt6UcoedgBSQr78e18vBQiNrszS3ARS7if8bR4-t0CGyGbeH1z_RXs5E7k7LdoEKkoY1T8H3soG61XCFjKMyRWFOLfahjfoV7Xo0/s400/l_148056_0180093_e1e9afc2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480308716551195954" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">15.REQUIEM FOR A DREAM</span><br />Inilah film tentang mimpi yang disajikan dengan sangat brutal hingga terasa depresif karena tidak menyisakan ruang bagi penonton untuk bernapas. Film ini dipenuhi orang yang berusaha meraih mimpi secara instant hingga membuat mereka hancur lebur. Mengenaskan! Visualisasinya terasa mengesankan sekaligus mengejutkan. Barisan cast-nya semua bermain prima, terutama Ellen Burstyn.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJK_RrlW_ne-Y6eiNmwavYdb3rcKBV6djso90stM7DCJoG0GTkfCf5YKcHi4_2axdZ_yV3060_p5299Kt1Jcw1-KMa35nrUFcEzRw95Bcvkyvr4IQoiCNi2NYQSoTWAxNU8oQm1oaQ8TE/s1600/b10374887.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 225px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJK_RrlW_ne-Y6eiNmwavYdb3rcKBV6djso90stM7DCJoG0GTkfCf5YKcHi4_2axdZ_yV3060_p5299Kt1Jcw1-KMa35nrUFcEzRw95Bcvkyvr4IQoiCNi2NYQSoTWAxNU8oQm1oaQ8TE/s400/b10374887.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480308456783872962" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">14.ETERNAL SUNSHINE OF THE SPOTLESS MIND</span><br />Entah sudah berapa banyak judul yang mengangkat persoalan cinta, namun setiap saat masih saja muncul kisah cinta yang dituturkan dengan cara berbeda hingga mampu meninggalkan kesan mendalam. Eternal Sunshine of the Spotless Mind sungguh sebuah kisah cinta yang cerdas dan orisinil, meski tema soal memori cinta telah banyak diangkat sebelumnya. Itulah bukti jeniusnya Charlie Kauffman. Selain emosi kita diaduk-aduk sedemikian rupa, kita juga diajak memasuki pengalaman visual yang imajinatif, namun tidak sekedar gaya-gayaan.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWVQZwswyawG1Q6HlDrFBdMZGU8ecNPiB3tCFoWNknfdYfBoV-Cd4ZVIPXr4s1ORfzxIKM_jI_YFbWxCWFXS7OH4upXh3TrA3wj7HEPC9aE3SlHjnZvK2W7uu7sbt6vCX9vsAtZHIWOIY/s1600/four_months_three_weeks_and_two_days_ver7.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 267px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWVQZwswyawG1Q6HlDrFBdMZGU8ecNPiB3tCFoWNknfdYfBoV-Cd4ZVIPXr4s1ORfzxIKM_jI_YFbWxCWFXS7OH4upXh3TrA3wj7HEPC9aE3SlHjnZvK2W7uu7sbt6vCX9vsAtZHIWOIY/s400/four_months_three_weeks_and_two_days_ver7.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480308051669439538" /></a><br />13. <a href="http://gilasinema.blogspot.com/2008/01/4-luni-3-saptamani-si-2-zile-4-months-3.html" target="_blank" title="silahkan kunjungi blogku">4 MONTHS, 3 WEEKS AND 2 DAYS</a><br />Menyaksikan film ini sungguh sebuah pengalaman yang menyenangkan sekaligus tidak menyenangkan. Menyenangkan karena film ini benar – benar sebuah film yang bagus dari semua segi, mulai dari cerita, penyutradaraan, acting pemain sampai dengan sinematografinya. Di sisi lain film ini menimbulkan efek yang tidak menyenangkan bahkan cenderung mengerikan dengan apa yang disajikan. Saya sampai sesak nafas ketika pertama kali menyaksikannya. Benar – benar menampilkan horor dalam arti yang sebenarnya. Apa yang dihadirkan di layar begitu menekan perasaan dan pikiran. Cristian Mungiu tahu benar bagaimana menghadirkan suasana ngeri sekaligus menyesakkan. Disamping banyaknya penggunaan ruang-ruang sempit dan cahaya minimalis ( sekaligus realis ), penggunaan efek suara juga mempertajam suasana menyesakkan tadi. Belum lagi ketika proses aborsi telah dimulai. <br />Film ini juga makin kelam berkat tidak adanya iringan musik dalam film ini, kecuali musik di acara perkawinan. Sutradara lebih mengandalkan suara latar semacam langkah kaki, suara air keran atau suara orang bercakap – cakap dalam membangun suasana yang depresif. Bahkan, suara sobekan kertas sekalipun mampu secara efektif membangun suasana miris. Hebatnya, walau menggunakan pendekatan yang minimalis sekaligus kelam, sutradara mampu menghadirkan tontonan yang mampu membuat penonton bertahan untuk mengikuti sampai akhir cerita. Kita dibuat penasaran apa yang akan terjadi pada nasib kedua gadis dalam film ini.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj0MolKXw27KmLLLwKZObb3DNC7R_WMr_jEhKBgAoKePtVNx3Ig2AK5deMNhWzRLTWQIS_pG_-ySvPcbFEAYw-IS6h-cgeXheV5_rcUFjmMJSzR7eOT0PyBjgqgeBso7U-uBluBDo2iSA/s1600/live1.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 266px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj0MolKXw27KmLLLwKZObb3DNC7R_WMr_jEhKBgAoKePtVNx3Ig2AK5deMNhWzRLTWQIS_pG_-ySvPcbFEAYw-IS6h-cgeXheV5_rcUFjmMJSzR7eOT0PyBjgqgeBso7U-uBluBDo2iSA/s400/live1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480307345220802562" /></a><br />12. <a href="http://gilasinema.blogspot.com/2007/11/das-leben-der-anderen-lives-of-others.html" target="_blank" title="silahkan kunjungi blogku">THE LIVES OF OTHERS</a><br />Film yang secara baik sekali menerjemahkan kalimat bijak “Tak kenal maka tak sayang”. Andai manusia mau memfungsikan telinganya sebanyak memfungsikan mulut, tentu kekacauan bisa diminimalisir. Menyaksikan film ini ibarat menyaksikan Avatar di era dua Jerman. Saya sukaaaaaaaaa sekali dengan endingnya. Subhanallah….itulah wujud kebahagiaan. Jangan lupakan acting memikat dari Ulrich Mühe. Menarik mengamati perkembangan dari karakter Hauptmann ini yang dimainkan secara gemilang olehnya. Dia berhasil mengubah ekspresi dinginnya di awal film menjadi lebih hidup di akhir film karena kebaikan yang telah dia buat.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhC0tfymXf8No4rzUwRdEHqeqx7kxcKz12-e1G6yNFg85YSRZ1mYsdJFHTCR89c0qJx-uGcInijNmG0MFT4T-HJhyphenhyphenQFjQawzpHcQrEOiF5GUhbGlDMsg7EWJMLPFdKWJpKSRCnZObcN6Zw/s1600/NoCountryOldMen.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 191px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhC0tfymXf8No4rzUwRdEHqeqx7kxcKz12-e1G6yNFg85YSRZ1mYsdJFHTCR89c0qJx-uGcInijNmG0MFT4T-HJhyphenhyphenQFjQawzpHcQrEOiF5GUhbGlDMsg7EWJMLPFdKWJpKSRCnZObcN6Zw/s400/NoCountryOldMen.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480306074940907954" /></a><br />11. <a href="http://gilasinema.blogspot.com/2008/05/no-country-for-old-men.html" target="_blank" title="silahkan kunjungi blogku">NO COUNTRY FOR OLD MEN</a><br />Film No Country for Old Men sebenarnya tidak berbeda jauh dari karya Coen Bersaudara sebelumnya semacam, Fargo, The Ladykillers, The Big Lebowsky atau O Brother, Where Art Thou. Yang membedakan adalah, bisa dibilang No Country for Old Men merupakan karya yang paling berdarah dan paling keras dari mereka. Namun seperti film – film sebelumnya, film ini tetap menghadirkan sindiran – sindiran terhadap sisi kelam manusia dan kali ini sindiran itu disampaikan dengan bungkus kekerasan.<br />Meskipun di layar kita disuguhi adegan kekerasan secara simultan, sebenarnya Coen Bersaudara mencoba untuk menggugat kekerasan itu sendiri. Terkesan ironis memang, mengingat penggambaran eksekusi beberapa tokohnya. Film ini mencoba menyoroti berbagai kekerasan yang terjadi dewasa ini, yang kadang hadir demi alasan yang absurd. Betapa manusia sudah dibutakan oleh hal – hal yang bersifat materi. Betapa nilai – nilai lama (kebijakan dan kebajikan) tidak lagi mempunyai tempat di dunia yang makin keras ini. Adegan dimana Chigurh memberi uang kepada seorang anak remaja rasa – rasanya menjadi salah satu adegan terpenting dan kuat dalam film ini.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLWcJKCrEwfHe6uiDEKm4FbsFLvZHdV0hg8ZhmE-lkKQy5KGP7hSNA7ct8R7JHVIOGw0M-HVSsTMPE8XWrH1PAInPSw2pjDDiCkk5fac6SzrmHRxpUFotdjd_nhYHsUUSBQq05rbDhRVo/s1600/wall_e_pod_hires.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 186px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLWcJKCrEwfHe6uiDEKm4FbsFLvZHdV0hg8ZhmE-lkKQy5KGP7hSNA7ct8R7JHVIOGw0M-HVSsTMPE8XWrH1PAInPSw2pjDDiCkk5fac6SzrmHRxpUFotdjd_nhYHsUUSBQq05rbDhRVo/s400/wall_e_pod_hires.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480305701995574130" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">10.WALL- E</span><br />Tidak banyak film yang mampu membuat saya menyunggingkan senyum hampir di sepanjang durasi. Wall – E merupakan salah satu dari sedikit film yang berhasil membuat saya terus menyunggingkan senyum. Kisah para mesin di film ini hebatnya jauuuuh lebih humanis dibandingkan film-film dengan pemeran manusia asli. Naskahnya sungguh dahsyat. Pixar kembali berhasil mengawinkan teknologi dengan kedalaman cerita yang mengesankan, meski minim dialog. Sebuah kisah cinta yang mempesona yang akan tetap mantap disantap sepanjang masa. Cinta pada bumi, cinta Wall – E dan Eve.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwe1YsTNBgSUIBTmDm2_-txd-ynaglM9lpxV5tjtgklAXDGaF8CvY4Iskk2iWKpueASJEQmxuynJqvypLuEqbiKHDO2cfmpTJ-KhvqOGBSdkOj6rXbauckVMsvNTYIdXtr1q9WdLjR89Q/s1600/coen.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 159px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwe1YsTNBgSUIBTmDm2_-txd-ynaglM9lpxV5tjtgklAXDGaF8CvY4Iskk2iWKpueASJEQmxuynJqvypLuEqbiKHDO2cfmpTJ-KhvqOGBSdkOj6rXbauckVMsvNTYIdXtr1q9WdLjR89Q/s400/coen.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480305132331914898" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">8/9. O BROTHER, WHERE ART THOU? & A SERIOUS MAN</span><br />Meski mengangkat dua agama yang berbeda, saya menangkap satu kesamaan dari dua film karya Duo Coen tersebut. Keduanya mengulik soal kepercayaan terhadap Tuhan. Pencarian akan keyakinan. Kedua film tersebut bermodalkan naskah yang cerdas, kritis, lucu namun juga terasa pahit. Dan seperti kebanyakan film Coen Brothers, dua film ini juga menyinggung soal moralitas yang disajikan dengan nyinyir dan mengusik hati.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDkFSBENS7S7CUQ8hFTWSPcPVIlJYrI_O7JFeHaSsevCAtsd0u2QesFAg40d5mGHNlooGOHPgUiwB7pNX-4NtOQeM45meqhYKiFFUZ9FIjCjZMmwdqyLJnCvw93VQ23q_zdO0Cwohgf-w/s1600/gosford_park2.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 299px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDkFSBENS7S7CUQ8hFTWSPcPVIlJYrI_O7JFeHaSsevCAtsd0u2QesFAg40d5mGHNlooGOHPgUiwB7pNX-4NtOQeM45meqhYKiFFUZ9FIjCjZMmwdqyLJnCvw93VQ23q_zdO0Cwohgf-w/s400/gosford_park2.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480304831384414018" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">7.GOSFORD PARK</span><br />Untuk urusan film dengan ensamble cast yang melimpah, Robert Altman merupakan salah satu jagonya. Dengan ruang terbatas dan banyak pemain, Robert Altman berhasil membuat Gosford Park menjadi sebuah drama kemanusiaan yang mengesankan. Intrik berbalut misteri sanggup membuat penonton untuk bertahan menyimak sampai akhir cerita yang digulirkan. Isu stratifikasi social dan kemunafikan manusia dihembuskan dengan begitu tajam sepanjang durasi lewat bahasa gambar dan juga bahasa tubuh para pemerannya. Rasanya film ini bagus ditonton bagi mereka yang tertarik mempelajari soal tingkatan sosial (Sosiologi lagi hehehehe...)<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitZfQg8_MlWlCDcdiq8FmB9P_hPwVVPbbfMyubmjYfNNF3PwjuWZ3DbvntvQ_u3mL_T40RnI-cU4QkIjuTxU60Ssggg7huVDqczL7PwG51-RPkSExrM7aZrd3fd-4qTLM6mH94qsWnFQg/s1600/the-fall-2.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 288px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitZfQg8_MlWlCDcdiq8FmB9P_hPwVVPbbfMyubmjYfNNF3PwjuWZ3DbvntvQ_u3mL_T40RnI-cU4QkIjuTxU60Ssggg7huVDqczL7PwG51-RPkSExrM7aZrd3fd-4qTLM6mH94qsWnFQg/s400/the-fall-2.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480304595242281810" /></a><br />6. <a href="http://gilasinema.blogspot.com/2009/01/fall.html" target="_blank" title="silahkan kunjungi blogku">THE FALL</a><br />Tidak banyak film yang mampu menghadirkan hiburan yang tidak menyakiti logika, dikemas dengan kemasan visual yang cantik sekaligus “berisi” serta memberikan semacam pencerahan tanpa terkesan menggurui. The Fall termasuk sedikit dari sekian banyak film yang mampu memuaskan semua keinginan tadi. Film ini ringan menghibur, meski mempunyai muatan yang filosofis dan dibalut dengan sinematografi yang mempesona, serta mampu memancing hasrat untuk mengupas isinya secara lebih dalam.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwvzOt_Izqjqvkq3xVg_vLSzAREUolGwlvnoN7kSl9DSV0gkFEawfqSI1tqlzB-d3zbB9YxCn_WutDrez77vGYNbenP5ashOSKcHA2nWxnjZYUSopr09Um76VfZ7gYG8hUex4npJ668HI/s1600/syndromes+and+a+century+(2007)+1.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 289px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwvzOt_Izqjqvkq3xVg_vLSzAREUolGwlvnoN7kSl9DSV0gkFEawfqSI1tqlzB-d3zbB9YxCn_WutDrez77vGYNbenP5ashOSKcHA2nWxnjZYUSopr09Um76VfZ7gYG8hUex4npJ668HI/s400/syndromes+and+a+century+(2007)+1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480304301439678626" /></a><br />5. <a href="http://gilasinema.blogspot.com/2010/04/syndromes-and-century-sang-sattawat.html" target="_blank" title="silahkan kunjungi blogku">SYNDROMES AND A CENTURY</a><br />Syndromes and A Century bagi saya merupakan sebuah sajian komparasi yang tajam, dan dituturkan dengan amat indah. Sebagai seorang anak desa yang pernah mencicipi hidup di kota (yang tidak terlalu besar) saya bisa dengan mudah masuk ke dalam Syndromes and A Century. Apalagi ketika kuliah saya mendapatkan (sedikit) ilmu seputar Sosiologi Perkotaan maupun Sosiologi Pedesaan yang sangat membantu saya dalam menerima film ini sebagai hasil dari memori dan pengamatan. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhg9QD0j2Q_whBWQrZSsCrZGEiYyau_TwPsG5-0vD4xBADZX3WtscE83xNV9bqVQZlYwjZA9HyZ9K09SFN-xIQNMYgwwYGp7xSQmr6p3-tZMi0Rw2qT4dl9PMxrGlGhVXTagjJVqogJ3_4/s1600/dogvillea.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 248px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhg9QD0j2Q_whBWQrZSsCrZGEiYyau_TwPsG5-0vD4xBADZX3WtscE83xNV9bqVQZlYwjZA9HyZ9K09SFN-xIQNMYgwwYGp7xSQmr6p3-tZMi0Rw2qT4dl9PMxrGlGhVXTagjJVqogJ3_4/s400/dogvillea.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480303461830199730" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">4.DOGVILLE</span><br />Banyak yang menilai film ini sangat anti Amerika, namun bagi saya yang orang desa, kisah yang dihadirkan dalam Dogville jamak terjadi diberbagai tempat. Meski sangat eksperimental, Dogville secara akurat menelanjangi masyarakat yang diselimuti kemunafikan meski mempunyai control social yang amat ketat. Gus van Sant memang liar, namun dalam keliarannya dia mampu menyajikan tontonan yang kuat secara sosiologis. Dan lewat film ini Nicole Kidman menunjukkan kapasitasnya sebagai seorang aktris. Adegan dia di paksa melakukan hubungan badan ungguh menyedihkan.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAYT3uDephAtxBcA7uBYbHEGGRtvGN9JvgqtNogp_K3QCRkD2NpMu_aQELXH4HsdNhipRrzpOx10bDpYic2ilGxlXSTzMTvapiPGd6unh9WE4CQrSDJ1nlE1hMOfPcG6X2iihRfiEvv7s/s1600/SpiritedAway_by_cls.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 235px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAYT3uDephAtxBcA7uBYbHEGGRtvGN9JvgqtNogp_K3QCRkD2NpMu_aQELXH4HsdNhipRrzpOx10bDpYic2ilGxlXSTzMTvapiPGd6unh9WE4CQrSDJ1nlE1hMOfPcG6X2iihRfiEvv7s/s400/SpiritedAway_by_cls.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480302683774183202" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">3.SPIRITED AWAY</span><br />Rasanya tidak ada yang memungkiri kualitas dari film ini. Saya sangat terkesan dengan bagaimana Sang Kreator menghadirkan begitu buuuaaanyak pesan, baik soal lingkungan maupun budi pekerti, dan juga sindiran akan ketamakan manusia di tengah gempuran visual yang luar biasa memikat. TOP!TOP!TOP! Dan untuk urusan animasi dengan tokoh utama perempuan, sekali lagi Studio Ghibli patut diacungi jempol. Tidak seperti Pixar yang belum berani melakukan hal serupa.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHw0t1-pigkrPXyWKHzOVTpGsceoMqsRj-K59a36D8pDVhjLaJpDFgwme9soSJJauINa7lutyNXIR_UtOqoJBPzF7RVwiqB7pXsKL0eyxL0YaRgUtvRcmLSnNEf91DXk8UHXCEt_j95hU/s1600/there-will-be-blood-baptism.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 193px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHw0t1-pigkrPXyWKHzOVTpGsceoMqsRj-K59a36D8pDVhjLaJpDFgwme9soSJJauINa7lutyNXIR_UtOqoJBPzF7RVwiqB7pXsKL0eyxL0YaRgUtvRcmLSnNEf91DXk8UHXCEt_j95hU/s400/there-will-be-blood-baptism.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480301448098918930" /></a><br />2. <a href="http://gilasinema.blogspot.com/2008/05/there-will-be-blood.html" target="_blank" title="silahkan kunjungi blogku">THERE WILL BE BLOOD</a><br />Film There Will Be Blood menjadi salah satu film paling actual di di decade terakhir. Berbagai konflik yang terjadi di dunia, banyak yang bermuara pada persoalan minyak. Lewat film yang diangkat dari novel OIL! karya Upton Sinclair ini kita diajak betapa berpengaruhnya minyak terhadap kehidupan manusia, terutama dalam hidup tokoh utama dari film ini, Daniel Plainview (Daniel Day-Lewis). Dari nobody yang tidak punya apa-apa, berkat kerja keras yang tiada henti serta otak cerdasnya menjadi somebody yang menguasai sumber daya, baik sumber daya alam, modal maupun sumber daya manusia. There Will Be Blood menunjukkan kepada kita contoh betapa minyak mampu merubah manusia menjadi sosok iblis yang kejam serta serakah hingga mengingkari Tuhan. Ketika hati manusia sudah tercemar, maka akan sulit untuk dibersihkan, bahkan oleh air suci sekalipun. <br />Kekuatan film ini selain terletak pada kekuatan acting dari Daniel Day-Lewis (paling suka dengan ekspresi dia ketika dibaptis) , juga ada pada sinematografinya yang kuat. Sutradara Paul Thomas Anderson, memang termasuk jago dalam mengolah adegan dengan menghadirkan gambar – gambar sarat makna. Dalam There Will Be Blood dia banyak menampilkan gambar – gambar yang selain indah sekaligus menarik minat penonton untuk menganalisa gambar yang dihadirkan.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbYbSPXOgMDG17jH5Y-0HX8VE714qQ_g1j_WcVlzwNAecdG94Qnpf7tAi699J0g5Wo1s70Z_FJGQJJqEUdhjomzCsdoGYwx21_8bQKpS1ytsydzVpRmc-KUHR6DdFULIqPAkQORef_H3k/s1600/cache1.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 397px; height: 396px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbYbSPXOgMDG17jH5Y-0HX8VE714qQ_g1j_WcVlzwNAecdG94Qnpf7tAi699J0g5Wo1s70Z_FJGQJJqEUdhjomzCsdoGYwx21_8bQKpS1ytsydzVpRmc-KUHR6DdFULIqPAkQORef_H3k/s400/cache1.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480301924914156834" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">1. CACHE ( HIDDEN )</span><br />Wow! Wow! Wow! Itulah reaksi Gilasinema setelah menyaksikan Caché untuk kali kedua. Seperti judulnya, film yang terkesan biasa secara visual ini menyimpan sebuah cerita yang dahsyat dan tajam, serta beberapa adegan yang mengejutkan. Film ini menghadirkan sindiran sekaligus olok-olok terhadap para manusia yang tidak dibekali kematangan emosional meski secara intelektualitas sudah sangat maju. Pendidikan sebatas aksesoris. Bagaimana kebanggaan dan prasangka yang tak terkendali membuat manusia menjadi berkepala batu, hingga susah untuk disadarkan. Bahkan dengan kekejaman yang sangat frontal di depan mata sekalipun tidak mampu meruntuhkan ego manusia. Konflik masa kecil kalau tidak disikapi secara bijaksana nyatanya mampu menjelma menjadi sebuah konflik besar yang bisa merusak peradaban. Bagai api dalam sekam. Menyaksikan film ini saya jadi membayangkan, mungkinkah berbagai konflik besar di dunia ini diawali dari sebuah permusuhan dua anak kecil? Setelah menyaksikan film ini kita akan melihat betapa konyolnya kemarahan, dendam, perselisihan, perang atau apapun itu wujudnya yang sejenis. Film ini selain menyoroti kepongahan orang-orang berpendidikan juga menyoroti bagaimana media berperan dalam konflik dengan menyebarkan informasi yang tidak utuh dan apa adanya.GILASINEMAhttp://www.blogger.com/profile/02271951775255363514noreply@blogger.com21tag:blogger.com,1999:blog-3999851022727905024.post-54347704355983208832010-06-08T14:05:00.005+07:002010-06-08T14:20:05.831+07:00FILM TERBAIK ?<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmAF4dZlp8zz5DVtGRWY4Lh_Bzce1NK-pBb4CATYjaMGoHgY-6jVjN-mWnNciTsu9iLMbfbL33rU8LnCDOPAqUghmfReLkmQgj6nFYe3MKqYeXce9y0PHRNFAqDqTwcA_GxVF0uMvXSrE/s1600/Thumbs_up_by_Wakalani.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 366px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmAF4dZlp8zz5DVtGRWY4Lh_Bzce1NK-pBb4CATYjaMGoHgY-6jVjN-mWnNciTsu9iLMbfbL33rU8LnCDOPAqUghmfReLkmQgj6nFYe3MKqYeXce9y0PHRNFAqDqTwcA_GxVF0uMvXSrE/s400/Thumbs_up_by_Wakalani.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480296732501177202" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Pertanyaan ini lazim muncul ketika melihat sebuah daftar film terbaik yang banyak dirilis para kritikus film atau juga muncul pada nominasi film terbaik sebuah movie award. Kenapa film terbaik versi Cannes seringkali tidak dilirik Oscar, begitupun sebaliknya, kenapa film yang menang di Oscar, sebelumnya tidak berbicara banyak di Cannes? Kenapa sebuah film dipuji habis-habisan oleh sebagian orang, namun oleh pihak lain mendapatkan penilaian yang sebaliknya? Dari pertanyaan tersebut memunculkan kesimpulan, film bagus itu amatlah relative, sehingga masing-masing pihak berhak membuat versinya masing-masing. Tidak suka dengan pilihan mereka? Buat saja versi kamu sendiri.<br />Bagi Gilasinema, ada beberapa hal dalam menentukan bagus tidaknya sebuah film. Sekali lagi, bagi Gilasinema. Yang paling penting bagi saya adalah cerita, cerita dan cerita! Film yang bagus harus bermodalkan cerita yang kuat, mendasarkan pada hukum sebab akibat yang meyakinkan, memberikan wawasan baru serta menghadirkan inspirasi yang mencerahkan. Orisinalitas dan aktualitas cerita? Akan menjadi sebuah bonus yang bagus. Cerita yang dihadirkan juga harus enjoyable. Maksudnya, tidak menghadirkan rasa bosan meski sudah berulang kali menonton film tersebut serta setiap kali kita menontonnya lagi, kita mendapati hal-hal baru yang belum didapat sebelumnya. Dan kalau bisa, cerita yang dihadirkan tidak terlalu membuat pusing penontonnya. Buat apa kita menyukai film yang sangat tidak kita pahami. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMKjFp2t6FbWANSHdl03VmUv1boNFENqmuKEIoUc_yzdkX3HOXs0vACjehJO7el8dsmFmUsj_-IQM9QkxjN3koUSgUDJSMZTWKInnIVmcrRtuUNsTlJrSlfyFFZ4PNkIteXKZob6vuZr4/s1600/thumbs-up1.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 290px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMKjFp2t6FbWANSHdl03VmUv1boNFENqmuKEIoUc_yzdkX3HOXs0vACjehJO7el8dsmFmUsj_-IQM9QkxjN3koUSgUDJSMZTWKInnIVmcrRtuUNsTlJrSlfyFFZ4PNkIteXKZob6vuZr4/s400/thumbs-up1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480297777454688994" /></a><br />Beberapa unsur kualitas cerita diatas sangatlah relative. Masing-masing orang tidaklah sama dalam memberikan penilaian terhadap kekuatan cerita. Sebuah kisah terasa menghibur bagiku, tapi belum tentu buat yang lain. Sebuah film dinilai terlalu menggurui dengan penyampaian pesan layaknya khotbah, namun bagi sebagian penonton yang lain, film tersebut bisa jadi sangatlah inspiratif. Pengetahuan dan pengalaman dari si penonton sangat mempengaruhi penerimaan pada sebuah film. Contohnya Gilasinema sendiri. Dengan latar belakang pendidikan Sosiologi, maka sering melihat film dari sudut pandang ilmu social. Apalagi waktu kuliah dulu, setiap hari kita “dipaksa” untuk melihat segala sesuatu dari sudut pandang Sosiologi karena adanya mata kuliah Sosiologi Perkotaan, Sosiologi Perdesaan, Sosiologi Kesehatan, Sosiologi Keluarga hingga Sosiologi Pariwisata! Mungkin kalau Gilasinema seorang pelajar seni atau tehnik, akan sangat berbeda film yang dipilih sebagai yang terbaik. Selain latar belakang pendidikan dan pengetahuan, pengalaman juga sangat berpengaruh akan penerimaan terhadap sebuah film. Pemahaman film dari orang yang sudah berkeluarga bisa jadi akan sangat berbeda dengan pemahaman film dari seorang remaja yang sedang dimabuk asmara.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx9-uxXq8hs459kaslNkVfW-5gJsAfT8B4rrF66QGIbT3B6xfWLifa6aszHW9TfwYXhMvAwlAsk3m2OVZbF3sV2X19U4ByRGsOLIX9ZgnYEj9hULfYlSckMyYP401WLrn-DUc76dJLufs/s1600/Front_Cover_100.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 349px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx9-uxXq8hs459kaslNkVfW-5gJsAfT8B4rrF66QGIbT3B6xfWLifa6aszHW9TfwYXhMvAwlAsk3m2OVZbF3sV2X19U4ByRGsOLIX9ZgnYEj9hULfYlSckMyYP401WLrn-DUc76dJLufs/s400/Front_Cover_100.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480297465006922130" /></a><br />Yang juga mempengaruhi penilaian akan kualitas film adalah masalah selera. Ada yang tergila-gila dengan film horor, namun ada juga yang memandang film horor itu sebatas hiburan semata. Ada yang berselera dengan film sci-fi, dan ada yang lebih intens mengikuti film drama bersahaja. Bagi saya, film-film dengan tema pembalasan dendam dengan membabi buta sulit untuk masuk list, begitupun dengan kisah cinta yang super mellow yang bagi sebagian orang terasa romantis, namun bagi saya sangatlah menyiksa rasa. Itulah beberapa hal yang menjadi pedoman saya ketika membuat list film-film terbaik versi saya sepanjang tahun 2000 hingga 2009. Bagaimana dengan kamu? <br />Berikut ini daftar film yang saya anggap terbaik rilisan 2000 s/d 2009 dari urutan 21 s/d 100. Untuk 20 besar akan ditampilkan di posting-an selanjutnya. Daftar ini sangatlah dinamis dan bisa berubah setiap waktu. Selain karena ada beberapa judul yang katanya bagus namun belum sempat ditonton, juga bisa jadi setelah menyaksikan lagi film-film yang masuk daftar terjadi kenaikan ataupun penurunan kesan.</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilTJL0IEUf3-A7W3Sd0HjHF9szy1L3RDlp51SVQmeRWCTeFGK6QHdjMzxZ8swnDiWjDV4IOOQ6zVCtenQvfoG68nVM5xVG2kkSeE2fkaap7ezJ0hl8NLbgESH-T33_WRH18jaend9DHm8/s1600/B000YY674U.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 185px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilTJL0IEUf3-A7W3Sd0HjHF9szy1L3RDlp51SVQmeRWCTeFGK6QHdjMzxZ8swnDiWjDV4IOOQ6zVCtenQvfoG68nVM5xVG2kkSeE2fkaap7ezJ0hl8NLbgESH-T33_WRH18jaend9DHm8/s400/B000YY674U.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480296481157024418" /></a><br />21.TALK TO HER <br />22.CROUCHING TIGER, HIDDEN DRAGON<br />23.FAR FROM HEAVEN<br />24.THE LORD OF THE RINGS TRILOGY<br />25.TEN CANOES<br />26.ENRON : THE SMARTEST GUYS IN THE ROOM<br />27.AMELIE<br />28.NO MAN’S LAND <br />29.BROKEBACK MOUNTAIN<br />30.FINDING NEMO<br />31.THE VISITOR <br />32.DEPARTURES <br />33.UP IN THE AIR<br />34.THE CLASS <br />35.HUNGER<br />36.MARY AND MAX<br />37.THE HURT LOCKER <br />38.ME AND YOU AND EVERYONE WE KNOW<br />39.ONCE <br />40.SAMSON AND DELILAH<br />41.WALTZ WITH BASHIR <br />42.VOLVER<br />43.RED ROAD<br />44.LITTLE MISS SUNSHINE<br />45.THE SEA INSIDE (MAR ADENTRO)<br />46.SIDEWAYS<br />47.FAHRENHEIT 9/11<br />48.CHICAGO<br />49.ADAPTATION<br />50.MEMENTO<br />51.LOST IN TRANSLATION<br />52.BOWLING FOR COLUMBINE<br />53.IN THE BED ROOM<br />54.ALMOST FAMOUS<br />55.NOWHERE IN AFRICA (NIRGWENDO IN AFRICA)<br />56.GODBYE LENIN!<br />57.NOBODY KNOWS (DARE MO SHIRANAI )<br />58.THE INCREDIBLES<br />59.BABEL<br />60.PAN’S LABYRINTH<br />61.MOON <br />62.ZODIAC <br />63.THE CHILD (L’ENFANT)<br />64.MOULIN ROUGE!<br />65.MULHOLLAND DRIVE<br />66.THE HOURS<br />67.ATONEMENT <br />68.CRASH<br />69.DOWNFALL<br />70.THE NEW WORLD<br />71.CAST AWAY<br />72.TRAFFIC<br />73.KILL BILL VOLUME 1<br />74.FROST/NIXON <br />75.THE DARK KNIGHT <br />76.GRAN TORINO <br />77.BATTLE ROYALE<br />78.KANDAHAR<br />79.DOUBT <br />80.REVOLUTIONARY ROAD <br />81.THE WRESTLER <br />82.SLUMDOG MILLIONAIRE <br />83.SUGAR <br />84.GOMORRAH <br />85.THE DEPARTED<br />86.Y TU MAMA TAMBIEN<br />87.UNITED 93 <br />88.PERSEPOLIS <br />89.THE HOST <br />90.DISTRICT 9<br />91.WATCHMEN <br />92.AVATAR<br />93.BEFORE NIGHT FALLS<br />94.A BEAUTIFUL MIND<br />95.MICHAEL CLAYTON <br />96.BRIDGET JONES’S DIARY<br />97.MONSOON WEDDING<br />98.SIN CITY<br />99.SAW<br />100.SHREKGILASINEMAhttp://www.blogger.com/profile/02271951775255363514noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-3999851022727905024.post-48994196409507166432010-06-04T12:38:00.011+07:002010-06-04T13:11:00.017+07:00KICK – ASS & DEFENDOR : 3 PERSPEKTIF<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhr4aIVfHQ9_AacdJcFbOqUgUX2IDsz24K3OfH6Bu1uiX87Afw7T8G3p6p5CJyhwINvzeh0QT-PzvQ4YDSLbDx7o4_CGdz6lTWS5N6g3XfXAMUyy8gLasI2lgBbYfL0-NampNKBo_fetAI/s1600/kick+defendor.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 257px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhr4aIVfHQ9_AacdJcFbOqUgUX2IDsz24K3OfH6Bu1uiX87Afw7T8G3p6p5CJyhwINvzeh0QT-PzvQ4YDSLbDx7o4_CGdz6lTWS5N6g3XfXAMUyy8gLasI2lgBbYfL0-NampNKBo_fetAI/s400/kick+defendor.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5478794012181490658" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Secara berturut – turut saya menyaksikan dua film, Kick-Ass dan Defendor, yang kalau dicermati mempunyai kemiripan garis cerita. Tokoh utama di dua film tersebut terobsesi menjadi superhero, selain karena sering menjadi korban kekerasan juga karena terinspirasi komik superhero. Keduanya tidak dibekali senjata canggih, kostum keren dan kemampuan bertarung yang bagus. Kemiripan kedua film tersebut makin kentara dengan hadirnya sosok cewek yang membuat keduanya terseret dalam lingkaran kekerasan. Ketika Dave Lizewski (Aaron Johnson) jera sebagai Kick-Ass, datang keluhan dari cewek pujaan hati, Katie (Lyndsy Fonseca). Sedangkan, Arthur Poppington (Woody Harrelson) babak belur setelah terpengaruh omongan perempuan nakal, Kat Debrofkowitz (Kat Dennings).<br />Menyaksikan dua film tersebut, ada beberapa hal yang menarik untuk jadi bahan pemikiran bagi saya. Beberapa diantaranya yang menurut pandangan saya cukup menonjol, akan saya ungkap di bawah ini. Sekali lagi, menurut pandangan saya. IMO. MOI. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFF7bdDFgG800RpZQ5bMU3nFSjEyTj8S4VfC54Yy9XonYkyPhgitqSqxGpXkUrN2f12jXE65PFnyvhUZzAWq2bPyyWWVWBY5dAK_BjEsk0vpQANCz16o1S9CzmTqfNpJ2pr7FREigFF9g/s1600/defendor2.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 253px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFF7bdDFgG800RpZQ5bMU3nFSjEyTj8S4VfC54Yy9XonYkyPhgitqSqxGpXkUrN2f12jXE65PFnyvhUZzAWq2bPyyWWVWBY5dAK_BjEsk0vpQANCz16o1S9CzmTqfNpJ2pr7FREigFF9g/s400/defendor2.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5478796056687211426" /></a><br />SUPERHERO WANNABE<br />Dave Lizewski dan Arthur Poppington merupakan gambaran orang-orang yang merindukan kedamaian dan anti kekerasan. Sebuah dunia yang lebih baik. Kebetulan keduanya mengkonsumsi kisah superhero sejak kecil sehingga berpengaruh terhadap definisi “pahlawan” di mata mereka. Keinginan mereka menjadi superhero bisa jadi merupakan reaksi terhadap ketidakpercayaan mereka terhadap penegak hukum yang kadang malah berkoalisi dengan criminal. Lihat saja di Defendor ada oknum polisi yang bukannya melindungi masyarakat, justru melindungi kepentingan pelaku criminal. Dalam Kick-Ass, ketidakpuasan terhadap penegak hukum hadir lewat sikap Big Daddy (Nicholas Cage) yang memberantas criminal dengan caranya sendiri.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4QxDyoxsnuFn8tdQiJlDS4cEt4FXMSR8RzOy3fum7JY0tLNJl1F89Yx1iqee66droFtG8n05CDTr1sKTrRfGGO8GmKHmgcWyEHEC2rk8Fwv1RHlYF6-EKdY9PcQq2pAdO4ihqjeEQHC0/s1600/kickass-bigdaddy.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 189px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4QxDyoxsnuFn8tdQiJlDS4cEt4FXMSR8RzOy3fum7JY0tLNJl1F89Yx1iqee66droFtG8n05CDTr1sKTrRfGGO8GmKHmgcWyEHEC2rk8Fwv1RHlYF6-EKdY9PcQq2pAdO4ihqjeEQHC0/s400/kickass-bigdaddy.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5478796829103688162" /></a><br />Ada satu kalimat yang cukup dalam dihadirkan dalam Kick-Ass <span style="font-style:italic;">“Come on, be honest with yourself. At some point in our lives, we all wanna be a superhero”.</span> Yup, bener sekali. Bohong kalau kita tidak pernah membayangkan diri kita menjadi seorang pahlawan. Apapun wujudnya. Contohnya, pernah seorang teman saya yang berandai-andai bertemu dengan cewek idaman setelah melalui kejadian pencopetan atau penjambretan dimana teman tersebut menjadi sosok yang melumpuhkan si pelaku. Banyaknya orang yang terjun dunia politik bisa juga dilihat sebagai superhero wannabe. Coba tanya mereka yang secara instant terjun di kancah politik, apa motivasi mereka. Dengan idealisnya, mereka (kebanyakan) akan menjawab “Saya ingin meningkatkan kesejahteraan rakyat, memaksimalkan potensi yang selama ini belum tergali”. WOW!!!<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigNVk_04jVdWprAddtZ_Blwk8y84MSgxrXs6vimp8tQ_C-Am3YkobXxucQTn5ZGkY8yQuF7c8xq5NM8VUmlAPedaXWY2E02SLyB1slZurZ5vjUW0AepdG12aYzMUU44UMPaSuEAhKYiCc/s1600/kick+defendor1.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 372px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigNVk_04jVdWprAddtZ_Blwk8y84MSgxrXs6vimp8tQ_C-Am3YkobXxucQTn5ZGkY8yQuF7c8xq5NM8VUmlAPedaXWY2E02SLyB1slZurZ5vjUW0AepdG12aYzMUU44UMPaSuEAhKYiCc/s400/kick+defendor1.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5478793316363884146" /></a><br />Kenyataannya, mereka tidak mempunyai bekal yang cukup dan banyak yang hanya bermodalkan popularitas dan dukungan semu. Tidak ada bedanya kan mereka itu dengan Dave Lizewski dan Arthur Poppington. Niat sih boleh baik dan mulia, tapi akan lebih ideal kalau dilandasi dengan kesadaran akan kemampuan mereka. Toh, banyak jalan menjadi superhero. Tidak perlu melakukan hal-hal yang (terlihat) besar. Hal-hal kecil, seperti buang sampah pada tempatnya, rasanya sebuah perbuatan yang tak kalah heroic. Seperti apa yang diutarakan oleh Paul Carter (Michael Kelly) dalam Defendor :</span><br /><span style="font-style:italic;">Do you remember when you saved Jack's life? I'll never forget what you did that day. You were just a regular guy doing something remarkable. You don't need a costume. Ordinary people, they do extraordinary things all the time. You're always going to be that hero, Arthur, just by being yourself.</span><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEa0aSek6lSF1qD3_Wv4wJA4YradaVD4OYyLdlooDYLMWZAXXRVMnBIkReY2kh17pUqp7DujBoLW247zX_nGC7dUOXJRCY0lLlSmENHzVCCnxBzbxJPkjGnIRtbe_nI_FHEr3igz6QFwo/s1600/kick+ass3.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 302px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEa0aSek6lSF1qD3_Wv4wJA4YradaVD4OYyLdlooDYLMWZAXXRVMnBIkReY2kh17pUqp7DujBoLW247zX_nGC7dUOXJRCY0lLlSmENHzVCCnxBzbxJPkjGnIRtbe_nI_FHEr3igz6QFwo/s400/kick+ass3.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5478792307172342226" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">HIT (THE) GIRL, KICK (HIS) ASS<br />Aksi The Hit Girl dalam Kick Ass lebih banyak disorot dibandingkan si tokoh utama. Banyak yang terhibur dengan kemampuan The Hit Girl namun tak sedikit pula yang mengecamnya. Saya pribadi pada satu sisi merasa terhibur, terutama dengan kemampuan acting pemeran The Hit Girl, Chloe Moretz, namun di sisi lain saya dibuat miris dengan berbagai macam aksi tarung yang dia peragakan dan berdoa semoga kelak kalau dikarunia anak, entah cowok atau cewek, tidak memanfaatkan kemampuan bela diri yang dimiliki layaknya The Hit Girl. Berbeda dengan Defendor yang minim akan visualisasi kekerasan dan tokoh utamanya yang anti pistol sebagai pernyataan sikap anti kekerasan, Kick-Ass menurut saya gagal dalam menyampaikan pesan ini. Dave Lizewski yang bertransformasi menjadi Kisc-Ass bagi saya merupakan wujud dari sikap anti kekerasan. Kick-Ass merupakan sajian penuh sindiran akan kekerasan. Sayangnya, dengan menampilkan adegan kekerasan yang terlihat keren dan dilakukan oleh anak kecil, pesan anti kekerasan menjadi terkaburkan. Aksi The Hit Girl dinilai sebagai aksi yang mengagumkan ketimbang melihatnya sebagai sebuah anomaly. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYyiBq-9fS4VesfzzKjt-3C7DnF2swyiUsiqXVdsXywUq_ZIiCFY5_N5MRZwogD7IX8Zx79L66W_Q8aDkskpyTxdOB3WvfgG6TBaw-BRTnWd_9akIiGcWq2BQH6yROz-vBmSN1zyUp790/s1600/defendor4.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 171px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYyiBq-9fS4VesfzzKjt-3C7DnF2swyiUsiqXVdsXywUq_ZIiCFY5_N5MRZwogD7IX8Zx79L66W_Q8aDkskpyTxdOB3WvfgG6TBaw-BRTnWd_9akIiGcWq2BQH6yROz-vBmSN1zyUp790/s400/defendor4.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5478792918606062402" /></a><br />Sudah banyak bahasan yang mengulas pengaruh media terhadap perilaku kekerasan. Kreator Kick-Ass terlihat sadar sepenuhnya akan hal ini yang dihadirkan di menit-menit awal yakni ketika seorang anak mencoba beraksi ala tokoh komik superhero. Pada adegan-adegan selanjutnya, dihadirkan visualisasi bagaimana kekerasan menjadi konsumsi public, bukannya ditanggulangi. Kekerasan sudah menjadi semacam santapan sehari-hari, terutama di Indonesia dan menjadi sesuatu yang lumrah. Tayangan sinetron yang penuh aksi licik dan melegalkan segala cara serta reality show yang dipenuhi orang-orang saling teriak sangatlah digemari disini. Bahkan, tayangan komedi pun dipenuhi dengan kekerasan, baik verbal maupun fisik. Tayangan kekerasan itu laku dijual layaknya seks. Ketika Kick-Ass disambut dengan gempita, kiprah Defendor yang minim visual kekerasan, tidak terdengar sama sekali. Lewat ending yang ditampilkan dalam Kick-Ass dan Defendor, kekerasan terbukti tidak pernah bisa menyelesaikan masalah, justru akan melahirkan kesedihan dan kekerasan baru.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpIx-YZfhqYg2xx9IuyxGMBMKpVKYoDT9cvABIjRUVXnbu1HKzoq0FUedlzAo_W9m9VrETQEp7sUflHnFFKCfmMZUn8gtz66_yUzPYIpcLUKJF7F1BSdN84iCMhoMg8_x80gnN86mBAJQ/s1600/kick+ass1.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 254px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpIx-YZfhqYg2xx9IuyxGMBMKpVKYoDT9cvABIjRUVXnbu1HKzoq0FUedlzAo_W9m9VrETQEp7sUflHnFFKCfmMZUn8gtz66_yUzPYIpcLUKJF7F1BSdN84iCMhoMg8_x80gnN86mBAJQ/s400/kick+ass1.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5478791321899750034" /></a><br />BIG (BAD) DADDY<br />Seperti yang telah saya singgung sebelumnya, bagi saya kekerasan yang dilakukan oleh The Hit Girl itu adalah sebuah hal yang menyedihkan dibandingkan sebagai sesuatu yang keren. Bagi saya, The Hit Girl itu korban dari ambisi dendam Big Daddy. Bocah yang harusnya menikmati masa kecilnya dengan bermain, namun secara menyedihkan diprogram Big Daddy menjadi mesin pembunuh dan hidup dalam bayang-bayang amarah dan dendam. Satu kalimat The Hit Girl yang membuat saya sedih yaitu sesaat sebelum menyerang Frank D'Amico (Mark Strong), dia berucap</span> <span style="font-style:italic;">“I *never* "play".</span> <span style="font-weight:bold;">Kalimat ini bisa jadi merupakan pernyataan The Hit Girl akan keseriusannya menghabisi musuhnya, namun bagi saya, itu merupakan ungkapan miskinnya masa kanak-kanak dari The Hit Girl. Kata “bermain” bagi The Hit Girl mempunyai definisi yang tidak umum, seperti yang dia ungkapkan dalam salah satu adegan</span> <span style="font-style:italic;">“So, you wanna play?”</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjycvwAL_s0NdHX4H-65XSSsRShHZQii2HTXAurihuu0M4eZDCguY4Fop0uVRDCoG2eMj2EPbTLdO-ZQOvU3Sa_8O7bHDhLR3lJ5iL_MfGwLHnS9YvPhFnrfS0F10vByqOwz8Y-WMnHPdc/s1600/kick+ass2.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 295px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjycvwAL_s0NdHX4H-65XSSsRShHZQii2HTXAurihuu0M4eZDCguY4Fop0uVRDCoG2eMj2EPbTLdO-ZQOvU3Sa_8O7bHDhLR3lJ5iL_MfGwLHnS9YvPhFnrfS0F10vByqOwz8Y-WMnHPdc/s400/kick+ass2.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5478790734011284562" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Dari hubungan The Hit Girl dengan Big Daddy, saya jadi tertarik memahami perilaku Dave/Kick-Ass dan Chris/Red Mist (Christopher Mintz-Plasse) dilihat hubungannya dengan ayah mereka. Mengapa? Kalau kamu rajin melahap materi yang berkaitan dengan psikologi anak, banyak penelitian yang menyimpulkan pentingnya peran ayah bagi perkembangan jiwa si anak. Bukan bermaksud mengecilkan peran ibu lho. Hanya saja dalam konteks film Kick-Ass dan Defendor, peran ibu sangatlah kecil. Idealnya sih, peran ayah ibu sama-sama maksimal seperti yang ditunjukkan dalam salah satu adegan di Defendor yakni adegan di rumah sakit ketika seorang anak ditanya ibunya soal pelajaran apa yang bisa dipetik dari peristiwa kekerasan yang menimpa Defendor. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCh0cJTCwmwLFlHn9NLVoFQRy1w3TzHV-4TWuV-O0xV-5wuo3I2j0R-0xaSaIbq65NAMtn_0DsR9Iino5x3N5bj_dx43gMTLTneu34-SfHDwY1RJqL0hoGGr-96mQTaUwRSTttsnlbkxs/s1600/defendor3.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 279px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCh0cJTCwmwLFlHn9NLVoFQRy1w3TzHV-4TWuV-O0xV-5wuo3I2j0R-0xaSaIbq65NAMtn_0DsR9Iino5x3N5bj_dx43gMTLTneu34-SfHDwY1RJqL0hoGGr-96mQTaUwRSTttsnlbkxs/s400/defendor3.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5478791738148713570" /></a><br />Bagi Defendor, sosok ibu adalah sosok yang sangat dia cintai, namun obsesinya akan Captain Industry tidak bisa dilepaskan dari dogma yang ditancapkan oleh kakeknya yang berperan sebagai ayah baginya, mengingat tidak jelas siapa ayah dia yang sebenarnya. (ada sedikit indikasi Captain Industri itu ayah Defendor. Bener gak sih?) Bagaimana dengan Kick Ass dan Red Mist? Kick Ass sejak kecil ditinggalkan ibunya dan tumbuh dengan ayah yang digambarkan sedikit acuh. Sikap ayahnya ini bisa jadi yang membuat Dave Lizewski menjadi sosok remaja tanggung dan terkesan pecundang. Kalau saja komunikasi antara Dave Lizewski dengan ayahnya terjalin dengan baik, rasanya Dave Lizewski tidak akan melakukan aksi yang aneh-aneh. Chris D'Amico di satu sisi justru sangat dekat dengan ayahnya, hanya saja ayahnya mengarahkan pada jalan yang keliru layaknya Big Daddy membentuk The Hit Girl. Frank D'Amico cenderung memanjakan Chris D'Amico dan membiarkan anaknya mengetahui aksi kriminalnya.<br /><br />KICK - ASS : 3,75/5<br />DEFENDOR: 4/5</span>GILASINEMAhttp://www.blogger.com/profile/02271951775255363514noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-3999851022727905024.post-7753466147173907752010-05-29T17:01:00.009+07:002010-05-29T17:52:43.326+07:00ST. TRINIAN’S 2 : THE LEGEND OF FRITTON’S GOLD : PETUALANGAN CEWEK – CEWEK BENGAL ALA DA VINCI CODE DAN NATIONAL TREASURE<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirD3YEiEBkPif-V9V44O6fy9CLOty6Bl3iJ3iFlHGrJ80r6ls6Zlfyq7c8O3DnYfh4zRCPuCwfLro5xKBrjjJVDplgmjVSpZvu5yhOi3gdcoTKBz6E0_yKkrw-u-uRBFduCSDGMhKI6Vg/s1600/trinian+2e.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 278px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirD3YEiEBkPif-V9V44O6fy9CLOty6Bl3iJ3iFlHGrJ80r6ls6Zlfyq7c8O3DnYfh4zRCPuCwfLro5xKBrjjJVDplgmjVSpZvu5yhOi3gdcoTKBz6E0_yKkrw-u-uRBFduCSDGMhKI6Vg/s400/trinian+2e.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5476631711599025762" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Roxy:</span> <span style="font-style:italic;">Don't you think this whole idea is a wee bit unfeasible?</span><br /><span style="font-weight:bold;">Annabelle Fritton:</span> <span style="font-style:italic;">This is St. Trinian's. We don't know the meaning of the word, unfeasible.</span><br /><br /><span style="font-weight:bold;">Tahun 2007 kemarin saya lumayan terhibur dengan</span> <a href="http://gilasinema.blogspot.com/2008/05/st-trinians.html" target="_blank" title="silahkan kunjungi blogku">St. Trinian's</a> <span style="font-weight:bold;">yang menghadirkan aksi para cewek Bengal nan kreatif dalam menyelamatkan sekolah mereka. Bagi saya, kisah cewek-cewek lincah selalu menghadirkan hiburan tersendiri, meski kualitas filmnya tidaklah istimewa. Saat gelaran Cannes 2008, diumumkan kalau St. Trinians 2 bakal dirilis 18 Desember 2009. Waah…langsung St. Trinian's 2 masuk dalam daftar film yang saya tunggu. Berbekal sub judul The Legend of Fritton's Gold, St. Trinian's 2 menjanjikan sajian yang lebih seru dan lebih gila-gilaan dibandingkan seri pertamanya. Pendekatan ini seringkali dipakai di banyak sekuel macam Transformer 2 atau Iron Man 2. Muncul kekhawatiran, akankah unsure fun-nya bakal berkurang seperti film sekuel lainnya?</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1-meL4PluKPIfDqdtH4CSX-Kop4zLgFoW3HuvHfbYB5RTShwAHZtxnl09F5y8c43X_b8c9RsU9aWOW_011eXmLenZZYfIYemvZZhPTQfwwEYkAM0-8GBHGhEOAw04LcSor7om5FJi82o/s1600/trinian2.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 106px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1-meL4PluKPIfDqdtH4CSX-Kop4zLgFoW3HuvHfbYB5RTShwAHZtxnl09F5y8c43X_b8c9RsU9aWOW_011eXmLenZZYfIYemvZZhPTQfwwEYkAM0-8GBHGhEOAw04LcSor7om5FJi82o/s400/trinian2.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5476631507731510226" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Kalau di seri pertama, Annabelle Fritton (Talulah Riley) disibukkan dengan usahanya menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, kali ini dia harus menyesuaikan diri dengan posisi barunya sebagai Ketua OSIS. Bukan perkara mudah mengingat karakter anak-anak St. Trinian yang cenderung tidak lazim di mata masyarakat. Belum lagi, Annabelle merasa tidak punya kemampuan sehebat pendahulunya, Kelly Jones (Gemma Arterton) yang sedang sibuk dengan tugas barunya setelah lulus dari St. Trinian. Gesekan – gesekan kecil terjadi antar kelompok murid, namun semuanya wajib bekerja sama ketika terjadi insiden penyerbuan setelah anak-anak menemukan cincin dan Annabelle enggan melepaskannya dengan harga yang ditawarkan oleh Pomfrey (David Tennant).<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1bVuDuH-RmzxJ__pBhfl8pkEWOYJZUpni5deKiLDWbYB1k1k_S5705kRrxr_isqhDsbDV6VdR_yTF3goXcDpOHyE2rbQUN3KmeQhec818ErDQxpwui0bQqb8H66t2r98EC1Fn0Cqwe70/s1600/trinian2a.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 106px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1bVuDuH-RmzxJ__pBhfl8pkEWOYJZUpni5deKiLDWbYB1k1k_S5705kRrxr_isqhDsbDV6VdR_yTF3goXcDpOHyE2rbQUN3KmeQhec818ErDQxpwui0bQqb8H66t2r98EC1Fn0Cqwe70/s400/trinian2a.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5476631370680590130" /></a><br />Film yang awalnya dibuka dengan adegan yang mengingatkan pada Pirates of The Caribbean ini selanjutnya menyajikan berbagai aksi anak-anak St. Trinian dalam mencari pasangan cincin yang mereka temukan di ruang perpustakaan. Kalau dua cincin tersebut dipersatukan, akan mengungkapkan lokasi dimana tersimpan harta karun yang bakal mengguncang dunia sastra. Kenapa dunia sastra? Tunggu saja jawabannya di akhir film yang bakal membuat dirimu terkejut sekaligus tersenyum atau bahkan tertawa, meski terkesan maksa. Proses penyatuan dua cincin tersebut tak kalah seru dengan aksi Robert Langdon (The Da Vinci Code) atau Benjamin Franklin Gates (National Treasure). Dikemas dengan balutan komedi tentu saja. Kepala sekolah, Miss Camilla Fritton (Rupert Everett) sang inisiator pencarian cincin juga tidak tinggal diam dan ikut membantu dengan mendekati mantan kekasihnya, Geoffrey Thwaites (Colin Firth). Yang terpenting, Annabelle berhasil menunjukkan kemampuannya sebagai pemimpin. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2S6UJZpzMnUCNI04fmNQVNSCM6DZ7_zirt2xoo4RBk-G3fCbToyjVrmz3RJZ58CRqVBO0UByw1nvOZ6zBMxQ1EZtRmQ5tf4qU63NaKkl5KWSJfYuednNYAmm0LXLlDDB7YeD1nu0kh0Y/s1600/trinian2b.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 104px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2S6UJZpzMnUCNI04fmNQVNSCM6DZ7_zirt2xoo4RBk-G3fCbToyjVrmz3RJZ58CRqVBO0UByw1nvOZ6zBMxQ1EZtRmQ5tf4qU63NaKkl5KWSJfYuednNYAmm0LXLlDDB7YeD1nu0kh0Y/s400/trinian2b.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5476631229199937762" /></a><br />Timbul sedikit kekecewaan setelah menyaksikan St. Trinian's 2 : The Legend of Fritton's Gold ini. Filmnya sih masih seru, namun sensasi fun-nya mengalami pengendoran, begitupun dengan sensasi ketegangannya. Di seri pertama, kita sebagai penonton di buat tegang karena usaha para penghuni St. Trinian ditujukan demi kelangsungan hidup sekolah mereka. Lha kalau di seri kedua ini, usaha pengungkapan harta karun lebih terasa unsure main-mainnya. Bukan sebuah kesalahan, hanya saja sedikit mengurangi nilai perjuangan mereka. Di seri pertama, greget perlawanan terhadap system lebih terasa. Nah, kalau seri keduanya ini lebih pada perjuangan yang terkesan seksis.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgwfLGBqhYD2nE6VbV7bH1lmJpRpSzZqKnF3LSqE7zwg1ELUfS6-VwyhtPQQVQUSiCLCXO-s1jbV0txPBKnyrjLXhUcbs2FfD8lLgiFJt9jLkviW6yB0Fr-cM0OThxvdAntLRKS7BtpnI/s1600/trinian2c.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 362px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgwfLGBqhYD2nE6VbV7bH1lmJpRpSzZqKnF3LSqE7zwg1ELUfS6-VwyhtPQQVQUSiCLCXO-s1jbV0txPBKnyrjLXhUcbs2FfD8lLgiFJt9jLkviW6yB0Fr-cM0OThxvdAntLRKS7BtpnI/s400/trinian2c.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5476630761567848866" /></a><br />Namun, bagi saya kelemahan seperti yang diungkap diatas tetap tidak menghalangi saya untuk menantikan seri ketiganya yang rencananya bakal dirilis tahun ini (St. Trinian's 2 dirilis resmi di Inggris pada akhir tahun 2009). Mengapa? Film-film model beginian selalu menghadirkan cewek-cewek asyik yang polah tingkahnya cukup menghibur bagi saya hehehe…. Talulah Riley yang sebelumnya juga hadir di The Boat That Rocked masih terlihat cantik. Dia ternyata juga ikut nimbrung di Inception lho. Tampaknya karir dia bisa makin bersinar kedepannya. St. Trinians 2 juga menghadirkan Sarah Harding pentolan Girls Aloud. Meski sekilas, penampilan Gemma Arterton cukup ok juga. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4XdWO_eky7ZoiL0aylbRFahlAd34Jq8D4Y6gymPcLMHgNp0TNL4fq9WA8689czkPlC8z9SPaHnmS-46DHYNR2yKrT47YjQCOw8hC_jPCTZOn2svxqFMgiunUofyL9g-dVQ7k5uKiO8cw/s1600/trinian2d.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 355px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4XdWO_eky7ZoiL0aylbRFahlAd34Jq8D4Y6gymPcLMHgNp0TNL4fq9WA8689czkPlC8z9SPaHnmS-46DHYNR2yKrT47YjQCOw8hC_jPCTZOn2svxqFMgiunUofyL9g-dVQ7k5uKiO8cw/s400/trinian2d.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5476630940640975586" /></a><br />Tidak hanya para cowok, penonton cewek pun pastinya bakal suka dengan gerombolan St. Trinian yang pemberontak dengan dandanan aneh-aneh yang terlihat keren dan unik. Bisa dicontoh tuh. Harta karun yang ditemukan bisa jadi membuat sebagian penonton cewek bertepuk tangan. Seperti seri pertamanya, St. Trinian's 2 juga menghadirkan musik-musik asyik khas British. Nikmati juga dialog-dialognya yang nakal dengan dialek British yang asyik di kuping. St. Trinian's 2 ditangani oleh duo Oliver Parker dan Barnaby Thompson yang juga mengarahkan seri pertamanya. Sekedar informasi, Oliver Parker ini adalah orang yang menghasilkan Othello (1995), An Ideal Husband (1999), The Importance of Being Earnest (2002), Dorian Gray (2009) dan yang akan rilis tahun depan, Johnny English 2 (2011). 2,5/5</span><br /><br /><span style="font-weight:bold;">Zoe:</span> <span style="font-style:italic;">There's no reason to be scared of death. 'Cause death is, you know, like life, but all of the crap gets taken out. Like poverty and fascism and Miley Cyrus.</span>GILASINEMAhttp://www.blogger.com/profile/02271951775255363514noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3999851022727905024.post-29576124329222597992010-05-28T16:04:00.005+07:002010-05-28T16:11:26.493+07:00ALICE DOESN’T LIVE HERE ANYMORE : PERSEMBAHAN TERMANIS MARTIN SCORSESE<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4u9qxhSKtkt7tzX9Pty3otJU4lRi2Ue-n_ZLiymtcURi97DKervl4OZ5RXK2VqlYeVvbhEVjpSWZCR7dgXLxTU9ib3hxR0M_lu_rxeQApO6i_jFNOTK_t5ZHegPeKurzJTDh9N2R-74s/s1600/alice3.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 264px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4u9qxhSKtkt7tzX9Pty3otJU4lRi2Ue-n_ZLiymtcURi97DKervl4OZ5RXK2VqlYeVvbhEVjpSWZCR7dgXLxTU9ib3hxR0M_lu_rxeQApO6i_jFNOTK_t5ZHegPeKurzJTDh9N2R-74s/s400/alice3.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5476245537807938914" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Martin Scorsese selama ini banyak menghasilkan film seputar dunia lelaki, hingga kesan keras senantiasa hadir dalam film-filmnya. Tidak banyak yang tahu kalau diawal karirnya sebagai sutradara, Martin Scorsese pernah menghasilkan film yang sangat perempuan dan bahkan mendapatkan banyak apresiasi positif, baik dari para kritikus film maupun dari beberapa festival film, termasuk Cannes! Judul film yang dimaksud adalah Alice Doesn't Live Here Anymore yang dirilis akhir tahun 1974. Martin Scorsese rasanya pantas berterima kasih pada Francis Coppola karena gara-gara rekomendasinya, Ellen Burstyn yang diberi kuasa oleh Warner Bros untuk memilih sutradara yang tepat, menunjuk Martin Scorsese setelah menyaksikan Mean Streets.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrQwtX8MlmTq4USMki9H51oNgeBySb5Vq-UFujXl7W0Csat2np4Lp84N8zN3sgeDMcK9Y1pltnn0V7e9MIa5iH4tbRo1HoPQYcV_9MblCiIa4OMg3ZdvZYIf3uIfHJSVSEHxkstZHsfy0/s1600/alice2.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 154px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrQwtX8MlmTq4USMki9H51oNgeBySb5Vq-UFujXl7W0Csat2np4Lp84N8zN3sgeDMcK9Y1pltnn0V7e9MIa5iH4tbRo1HoPQYcV_9MblCiIa4OMg3ZdvZYIf3uIfHJSVSEHxkstZHsfy0/s400/alice2.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5476245449254252722" /></a><br />Alice Doesn't Live Here Anymore mempunyai kisah yang sederhana. Alice Hyatt (Ellen Burstyn) terpaksa harus kembali ke kampung halaman ketika secara tiba-tiba, suaminya meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan. Sepeninggal suaminya, Alice hanya mempunyai sedikit dana dan masih harus mengurusi anak semata wayangnya, Tommy (Alfred Lutter). Menempuh perjalanan yang panjang, Alice berhenti sejenak di beberapa kota untuk mendapatkan uang. Sejak kecil Alice bercita-cita sebagai penyanyi. Cita-cita tersebut sempat terlupakan ketika Alice menikah. Kini dia berusaha meraih cita-cita tersebut. Masalahnya, kehidupan itu kadang tidak mudah dan kenyataan tidak seindah impian. Ada saja hambatan yang menghampiri. Ditengah usahanya tersebut, Alice bertemu dengan pria-pria yang sedikit mempersulit langkah dan membebaninya dengan pilihan yang bisa menghancurkan mimpinya dan janji terhadap ana yang sangat dia cintai.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQISToXnQUTQsYGjQiI8bw-zGFAEgTNpPHDyT-7ExZLCUadU8ySaHJgi-5VhuhAagMjlUU2DB_yieZovZsKdg-jxWlVvxRjqSboyo4CQOJZ9HL06YSc-tv8C1Hous7G6yydwQ4cFxt_OI/s1600/alice5.GIF"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 280px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQISToXnQUTQsYGjQiI8bw-zGFAEgTNpPHDyT-7ExZLCUadU8ySaHJgi-5VhuhAagMjlUU2DB_yieZovZsKdg-jxWlVvxRjqSboyo4CQOJZ9HL06YSc-tv8C1Hous7G6yydwQ4cFxt_OI/s400/alice5.GIF" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5476244630278142578" /></a><br />Meski terkesan sangat sederhana, Alice Doesn't Live Here Anymore cukup berhasil menghadirkan sosok perempuan di masa dimana gerakan perempuan akan persamaan hak mulai menggejala di mana-mana. Hal tersebut diwakili dengan apik dengan karakterisasi dari si Alice. Sosok Alice digambarkan sedikit teatrikal, namun bertenaga serta berani mangambil pilihan sendiri. Jiwa bebas dari Alice digambarkan lewat sikap optimis dan tidak terseret kedukaan serta kalimat-kalimat lugas yang meluncur bebas dari mulutnya. Meski demikian, sosok Alice tidak digambarkan radikal karena ada sang anak sebagai katalis aksinya. Selain itu, Alice juga digambarkan layaknya manusia kebanyakan, tanpa memandang jenis kelamin, yang membutuhkan cinta dalam hidupnya. Resikonya, ending yang dipilih terkesan kompromis dan cenderung terlalu cepat. Namun, rasanya pilihan endingnya sudah cukup bijaksana dan menggambarkan salah satu alternative pilihan ideal dan manis.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCtTp18iUEO-UyIB4DVoBTV0j9QFvt7Yk4VczfiQp9-yCuB6d2T2vS0DJsOzHBBvpG-OCvfMBK5oKOQRfE3GmyK6b1TcIZTBi2KUE4NzFiR6l9H9SPy78o_UeUF20LZv6IPccnio__otQ/s1600/alice4.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 296px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCtTp18iUEO-UyIB4DVoBTV0j9QFvt7Yk4VczfiQp9-yCuB6d2T2vS0DJsOzHBBvpG-OCvfMBK5oKOQRfE3GmyK6b1TcIZTBi2KUE4NzFiR6l9H9SPy78o_UeUF20LZv6IPccnio__otQ/s400/alice4.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5476245203699595698" /></a><br />Daya tarik film ini menurut saya, selain karakter Alice yang loveable, juga berkat hubungan Alice dan Tommy, sang anak, yang begitu cair dan tanpa batas. Interaksi keduanya senantiasa menghadirkan senyum dan tawa. Lihat saja bagaimana Alice mengusili Tommy, begitupun sebaliknya. Perdebatan diantara keduanya kadang terkesan kurang ajar dan menabrak batas-batas kelaziman hubungan ibu dan anak. Sebagai seorang pemain baru, penampilan Alfred Lutter yang didapat setelah mengaudisi lebih dari 300 anak sungguh sangat mengesankan. O iya, selain itu ada Jodie Foster lho. Disini dia terlihat ganteng dan tokoh yang dia perankan, mulutnya tidak kalah lugas dengan mulut si Alice. Bahkan, dalam salah satu adegan, kata-kata yang keluar dari mulut Audrey yang diperankan oleh Jodie Foster tersebut membuat Alice terperangah.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguQTdP2lRVEtMgRUICYUI-ki9tptHFopG1iL68wpAjJFpbe-aGHvNnWpYTbolhhBE_MZ8HoWJ5qKzPUno6ul0TTJfJCUznpXzTBBRlWw0BrfGlLfQakqbD0Fh1TbVDPydxNuqN6BdtQpw/s1600/alice.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 298px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguQTdP2lRVEtMgRUICYUI-ki9tptHFopG1iL68wpAjJFpbe-aGHvNnWpYTbolhhBE_MZ8HoWJ5qKzPUno6ul0TTJfJCUznpXzTBBRlWw0BrfGlLfQakqbD0Fh1TbVDPydxNuqN6BdtQpw/s400/alice.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5476245027359662322" /></a><br />Film tentang perempuan seringkali menempatkan sosok pria sebagai si brengsek. Tidak demikian dengan Alice Doesn't Live Here Anymore. Memang ada sosok pria yang kasar dan keras terhadap perempuan seperti Ben (Harvey Keitel) yang mengejar Alice meski sudah beristri, namun film ini juga ada David (Kris Kristofferson) yang tidak egois dengan berani minta maaf serta ada juga Mel (Vic Tayback) pria pemilik restoran yang sangat toleran, bahkan tidak berdaya menghadapi salah satu pegawainya, Flo (Diane Ladd). Sosok Flo ini mewakili citra perempuan seksi namun independen. Dengan karakter yang sama-sama bebas, Flo bisa menjadi teman terbaik bagi Alice. Perempuan memang idealnya saling dukung satu sama lain. 4/5</span>GILASINEMAhttp://www.blogger.com/profile/02271951775255363514noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-3999851022727905024.post-4366472166595584262010-05-25T16:16:00.006+07:002010-05-25T16:23:17.422+07:00THE GRUFFALO : KESETIAAN ADAPTASI<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho4OpyaI9i0g-V2vQWv7P3WBbzB6vWYG1z7OI99CT15rHqPsfRTC1J7_nLGqL6cQ-5rVdzysV-hEPhO6Mcb0vO4sZ-XrXWv3a3TRooDsMVZEcYPI_AgZ3BYYmzhQu6WgJD28A2F1TtXuc/s1600/grufflo3.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 283px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho4OpyaI9i0g-V2vQWv7P3WBbzB6vWYG1z7OI99CT15rHqPsfRTC1J7_nLGqL6cQ-5rVdzysV-hEPhO6Mcb0vO4sZ-XrXWv3a3TRooDsMVZEcYPI_AgZ3BYYmzhQu6WgJD28A2F1TtXuc/s400/grufflo3.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5475135610619687522" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Demi menenangkan kedua anaknya, seekor induk tupai (Helena Bonham Carter) menceritakan sebuah kisah tikus (James Corden) yang sedang berjalan-jalan di dalam hutan. Dalam rantai makanan, tikus termasuk ke dalam mata rantai terbawah hingga tidak mengherankan kalau perjalanan tersebut terasa sangat membahayakan nyawa si tikus. Benar saja, belum jauh perjalanan si tikus, dia sudah harus berhadapan dengan rubah (Tom Wilkinson). Demi bertahan hidup, tikus mengarang cerita kalau dia akan bertemu dengan sosok yang dari penggambarannya, mampu membuat si rubah segan untuk melahap si tikus. Cara serupa tikus pakai ketika bertemu dengan burung hantu (John Hurt) dan ular (Rob Brydon). Ketika merasa sudah merasa terbebas dan aman, tikus dikejutkan sosok yang wujudnya persis dengan ilustrasi kebohongan sebelumnya (disuarakan Robbie Coltrane)! Kelangsungan hidup tikus makin terancam ketika ketiga makhluk pemangsa yang dia temui sepanjang perjalanan menyadari mereka telah dikelabui. Cara apa yang akan dipakai tikus untuk bisa bertahan hidup? <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBHSq1lqE3elb2yx1c0t5q_aL8hCg7eq-jcJZ2xWHZ1xrsN0_QJdAlNy4_ZTe_CpNzQtDrblzp-71ElwRo6c69aXSbrOd05ONa1bLyQ6ex3gjKYdAV3ZmlUWWQQLDTIiELOBlBlS2NdNg/s1600/gruffalo6.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 250px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBHSq1lqE3elb2yx1c0t5q_aL8hCg7eq-jcJZ2xWHZ1xrsN0_QJdAlNy4_ZTe_CpNzQtDrblzp-71ElwRo6c69aXSbrOd05ONa1bLyQ6ex3gjKYdAV3ZmlUWWQQLDTIiELOBlBlS2NdNg/s400/gruffalo6.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5475135301882793746" /></a><br />Cerita The Gruffalo sangatlah pendek dan singkat mengingat materi aslinya berupa buku anak-anak yang hanya terdiri dari sekitar 700 kata kreasi Julia Donaldson dan Axel Scheffler. Ceritanya sangat sederhana dan menghadirkan pengulangan-pengulangan dialog. Maklum, buku The Gruffalo ditujukan untuk anak usia di bawah lima tahun. Dengan durasi hanya sekitar 30 menit, duo Max Lang dan Jakob Schuh berusaha untuk setia dengan materi aslinya. Pendekatan ini mungkin dimaksudkan agar The Gruffalo bisa dinikmati oleh anak-anak, terutama oleh mereka yang merupakan penggemar fanatik. Jumlahnya tidak main-main lho. Bukunya mampu menyihir lebih dari 10 juta pembaca dan juga diedarkan di lebih dari 31 negara. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6AOw5KjkpBycZb_RpHIN0p0ehvRHUODe0Ho1igj36gzrqfEs1-ojhFaxNfzKbEaAdAmiBTtTSEdv3YXfqESzVTfSRnrnFX-v5R3x6BiTchiqo2EwEH4ti2gzDjRHlPvjn3Xq5odeZFj8/s1600/gruffalo5.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6AOw5KjkpBycZb_RpHIN0p0ehvRHUODe0Ho1igj36gzrqfEs1-ojhFaxNfzKbEaAdAmiBTtTSEdv3YXfqESzVTfSRnrnFX-v5R3x6BiTchiqo2EwEH4ti2gzDjRHlPvjn3Xq5odeZFj8/s400/gruffalo5.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5475135466008876546" /></a><br />Selain dibuat versi animasi, kisah The Gruffalo juga dibuatkan pertunjukkan musikal dan pernak-pernik yang menampilkan figur Gruffalo. Saat ditayangkan tepat pada perayaan Natal 2009 di BBC, The Gruffalo ditonton lebih dari 8 juta penonton/rumah/televisi. The Gruffalo juga sukses menjadi salah satu unggulan dalam BAFTA Film Award 2010 untuk kategori Best Short Animation.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb2RR16gPCHnW6xQP5IRr2EZSWVYDEmZ0sH0BRzZJoCIcAamxqux_u0dJOCO4_Fe2ObBDRQ_6sFycgu0dhLewXhFFx-_TN6skbU8U-Y2pnHegF2kFr_Rne-CV8bHGnAycvUWE1ivLnaqo/s1600/Gruffalo2.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 225px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb2RR16gPCHnW6xQP5IRr2EZSWVYDEmZ0sH0BRzZJoCIcAamxqux_u0dJOCO4_Fe2ObBDRQ_6sFycgu0dhLewXhFFx-_TN6skbU8U-Y2pnHegF2kFr_Rne-CV8bHGnAycvUWE1ivLnaqo/s400/Gruffalo2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5475135139017651410" /></a><br />Kesetiaan para kreator The Gruffalo terhadap materi aslinya patut di apresiasi positif karena kadang sebuah improvisasi bisa merusak kekuatan materi asli. Namun disatu sisi, hal tersebut bisa dilihat sebagai ketakutan melakukan langkah-langkah kreatif, yakni bagaimana menjadikan materi asli yang sudah bagus menjadi semakin berkilau. Spike Jonze saya anggap berhasil ketika menjabarkan Where the Wild Things Are menjadi kisah panjang yang menarik dengan tetap menjaga roh cerita asli didalamnya. Kisah dalam buku The Gruffalo meski singkat dan padat, membuka banyak kemungkinan menarik dalam pengembangan cerita. Perjalanan si tikus di dalam hutan belantara menjanjikan petualangan seru yang mendebarkan sekaligus kaya nilai. Setelah menyaksikan film ini, saya mengharapkan kedepannya bakal ada The Gruffalo versi panjang layaknya Where the Wild Things Are. Kayaknya khayalan ini suatu saat bisa terwujud.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv96j1obePVVgTGOBw7vN47VlmhftrNe07Py_UAjVSYzq_LDLxKiL7vmPdP_9KNfPJ6VmLaaZDOzRwkB1c7vwrBNx3YwdB-v2Q8qBaqzelbw2SgnAnm37_uIgmUiG_2OWu1yp1T4HkXGY/s1600/gruffalo1.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 232px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv96j1obePVVgTGOBw7vN47VlmhftrNe07Py_UAjVSYzq_LDLxKiL7vmPdP_9KNfPJ6VmLaaZDOzRwkB1c7vwrBNx3YwdB-v2Q8qBaqzelbw2SgnAnm37_uIgmUiG_2OWu1yp1T4HkXGY/s400/gruffalo1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5475134955085917810" /></a><br />Untuk sementara, nikmati saja dulu The Gruffalo versi pendek ini. Nikmati sumbangan suara aktor/aktris beken dari Inggris, terutama suara Helena Bonham Carter yang sangat menyejukkan. Kalau kamu punya kerabat bocah (anak/ponakan/cucu dll), The Gruffalo bisa dipilih sebagai tontonan buat mereka. Aman dan menghibur. Meski tidak sehalus garapan Pixar, para animator di Magic Light Pictures rasanya cukup berhasil menghadirkan tampilan visual yang memikat. Pemilihan warnanya sangat nyaman di mata. Telinga kita juga bakal dibuai oleh musik yang diaransemen oleh René Aubry. Sebagai bonus, ada behind the scenes yang sedikit mengupas proses produksi. 4/5</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMxIHSbyhTdwlhy7oGjz6VtXCk39Y2O7r6io3yxAKOds7uxEpbn3sbGKVws9XF7NpTTUVJioz2BTicRfiqmMaQRy620xqJeb5lrSf7-ZsY7yRTK7FsanjxkjZJ9xMgoCpY8uVgeJfDfEQ/s1600/gruffalo4.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 319px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMxIHSbyhTdwlhy7oGjz6VtXCk39Y2O7r6io3yxAKOds7uxEpbn3sbGKVws9XF7NpTTUVJioz2BTicRfiqmMaQRy620xqJeb5lrSf7-ZsY7yRTK7FsanjxkjZJ9xMgoCpY8uVgeJfDfEQ/s400/gruffalo4.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5475134818421916546" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Catatan :</span> <span style="font-style:italic;">sebelum menerima hujatan, perlu saya tegaskan kalau saya tidak tahu sama sekali tikus menjadi tokoh utama dalam film animasi pendek ini. Tertarik nonton karena cover terlihat memikat.</span>GILASINEMAhttp://www.blogger.com/profile/02271951775255363514noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3999851022727905024.post-54169391556038700742010-05-23T17:32:00.010+07:002010-05-24T18:00:44.532+07:00MAO’S LAST DANCER : CITA CINTA CUNXIN<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCIGUsMRhKzS8veqXhY3SpsPrL78cOanCkcZP2Fehrz4yyjsNx1xBJQFahXUf4arKYREfN6uxqQLYatEZkrt33oZpKTJ26e5hVCmGbJ-cY7oNNPBVqQvImlXP1_vNAVtjgFKV60iJ48x0/s1600/mao4.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 282px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCIGUsMRhKzS8veqXhY3SpsPrL78cOanCkcZP2Fehrz4yyjsNx1xBJQFahXUf4arKYREfN6uxqQLYatEZkrt33oZpKTJ26e5hVCmGbJ-cY7oNNPBVqQvImlXP1_vNAVtjgFKV60iJ48x0/s400/mao4.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5474788991479061858" /></a><br /><span style="font-style:italic;">Once upon a time…inside a deep, dark well, there live a frog<br />This frog could only see the opening of the well.<br />One day, a toad arrived at the top of the well <br />The toad saw the frog and said to the frog<br />“Come up and have a look. The world up here is huge and bright”</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9w7Ch0Cf66PxoaMmrMDzKwwvpfl78UHULRBuxr-kXMPOF92CkUaHOgT7wwH55SaqebawcOyoh3dSgSsysXuqhB04Ag-wPWmLaMRkaXvBxVFN6SvxhGEfPqy7_j9eazO_Ydy41pmvYyVY/s1600/mao1.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 221px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9w7Ch0Cf66PxoaMmrMDzKwwvpfl78UHULRBuxr-kXMPOF92CkUaHOgT7wwH55SaqebawcOyoh3dSgSsysXuqhB04Ag-wPWmLaMRkaXvBxVFN6SvxhGEfPqy7_j9eazO_Ydy41pmvYyVY/s400/mao1.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5474788673310293074" /></a><br /><span style="font-weight:bold;"><br />Li Cunxin (Chi Cao) sejak kecil tidak pernah menyadari kalau dirinya mempunyai bakat menjadi seorang penari balet. Bahkan, ketika ditanya akan menjadi apa nantinya, dengan polos dan bangganya, bocah desa ini menjawab ingin menjadi tentara bagi Cina. Namun, di luar kuasanya, pintu demi pintu yang mengarahkannya untuk menjadi salah satu penari balet terbaik di dunia terbuka bagi dirinya. Tanpa mengetahui alasan yang sebenarnya, Li Cunxin terpilih untuk melakukan seleksi di Beijing dan berhasil menyisihkan buanyak anak lain. Selanjutnya, meski bukanlah yang terbaik, Li Cunxin terpilih untuk mewakili China dalam memperdalam balet di Amerika dan tinggal menunggu waktu untuk baginya menjadi seorang bintang. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBgos-vNLKac7P4O9mC5QpSrAG4vnFYYr4cU6v8b4bUV1UzZ9GvEWU5L-aSpX2qh3kbWyg83_XlnNaj82qTgFE213yruzrBPtOUQB9PhB1hEz_9bN2nUZ4HIkk2nn1Q1agFx63S6COrC0/s1600/mao5.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 264px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBgos-vNLKac7P4O9mC5QpSrAG4vnFYYr4cU6v8b4bUV1UzZ9GvEWU5L-aSpX2qh3kbWyg83_XlnNaj82qTgFE213yruzrBPtOUQB9PhB1hEz_9bN2nUZ4HIkk2nn1Q1agFx63S6COrC0/s400/mao5.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5474788523229157890" /></a><br />Perjalanan Li Cunxin bukannya tanpa aral. Seperti halnya film dengan tema from zero to hero lainnya, sang tokoh utama harus melewati beberapa ujian. Dalam Mao’s Last Dancer, ujian terbesar yang menghampiri Li Cunxin hadir ketika dia harus melawan negaranya gara-gara jatuh cinta dengan cewek keturunan Amerika. Kisah cinta tersebut menjadi masalah besar mengingat perbedaan pandangan politik yang sangat kontras antara Cina dengan Amerika Serikat. Pilihan yang menghampiri Li Cunxin tidaklah mudah karena ada hubungannya dengan nasib orang tuanya yang lama tidak ditemuinya.<br />Menyaksikan film yang diangkat dari kisah orang kondang yang sukses kadang terasa sangat inspiratif, namun kalau tidak digarap dengan apik bisa-bisa malah akan terkesan biasa-biasa saja karena polanya sudah bisa ditebak. Sutradara Bruce Beresford yang sebelumnya membuat Double Joepardy dan Driving Miss Daisy, sayangnya mengemas Mao’s Last Dancer dengan biasa saja hingga filmnya terasa datar. Kisahnya sebenarnya mengandung potensi konflik yang cukup menjanjikan, mulai dari bagaimana usaha Li Cunxin agar bisa menari balet dengan bagus hingga persoalan politis yang menghadangnya. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho9v3-44fCimfNS19xz12UxmNuE4SqzcTy9MClceRPHImqg8x5seN73DG0k5PfMAFmLhhbq_nj99fvrXUPAGMpOX-hKu6BKH3-gDKeZ2IPaOG5LMpCRSb-OboEb_F_C1EPY2WNdZSJndE/s1600/mao3.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 130px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho9v3-44fCimfNS19xz12UxmNuE4SqzcTy9MClceRPHImqg8x5seN73DG0k5PfMAFmLhhbq_nj99fvrXUPAGMpOX-hKu6BKH3-gDKeZ2IPaOG5LMpCRSb-OboEb_F_C1EPY2WNdZSJndE/s400/mao3.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5474788355753424306" /></a><br />Konflik batin Li Cunxin kurang tereskpos secara dramatis. Atau hal ini untuk menunjukkan kalau hidup harus jalan terus? Adegan penyanderaan Li Cunxin terkesan biasa-biasa saja dan proses “perlawanan’ Li Cunxin terhadap Negara asalnya juga terkesan kurang gigih. Kegagapan Li Cunxin yang harus hidup di Negara bebas setelah sebelumnya hidup dengan doktrin-doktrin sosialisme juga tidak disajikan secara mendalam. Dampaknya, penonton (saya) susah untuk ikut bersimpati pada beban berat yang menghampiri si tokoh utama. Rasanya kok kisah Li Cunxin jadi kurang menarik untuk dijadikan sebuah film.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEge-Vqyd3jNhauxEWPIStdUVll6lOIY3KtFGo6bAPrcayH0WO1eM4tdbdpX8Wx64b2hxP3aUSI8OcsD40uLRG2dMCTKr592xJtisdSHzhda1eQOl3pDpDlxknnL2ApBr_26OxX49efu-WE/s1600/mao.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 196px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEge-Vqyd3jNhauxEWPIStdUVll6lOIY3KtFGo6bAPrcayH0WO1eM4tdbdpX8Wx64b2hxP3aUSI8OcsD40uLRG2dMCTKr592xJtisdSHzhda1eQOl3pDpDlxknnL2ApBr_26OxX49efu-WE/s400/mao.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5474788192009682722" /></a><br />Selain penampilan Chi Cao dan Bruce Greenwood, barisan cast pendukung bermain jauh dari kesan istimewa. Saya terkesan dengan penampilan Bruce Greenwood yang secara mengejutkan mampu tampil gemulai. Diluar tidak istimewanya film ini, untungnya kita bisa sedikit dimanjakan dengan sajian tarian balet dengan iringan musik cantik yang meski bisa dihadirkan dengan angle-angle yang lebih variatif, divisualkan dengan cukup memikat. Itupun kalau kamu bisa menikmati balet dan tidak terganggu dengan pria bercelana ketat. Tarian di bawah gunung di akhir film justru menjadi adegan termanis bagi saya. Salah satu pelajaran penting dari film ini adalah kadang kita butuh orang lain untuk membantu kita mengenali dan mengembangkan bakat kita. Jadi, jangan sia-siakan tawaran menarik yang menghampiri kita. Siapa tahu itu menjadi gerbang kesuksesan bagi kita kedepannya. Tentu saja harus juga diimbangi semangat juang yang tinggi dari diri kita sendiri serta keterbukaan dalam menerima hal-hal baru yang positif. 3,5/5</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcJdt7i2RY6o9ZarqfX91Q2d9KEFr_z9hoK-AkB2jXjYZSfXyFeLnJjtbt0tNhX0513C0pL9x-gtMllDsWCO7FRXNZRDBedX2HcaDAR09uGc98m7qgMUMgL5LMXSiLIjWF0SpMMu3WP-A/s1600/mao2.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 193px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcJdt7i2RY6o9ZarqfX91Q2d9KEFr_z9hoK-AkB2jXjYZSfXyFeLnJjtbt0tNhX0513C0pL9x-gtMllDsWCO7FRXNZRDBedX2HcaDAR09uGc98m7qgMUMgL5LMXSiLIjWF0SpMMu3WP-A/s400/mao2.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5474412044666290146" /></a>GILASINEMAhttp://www.blogger.com/profile/02271951775255363514noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3999851022727905024.post-75944866903810593052010-05-22T14:16:00.006+07:002010-05-22T14:28:00.883+07:00MAN SOM HATAR KVINNOR ( THE GIRL WITH THE DRAGON TATTOO ) : KETIKA JUDUL BERKHIANAT<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiDLVVLC4z_cc21al0bgOmXxB54JN9M0GkYmpsx5wtph92OckQvsNFbVgHuSpSbuOiBtBd9720nH1-JwsBp-n_Q1YAAAoI9suhtTQjOkjWJVWZj4Fz9U6M9m8lFaxsjeJHOfOmMm19Tag/s1600/l_1132620_13c1dae7a.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiDLVVLC4z_cc21al0bgOmXxB54JN9M0GkYmpsx5wtph92OckQvsNFbVgHuSpSbuOiBtBd9720nH1-JwsBp-n_Q1YAAAoI9suhtTQjOkjWJVWZj4Fz9U6M9m8lFaxsjeJHOfOmMm19Tag/s400/l_1132620_13c1dae7a.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5473992612054452898" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Apa yang ada di benak kamu saat membaca sebuah judul film? Pastinya langsung membayangkan apa gerangan isi dari film tersebut. Judul film itu idealnya dibuat semenarik mungkin, namun tanpa melakukan penipuan terhadap penonton. Tidak harus tepat sesuai dengan bayangan penonton, namun patut dicatat, rasanya akan terasa sebagai sebuah pengkhianatan kalau judul yang dicantumkan di poster tidak mencerminkan keseluruhan isi filmnya. Kasus termutakhir adalah Menculik Miyabi yang hanya menampilkan sekelumit Miyabi dan dari premis ceritanya, akan lebih tepat kalau di beri judul Salah Culik. Sebelumnya, Inglorious Basterds melakukan hal serupa demi hitungan bisnis. Kalau dicermati, Inglorious Basterds rasanya lebih tepat diberi judul Once Upon A Time ... In Nazi Occupied France yang malah dijadikan judul salah satu bab didalamnya. Judul adalah elemen pertama yang akan memandu penonton dalam memahami isi sebuah film. Ketidaktepatan pemilihan judul, selalu membuat saya kecewa hingga menurunkan kualitas film yang dimaksud di mata saya.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggoByEV0votrg_k6aR3vI8xwdsRXvWVtn0S9M6Rz6rcmxxUFnGyy5uNGe9oLcJcocQQQW4UQ0SxxypvZdAuMSuKI0FN7ZbAkmgjSrS4RNcFB4Fbr8wY4XHh44APZrdfbLNBkcVkivqJg4/s1600/dragon+tattoo.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 274px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggoByEV0votrg_k6aR3vI8xwdsRXvWVtn0S9M6Rz6rcmxxUFnGyy5uNGe9oLcJcocQQQW4UQ0SxxypvZdAuMSuKI0FN7ZbAkmgjSrS4RNcFB4Fbr8wY4XHh44APZrdfbLNBkcVkivqJg4/s400/dragon+tattoo.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5473991872563472946" /></a><br />Män Som Hatar Kvinnor dirilis untuk pasar internasional dengan judul The Girl with The Dragon Tattoo. Ada alasan kenapa saya lebih suka menggunakan judul aslinya. Män Som Hatar Kvinnor mengisahkan sepak terjang Mikael Blomkvist (Michael Nyqvist) dan Lisbeth Salander (Noomi Rapace) dalam mengungkap misteri hilangnya salah satu anggota keluarga terpandang 40 tahun yang lalu. Keduanya sebenarnya tidaklah bekerja sama, bahkan Lisbeth awalnya diberi tugas untuk melakukan penelitian terhadap kehidupan Mikael Blomkvist, namun entah mengapa pada perkembangannya Lisbeth tertarik untuk membantu Mikael Blomkvist. Keduanya mempunyai persamaan, yakni mempunyai satu peristiwa yang menyulitkan gerak mereka. Kalau Mikail direpotkan dengan aksi membongkar penyimpangan dana, Lisbeth yang dinilai mempunyai masalah kejiwaan, harus menghadapi pengawasnya yang memanfaatkannya secara seksual.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXbR147yJQV4XBve5li8cruSHCToY3YdmY2fo-WvvjMSWwg93XI3E5Rsrjm1nt6BjG2Pic4-MdGZqh2_fCevg3zMGONMojHQX74i4ej4YcgNxXYvIwVPdO0_Ivhr3wfobQl9a4NvcOLcY/s1600/dragon+tattoo1.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 399px; height: 386px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXbR147yJQV4XBve5li8cruSHCToY3YdmY2fo-WvvjMSWwg93XI3E5Rsrjm1nt6BjG2Pic4-MdGZqh2_fCevg3zMGONMojHQX74i4ej4YcgNxXYvIwVPdO0_Ivhr3wfobQl9a4NvcOLcY/s400/dragon+tattoo1.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5473991539123388578" /></a><br />Secara keseluruhan, Män Som Hatar Kvinnor sangatlah asyik buat dinikmati, terutama buat mereka pecinta kisah misteri. Materi cerita yang berasal dari novel karangan Stieg Larsson menghadirkan beberapa unsure yang lazim hadir dalam kisah misteri seperti pembunuhan para wanita dengan sadis serta perilaku seks menyimpang. Hmmm...terdengar seperti B Movie? Mungkin. Namun, rasanya sutradara Niels Arden Oplev cukup berhasil menjaga irama cerita hingga kisahnya lumayan asyik diikuti meski endingnya sangatlah klise. Kenikmatan saya ketika menonton film ini terganggu ketika di otak saya terpatri judul The Girl with the Dragon Tattoo. Dengan judul seperti itu, saya mengharapkan sebuah penampilan yang dominan dari si pemeran wanita, terutama dalam hal penggalian karakter. Kenyataannya, kehadiran Lisbeth tidaklah lebih banyak dari karakter Mikail, meski Lisbeth selalu datang sebagai penyelamat. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6aYMwJqg3kSaA1k-FhlKFePUqZTo95Lx1OcXisjDFRYPjIvRTS2fmv6EZIFNlsjzu_GaNxqcxMMura6qjyRjSk6V3K5c8JVYUJ3ibvDjF4cjw26B9NPmrZ3ujAdZFgBKDHKgSzaCANWY/s1600/dragon+tattoo2.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 314px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6aYMwJqg3kSaA1k-FhlKFePUqZTo95Lx1OcXisjDFRYPjIvRTS2fmv6EZIFNlsjzu_GaNxqcxMMura6qjyRjSk6V3K5c8JVYUJ3ibvDjF4cjw26B9NPmrZ3ujAdZFgBKDHKgSzaCANWY/s400/dragon+tattoo2.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5473991219757002802" /></a><br />Saya heran, dengan judul The Girl with the Dragon Tattto harusnya kisahnya lebih banyak berpusat pada si Lisbeth, terutama mengenai latar belakang kehidupannya. Lisbeth dikisahkan melakukan kekerasan terhadap ayahnya, namun tidak ada visualisasi kekerasan sang ayah demi meyakinkan penonton untuk bersimpati hingga orientasi seksual dari Lisbeth terasa hambar. Selain itu, tidak ada penjelasan yang memuaskan tentang bagaimana dia bisa begitu hebat sebagai seorang hacker, kecuali interaksinya dengan hacker lain yang juga tidak jelas bagaimana keduanya bisa bekerja sama. Yang paling fatal, dengan judul The Girl with the Dragon Tattoo, tidak ada satupun adegan yang menguatkan kenapa dia mempunyai tato naga dipunggungnya dan berpenampilan ala anak punk. Tatonya sendiri juga jarang sekali disorot kamera. Jadi, dalam pandangan saya, judul The Girl with the Dragon Tatto dipakai hanya demi terlihat lebih keren dan menjual. Pemilihan judul The Girl with the Dragon Tattoo yang tidak mencerminkan isi filmnya, membuat saya tidak bisa dibuat kagum dengan aksi Naomi Rapace yang dipuji banyak orang.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRL2S8HAlCYQ4lE0W875QqSQmpNL0atS6eBiAK3UxrLAA95vAXiPm69jE_QKiIiysLE_ousay2JUrG8PdrXHfGaheOaBq0xvVDYLxZODYGtinjmyI5kqtIwoqWHPEb3sHEe3fbQtEqRSw/s1600/dragon+tattoo4.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 202px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRL2S8HAlCYQ4lE0W875QqSQmpNL0atS6eBiAK3UxrLAA95vAXiPm69jE_QKiIiysLE_ousay2JUrG8PdrXHfGaheOaBq0xvVDYLxZODYGtinjmyI5kqtIwoqWHPEb3sHEe3fbQtEqRSw/s400/dragon+tattoo4.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5473990658836577922" /></a><br />Saya lebih bisa menerima film ini ketika dipakaikan judul Män Som Hatar Kvinnor yang artinya, didapat dari Mbak Wiki tentu saja, adalah Men Who Hate Women. Kasus yang coba diungkap oleh Mikail dan Lisbeth ada kaitannya dengan kekerasan pria terhadap wanita. Selain itu, hidup dari Lisbeth juga dikelilingi oleh pria-pria yang keras terhadap para wanita. Dengan judul Män Som Hatar Kvinnor/ Men Who Hate Women saya lebih bisa memahami mengapa Lisbeth menjalin hubungan dengan perempuan, mengapa Lisbeth terasa begitu emosional terhadap si pelaku pembunuhan berantai dan mengapa Lisbeth pada suatu malam mengangkangi Mikail. Selipan isu Nazi dipakai buat mengacaukan tebakan penonton, serta kasus Mikail melawan perusahaan besar, hadir masih sebatas di permukaan. Soal kasus Mikail ini, mungkin akan digali lebih dalam di film selanjutnya. Män Som Hatar Kvinnor memang merupakan bagian pertama dari Millenium Trilogy. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9rvZMu0OfgjqoStQv3DcCQbdzzpTWU5uLdMxxSTNi4USH81xTtlcJOzPK5Cr9UUf3u5vN5eJNHPvjdJeL9XFBmTLVl_rk1J2WvpImOr9lG0oXyN5nH3FDqO-ZPRWlc1siF6glyl65pGA/s1600/girl-with-the-dragon-tattoo-trailer-title-still-0.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 181px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9rvZMu0OfgjqoStQv3DcCQbdzzpTWU5uLdMxxSTNi4USH81xTtlcJOzPK5Cr9UUf3u5vN5eJNHPvjdJeL9XFBmTLVl_rk1J2WvpImOr9lG0oXyN5nH3FDqO-ZPRWlc1siF6glyl65pGA/s400/girl-with-the-dragon-tattoo-trailer-title-still-0.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5473990460480672914" /></a><br />Bagi yang suka kisah misteri ala Agatha Christie, Män Som Hatar Kvinnor tentu sayang untuk dilewatkan. Ketika menyaksikan film ini, terus terang saya seakan menyaksikan sebuah kisah yang diadaptasi dari novel karangan penulis yang paling saya gilai tersebut. Bagaimana Mikail menganalisa kasus serta melakukan investigasi di lokasi, mengingatkan pada gaya Poirot. Suka juga dengan Crimson Rivers? Meski tidak terlalu menegangkan, Män Som Hatar Kvinnor tidak kalah asyik dengan film yang menampilkan Jean Reno tersebut. Dengan karakterisasi serta dandanan yang terlihat keren, para cewek ada kemungkinan terpikat dengan aksi Noomi Rapace. Kalau boleh menyarankan, jangan terpaku dengan judul The Girl with the Dragon Tattoo ketika menyaksikan film ini dan alangkah lebih baik kalau berpegangan pada judul aslinya. Pendekatan serupa juga disarankan ketika menikmati dua kisah Lisbeth selanjutnya. 3,75 (dengan judul The Girl with The Dragon Tattoo : 3,25/5) </span><br /><br /><br />Wanita bertato naga juga ada di :<br /><a href="http://labirinfilm.blogspot.com/2010/04/review-girl-with-dragon-tattoo.html" target="_blank" title="silahkan kunjungi blogku">LABIRIN FILM</a><br /><a href="http://amiratthemovies.wordpress.com/2010/04/30/review-the-girl-with-the-dragon-tattoo-2009/" target="_blank" title="silahkan kunjungi blogku">AT THE MOVIES</a>GILASINEMAhttp://www.blogger.com/profile/02271951775255363514noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3999851022727905024.post-89120227784666200142010-05-20T14:00:00.006+07:002010-05-22T14:16:23.016+07:00WISH : KENAKALAN ITU SEBUAH PROSES<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYNJfHn7JCqIh52VyLjLeBsSb7uTcpWvvXAgMqXzABYMyOOSgtPAqh2KO5guPgxdhlWsndtAy_e9-6EascSNfkogz9SGY2at43ZczI2fcVzcqIMzRep6sHh_B7CWpJgA3LutI64wIJAMU/s1600/wish7okt.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 268px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYNJfHn7JCqIh52VyLjLeBsSb7uTcpWvvXAgMqXzABYMyOOSgtPAqh2KO5guPgxdhlWsndtAy_e9-6EascSNfkogz9SGY2at43ZczI2fcVzcqIMzRep6sHh_B7CWpJgA3LutI64wIJAMU/s400/wish7okt.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5473245502848262402" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Menyaksikan Wish arahan Lee Seong-han sedikit mengingatkan saya pada Mean Girls-nya Lindsay Lohan. Seperti halnya karakter yang diperankan oleh Lindsay Lohan, Jjang-gu seakan memasuki sebuah dunia asing ketika memasuki SMA khusus cowok. Untung bagi Jjang-gu, ternyata ada wajah yang dia kenal hingga tidak menjadi obyek arogansi senior. Yang namanya sekolah khusus cowok, tidak seru kalau tidak ada gank yang berkuasa di sekolah. Mereka biasanya menerapkan aturan yang wajib dipatuhi oleh semua, terutama mereka para siswa baru.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIISXQNRlkN0mLkQ36jqpSfI2MolNvofzgdyw_uIYob48pu-s8L1rVNdxTYrTCBThzmOMYH0ddWwsANK9ximoRXETGRHlPbhIp22ReBzdH0qP74WZsU8C5rW_2-xhWnS9erBv-x6ryt84/s1600/wish1.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 190px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIISXQNRlkN0mLkQ36jqpSfI2MolNvofzgdyw_uIYob48pu-s8L1rVNdxTYrTCBThzmOMYH0ddWwsANK9ximoRXETGRHlPbhIp22ReBzdH0qP74WZsU8C5rW_2-xhWnS9erBv-x6ryt84/s400/wish1.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5473245168958451794" /></a><br />Jjang-gu digambarkan tidak terlalu berminat masuk gank tersebut. Namun, secara perlahan dan seakan merupakan sebuah proses alamiah, Jjang-gu bergabung dengan gank tersebut. Dalam prosesnya, Jjang-gu terlibat dengan berbagai masalah yang membuatnya mendapat peringatan dan hukuman dari sekolah. Bahkan, Jjang-gu sempat mendekam dalam tahanan. Sebenarnya Jjang-gu bukanlah berasal dari keluarga berantakan seperti umumnya penggambaran anak nakal di film remaja bermasalah. Jjang-gu mempunyai ayah yang cenderung diam melihat berbagai aksinya serta ibu yang sangat perhatian. <br />Lalu kenapa Jjang-gu bisa terlibat dengan berbagai masalah? Selain lingkungan keluarga, lingkungan pertemanan sangatlah berpengaruh dalam membentuk pribadi anak, apalagi di usia yang masih muda dan labil. Lingkup pergaulan itu bisa sangat menyenangkan, namun bisa juga amat menekan. Masuknya Jjang-gu dalam gank bisa jadi merupakan sebuah bentuk adaptasi demi bisa bertahan dan eksis. Perilaku Jjang-gu bukan lagi merupakan perilaku individu tapi lebih pada perilaku kelompok yang mendewakan solidaritas. Masih ingat dengan film Virgin?<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg75DO1R2hNveps5cXNCXfo2mI2XOZ6r5pJ4IGhjnziJCFwqVLMN9WDTsqnQrocmW85ZTuNgtgvQMkAS_xJixHln3LYneOKqev6Js3dOXHFjYApdupxTfXPttlOl7ZKdTR61iL_vyRXT3o/s1600/wish.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 186px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg75DO1R2hNveps5cXNCXfo2mI2XOZ6r5pJ4IGhjnziJCFwqVLMN9WDTsqnQrocmW85ZTuNgtgvQMkAS_xJixHln3LYneOKqev6Js3dOXHFjYApdupxTfXPttlOl7ZKdTR61iL_vyRXT3o/s400/wish.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5473244890234022050" /></a><br />Masuknya Jjang-gu ke dalam gank bisa juga disebabkan minimnya sarana aktualisasi diri. Dalam Wish, tidak terlihat kegiatan Jjang-gu di luar sekolah yang bersifat positif. Bahkan, Jjang-gu dengan ekspresi datarnya terlihat tidak mempunyai minat apapun. Selain itu, meski tidak digambarkan dengan gamblang, saya merasakan kefrustasian Jjang-gu akibat tidak bisa menjadi anak yang tidak menyusahkan orang tuanya seperti kakak-kakaknya. Rasa frustasi seperti ini kadang bisa mendorong seorang remaja nekat menerjunkan diri ke dalam masalah. Sutradara Lee Seong-han tidak lantas memberi label buruk terhadap para remaja yang bergabung dalam sebuah gank. Lee Seong-han lebih melihat hal tersebut sebagai sebuah proses yang lazim dilalui oleh para remaja. Meninggalnya ayah Jjang-gu tidak membuat Jjang-gu menarik diri dari pergaulan, hanya saja dia menyikapinya dengan lebih bertanggung jawab. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWZdXnlh1FxuqEUGOIFY8U-_HT3cMTtymO_QLWAphfv3jwZdRv0ycO-d8UQ5rYkAQJBUag450hBtZE15_BKo3b47bXbf8-VPf9jUyVE9cSMPrUC_dyhnNP4_9YkP5HNbmXpP9Q-sZI4wc/s1600/410113Wish1.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 279px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWZdXnlh1FxuqEUGOIFY8U-_HT3cMTtymO_QLWAphfv3jwZdRv0ycO-d8UQ5rYkAQJBUag450hBtZE15_BKo3b47bXbf8-VPf9jUyVE9cSMPrUC_dyhnNP4_9YkP5HNbmXpP9Q-sZI4wc/s400/410113Wish1.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5473244628102106978" /></a><br />Bagi banyak penonton, Wish akan terasa sangat membosankan. Proses Lee Seong-han menjadi anak gank disajikan dengan sangat halus, dan dihiasi humor yang sulit memancing senyum. Saya sendiri merasa aneh dengan hampir tidak adanya adegan kekerasan, mengingat tema gank senantiasa identik dengan bentrok fisik. Mungkin ada pesan anti kekerasan yang ingin disampaikan oleh Lee Seong-han. Entahlah. Namun, Wish ini bisa jadi sebuah tontonan yang bisa menginspirasi para remaja (cowok) agar lebih bijaksana dalam bertindak. Dan seperti kebanyakan film Korea, diselipkan adegan yang cukup mampu membangkitkan rasa haru yang untungnya tidak berlebihan. 3,5/5</span>GILASINEMAhttp://www.blogger.com/profile/02271951775255363514noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3999851022727905024.post-9795149600426471482010-05-07T17:27:00.010+07:002010-05-08T11:17:55.524+07:00A PROPHET ( UN PROPHETE )<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2KBv_aqr3nbBwEiyPe8pGJhz3Lx3k0Sd7l_pnQnTtXrBiA6gGqJBbkmR5sQAwfGCTPdSSEUNKOLjr8vjwpZscwp221KR1DpTwg4HBVz0K03yef9N7lmzaVWp86WR44sFFky5sF0Z8sTo/s1600/aprophet_movie_poster.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2KBv_aqr3nbBwEiyPe8pGJhz3Lx3k0Sd7l_pnQnTtXrBiA6gGqJBbkmR5sQAwfGCTPdSSEUNKOLjr8vjwpZscwp221KR1DpTwg4HBVz0K03yef9N7lmzaVWp86WR44sFFky5sF0Z8sTo/s400/aprophet_movie_poster.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5468475911321666770" /></a><br /><span style="font-weight:bold;"> Belum genap berusia 2 dekade, Malik El Djebena (Tahar Rahim) dihadapkan pada kenyataan harus hidup di dalam penjara selama 6 tahun. Di dalam lingkungan yang cenderung membentuk kelompok agar bisa bertahan hidup, Malik dengan polosnya cenderung menyendiri. Kehidupannya dalam penjara mengalami perubahan saat seorang pimpinan mafia keturunan Korsika, César Luciani (Niels Arestrup) memanfaatkan dirinya yang merupakan keturunan Arab untuk melakukan sebuah misi kejam. Sebagai imbalan, Malik akan mendapatkan perlindungan selama di penjara. Rasa aman di dalam penjara merupakan sesuatu yang mahal, mengingat sipir penjara kalah berkuasa dengan para criminal besar yang memiliki banyak uang.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg83BMI-7PlfP9lULzoPkrcpG8HEzJbyWR44BOLtk3-IXQYHykAaGsjHJFKWgcXRJmXbuRH6qYrwsBbDY-5xCBkJ3qV6sAswKOkfIM2tgvqX5dRGqC-lnKu2mKcFHLCMp9-MGJU1xwyxKQ/s1600/prophet1.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 369px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg83BMI-7PlfP9lULzoPkrcpG8HEzJbyWR44BOLtk3-IXQYHykAaGsjHJFKWgcXRJmXbuRH6qYrwsBbDY-5xCBkJ3qV6sAswKOkfIM2tgvqX5dRGqC-lnKu2mKcFHLCMp9-MGJU1xwyxKQ/s400/prophet1.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5468475152358080402" /></a><br />Meski dihinggapi rasa bersalah, Malik terpaksa melaksanakan misi tersebut yang diawali dengan pelatihan yang akan membuat mulut penonton berdesir. Eksekusi dari misi tersebut juga terlihat mengejutkan. Setelahnya, Malik menjadi semacam antek dari Luciani. Kesempatan besar datang ketika orang-orang yang berada di sekitar Luciani memperoleh kebebasan. Kesempatan demi kesempatan bagus menghampiri Malik yang untungnya bisa dia manfaatkan dengan bagus. Pada berkembangannya Malik justru mempunyai kemampuan lebih dibandingkan Luciani terutama dalam merangkul mafia dari berbagai ras.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJN7RnPdLg4F4EsiIc081eiVGuHfheZ5_Nv_J_qrfFwWQQ3vsfs3zNtA2dvr11dHb6leUoBIjMjU93hyMDjqwDKzZWnHjkZozL_-P6AegciYxifPae-OW28rqyvttKVgUO4I3eiZCN1wg/s1600/l_1235166_a2784210.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 114px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJN7RnPdLg4F4EsiIc081eiVGuHfheZ5_Nv_J_qrfFwWQQ3vsfs3zNtA2dvr11dHb6leUoBIjMjU93hyMDjqwDKzZWnHjkZozL_-P6AegciYxifPae-OW28rqyvttKVgUO4I3eiZCN1wg/s400/l_1235166_a2784210.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5468475570512154386" /></a><br />Dalam agama, seorang nabi itu adalah seorang yang dipilih oleh Tuhan untuk menyebarkan ajaran kebaikan dan menyatukan semua umat untuk selalu dalam jalan Tuhan. Konsep penyatuan inilah yang mungkin dipakai dasar Jacques Audiard dalam pemilihan judul A Prophet. Namun, Bagi Gilasinema, Malik lebih tepat disebut sebagai seorang entrepreneur ketimbang seorang nabi. Tapi gak lucu kali ya kalau film ini dikasih judul ENTREPRENEUR atau WIRAUSAHAWAN. Kenapa Malik itu seorang wirausahawan? Karena tanpa dia sadari dia telah menerapkan prinsip-prinsip seorang wirausahawan. Beberapa Ciri-ciri seorang wirausahawan yang unggul adalah mampu memanfaatkan setiap kesempatan serta mampu berimprovisasi setiap kali ada masalah.Langkah-langkah Malik terencana dengan baik, memiliki kemampuan negosiasi yang prima, mampu membaca situasi serta selalu mau belajar demi meningkatkan kemampuan. Dan yang paling penting, karena Malik berusaha di lahan yang sangat berbahaya, dia harus berani mengambil resiko apapun. Dengan menerapkan prinsip-prinsip diatas, tidak mengherankan kalau Malik mampu menuai “kesuksesan”. Kalau diibaratkan, dia memulainya sebagai pekerja magang dan dalam perkembangannya mampu mempunyai usaha sendiri. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3L1-OSlx-qj-5WTiT5EU7UB17_LruBK6phV68O6eFEFZgltgErtcxh4AyB6T6chBztDIO8ZzgsD8z7OWepHD8Byr8XGRGdA9lfK7AarLafxjkHYgvAbZpJgHPfLA9Nrcsf2mp9DGSbD8/s1600/prophet1a.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 335px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3L1-OSlx-qj-5WTiT5EU7UB17_LruBK6phV68O6eFEFZgltgErtcxh4AyB6T6chBztDIO8ZzgsD8z7OWepHD8Byr8XGRGdA9lfK7AarLafxjkHYgvAbZpJgHPfLA9Nrcsf2mp9DGSbD8/s400/prophet1a.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5468476373042170882" /></a><br />A Prophet sebenarnya mempunyai pola cerita layaknya kisah from zero to hero. Ada naik turunnya, sebelum akhirnya dia keluar sebagai pemenang. Kisah Malik dalam A Prophet di satu sisi, tidak jauh berbeda dengan kisah Nur (Acha Septriasa) di Menebus Impian. Namun karena Malik berkecimpung di dunia hitam, sensasi yang dihadirkan terasa lebih kasar, keras dan liar serta mengejutkan. Kisah dalam A Prophet juga membuktikan kebenaran dari petuah bijak jangan campurkan apel segar dengan apel busuk karena pencampuran tersebut akan berdampak buruk pada apel yang masih segar tadi. Lihat saja perubahan yang terjadi pada Malik gara-gara masuk penjara, meski perubahan tersebut sebenarnya merupakan bentuk proses beradaptasi demi bertahan di lingkungan baru. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnLMVszp50bXXT88_YReNMID-67SRakUQPwOTvPKvdU_cbS3ZBrFanyOcAeLMGVljlqywtEIKU78-QHfjuF9EmBT4Jv9bFaUo5YQDTHACPRek1ZaZ1n_M-pm4WZKn5GAP4AKGGKt_O9V0/s1600/prophet-2.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 280px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnLMVszp50bXXT88_YReNMID-67SRakUQPwOTvPKvdU_cbS3ZBrFanyOcAeLMGVljlqywtEIKU78-QHfjuF9EmBT4Jv9bFaUo5YQDTHACPRek1ZaZ1n_M-pm4WZKn5GAP4AKGGKt_O9V0/s400/prophet-2.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5468474542031177634" /></a><br />Lewat proses adaptasi inilah kita disuguhi sebuah perkembangan karakter yang menarik dan dipresentasikan oleh Tahar Rahim dengan luar biasa apik, mengingat filmografinya masihlah minim. Ketika pertama kali masuk penjara, dia mampu menampilkan wajah muda naif untuk kemudian secara perlahan berubah menjadi makin keras dan cerdas. Tidak munculnya ”hantu” korban pertamanya merupakan wujud dari transformasi kekejaman dalam diri Malik. Tak ada lagi rasa bersalah ketika dia harus mencabut nyawa orang lain. Peran Niels Arestrup sebagai César Luciani juga tidak bisa dianggap remeh. Niels Arestrup mampu menampilkan sosok gembong mafia yang disegani. Meski sudah dimakan usia, masih terlihat aura penguasa, dan bahkan masih bisa menghadirkan kekejaman. Melihat aksi Niels Arestrup, Gilasinema membayangkan, apa jadinya ya kalau karakter César Luciani ini bertemu dengan karakter yang diperankan Jack Nicholson dalam The Departed. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9nvylHyLJx8bC0-hVURe4r3MtwGG9I0bIW6OMjan2B5cwVXtXFGK8drU9QB3NxQOjFslP47Uuwh112ipmKgla18Tb6zaMPWsazRcJV7dJncW6Rm_L16WCeVIV7F5c017TOcMn5eCkNcU/s1600/prophet1b.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 282px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9nvylHyLJx8bC0-hVURe4r3MtwGG9I0bIW6OMjan2B5cwVXtXFGK8drU9QB3NxQOjFslP47Uuwh112ipmKgla18Tb6zaMPWsazRcJV7dJncW6Rm_L16WCeVIV7F5c017TOcMn5eCkNcU/s400/prophet1b.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5468474388816814850" /></a><br />Gambaran kondisi penjara di A Prophet ternyata tidak jauh berbeda dengan penjara di Indonesia. Seorang kriminal besar ternyata lebih berpengaruh dibandingkan dengan para pengelola penjara, bahkan mereka juga punya kuasa terhadap mereka-mereka yang mempunyai kedudukan di luar penjara. Berkat dana yang melimpah dan para pengikut yang loyal nan kejam, seorang kriminal bisa mengendalikan semuanya dari dalam penjara. Yang membedakan dengan penjara di Indonesia, kondisi penjara yang dihadirkan di A Prophet terlihat lebih bersih dan fasilitasnya terlihat lebih komplet. Lewat A Prophet, kita juga bisa meyaksikan wajah lain dari orang keturunan Arab. Rasanya baru kali ini Gilasinema menyaksikan film produksi non-negara Arab yang menampilkan orang Arab sebagai seorang mafia. Jagoan lagi. Dalam kebanyakan film (Holly), orang Arab seringkali digambarkan kalau tidak sebagai teroris ya sebagai sosok yang taat beragama serta cenderung kaku dan picik.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmpqrllPzfu1tYR0H3BSOC_bPGCcxFCH5ywva7WfzzPu6IxvRVFDxDEqTndzrkK_2Ps-EQmZTa8ujFVNVuSVVM352avxdsVsg2bxxG0c0u5XJw7v8mP3K9A8_3uxxNYBXuBaXTFqaYxUY/s1600/l_1235166_7f6dc75.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 375px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmpqrllPzfu1tYR0H3BSOC_bPGCcxFCH5ywva7WfzzPu6IxvRVFDxDEqTndzrkK_2Ps-EQmZTa8ujFVNVuSVVM352avxdsVsg2bxxG0c0u5XJw7v8mP3K9A8_3uxxNYBXuBaXTFqaYxUY/s400/l_1235166_7f6dc75.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5468474146350884642" /></a><br />Jacques Audiard, lewat A Prophet berhasil menyajikan sebuah sajian yang mengasyikkan. Tidak terlalu ringan, namun juga tidaklah terlalu memberatkan pikiran. Irama cerita berjalan cukup cepat, hingga durasi 2 jam lebih tidaklah terasa melelahkan. Sangat sayang untuk dilewatkan dan jadilah saksi aksi menawan dari Tahar Rahim yang wajahnya kadang mirip Antonio Banderas, kadang mirip Reza Rahadian. A Prophet merupakan salah satu film terbaik yang menggunakan setting penjara. 4/5</span><br /><br />SANG NABI JUGA ADA DI :<br /><a href="http://kritikpenonton.wordpress.com/2010/05/01/un-prophete-a-prophet/" target="_blank" title="silahkan kunjungi blogku">KRITIK PENONTON</a><br /><a href="http://yusahrizal.wordpress.com/2009/09/19/un-prophete/" target="_blank" title="silahkan kunjungi blogku">YUSAHRIZAL</a>GILASINEMAhttp://www.blogger.com/profile/02271951775255363514noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3999851022727905024.post-75294768978301189892010-05-06T13:50:00.013+07:002010-05-06T18:10:42.058+07:00BOLLY DI TAHUN 2010 PART 1<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm0bKEe1G0S8JjIRa_XG11YaHlOm1XR177eNk7T6iV3WDdzluizVTn9iOHVsQmudE2BYe4asGS6d69Z5urMe6Gl9aGAGx4FLNRdBWbTFerkG0PL1X_gQNVTY9mJRzeV-zA_TUaEWT_NLc/s1600/housefull-4e.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm0bKEe1G0S8JjIRa_XG11YaHlOm1XR177eNk7T6iV3WDdzluizVTn9iOHVsQmudE2BYe4asGS6d69Z5urMe6Gl9aGAGx4FLNRdBWbTFerkG0PL1X_gQNVTY9mJRzeV-zA_TUaEWT_NLc/s400/housefull-4e.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5468112647314700994" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Akhir tahun 2009 dan awal tahun 2010 kemarin kita sempat dibuat heboh dengan kehadiran 2 film Bolly yakni 3 Idiots dan My Name is Khan. Bahkan, untuk My Name is Khan masih tayang di beberapa kota dan film ini menjadi film Bolly terlaris sepanjang masa untuk hasil dari peredarannya di seluruh dunia. Untuk hasil peredaran di India sendiri, 3 Idiots masih unggul dibandingkan My Name is Khan yang belum masuk 5 besar. Namun, setelah kehebohan 2 film tersebut, tampaknya Bolly kembali diacuhkan. Hal ini mungkin disebabkan minimnya informasi seputar film Bolly dari media yang berbahasa Indonesia. Kalau ditelusuri, kesuksesan 3 Idiots dan My Name is Khan juga bukan karena pemberitaan media, tapi lebih karena mulut ke mulut atau dari jejaring social di internet. Kalau boleh sombong, jauh sebelum 3 Idiots dirilis, Gilasinema sudah koar-koar di Facebook kalau film ini pantas untuk ditonton *gak penting*<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9q-XifYrp5p8fTrOvVeDyi4LRZ4Hxg7jJ0YKQ37NGH_hSke06VKoGQ_-OamOhMxiamcKRMTTDrV65uyCetSHXch10-gOMvt8yUcILRXF5MjJ7UbhkHgiwFuLMrNZf2nEab93mxnA3d7k/s1600/teen-patti-amitabh-bachchan-ben-kingsley.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 386px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9q-XifYrp5p8fTrOvVeDyi4LRZ4Hxg7jJ0YKQ37NGH_hSke06VKoGQ_-OamOhMxiamcKRMTTDrV65uyCetSHXch10-gOMvt8yUcILRXF5MjJ7UbhkHgiwFuLMrNZf2nEab93mxnA3d7k/s400/teen-patti-amitabh-bachchan-ben-kingsley.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5468112523117490850" /></a><br />Nah, buat mereka yang tidak anti film Bolly dan tertarik untuk mengkonsumsi film Bolly, Gilasinema mencoba membantu dengan menghadirkan beberapa film Bolly yang rasanya cukup pantas dikonsumsi. Mungkin tidak tayang disini, namun bisa dijadikan panduan berburu versi ora-nya hehehehe….Info ini mungkin terlambat, namun untungnya, sampai akhir April Kemarin, belum banyak film Bolly yang benar-benar booming, kecuali My Name Is Khan. Menunggu perkembangan Housefull yang langsung nangkring di posisi dua dalam best opening sepanjang masa di bawah 3 Idiots. Tanggal rilis merupakan waktu perilisan di Bolly sana dan ada kemungkinan mengalami perubahan. </span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh02jhKuawX6Lxl8kOjbsNo3hLeHU0aNpV5W8AMkqLx6FjGLFtAL6CXKRqxU4iqKLkd7zQNG_IPYBXhtRqjYOicsid4-3IdhSWByHvcnxnvdZ6d6QDwBAW8um9wuY1VldCqlVWDhalfU2c/s1600/bum-bum-bole-wallpaper.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 276px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh02jhKuawX6Lxl8kOjbsNo3hLeHU0aNpV5W8AMkqLx6FjGLFtAL6CXKRqxU4iqKLkd7zQNG_IPYBXhtRqjYOicsid4-3IdhSWByHvcnxnvdZ6d6QDwBAW8um9wuY1VldCqlVWDhalfU2c/s400/bum-bum-bole-wallpaper.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5468111577430836850" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">BUM BUM BOLE ( 7 Mei 2010 )</span><br />Masih ingat dengan film Iran berjudul Children of Heaven? Film ini merupakan salah satu film favorit Gilasinema dan salah satu film keluarga terbaik yang pernah Gilasinema saksikan. Bum Bum Bole merupakan versi Bolly dari film Children of Heaven tersebut. Sudah menjadi rahasia umum kalau Bolly sering sekali mencomot ide film yang sudah jadi, dan piawai membuatnya menjadi jauh lebih dramatis. Judul film ini juga merujuk pada salah satu lagu di film hits Taare Zameen Par dimana pemeran utamanya juga berperan dalam Bum Bum Bole yakni Darsheel Safary. Melihat aksinya yang gemilang di Taare Zameen Par, membuat Gilasinema penasaran dengan film ini selain faktor Children of Heaven. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEih8P6tpnkWaT6pCk3hi6jBBEktDcDjLEJXbYb-Z9XFhzoonBqo8pMELKx6FEXx1v8INs7MqxiQPg5KkAHuGAi4fUZNSLZLWTT4_iPqypCf8SuLrAkmvo15Ix1xmHFVseNYBWW9ObtN8oA/s1600/2517_2066.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEih8P6tpnkWaT6pCk3hi6jBBEktDcDjLEJXbYb-Z9XFhzoonBqo8pMELKx6FEXx1v8INs7MqxiQPg5KkAHuGAi4fUZNSLZLWTT4_iPqypCf8SuLrAkmvo15Ix1xmHFVseNYBWW9ObtN8oA/s400/2517_2066.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5468111410999056674" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">IT’S A WONDERFUL AFTERLIFE (7 Mei 2010 )</span><br />Kalau kamu terkesan dengan Bend it Like Beckham, rasanya film ini pantas ditunggu mengingat sutradaranya sama, Gurinder Chadha. Judulnya juga sangat menggelitik karena sedikit membelokkan salah satu judul film yang paling sering diputar di TV Amerika yakni What A Wonderful Life. Sally Hawkins yang tampil mengesankan di Happy-Go-Lucky kabarnya bakalan tampil didalamnya lho.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVLdTBKrXG262UnmC_Sqz_DyjxyvKmCGKed0w2hIYN2tA7Nj9mVgShx5AS2mpJksnsA4ugeqn8KazzvGES0t2vfh4SfFwpuuNK4-xJY4f0Nk0IQgebIVwa1S3fSZsxFH3CeUNTnvthSkI/s1600/hrithik_roshan_kites_photos-1.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 280px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVLdTBKrXG262UnmC_Sqz_DyjxyvKmCGKed0w2hIYN2tA7Nj9mVgShx5AS2mpJksnsA4ugeqn8KazzvGES0t2vfh4SfFwpuuNK4-xJY4f0Nk0IQgebIVwa1S3fSZsxFH3CeUNTnvthSkI/s400/hrithik_roshan_kites_photos-1.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5468111265566051410" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">KITES (21 Mei 2010 )</span><br />Tahun ini tampaknya bakal menjadi tahunnya Hrithik Roshan dengan dirilisnya beberapa judul yang dia bintangi yang berpotensi mengeruk banyak keuntungan. Gilasinema sendiri sebenarnya bukanlah penggemar film-filmnya, mengingat dia sering berlebihan dalam memamerkan body kekarnya, namun biasanya film-film dia disambut heboh di Bolly sana. Apalagi, akhir-akhir ini dia terlihat pilih-pilih peran. Film yang dibuat dengan budget yang amat besar untuk ukuran Bolly ini rencananya bakal dirilis serentak di lebih dari 60 negara pada 21 Mei nanti! Bintang telenovela nan jelita, Barbara Mori, bakal menghadirkan sesuatu yang berbeda selain lanskap gurun di Meksiko. Ada kemungkinan film ini akan ada tarian, mengingat kemampuan menari Hrithik Roshan yang jauh diatas actor Bolly lainnya. Semoga kisahnya tidak lebay.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjD6nU85y163Big6IyBSUnc0o-stiaYJ7v4wE5QoyDgZ5_R5ZkuAn-WRq3ORYUJC6yVyDOTfvsciIWHIlOy0Z9jTl3rvjcLLp86J2Pau2z3ReQOuCnWjBS-tfijB_T042mOvjaglqgUWcA/s1600/raajneeti1s.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 399px; height: 389px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjD6nU85y163Big6IyBSUnc0o-stiaYJ7v4wE5QoyDgZ5_R5ZkuAn-WRq3ORYUJC6yVyDOTfvsciIWHIlOy0Z9jTl3rvjcLLp86J2Pau2z3ReQOuCnWjBS-tfijB_T042mOvjaglqgUWcA/s400/raajneeti1s.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5468111091134744034" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">RAAJNEETI ( 4 Juni 2010 )</span><br />Katrina kaif yang amat cantik menjadi alasan mengapa Gilasinema merekomendasikan film ini, selain genre political thriller yang lumayan jarang disentuh. Kabarnya kisahnya didasarkan pada kisah Mahabarata namun dengan setting masa sekarang. Hmmm…cukup menjanjikan. Buat pecinta Arjun Rampal, film ini sayang untuk dilewatkan. Dan biasanya kehadiran Ajay Devgan bisa mendongkrak kualitas filmnya.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiprykqPPfsx8x95eSiW5UVQO0pMQLNVVm21pf07MSGBNqxbg2o1NwQqnxh0EV4jv0vzXU7tdlBy-mX9C3_jHUE2124xUdZOmWjdFfC0j9_8CLHsh4sKi3CwMuIJYVCJ8q5XGTUpIpka2E/s1600/raavan.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 212px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiprykqPPfsx8x95eSiW5UVQO0pMQLNVVm21pf07MSGBNqxbg2o1NwQqnxh0EV4jv0vzXU7tdlBy-mX9C3_jHUE2124xUdZOmWjdFfC0j9_8CLHsh4sKi3CwMuIJYVCJ8q5XGTUpIpka2E/s400/raavan.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5468110938923295410" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">RAAVAN ( 18 Juni 2010 )</span><br />Kalau Raajneeti berlandaskan pada kisah Mahabarata, Raavan ini kabarnya berpondasikan kisah Ramayana. Yang menarik, Mani Ratman bakal menghadirkan twist yang pastinya membuat penasaran. Mani Ratman? Ini dia salah satu sutradara paling disegani di Bolly sana. Karyanya yang berjudul Nayagan,masuk TIME Magazine's All-Time 100 Greatest Movies. Dia juga yang membuat Dil Se dimana adegan tari dengan lagu Chaiyya Chaiyya di atas kereta api yang berjalan merupakan salah satu adegan tari paling dikenang. Bahkan, ada klip dangdut yang ikut-ikutan menghadirkan visualisasi menari di atas kereta api. Lewat Raavan, Mani Ratman kembali mengajak AR Rahman untuk menggarap musiknya. Untuk bintang utama, dipilih pasangan suami istri, Abhisek Bachchan dan Aiswarya Rai. WOW!!! Pantas ditunggu!!!<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcCQGlLOgHD8tmy6pEcs1VT_zzGTN7UsGE-JVmgOL0L9nYI1MLNBRMFD2j_y75C9gk12-Wbpwby9fBVxHIXiK9rsSD6fP4r3mu8rlNNgTAqvWf7cq8TTEz-BNV-7RQK5sz6Z453zZW0es/s1600/guzaarish.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 276px; height: 369px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcCQGlLOgHD8tmy6pEcs1VT_zzGTN7UsGE-JVmgOL0L9nYI1MLNBRMFD2j_y75C9gk12-Wbpwby9fBVxHIXiK9rsSD6fP4r3mu8rlNNgTAqvWf7cq8TTEz-BNV-7RQK5sz6Z453zZW0es/s400/guzaarish.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5468110690057862898" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">GUZAARISH ( 16 Juli 2010 )</span><br />Yeahh…salah satu sutradara Bolly favorit Gilasinema kembali merilis film. Sanjay Leela Bhansali selalu menghadirkan perpaduan warna yang menarik dalam film-filmnya. Lihat saja Hum Dil De Chuke Sanam dan Devdas Guzaarish ini bisa dibilang proyek unggulan, karena selain Bhansali, ada AR Rahman, Hrithik Roshan dan Aiswarya Rai. Sinergi keempatnya diharapkan menghasilkan sebuah film yang dahsyat. Chemistry Hrithik dan Aiswarya sudah teruji lewat Dhoom 2 dan Jodhaa Akbar yang super laris. Kabarnya keduanya bakal menyanyikan sebuah lagu. Dan kalau tidak keliru, kisahnya bakal mengangkat soal Euthanasia. Hmmm…The Sea Inside versi Bolly?<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3sTR3Y66VKwuy4tqAkUj-kfWiDzBRmWgIQtT1S3qzo6olk1C4weDw_nvKIBF-xuPJvjVkK3nRgiCRcZ-SCRp4Xg2AQjJiad7v00NXgTAOLvOLuOV3cFNeXZS96_W41wAl5FESUh0dMqw/s1600/action-replay.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 265px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3sTR3Y66VKwuy4tqAkUj-kfWiDzBRmWgIQtT1S3qzo6olk1C4weDw_nvKIBF-xuPJvjVkK3nRgiCRcZ-SCRp4Xg2AQjJiad7v00NXgTAOLvOLuOV3cFNeXZS96_W41wAl5FESUh0dMqw/s400/action-replay.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5468110536207974418" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">ACTION REPLAY (13 Agustus 2010 )</span><br />Film ini menghadirkan duo Vipul Shah dan Akhsay Kumar yang sebelumnya sukses gila-gilaan dengan Singh Is Kinng . Premis ceritanya sih sepertinya menghadirkan adegan aksi yang seru, seperti umumnya film dari Akhsay Kumar lainnya. Film ini bisa jadi kurang menarik mengingat Akhsay yang terlalu sering merilis film dengan kualitas yang tidak bisa menyenangkan kritikus film di Bolly sana. Semoga kehadiran Aiswarya Rai bisa memberi sentuhan yang lebih baik.GILASINEMAhttp://www.blogger.com/profile/02271951775255363514noreply@blogger.com11tag:blogger.com,1999:blog-3999851022727905024.post-73751985328566688322010-05-04T14:11:00.005+07:002010-05-04T14:17:36.655+07:00VERTIGE<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8dwzpjBqHMEOEbRzI-JCKQEobRwMuIkka8oMEwyO0_kxBk261XZYF0LqfHwLo9pSX5utboDsuAoyqPIJPY7NWhWdwOeE8a_C9oxk70j82oBC0RHgKA9gjAm6gB_eMBAxtY-qE5XU8hJ8/s1600/vertige.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 299px; height: 399px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8dwzpjBqHMEOEbRzI-JCKQEobRwMuIkka8oMEwyO0_kxBk261XZYF0LqfHwLo9pSX5utboDsuAoyqPIJPY7NWhWdwOeE8a_C9oxk70j82oBC0RHgKA9gjAm6gB_eMBAxtY-qE5XU8hJ8/s400/vertige.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5467310507437760914" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Sekumpulan pemuda, 3 cowok dan 2 cewek, memutuskan mengisi liburan dengan melakukan pendakian di sebuah tebing di daerah Kroasia. Tanpa banyak basa-basi layaknya Opera van Java, kita diajak langsung menuju TKP dengan sedikit pengenalan karakter. Diantara lima pemuda tersebut, ada satu orang yang sebenarnya tidak mempunyai pengalaman dalam pemanjatan tebing. Keikutsertaannya lebih karena ceweknya suka dengan aktivitas tersebut dan si cewek kebetulan sedang dirundung trauma gara-gara salah satu pasiennya meninggal di depan matanya. Dan lagi, dalam pemanjatan tersebut ada mantan cowok si cewek yang tampaknya masih memendam rasa.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWcsL507R3VCsXm8z0wQkRTZCvXePYdCfTgFpPwYeBezD1GkHMvfwJTa1oYNQTxeF23jbnn6POq-QJaHHNHRt7aqgRuVVmbF7iItA_YY-2TmBCgvxy_wdeKmSfh6vONZb0S8C5uhvAEhc/s1600/vertige1.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 239px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWcsL507R3VCsXm8z0wQkRTZCvXePYdCfTgFpPwYeBezD1GkHMvfwJTa1oYNQTxeF23jbnn6POq-QJaHHNHRt7aqgRuVVmbF7iItA_YY-2TmBCgvxy_wdeKmSfh6vONZb0S8C5uhvAEhc/s400/vertige1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5467310141648715794" /></a><br />Meski sudah ada peringatan kalau lokasi pemanjatan sedang ditutup untuk perbaikan, mereka nekat meneruskan aksi mereka. Rintangan pertama bisa dilalui dengan cukup mulus, namun ketika sampai pada rintangan kedua, salah satu pemudi hampir celaka. Sampai disini, penonton sukses dicekam ketegangan dengan setting ketinggian yang membuat berdesir, serta tangan dan kaki menjadi basah. Masalah kemudian muncul ketika si amatir mulai mengalami kesulitan meneruskan perjalanan yang dampaknya bisa membahayakan keselamatn yang lain. Dua orang memisahkan diri untuk melakukan aksi penyelamatan. Tak disangka, hadir ancaman dalam bentuk lain yang siap merampas nyawa mereka berlima. Mampukah mereka bertahan dan selamat?<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5fsp2yb2lTP9-nlHJEC2pnb0P7hK1IEAoOLG9rYgqT5_UtHlv2AZ1UnN_OdBiab8ZY6pDXPRrc1Jcj6rc7fqEV4IFnV1oxnEW-1Y07YbdebL4wo6izNjiNbm-JTgchak1p8xIejAcGFY/s1600/vertige2.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 382px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5fsp2yb2lTP9-nlHJEC2pnb0P7hK1IEAoOLG9rYgqT5_UtHlv2AZ1UnN_OdBiab8ZY6pDXPRrc1Jcj6rc7fqEV4IFnV1oxnEW-1Y07YbdebL4wo6izNjiNbm-JTgchak1p8xIejAcGFY/s400/vertige2.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5467309764899451218" /></a><br />Premis kisahnya sedikit mengingatkan pada The Descent, bedanya kali ini nuansanya lebih cerah karena berada di atas tanah dan lebih banyak menyorot aksi kelima pemuda tadi di siang hari. Pendekatan ini mampu memberikan bonus tersendiri pada penonton dengan tampilan alam yang cukup indah. Bagi Gilasinema, adegan-adegan pemanjatan diawal menjanjikan sebuah tontonan yang segar dan menegangkan mengingat jarangnya film yang mengangkat soal pemanjatan tebing. Namun, ketika kelima tokoh tadi dipertemukan dengan satu makhluk gila, Vertige menjadi tontonan yang membosankan. Tiba-tiba saja film ini berbelok arah menuju kisah slasher yang klise. Ibaratnya, saat sudah siap melakukan penetrasi, ada orang yang mengetuk pintu. Gak jadi deh asyiknya.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxAadhGjsLZNn6RqPieFXxWRaMWJ7fJia243Ylr07MTdz-143qM5A1Af6Ftm3HsUZDqkhGUaOtWaIC43Fqcps7328uJ7X2FV-1UfAZvyXTjwEbzGj494UYVGnD4OWNbHpALjDvqI9spio/s1600/vertige3.PNG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 399px; height: 329px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxAadhGjsLZNn6RqPieFXxWRaMWJ7fJia243Ylr07MTdz-143qM5A1Af6Ftm3HsUZDqkhGUaOtWaIC43Fqcps7328uJ7X2FV-1UfAZvyXTjwEbzGj494UYVGnD4OWNbHpALjDvqI9spio/s400/vertige3.PNG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5467309531456109250" /></a><br />Parahnya lagi, kesadisan yang dihadirkan sangatlah tanggung dan cenderung ”ramah”. Film ini makin membosankan ketika tak ada eksploitasi raga wanita pirang layaknya slasher kebanyakan, padahal ”potensi” yang dimiliki oleh salah satu pemainnya cukup menggoda. Statistik yang diungkap di akhir kisah juga mempunyai korelasi yang lemah dengan isi cerita. Gilasinema membayangkan, andai saja film ini lebih mengedepankan aksi pemanjatan tebing yang membahayakan, pasti film ini bakal jauh lebih menarik dan inovatif. Kehadiran makhluk gila sah-sah saja asal konsisten dalam penggambaran pemanjatan tebing. Membayangkan, kejar-kejaran sambil memanjat tebing yang tinggi saja sudah membuat hati berdesir. Sayang sekali....2/5</span>GILASINEMAhttp://www.blogger.com/profile/02271951775255363514noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3999851022727905024.post-17334610651903553792010-05-02T18:33:00.009+07:002010-05-04T14:11:12.968+07:00A SINGLE MAN<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1PBMJCQoyX01FweJ5bPysZ_IXY0AfN3c2FRCK1G43S5UBySFsjyd6aax5xSHmFUtTRQqCmO0iYosGal5bM0zxYScBX8QuSNyuIKFprLY6zfQflxrSTB7IEvvvnZIcu4U9ppYB_a4esvA/s1600/p_A_Single_Man_Colin_Firth.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 242px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1PBMJCQoyX01FweJ5bPysZ_IXY0AfN3c2FRCK1G43S5UBySFsjyd6aax5xSHmFUtTRQqCmO0iYosGal5bM0zxYScBX8QuSNyuIKFprLY6zfQflxrSTB7IEvvvnZIcu4U9ppYB_a4esvA/s400/p_A_Single_Man_Colin_Firth.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5466637509499367282" /></a><br /><span style="font-style:italic;">"For the first time in my life I can't see my future. Everyday goes by in a haze, but today I have decided will be different."</span><br /><br /><span style="font-weight:bold;">Orang jatuh cinta dan orang putus cinta itu kadang bisa jadi orang paling egois sedunia. Kalau sedang jatuh cinta saja, dunia seakan milik berdua. Kemana-mana berdua dan kalau cerita, seputar dia dan pasangannya melulu. Nah, kalau putus cinta, seakan ada tuntutan tidak tertulis kalau dia paling pantas mendapatkan perhatian penuh, Merasa paling menderita sedunia. Makanya, mereka merasa ratapan mereka pantas didengar dan dimaklumi. Jatuh cinta dan putus cinta itu idealnya disikapi secara bersahaja dan tak perlu over dramatisasi yang malah menjengkelkan. Lagian, segala sesuatu yang terlalu kan memang tidak baik.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5GCHhoUKt4n0TtZ17C3HtpTUF-MyfVG0hvdg-xtXA619-DVHweXDItok3VPz4XkwbbmSH5rwN-bLVrBSoY4cmQU8Mih0DhD-QGwWb0B2NkSjoO29SCEU7s3FC3JLKyYAN9yIiTRALzzg/s1600/a+single+man3.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 396px; height: 359px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5GCHhoUKt4n0TtZ17C3HtpTUF-MyfVG0hvdg-xtXA619-DVHweXDItok3VPz4XkwbbmSH5rwN-bLVrBSoY4cmQU8Mih0DhD-QGwWb0B2NkSjoO29SCEU7s3FC3JLKyYAN9yIiTRALzzg/s400/a+single+man3.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5466637184215059250" /></a><br />Dengan pola pikir seperti diatas, terus terang Gilasinema kurang bisa menikmati A Single Man. Kesedihan George Carlyle Falconer (Colin Firth) yang ditinggal mati kekasihnya, Jim (Matthew Goode) disajikan dengan amat mendayu-dayu dengan pergerakan kamera yang pelan dan halus serta beberapa slow motion. Kisahnya berlangsung selama satu hari. Dimulai dengan terbangunnya George dari mimpi buruk hingga fajar menjelang kembali. Berprofesi sebagai dosen, George menjalani hidupnya seperti biasa. Hari tersebut menjadi hari luar biasa bagi George karena dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya setelah merasa berduka dan kesepian sejak kematian Jim. Di sela-sela persiapan bunuh diri tersebut, George bersinggungan dengan beberapa sosok. Mulai dari tetangganya, sahabatnya (Julianne Moore) hingga salah satu muridnya yang ternyata menyimpan rasa terhadapnya. Untuk meyakinkan penonton, kita juga disuguhi rangkaian kenangan keintiman George dengan Jim. Apakah George tetap akan melanjutkan niat mengakhiri hidupnya?<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGdry22XR6F80dNuznIZGWB0gDZa86FmP2Ghz284_Xug4HJaH5X20FGEa9WcZPzcqNdaJhPf2DbkD2m-c7EGZky4sYCgR9ERrF-mUYEUWVpzOTioBD3YqtnFCaPwXQt9sQw-Bon_wgxyI/s1600/asingleman.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 344px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGdry22XR6F80dNuznIZGWB0gDZa86FmP2Ghz284_Xug4HJaH5X20FGEa9WcZPzcqNdaJhPf2DbkD2m-c7EGZky4sYCgR9ERrF-mUYEUWVpzOTioBD3YqtnFCaPwXQt9sQw-Bon_wgxyI/s400/asingleman.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5466637020611003666" /></a><br />Puyeng rasanya melihat A Single Man. Oleh Tom Ford kita dibawa memasuki dunia sendu dari George dan sesekali layar terlihat lebih berwarna ketika menghadirkan momen yang membahagiakan bagi George. Ya, Tom Ford menggunakan pewarnaan yang berbeda untuk menggambarkan emosi George. Ketika George tidak berkoneksi dengan lingkungan sekitarnya, visual terlihat kelabu yang akan berubah terang dan cerah ketika Geroge merasa bahagia. Misalnya ketika George melihat anjing atau ketika bertemu dengan anak perempuan. Dan tentu saja, ketika dia sreg dengan cowok yang mendekatinya. Selain sendu, A Single Man juga terasa datar karena minimnya letupan konflik. Yang mengherankan, selain meromantisasi kesedihan, film ini diselipi lumayan banyak perbincangan berbau filosofis. Untungnya, ada adegan George mencari tempat dan posisi enak untuk bunuh diri yang terlihat lucu sekaligus menyedihkan. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlA4Kl7mJjRqlXIrRTWaMcedsdHv9IUZwumn70o4ZV0Z2G2J32iyN7UPRyMOMGfvUajD8OkDAyY1z_-0ssuK6U6hqpKwPZ2o4o_tsD4WRiHJWLcVCZ7Z48LycdXoeB3NGY1IOgEnkl4dw/s1600/a+single+man1.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 350px; height: 383px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlA4Kl7mJjRqlXIrRTWaMcedsdHv9IUZwumn70o4ZV0Z2G2J32iyN7UPRyMOMGfvUajD8OkDAyY1z_-0ssuK6U6hqpKwPZ2o4o_tsD4WRiHJWLcVCZ7Z48LycdXoeB3NGY1IOgEnkl4dw/s400/a+single+man1.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5466636787429227298" /></a><br />A Single Man is so gay. Bukan dalam pengertian yang buruk. Maksudnya adalah kamera diposisikan seolah-olah mata dari seorang pria pecinta sesama jenis. Keindahan fisik itu penting bagi mereka, hingga kamera bekerja dengan detail dalam menangkap keindahan ragawi. Tidak hanya pria, namun juga wanita. Dan jangan mengharap mendapati adegan persenggamaan antar pria. Meski menampilkan beberapa scene pria telanjang, Tom Ford tampaknya berusaha mengeksploitasinya secara elegan dan … indah mungkin? Untuk soal keindahan ini, kinerja divisi artistic serta make-up/kostum patut diacungi jempol. Menyaksikan A Single Man kadang seperti menyaksikan sebuah fashion photo shot di majalah. Mungkin sedikit terpengaruhi dengan pengalaman kerja Tom Ford di dunia fashion. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0LBNXJfqLHCNDuxX4ivIdibg4_cpCHXToVnS-BsR2Zj4jEuiosk36UU4z5PSvv0o4W3zUKgbZjpOWIEt3INkYk83un4jiuk7CQCUtq2V4Mpu-OeLLXG4qUTF6xBT4pNNaX8a0R4fj0ZY/s1600/a+single+man2.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 339px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0LBNXJfqLHCNDuxX4ivIdibg4_cpCHXToVnS-BsR2Zj4jEuiosk36UU4z5PSvv0o4W3zUKgbZjpOWIEt3INkYk83un4jiuk7CQCUtq2V4Mpu-OeLLXG4qUTF6xBT4pNNaX8a0R4fj0ZY/s400/a+single+man2.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5466636627742492098" /></a><br />Lewat perannya sebagai George, Colin Firth menuai banyak pujian. Dan memang, lewat A Single Man, Colin Firth berhasil menunjukkan kapasitasnya sebagai actor dengan keberhasilannya menghadirkan sesuatu yang berbeda dengan peran sebelumnya yang sering mengharuskannya bersikap ala pria aristocrat. Sebagai sosok George yang gay, yang pertama terlihat oleh mata, Colin Firth menggunakan tata rambut yang rapi jali dan tidak ikat seperti biasanya. Goerge juga berbalut busana berkelas yang tampak licin. Dan kalau kamu perhatikan, tubuhnya terlebih liat dan mulus. Colin Firth juga piawai menghadirkan bahasa tubuh seorang pria gay yang berkelas dan intelek. Lihat saja bagaimana posisi dia berdiri atau duduk. Meski lebih sering memancarkan kesenduan, mata Colin Firth pada satu kesempatan mengerling menggoda. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvPiaAV5TzQRursL92ACPecpDDa8NWo4UVMNMksRdmJL0k9wITYISJAgq-ASa1LwSzCOf5vo_wJvpNl5WTkWRgl9iwX-xyRx69U2i69aRIhK0wnFN4rEM1nEyb-tMaYzt3jZTfKeQ-2e8/s1600/a+single+man.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 327px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvPiaAV5TzQRursL92ACPecpDDa8NWo4UVMNMksRdmJL0k9wITYISJAgq-ASa1LwSzCOf5vo_wJvpNl5WTkWRgl9iwX-xyRx69U2i69aRIhK0wnFN4rEM1nEyb-tMaYzt3jZTfKeQ-2e8/s400/a+single+man.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5466636286016083906" /></a><br />Julianne Moore menjadi scene stealer lewat vitalitas peran yang dia bawakan. Setiap kehadirannya yang sayangnya tidak begitu banyak, entah mengapa suasana jadi lebih punya greget. Ah…kapan ya aktris hebat ini bisa dapat Oscar?! Performa Colin Firth dan Julianne Moore yang prima inilah yang sanggup membuat Gilasinema bertahan dengan ke-mellow-an serta dramatisasi yang bagi Gilasinema sedikit berlebihan. Kurang tahu ya mengapa Gilasinema kurang begitu suka dengan kisah jatuh cinta serta putus cinta yang terlalu didramatisasi dan diromantisir. Untuk semua jenis kelamin. Mungkin masalah peradigma saja. Sebagai sebuah debut dan minimnya pengalaman di dunia sinema, hasil yang ditunjukkan oleh Tom Ford berdasar kisah novel tulisan Christopher Isherwood ini sangatlah pantas diacungi jempol. Tidak terlihat kalau A Single Man adalah sebuah karya perdana.Tapi ... oh tapi, mengapa endingnya seperti itu! 3,5/5</span>GILASINEMAhttp://www.blogger.com/profile/02271951775255363514noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-3999851022727905024.post-75315734557586510002010-05-02T18:16:00.005+07:002010-05-02T18:48:18.042+07:00INDONESIAN MOVIE AWARD 2010<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlaVgAYtjY42uAgfHqit_NWsBCbI6yDZDe1jVrLu4a9ewIX7HMgiHY3WUN94agI95Luzd67TjzCuvHXa4ZJNngNA28hhnbzbLDeQJqQCVrhDR6Xop9lrMpRM0xm2DEjJVOaItczPh5TjE/s1600/ima_277_225.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 277px; height: 225px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlaVgAYtjY42uAgfHqit_NWsBCbI6yDZDe1jVrLu4a9ewIX7HMgiHY3WUN94agI95Luzd67TjzCuvHXa4ZJNngNA28hhnbzbLDeQJqQCVrhDR6Xop9lrMpRM0xm2DEjJVOaItczPh5TjE/s400/ima_277_225.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5466631642864927426" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Gilasinema sering sekali membayangkan di Indonesia ini ada movie award season seperti halnya Holly. Disini kan ada FFI, FFB dan IMA. Bahkan, dulu ada MIMA persembahan MTV. Gilasinema membayangkan, alangkah serunya kalau berbagai movie award yang ada itu diselenggarakan di bulan Maret, dan sebagai puncaknya FFI digelar tepat pada Hari Film Nasional. Ada keuntungannya lho buat FFI. Pertama, film yang berkompetisi merupakan film yang dirilis pada 1 Januari – 31 Desember tahun sebelumnya. Jadi, benar-benar sebuah malam puncak bagi insan sinema selama 1 tahun bukannya 2 tahun. Kedua, karena waktunya sudah bisa dipastikan, tidak ada alasan buat mereka yang dinominasikan untuk tidak hadir. Pasti bakal semarak. Masak kalah wibawa sama Panasonic Award.<br />Indonesian Movie Award yang digelar RCTI tampaknya makin punya tempat dengan masih digelarnya ajang ini. IMA ini bolahlah disebut sebagai SAG Award-nya Indonesia karena piala diberikan pada aktris/actor. Bedanya, penilaian diserahkan sepenuhnya pada pemerhati sinema Indonesia. Eh…tapi kalau tidak salah, ada pemenang pilihan juri juga kan. Namun di era yang serba internet ini, cara pilih menggunakan SMS rasanya so last decade deh. Terlalu terkesan gak mau rugi. Mbok seperti Panasonic Award kemarin yang ada vote versi online. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8R6M0KOHcaM0wKwjYuUmLwKKF87eF400gP0wl27q2YoFgeDWnIIFc93XEN_TpACDV1ZGOwoBanhW-ZlpKLkcBDDdF_f3Wuh9RkH5jQ5_3IlgcPJclkIXYwGHPn9qB2Qh7MiwTlu5qtQA/s1600/22475_263162292344_729612344_4275868_5683027_n.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 224px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8R6M0KOHcaM0wKwjYuUmLwKKF87eF400gP0wl27q2YoFgeDWnIIFc93XEN_TpACDV1ZGOwoBanhW-ZlpKLkcBDDdF_f3Wuh9RkH5jQ5_3IlgcPJclkIXYwGHPn9qB2Qh7MiwTlu5qtQA/s400/22475_263162292344_729612344_4275868_5683027_n.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5466631373761209586" /></a><br />Penyelenggara sudah menjanjikan semua pemenang akan disiarkan secara langsung. Bagus banget nih. Namun kalau dilihat dari kebiasan stasiun TV tersebut yang kurang bisa membuat acara dengan durasi lebih bersahabat, takutnya acaranya bakal berlangsung lamaaaaaa dan terlalu banyak nyanyi-nyanyi. Ah….sudahlah, toh kita yang megang remote kok. Berikut nominasi IMA 2010 beserta prediksi pemenang ala Gilasinema (cetak tebal) yang sering salah hehehehe. Sepertinya sih Hari Untuk Amanda bakal bawa pulang lebih dari 2 piala. Apalagi, kalau Gilasinema boleh nebak, Hari untuk Amanda ini kedepannya bakal tayang di RCTI. </span><br /><br /><span style="font-weight:bold;">PEMERAN UTAMA PRIA TERFAVORIT</span><br />Didi Petet (Jermal)<br />Mamiek Prakoso (King)<br />Mathias Muchus (Sang Pemimpi)<br /><span style="font-weight:bold;">Oka Antara (Hati Untuk Amanda)</span><br />Tio Pakusadewo (Identitas)<br /><span style="font-weight:bold;">Oka Antara berhasil memecah dominasi para bintang pria yang cukup senior. Posisi ini sebenarnya cukup menguntungkan Oka Antara, mengingat mereka yang mengirim sms bisa jadi kebanyakan berusia di bawah 30 tahun. Apalagi aktingnya di Hari untuk Amanda cukup bagus. Namun jangan remehkan Mathias Muchus yang diuntungkan dengan kelarisan Sang Pemimpi. </span><br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">PEMERAN UTAMA WANITA TERFAVORIT</span><br />Atiqah Hasiholan (Jamila dan Sang Presiden)<br /><span style="font-weight:bold;">Aty Kanser (Emak Ingin Naik Haji)</span><br />Fanny Fabriana (Hari Untuk Amanda)<br />Leony VH (Identitas)<br />Tika Putri (Queen Bee)<br /><span style="font-weight:bold;">Aty Kanser saja ya. Dia ok banget mainnya. Ancaman terberat sepertinya datang dari Atiqah Hasiholan.</span><br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">PENDATANG BARU PRIA TERFAVORIT</span><br />Chairil A. Dalimunthe (Jermal)<br /><span style="font-weight:bold;">Iko Uwais (Merantau)</span><br />Kholidi Asadil Salam (Ketika Cinta Bertasbih)<br />Nazril Irham (Sang Pemimpi)<br />Yayan Ruhian (Merantau)<br /><span style="font-weight:bold;">Nazril Ilham sangat diuntungkan dengan banyaknya penggemar, tapi gak rela kalau dia menang. Munculnya dikit doang. Merantau yang diputar RCTI bisa jadi mengangkat pamor Iko Uwais. Lagian Iko kan aktingnya lumayan juga untuk seorang pendatang baru.</span><br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">PENDATANG BARU WANITA TERFAVORIT</span><br />Meyda Sefira (Ketika Cinta Bertasbih)<br />Oki Setiana Dewi (Ketika Cinta Bertasbih)<br /><span style="font-weight:bold;">Olivia Lubis Jensen (Bukan Cinta Biasa)</span><br />Rahi Nurullina (Ketika Cinta Bertasbih)<br /><span style="font-weight:bold;">Paling banyak beredar si Olivia itu dibandingkan dengan nominator yang lain.</span><br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">PASANGAN FAVORIT</span><br />Didi Petet & Iqbal S. Manurung (Jermal)<br /><span style="font-weight:bold;">Oka Antara & Fanny Fabriana (Hari Untuk Amanda)</span><br />Tio Pakusadewo & Rachel Amanda (Kata Maaf Terakhir)<br />Vino G Bastian & Reza Pahlevi (Serigala Terakhir)<br />Yama Carlos & Atiqah Hasiholan (Ruma Maida)<br /><span style="font-weight:bold;">Kata Maaf Terakhir, Serigala Terakhir dan Ruma Maida belum nonton. Didi Petet dan Iqbal memang cukup lancar interaksinya, namun yang vote sudah pada nonton filmnya belum? Gak bakal mengejutkan kalau yang menang Oka Antara dan Fanny Fabriana di hari untuk Amanda mengingat chemistry keduanya cukup padu dan enak ditonton.</span><br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">SOUNDTRACK FAVORIT<br />Bukan Cinta Biasa (Afgan)</span><br />Garuda di Dadaku (Netral)<br />Ketika Cinta Bertasbih (Melly & Amee)<br />Main Serong (The Chancuters)<br />Sang Pemimpi (Gigi)<br /><span style="font-weight:bold;">Garuda di Dadaku dan Bukan Cinta Biasa punya kans kuat untuk menang. Bingung juga harus memilih salah satu. Pamor Afgan yang masih moncer merupakan kekuatan sendiri.</span><br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">FILM FAVORIT</span><br />King<br />Emak Ingin Naik Haji<br /><span style="font-weight:bold;">Garuda di Dadaku</span><br />Get Married<br />Identitas<br />Jamila dan Sang Presiden<br />Jermal<br />Ketika Cinta Bertasbih<br />Ruma Maida<br />Sang Pemimpi<br /><span style="font-weight:bold;">Garuda di Dadaku menjadi pilihan Gilasinema, karena selain faktor larisnya film ini juga karena film ini bisa dinikmati semua umat. Namun Sang Pemimpi juga punya kans kuat buat menang karena faktor film sebelumnya (Laskar Pelangi). <br /><br />Jangan lupa nonton IMA 2010 tanggal 5 Mei 2010 nanti</span>GILASINEMAhttp://www.blogger.com/profile/02271951775255363514noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3999851022727905024.post-29372678941915417392010-04-29T14:10:00.019+07:002010-04-30T08:39:25.348+07:00THE REAL FEMALE MOVIE STAR ON THE LAST DECADE<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUaPBHV5lYB1nEAok7j5FaQSFFp7jjmoJda_9U14ZAJsnzk_mMNuzQu7phDL6CvcPcV2s-seNYno6BCs2UN3JAldpyRvedjLXLYhtFW8iMurrFD31prHv_5OBc5cfRhBKVZ2wP0bcOnwA/s1600/female+star1.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 148px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUaPBHV5lYB1nEAok7j5FaQSFFp7jjmoJda_9U14ZAJsnzk_mMNuzQu7phDL6CvcPcV2s-seNYno6BCs2UN3JAldpyRvedjLXLYhtFW8iMurrFD31prHv_5OBc5cfRhBKVZ2wP0bcOnwA/s400/female+star1.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5465460691047334594" /></a><br />Setiap era selalu menghadirkan bintang-bintang yang bersinar benderang. Dalam kurun waktu 1990 – 1999 nama – nama seperti Julia Roberts, Demi Moore, Gwyneth Paltrow dan Meg Ryan adalah nama – nama yang pantas masuk dalam jajaran bintang paling bersinar. Bagaimana untuk kurun waktu 2000 – 2009? Melalui riset yang melelahkan (halah!), Gilasinema memilih 10 nama yang rasanya cukup pantas menyandang The Real Female Movie Star. Ukurannya apa? Gilasinema memakai ukuran Oscar dan perolehan box office. Yang namanya Bintang Film, ya harus bisa acting. Karena berbicara soal “bintang” maka mata tertuju pada Holly, mengingat dominasinya yang sangat kuat. Oscar dijadikan ukuran karena inilah puncak segala pesta yang ada Holly dan disaksikan oleh mata dari berbagai penjuru dunia. Oscar menjadi salah satu momen yang menghargai pencapaian insan film, dalam hal ini para aktis. Nama-nama yang Gilasinema pilih harus pernah masuk Oscar, minimal sebagai nominasi. Dalam hal ini, maaf sekali harus menyingkirkan Drew Barrymore dan Jennifer Anniston yang filmnya banyak yang laris. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUPox8RwW_9AfN27VpsqE9lUC6vx6n9tDVmhmEn0TvhgySqoAFm6MW0-0aS-ENkTAAnVg1J7UVT-WXOjsYWeFNGn8dOheWS75o7r6XSfz8oe0qi7NTT_gK6hEt4Is2t83aPOuQGYNaSqs/s1600/female+star.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 352px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUPox8RwW_9AfN27VpsqE9lUC6vx6n9tDVmhmEn0TvhgySqoAFm6MW0-0aS-ENkTAAnVg1J7UVT-WXOjsYWeFNGn8dOheWS75o7r6XSfz8oe0qi7NTT_gK6hEt4Is2t83aPOuQGYNaSqs/s400/female+star.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5465460478679925730" /></a><br />Menjadi seorang bintang tidak cukup bermodalkan kualitas acting yang bagus. Dia juga harus bisa “menjual” filmnya dan membuat produser tersenyum lebar. Laris atau tidaknya film yang dia bintangi bisa dipakai untuk mengukur tingkat kepopuleran aktris tersebut, karena bintang identik dengan popularitas. Gara-gara standar ini, Gilasinema terpaksa harus menyingkirkan Julianne Moore, Cate Blanchett dan Charlize Theron. Untuk Cate Blanchett, dia memang berperan dalam Trilogi LOTR yang super laris dan Indiana Jones 4, namun dia tidak mempunyai daya yang kuat untuk melariskan film yang memajangnya sebagai bintang utama. Tingkat kebintangan seorang aktris juga bisa dilihat dari tampilan poster yang dia bintangi. Semakin dia terlihat menonjol, semakin moncer kadar kebintangannya. Intensitas pemberitaan juga menjadi pertimbangan pemberian penilaian, selain kepercayaan produsen terhadap seorang aktris untuk mengiklankan produk mereka. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHr95dfWgFyyTI_hpbIiDw0PI6BJjjHj7vERXrJQD95TMSv4M4IuiOMlNZQuAtX357jAKUgbDyuUGTHYgRv0UF5kHXyHfPz8SjIkWZFcPQUkmOjq4lNSHPh4JC8q4UgjzHTJQMtiUhylo/s1600/keira_knightley46.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHr95dfWgFyyTI_hpbIiDw0PI6BJjjHj7vERXrJQD95TMSv4M4IuiOMlNZQuAtX357jAKUgbDyuUGTHYgRv0UF5kHXyHfPz8SjIkWZFcPQUkmOjq4lNSHPh4JC8q4UgjzHTJQMtiUhylo/s400/keira_knightley46.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5465460169886225138" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">10.KEIRA KNIGHTLEY<br />ACTING RATE : 6,5</span><br />Inilah aktris termuda yang masuk dalam list ini. Usianya saat ini baru 25 tahun, namun dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, banyak prestasi yang telah dia torehkan, termasuk nominasi Oscar. Dikenal luas lewat Bend It Like Beckham, dan membuat banyak cowok jatuh hati lewat Love Actually. Kualitas aktingnya dipuji lewat film-film yang mengharuskannya menggunakan korset seperti Pride and Prejudice, Atonement dan The Duchess. Namun, Keira tidak takuit mencoba peran yang berbeda lewat Domino dan The Jacket.<br /><span style="font-weight:bold;">$ RATE : 6</span><br />Trilogy Pirates of The Caribbean mampu mengeruk lebih dari 2,5 milyar dolar. Keberhasilan film ini mungkin karena faktor Jhonny Depp, namun peran Keira dalam film ini bukanlah tempelan semata. Apalagi, untuk dua seri awalnya, wajah Keira terpampang jelas dalam posternya. Bukti kalau dia dijadikan salah satu daya tarik trilogy tersebut. Perolehan Atonement, Pride $ Prejudice dan The Duchess juga tidaklah jelek. Ketiga film tersebut berhasil mengumpulkan lebih dari $250 juta. Untuk masalah pemberitaan, Keira cukup sering menghiasi berbagai media. <br /><span style="font-weight:bold;">STAR RATE : 6,25</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFeCeURaTFHM3DtdPUGhNfmscWDqxXO9t3-6z50duH7LcQPw50TSI5WN52I7DKNo9DA07ZNXIf4T8D8Op7L4ViHHQtnVhHrgdk7az042EHTNrSCma6OkHqOPPiV6OQoI_neL7yQzTN37U/s1600/kate-a.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 239px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFeCeURaTFHM3DtdPUGhNfmscWDqxXO9t3-6z50duH7LcQPw50TSI5WN52I7DKNo9DA07ZNXIf4T8D8Op7L4ViHHQtnVhHrgdk7az042EHTNrSCma6OkHqOPPiV6OQoI_neL7yQzTN37U/s400/kate-a.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5465459299851313346" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">9.KATE WINSLET<br />ACTING RATE : 9,5</span><br />Aktris yang paling sering masuk nominasi Oscar sepanjang 10 tahun terakhir. Padahal usianya tahun ini baru 35 tahun! Tak ada yang menyangkal kualitas aktingnya. Dialah calon penerus Meryl Streep. <br /><span style="font-weight:bold;">$ RATE : 3</span><br />Sayangnya, Kate Winslet masih harus banyak belajar dari Meryl Streep bagaimana memilih peran bagus dalam sebuah film yang berpotensi laris. Film-film yang dia rilis sepanjang tahun 2000 – 2009 hanya mengumpulkan sekitar 1 milyar dolar lebih sedikit untuk lebih dari 20 film. Banyak yang kurang begitu bagus perolehannya seperti Quills, Enigma, Iris dan Little Children. Film yang berhasil meraup pendapatan diatas $100 juta hanyalah Finding Neverland, Flushed Away. The Holiday dan The Reader yang dalam posternya dia berbagi penampakan dengan bintang lain. Kate Winslet jarang sekali tampil sendirian dalam poster film yang dia bintangi. Dengan rentang karis yang masih lama, kalau dikasih umur panjang, Kate Winslet masih bisa memperkilau kadar kebintangannya. Kalau bisa sih memilih peran-peran yang lebih cerah.<br /><span style="font-weight:bold;">STAR RATE : 6,25</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgisRHzngZZKB57jla_6HhwGkHMuizsO7YzE2mqk4x3ln9I3RJZvGQow4ge-puVJbe6H50IpaIRIIC9-AVLMNlScJE0YziDjPpBxpWznnOh3B9089Grt71Qn1YWCc7FQwqmSKCuaggHpVw/s1600/halle-berry-closer-to-home-01-af.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 308px; height: 250px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgisRHzngZZKB57jla_6HhwGkHMuizsO7YzE2mqk4x3ln9I3RJZvGQow4ge-puVJbe6H50IpaIRIIC9-AVLMNlScJE0YziDjPpBxpWznnOh3B9089Grt71Qn1YWCc7FQwqmSKCuaggHpVw/s400/halle-berry-closer-to-home-01-af.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5465458922827717730" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">8.HALLE BERRY<br />ACTING RATE : 5</span><br />Maaf kalau ada yang protes dengan pemberian angka 5 untuk kualitas acting dari Halle Berry. Dia memang pernah meraih Oscar, namun selain Monster’s Ball, dia tidak menunjukkan penampilan yang istimewa di film-film yang lain. Bisa dimaklumi mengingat dia lebih banyak bermain dalam film-film hiburan (baca : aksi). Penampilannya sebagai Catwoman yang dinilai sebagai salah satu penampilan terburuk sepanjang 10 tahun terakhir juga menjadi salah satu yang mengurangi poin. <br /><span style="font-weight:bold;">$ RATE : 8</span><br />Pesona fisiknya digilai banyak pria dan membuat banyak wanita mengidolakannya. Tak heran kalau dia sering masuk daftar perempuan tercantik atau perempuan terseksi. Banyak produk yang memilihnya sebagai bintang iklan dan Halle Berry juga cukup rajin menghiasi sampul majalah. Poster film yang dia bintangi senantiasa memajang wajahnya. Bahkan untuk seri X-Men yang menampilkan banyak bintang, dia tetap ditonjolkan sebagai salah satu daya pikat. Dan tahukah kamu, kalau Gothika yang dibuat dengan budget sekitar $40 juta ternyata menghasilkan lebih dari $140 juta dalam peredarannya di seluruh dunia? Kalau ditotal, film-film yang menghadirkan Halle berry dengan penampilan yang bukan sekedar tempelan, menghasilkan lebih dari 2 milyar dolar.<br /><span style="font-weight:bold;">STAR RATE : 6,5</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYiJF9sgRXdE2OAlvqopTQKfST7U8EROnyL_jl6UZfmOR_JQFH7r0yQyYN0EXZV4eHfP2y0c0uq-ApxNb8oVmt5ET11lXx4jyA6Akn_hzDBcNN0mpfZsqKqqUUpPEqqDl-T1ouGp8g34k/s1600/reese-witherspoon-wallpapers_2010_1600.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYiJF9sgRXdE2OAlvqopTQKfST7U8EROnyL_jl6UZfmOR_JQFH7r0yQyYN0EXZV4eHfP2y0c0uq-ApxNb8oVmt5ET11lXx4jyA6Akn_hzDBcNN0mpfZsqKqqUUpPEqqDl-T1ouGp8g34k/s400/reese-witherspoon-wallpapers_2010_1600.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5465458729633794946" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">7.REESE WITHERSPOON<br />ACTING RATE : 6,5</span><br />Sebenarnya punya kualitas acting yang bagus, namun entah mengapa potensinya tersebut belum sepenuhnya keluar, bahkan dalam Walk the Line sekalipun yang membuatnya berhasil menggondol Oscar. Penampilan terbaiknya tetap ada pada Election. Dan dibandingkan dalam Walk The Line, penampilannya dalam Legally Blonde justru lebih membekas dalam ingatan.<br /><span style="font-weight:bold;">$ RATE : 6,5</span><br />Paska Legally Blonde, jarang sekali film Reese Witherspoon yang gagal di pasaran. Hanya Vanity Fair, Penelope, Rendition dan The Importance of Being Earnest yang kurang begitu berhasil meraup dolar. Kalau ditotal, film-filmnya meraup lebih dari 1,4 milyar dolar. Lewat Legally Blonde 1 & 2, Sweet Home Alabama dan Four Christmases saja dia berhasil mengumpulkan lebih dari $600 juta. Penampilannya dalam poster film juga cukup dominant. <br /><span style="font-weight:bold;">STAR RATE : 6,5</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgINrmbaPWsVh4yBj8WboIziRsWcKzSxmTiNxGFcjJ1LfSp6Ffs5K5WRs3vl6Nuyv0CO3QMnTcsBWId40IFk8nwl7scM-CHLYA8nVjZUB8snZc-k-okRI886xpe5GAFT-bLNqkZqbLk2IM/s1600/Renee+Zellweger+1920X1200+22855+Sexy+Wallpaper.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 250px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgINrmbaPWsVh4yBj8WboIziRsWcKzSxmTiNxGFcjJ1LfSp6Ffs5K5WRs3vl6Nuyv0CO3QMnTcsBWId40IFk8nwl7scM-CHLYA8nVjZUB8snZc-k-okRI886xpe5GAFT-bLNqkZqbLk2IM/s400/Renee+Zellweger+1920X1200+22855+Sexy+Wallpaper.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5465458446002520114" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">6.RENEE ZELLWEGER<br />ACTING RATE : 7,5</span><br />Meski akhir-akhir ini karirnya merosot tajam, Masuk nominasi Oscar untuk tiga tahun berturut-turut lewat Bridget Jones's Diary (2001), Chicago (2002) dan Cold Mountain (2003) adalah prestasi yang sulit disamai aktris lain. Masih ingat bagaimana dia membungkam banyak pihak yang memprotes pemilihan dirinya sebagai Bridget Jones lewat penampilan yang brillian. Di The Cold Mountain dia memberikan penampilan yang sangat mengejutkan.<br /><span style="font-weight:bold;">$ RATE : 6</span><br />Film – film yang dia bintangi dan dia isi suara menghasilkan lebih dari 2 milyar dolar. Film-filmnya yang menghasilkan lebih dari $250 juta diantaranya Bridget Jones 1 & 2, Chicago, The Cold Mountain, Shark Tale, Bee Movie dan Monsters vs. Aliens. Sayangnya akhir-akhir ini, pamor kebintangan Renee makin merosot saja. Meski sudah menampilkan sosoknya dengan cukup jelas dalam setiap poster filmnya, hasil perdarannyaya tidaklah membuat produser tersenyum.<br /><span style="font-weight:bold;">STAR RATE : 6,75</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgheg3DpWOvra8qQGgEPcyzfLHf3c9f6zgwz6vn8Bqc7Oo57N0ob_qIO8YG_o77QcbKoz7s36DadgBn-RnVywXw1RZeLE5k0ZZFMr1KHBP35_DRToUGK3kGjqmcR3Q_R0tKgTCt52ixpeY/s1600/juliaroberts.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 360px; height: 364px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgheg3DpWOvra8qQGgEPcyzfLHf3c9f6zgwz6vn8Bqc7Oo57N0ob_qIO8YG_o77QcbKoz7s36DadgBn-RnVywXw1RZeLE5k0ZZFMr1KHBP35_DRToUGK3kGjqmcR3Q_R0tKgTCt52ixpeY/s400/juliaroberts.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5465458272962326546" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">5.JULIA ROBERTS<br />ACTING RATE : 7</span><br />Ok, paska Erin Brokovich, Julia Roberts memang tidak begitu berkilau dari segi acting, namun bukan berarti penampilannya jelek, mengingat jarang reviu yang mencemooh penampilannya. Erin Brokovich membuat Julia Roberts menjadi aktris yang diprediksi meraih Oscar jauh sebelum malam penganugerahan. Penampilannya dalam Closer dan Duplicity juga cukup memikat. <br /><span style="font-weight:bold;">$ RATE : 6,5</span><br />Diluar Ocean’s Eleven dan Ocean’s Twelve yang membuatnya seperti pajangan semata, film-film Julia Roberts berhasil mengumpulkan pendapatan hampir 1 milyar dolar. Daya jualnya tetaplah tinggi untuk pasar internasional. Kehidupan pribadi Julia Roberts juga tetap banyak hadir di berbagai media. Dan tampaknya, Julia Roberts kini siap untuk kembali bersinar.<br /><span style="font-weight:bold;">STAR RATE : 6,75</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi09JyGYvNM0DwiaQhAtRzzSrEvAMk_L6LIwkah_Tj6X5QAOv_n0ybMtLCDiyRupFEG8lT7W764xyTAfI_Hj3hy2iUwOJIRgiEpWe8CzX17Slm4oWagm-KTOvbudA6OxAusuyE-Zjpvhj4/s1600/sandra-bullock.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 267px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi09JyGYvNM0DwiaQhAtRzzSrEvAMk_L6LIwkah_Tj6X5QAOv_n0ybMtLCDiyRupFEG8lT7W764xyTAfI_Hj3hy2iUwOJIRgiEpWe8CzX17Slm4oWagm-KTOvbudA6OxAusuyE-Zjpvhj4/s400/sandra-bullock.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5465457546739425026" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">4.SANDRA BULLOCK<br />ACTING RATE : 6</span><br />Hmmm…mungkin banyak yang bilang kalau acting dia tidaklah istimewa, tapi bukan berarti aktingnya buruk kan. Dia memang pernah mendapat Razzie, tapi bukankah aktris sekelas Angelina Jolie dan Nicole Kidman pun juga pernah bersinggungan dengan Razzie. Penampilannya dalam Miss Congeniality begitu membekas, dan dia berani suguhkan sesuatu yang sedikit berbeda lewat Crash, Divine Secrets of the Ya-Ya Sisterhood, dan tentu saja The Blind Side. <br /><span style="font-weight:bold;">$ RATE : 8</span><br />Ditahun 2009, Sandra Bullock menghasilkan lebih dari $600 juta lewat The Proposal, All About Steve dan The Blind Side. Ketiganya sangat menjual performa Bullock. Bahkan, The Blind Side membuat Sandra Bullock menjadi aktris pertama yang meraup lebih dari $200 juta untuk peredaran domestik untuk film yang menempatkan bintang perempuan sebagai bintang utama. Film-film Sandra Bullock yang dirilis tahun 2000 – 2009 jarang yang merugi. Paling hanya Gun Shy dan Infamous yang hasilnya jauh dari harapan. Sandra Bullock memang loveable.<br /><span style="font-weight:bold;">STAR RATE : 7</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIeVzWtV8OVCcmtBvxN4HXU3-lf8QjERAAu_zvWxGK7TOcAKNXtO6IwBzr8yQDBQGqO3mkSERx-gmyKYXdhvkCLklBtRY92lLfgxudgr2MHZEjkiWESRG1nkOBlsL8p_htdt7H7RtPa2g/s1600/meryl-streep-w-magazine.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIeVzWtV8OVCcmtBvxN4HXU3-lf8QjERAAu_zvWxGK7TOcAKNXtO6IwBzr8yQDBQGqO3mkSERx-gmyKYXdhvkCLklBtRY92lLfgxudgr2MHZEjkiWESRG1nkOBlsL8p_htdt7H7RtPa2g/s400/meryl-streep-w-magazine.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5465457358268328690" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">3.MERYL STREEP<br />ACTING RATE : 9,5</span><br />Rasanya tak ada yang menyangkal eksistensi si legenda hidup ini. Bener-bener makin tua makin menjadi. Berbagai peran dia mainkan, dan hampir semuanya menuai pujian. Adaptation, The Hours, The Devil Wears Prada, Doubt dan Julie and Julia membuktikan kualitas aktingnya yang mumpuni. Bahkan, ketika dia membintangi Angels In America untuk konsumsi TV, Meryl Streep tetap tampil prima. Tidak hanya beracting, Meryl juga bisa menghidupkan suara karakter lewat sumbangan suaranya di A.I. : Artificial Intelligence, The Ant Bully dan Fantastic Mr. Fox. <br /><span style="font-weight:bold;">$ RATE : 6</span><br />Hebatnya, Meryl Streep tidak hanya berjaya dari segi acting. Beberapa filmnya cukup laris dipasaran seperti Lemony Snicket's A Series of Unfortunate Events, The Devil Wears Prada, It's Complicated dan yang paling laris, Mamma Mia! Kalau ditotal, film-film yang dia bintangi sepanjang 2000-2009 mengumpulkan tak kurang dari 2 milyar dollar. Tidak semuanya sukses memang. Prime, A Prairie Home Companion, The Ant Bully, Dark Matter, Evening dan Fantastic Mr. Fox adalah beberapa judul yang bisa dibilang tidak berhasil dipasaran. Dan ternyata, Meryl Streep jarang nampang di poster sendirian. Hal ini membuktikan, dia mempunyai daya jual yang tidak begitu tinggi.<br /><span style="font-weight:bold;">STAR RATE : 7,75</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEEWoeiKGzRyGi_O7IelzlPN41H-_UBFA_M_7Y2id3umKnFInFfUJd4LFx9iQng6zPQ7-OLun8YIbSeWO0B6en8xXYQWQormI7eln18JzXgzWQhU-NAJ-qrdaF7fo5UI6-faMblkYY3os/s1600/433576131_a81230f6b2_o.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 316px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEEWoeiKGzRyGi_O7IelzlPN41H-_UBFA_M_7Y2id3umKnFInFfUJd4LFx9iQng6zPQ7-OLun8YIbSeWO0B6en8xXYQWQormI7eln18JzXgzWQhU-NAJ-qrdaF7fo5UI6-faMblkYY3os/s400/433576131_a81230f6b2_o.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5465456926642038002" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">2.ANGELINA JOLIE<br />ACTING RATE: 7</span><br />Angelina Jolie adalah aktris yang tidak hanya bisa bermain apik di film drama namun juga sangat ciamik bermain dalam film action. Angelina Jolie adalah aktris yang bisa menonjolkan sensualitas sekaligus kualitas acting yang bagus. Tidak banyak aktris yang seperti ini. <br /><span style="font-weight:bold;">$ RATE: 9</span><br />Kalau ditotal, film-film yang Angelina Jolie bintangi atau dia sumbang suara menghasilkan lebih dari 2,5 milyar dolar. Wanted, Kungfu Panda, Mr. & Mrs. Smith, Gone In 60 Seconds, Lara Croft: Tomb Raider dan Shark Tale adalah film-film yang menghasilkan lebih dari $200 juta dalam peredarannya diseluruh dunia. Daya jual Angelina Jolie sangatlah kuat hingga tampil sangat dominant dalam poster film yang dia bintangi. Lihat saja poster film Wanted yang menonjolkan dirinya, meski James McAvoy lah si pemeran utama. Tidak semua film Angelina Jolie sukses memang karena Beyond Borders, Alexander, The Good Shepherd dan Sky Captain and the World of Tomorrow bisa dibilang gagal total. Kadar kebintangan Angelina Jolie yang sangat kuat dibuktikan dengan konsistennya berita seputar kehidupan pribadinya menghiasi berbagai media. Saking kuatnya, rasanya dia jarang banget berkolaborasi dengan aktris tenar lainnya dalam filmnya. <br /><span style="font-weight:bold;">STAR RATE : 8</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaw184cZcwPK3wdEQgXGlhsYGDAiusHDGpAvsdIctGc1qQEwxUecMCnKAEx2vKN4N2gMtDdLDW88Y_f7uKqVHHQKD5HPIrF9Ls7vT37tdcfGDaUSGWgbw2kQAXjvHOyIYIbpvj8flMsfk/s1600/nicole_kidman262.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaw184cZcwPK3wdEQgXGlhsYGDAiusHDGpAvsdIctGc1qQEwxUecMCnKAEx2vKN4N2gMtDdLDW88Y_f7uKqVHHQKD5HPIrF9Ls7vT37tdcfGDaUSGWgbw2kQAXjvHOyIYIbpvj8flMsfk/s400/nicole_kidman262.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5465456605851601922" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">1.NICOLE KIDMAN<br />ACTING RATE : 8,5</span><br />Kualitas acting Nicole Kidman banyak tereksploitasi maksimal lewat film-film yang dirilis pada awal 2000-an. Moulin Rouge!, The Others, Dogville, Birth, The Human Stain dan puncaknya ada pada The Hours yang membuahkannya Piala Oscar. Namun entah mengapa setelahnya dia seperti salah mengambil peran hingga menerima banyak kritikan. Nicole Kidman justru banyak menghiasi media dengan berita-berita seputar kehidupan pribadinya. Namun, kedepannya Nicole Kidman tampaknya akan kembali bangkit dengan merilis film-film yang cukup menjanjikan.<br /><span style="font-weight:bold;">$ RATE: 8</span><br />Satu keunggulan Nicole Kidman dibandingkan Meryl Streep adalah, Nicole tampil lebih menonjol di setiap poster film yang dia bintangi. Meski tidak semua filmnya sukses di pasaran, namun wajahnya selalu terpampang di poster. Daya jualnya tampaknya masih dianggap cukup kuat, terutama untuk pasar internasional. Kalau ditotal, film-film yang Nicole Kidman bintangi, mengumpulkan lebih dari 1,8 milyar dolar. Moulin Rouge!, The Others, Cold Mountain, The Interpreter, Happy Feet, The Golden Compass dan Australia adalah film-filmnya yang meraup lebih dari $150 juta untuk peredaran seluruh dunia. Nine dan The invasion adalah dua filmnya yang gagal total di pasaran. Selain Happy Feet, ternyata Nicole Kidman juga menyumbang suara di Panic Room lho.<br /><span style="font-weight:bold;">STAR RATE : 8,25</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglQsCy5jRvTt16tOyHBuvIhYw0larXqxbrUTeT9ucx6oskOY4V6OFBrGprQtZzFP3cWi2mophH722CK3JLFJWV6L2Z-ZliOlZAFL_Ez3NYsOWtOj6u0hQNTS1GlnWL9DVLXR-QEPogw3M/s1600/female+star3.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglQsCy5jRvTt16tOyHBuvIhYw0larXqxbrUTeT9ucx6oskOY4V6OFBrGprQtZzFP3cWi2mophH722CK3JLFJWV6L2Z-ZliOlZAFL_Ez3NYsOWtOj6u0hQNTS1GlnWL9DVLXR-QEPogw3M/s400/female+star3.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5465456373503083874" /></a><br />Lalu siapakah yang bakalan menggeser dominasi nama-nama diatas untuk kurun waktu 10 tahun mendatang? Selain Keira Knightley yang karirnya bisa lebih cemerlang, Gilasinema memilih 4 nama lain yang Gilasinema prediksi bakal makin bersinar. Mereka adalah Natalie Portman, Anne Hathaway, Rachel McAdams dan Zoe Saldna. Sebenarnya ingin memasukkan salah satu bintang muda yang sangat Gilasinema cintai, Kristen Dunst. Namun, akhir-akhir ini karirnya tidak begitu bagus. Kabarnya sih dia siap bangkit. Semoga saja dia bisa dan makin bersinar kedepannya. Natalie Portman selain dimodali wajah rupawan dan otak yang cerdas juga memiliki potensi acting yang cukup bagus. Hal ini dia buktikan lewat Closer yang membuahkan Nominasi Oscar. Beberapa judul yang akan dia bintangi tampak cukup menjanjikan. Kalau boleh memberi saran, dia harusnya juga lebih banyak bermain dalam film-film yang lebih cerah, namun menampilkan karakter yang menantang, jangan melulu main film yang dpresif.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0ngRGqqCcL6jTtmGB-tQGqE4CBMpYFlbIwtCKej9FzMHc-CqxWQ9BN2rXqZIK57RCd1vuG0Vq0xdV9DAOmHmlenq8oL2upXoSlhPumFCOJLNhI8H1izVrmLaxUtlbgm-EIOhu8clokJI/s1600/female+star2a.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 186px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0ngRGqqCcL6jTtmGB-tQGqE4CBMpYFlbIwtCKej9FzMHc-CqxWQ9BN2rXqZIK57RCd1vuG0Vq0xdV9DAOmHmlenq8oL2upXoSlhPumFCOJLNhI8H1izVrmLaxUtlbgm-EIOhu8clokJI/s400/female+star2a.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5465738809134005666" /></a><br />Anna Hathaway? Ini dia The Next America’s Sweetheart. Berbeda dengan Natalie Portman, Anne Hathaway terlihat lebih berani dalam memilih peran. Dia juga terlihat lebih total dalam berakting yang ditunjukkan dengan keberaniannya beradegan panas. Natalie Portman mana berani beginian. Penampilan mengejutkan lewat Rachel Getting Married patut dia pertahankan. Anna Hathaway juga terlihat lebih rileks ketika terlibat dalam popcorn movie. Sedangkan untuk Rachel McAdams, Gilasinema terkesan dengan perkembangan karirnya yang cenderung bergerak ke atas. Kabarnya, dia bakal berkolaborasi dengan Woody Allen dan Terrence Malik. Zoe Saldana akan bisa menyajikan paduan kecantikan, keseksian, ketangguhan dan kekuatan acting layaknya Angelina Jolie, hanya saja dengan kulit lebih gelap. Zoe akan mengisi minimnya aktris yang jgo berkelahi namun juga piawai bermain drama. Kita tunggu saja kiprah Keira Knightley, Natalie Portman, Anne Hathaway, Rachel McAdams dan Zoe Saldana (serta Kristen Dunst) kedepannya.GILASINEMAhttp://www.blogger.com/profile/02271951775255363514noreply@blogger.com15tag:blogger.com,1999:blog-3999851022727905024.post-78107710440790043582010-04-26T18:36:00.005+07:002010-04-26T18:47:11.822+07:00SYNDROMES AND A CENTURY (SANG SATTAWAT)<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHvPM1jpTmagzqVUZgETmVqOihLXgNzbWGer4IAOIL8vjuUEg0l3cs2qCcbKGQQ3rqDD4j1vc8VeNH8zvJIIdZ3hDVoYLS4cW0j0VmjhM0GcLEg1-WFTWSsYC2TKdcr1sTe3jKHpOmwmY/s1600/syndromes.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 187px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHvPM1jpTmagzqVUZgETmVqOihLXgNzbWGer4IAOIL8vjuUEg0l3cs2qCcbKGQQ3rqDD4j1vc8VeNH8zvJIIdZ3hDVoYLS4cW0j0VmjhM0GcLEg1-WFTWSsYC2TKdcr1sTe3jKHpOmwmY/s400/syndromes.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5464410571679165058" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Mmmm…bagaimana ya enaknya menceritakan kembali kisah yang dihadirkan oleh Apichatpong Weerasethakul. Kita seakan menyaksikan dua kisah yang sama, dan hanya dibedakan oleh tempat dan waktu. Karena berbeda ruang dan waktu, pada akhirnya kisah tersebut memiliki jalinan kisah yang berbeda. Seperti sungai yang mempunyai satu muara, namun dalam alirannya membentuk cabang-cabang tersendiri untuk kemudian bertemu lagi pada satu muara. Begitulah Syndromes and A Century disajikan. Kedua kisah dimulai dengan adegan yang hampir serupa. Dr. Toey (Nantarat Sawaddikul) dan Dr. Nohng (Jaruchai Iamaram) yang berbeda kelamin menggiring kita pada kisah yang berbeda, yang membuat Syndromes and A Century tak ubahnya sebuah sajian komparatif. Yang satu berlatar belakang desa (tradisional), satunya lagi mengambil Kota (modern) sebagai latar belakang cerita.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgq_ioSIGDaDL0pi8cqap_keSNlFgu1CednaOA8TE7VIvnFdqM6yqSAiXR7GGrWrMGxLiqmfmDXaOtGl23OK6KOyfoCFMGuYIxAVqxjpTLuC9FbvTotasAZe-GleX1vGiVxnOM9zVGgaIg/s1600/syndromes1.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 348px; height: 385px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgq_ioSIGDaDL0pi8cqap_keSNlFgu1CednaOA8TE7VIvnFdqM6yqSAiXR7GGrWrMGxLiqmfmDXaOtGl23OK6KOyfoCFMGuYIxAVqxjpTLuC9FbvTotasAZe-GleX1vGiVxnOM9zVGgaIg/s400/syndromes1.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5464410011700047618" /></a><br />Mungkin Apichatpong Weerasethakul tidak bermaksud membuat perbandingan, namun dari apa yang disajikan dilayar, kita sebagai penonton tak pelak membuat kesimpulan. Paruh pertama kita melihat sajian visual yang indah alami, hijau, meditatif dan menyejukkan. Ada keintiman antara orang-orang yang tampil di layar. Ada interaksi pria-wanita yang serba canggung namun tersirat keintiman antara keduanya. Pada bagian ini, jarang sekali kamera menyoroti dengan dekat para pemerannya. Mereka diletakkan ditengah seakan menegaskan posisi mereka terhadap alam lingkungan di mana mereka tinggal. Manusia hidup dengan udara segar. Kisah kedua ditempatkan pada tempat dimana warna putih begitu mendominasi. Selain terlihat indah, juga menghadirkan sesuatu yang dingin. Hadirnya beberapa warna terang terasa mengejutkan indera. Di tempat yang teknologinya makin canggih ini, keintiman interaksi antar manusia terasa tergerus, dan nyatanya perkembangan teknologi tidak membuat pekerjaan lebih efisien. Interaksi pria-wanita terasa lebih vulgar dibandingkan kisah yang pertama. Terasa kurang pantas, begitupun dengan aksi beberapa tokoh lainnya. Dan manusia, diselubungi racun yang mengancam kesehatan mereka.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgs2xo2wpSVSeKkQC051bAlBqcYb4b4agPfiQ-_7QQnbcy45qkoghyphenhyphencSZp08BGuSo3Y8RkUjZG0RGqq8kPvqgLX-6DXK5UGwTif8S36vQH3d9SwXiQ3p3woTqLPPuY8PvrlsCiVDNeS468/s1600/Syndromes-01.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 258px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgs2xo2wpSVSeKkQC051bAlBqcYb4b4agPfiQ-_7QQnbcy45qkoghyphenhyphencSZp08BGuSo3Y8RkUjZG0RGqq8kPvqgLX-6DXK5UGwTif8S36vQH3d9SwXiQ3p3woTqLPPuY8PvrlsCiVDNeS468/s400/Syndromes-01.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5464409557333195874" /></a><br />"Making a film is like your relationship with memories, or writing a diary," begitu penjelasan dari Apichatpong Weerasethakul dalam sebuah wawancara. Yang namanya memori itu terkait erat dengan ingatan hasil sebuah pengamatan. Syndromes and A Century membuktikan kalau Apichatpong Weerasethakul adalah seorang pengamat yang sangat detail (ayah ibunya adalah seorang dokter). Hasilnya, Syndromes and A Century adalah sebuah sajian komparasi yang tajam, dan dituturkan dengan amat indah. Latar belakang pendidikan arsitektur tampaknya mempertajam kemampuan Apichatpong Weerasethakul dalam hal komposisi gambar hingga apa yang tersaji sangat enak dan nyaman di mata. Film ini juga terasa lucu, terutama ketika terjadi pertemuan pola pikir desa (tradisional) dengan kota (modern). Dengan berlatar belakang kisah di dunia medis, film ini menghadirkan ide soal karma dan reinkarnasi. Dua hal yang nyatanya masih sangat dipercayai oleh Apichatpong Weerasethakul. "I believe in karma, reincarnation. You can't prove it but something is there for you, signs that affect your mind and heart."<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTSFbQdWSt99bh8lS6MHeiqIVd9VeH__ci5zSZxMSj7j4Pe48SpgFMYkho_eba-UibgpvdihX_sn2rdJdLbwjXrUEN7tcNXxHehPz4IQ-TB5dyhM6Jcf5P6Y7DgDCP_eyFmK13dSB-KaQ/s1600/syndromes3.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 347px; height: 392px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTSFbQdWSt99bh8lS6MHeiqIVd9VeH__ci5zSZxMSj7j4Pe48SpgFMYkho_eba-UibgpvdihX_sn2rdJdLbwjXrUEN7tcNXxHehPz4IQ-TB5dyhM6Jcf5P6Y7DgDCP_eyFmK13dSB-KaQ/s400/syndromes3.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5464409237681144642" /></a><br />Seperti halnya film nyeni kebanyakan, Syndromes and A Century memunculkan banyak interpretasi yang bisa membangkitkan sebuah diskusi yang menarik. Meski cukup enak dinikmati (satu keunggulan film ini dibandingkan film nyeni lainnya), ada beberapa bagian yang masih membuat Gilasinema bertanya-tanya, seperti ibu-ibu yang menatap kamera ketika orang-orang disekitarnya saling bercakap-cakap atau ending film ini. Menariknya film seperti ini adalah kadang jawabannya akan kita temukan suatu saat nanti. Atau mungkin ada yang bisa membantu? 4,5/5</span>GILASINEMAhttp://www.blogger.com/profile/02271951775255363514noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3999851022727905024.post-9372006033526471882010-04-26T18:19:00.008+07:002010-04-26T18:34:52.171+07:00BANGKOK TRAFFIC (LOVE) STORY (ROT FAI FAA … MAHA NA TER)<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV75EOgJOlNTseAmxn12vCvXfTXCLfYrXYbjlYDwV_b6hCD8hi7MDXx9a_rb3loglRY9dsiferMZSz5UWLE-t-GqpVuUBR54ySqtWqihZqECK0L2Ohmoxyo0OKuNJsFVw1vfYbi4Ftkek/s1600/poster2.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 280px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV75EOgJOlNTseAmxn12vCvXfTXCLfYrXYbjlYDwV_b6hCD8hi7MDXx9a_rb3loglRY9dsiferMZSz5UWLE-t-GqpVuUBR54ySqtWqihZqECK0L2Ohmoxyo0OKuNJsFVw1vfYbi4Ftkek/s400/poster2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5464406693740395346" /></a><br /><span style="font-weight:bold;">Bagi sebagian penonton, Bangkok Traffic (Love) Story / BT(L)S mungkin hanya kisah cinta biasa dengan formula yang lazim digunakan dalam film – film jenis rom com. Bagaimana seorang perempuan biasa menemukan pangerannya dan bagaimana pertemuan keduanya dimulai dengan kebetulan. Dimalam setelah menghadiri pernikahan sahabatnya, Li (Sirin Horwang) yang dalam keadaan mabuk bertemu Lung (Theeradej Wongpuapan). Keduanya bagai siang dan malam. Kalau Li digambarkan mempunyai karakter yang ekspresif dan cenderung ceroboh serta bekerja di siang hari, Lung orangnya santun dan bekerja di malam hari.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhToY2rcivDRor-x4YYVOT6Rr63jFpavnm6Mt0ivcHATgSeKfW8mHsu3NhnW1IW_4UuuT5SKeBXRhSucvqQUNrQ93u6ZmytOu-4p4mkzA9sx77IXdngjDxeduo0h375mLDcxwIiihIjnZg/s1600/bangkok3.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 206px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhToY2rcivDRor-x4YYVOT6Rr63jFpavnm6Mt0ivcHATgSeKfW8mHsu3NhnW1IW_4UuuT5SKeBXRhSucvqQUNrQ93u6ZmytOu-4p4mkzA9sx77IXdngjDxeduo0h375mLDcxwIiihIjnZg/s400/bangkok3.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5464405582859506562" /></a><br />Dengan latar belakang yang bertolak belakang, penulis cerita, Benjamaporn Srabua dengan cerdiknya menciptakan situasi yang menyebabkan keduanya bisa berinteraksi secara intens. Kecerobohan dan kejenakaan Li, nyatanya tidak mengganggu Lung sama sekali. Meski tidak terucap kata cinta, kesabaran Lung menghadapi Li yang menyebabkan barang-barangnya rusak sudah cukup membuktikan hal tersebut. Kisah cinta tidak akan menarik kalau tidak hadirnya gangguan, dalam hal ini kehadiran teman Li, Plern (Unsumalin Sirasakpatharamaetha) cukup membuat gemas dan sedikit membuat penonton paham mengapa di usianya yang kepala 3, Li tak kunjung mendapatkan cowok seperti teman-temannya yang lain. Ketika hubungan Li dan Lung makin dekat, datang suatu hal yang mengancam kebersamaan keduanya.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvP0_4S85OkBIS-uoafx342zlm6xsjwVkrBLq06gxdGcP2E_fS4lm2p77ylhCih4S_biW98nfrC2sN2DtKfGwFvG7Sk-gbSuf33fxUHBeGDNTRI0UghZgrwYhH3vTmFKbDqsHhmzYx3o4/s1600/bangkok.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 351px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvP0_4S85OkBIS-uoafx342zlm6xsjwVkrBLq06gxdGcP2E_fS4lm2p77ylhCih4S_biW98nfrC2sN2DtKfGwFvG7Sk-gbSuf33fxUHBeGDNTRI0UghZgrwYhH3vTmFKbDqsHhmzYx3o4/s400/bangkok.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5464405287152659490" /></a><br />Seperti dikemukakan diatas, BT(L)S menggunakan formula yang tidak istimewa, namun entah mengapa BT(L)S sangat mengena di hati Gilasinema. Mungkin karena dimasukkannya humor-humor norak (yang mungkin berarti Gilasinema juga norak hehehehe...), terutama dengan perilaku Li. Film baru berjalan 5 menit saja, Gilasinema tidak bisa berhenti tertawa. Sayangnya, kejenakaan film ini sangat mengendur di paruh akhir dan lebih kental nuansa dramanya. Kekuatan film ini juga terletak pada eksekusi cerita yang berbeda dengan dengan rom com kebanyakan. Ada semacam edukasi disini, terutama buat kaum muda. Mau mengejar mimpi terlebih dahulu atau mempertahankan cinta. Meraih mimpi dan merengkuh cinta, seperti yang dialami banyak orang, adalah dua hal sangat tidak mudah untuk diraih. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnYDChHpk2bfLIv47n75otbHUMJljn-RuvjpEdBG2VeCuD3fCwdH71LMQyXacAE4-kq4NBdabaelgvJXqC8Rx5_eebqihkYJosAN8hmUYBrGwYwLYmNoKFWHPNNr_V6m6iYotPRMizvTM/s1600/bangkok5.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 237px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnYDChHpk2bfLIv47n75otbHUMJljn-RuvjpEdBG2VeCuD3fCwdH71LMQyXacAE4-kq4NBdabaelgvJXqC8Rx5_eebqihkYJosAN8hmUYBrGwYwLYmNoKFWHPNNr_V6m6iYotPRMizvTM/s400/bangkok5.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5464404969995010722" /></a><br />Latar belakang sosial ekonomi para tokohnya membuat penonton terasa dekat dengan kisah yang dihadirkan, karena mereka berasal dari keluarga kelas menengah secara ekonomi. Yang juga membuat BT(L)S menarik adalah setelah menyaksikan film ini, Gilasinema baru tahu kalau pada beberapa hal, budaya yang ada di Thailand tidak jauh beda dengan budaya Indonesia. Kondisi jalan dan perilaku pengguna jalan di Bangkok katanya tidak berbeda jauh dengan Jakarta ya? Budaya menonton sinetron yang penuh amarah dan umpatan tampaknya juga melanda Thailand yang dalam BT(L)S digambarkan dengan agak berlebihan namun sangat lucu. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpOUlk-o1ewNZV6uY21MTKH2DTp5jqG5iefxJ5NFFpvTXUEp5Ljt-19aVcpyMCEBoy18uOjwVUs6AMFi1j-6XU1BHoobR3ooIhoKx0xNXqvn_DzW-pEN2CkRkLgWTQP75oVVKkk89FTDk/s1600/bangkok1.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 317px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpOUlk-o1ewNZV6uY21MTKH2DTp5jqG5iefxJ5NFFpvTXUEp5Ljt-19aVcpyMCEBoy18uOjwVUs6AMFi1j-6XU1BHoobR3ooIhoKx0xNXqvn_DzW-pEN2CkRkLgWTQP75oVVKkk89FTDk/s400/bangkok1.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5464406471793943186" /></a><br />Tokoh Li yang sudah berkepala 3, yang senantiasa dirongrong keluarganya untuk segera menikah, bahkan sampai dicomblangin, rasanya juga banyak dialami para perempuan di negeri kita ini. Tokoh Li sendiri bisa jadi merupakan refleksi perempuan masa kini yang lebih memprioritaskan eksistensi diri ketimbang cinta (menikah). Tapi, ada juga sih tak kunjung menikah gara-gara selalu (suka) jatuh cinta pada orang yang tidak tepat dan terlalu terpenjara oleh sosok ideal dalam pikiran mereka. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrFwcVhHrV5btF1Xq4cECsJvDuEiyXiPsypqAc0xwXdRvHLlTa8XWZwhFBM5xw3OBGFgcnkWfeLWKXCtCL_upMqdV39Dl-CLfd1Wz7uDo_10iV2o9wmXb1LmHPXMQqQUoPCrrSMVIP-SM/s1600/bangkok2.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 189px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrFwcVhHrV5btF1Xq4cECsJvDuEiyXiPsypqAc0xwXdRvHLlTa8XWZwhFBM5xw3OBGFgcnkWfeLWKXCtCL_upMqdV39Dl-CLfd1Wz7uDo_10iV2o9wmXb1LmHPXMQqQUoPCrrSMVIP-SM/s400/bangkok2.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5464404654807157586" /></a><br />Kesamaan di atas tak pelak memancing Gilasinema untuk membayangkan BT(L)S versi Jakarta. Lalu Lintasnya gak kalah “seru” kan dengan Bangkok. Bisa diberi judul Busway Traffic (Love) Story atau Jakarta Traffic (Love) Story. Banyak romantika angkutan umum yang belum disajikan mendalam di Bangkok Tokyo (Love) Story seperti pencopetan, pembiusan, pelecehan atau etika dalam memanfaatkan sarana transportasi missal. Meski tidak tinggal di ibukota, selama lebih dari 20 tahun Gilasinema memanfaatkan sarana angkutan massal dan Gilasinema melihat ada banyak hal kejadian menarik yang menghadirkan romantika tersendiri. Ada emosi lucu, marah, tegang, sensual dan emosi-emosi lainnya. Kalau ada yang tertarik mengangkat versi Jakarta, Awi yang sebelumnya sukses dengan Claudia/Jasmine bisa dipilih untuk mengarahkan filmnya atau Hanung Bramantyo yang suka menghadirkan visual hiruk pikuk ibu kota. Untuk aktris, kayaknya seru juga kalau Shanty, Ladya Cheryl, Fanny Fabriana atau Shareefa dijadikan kandidat. Kalau mau filmnya terasa lebih segar, sekalian saja pakai bintang-bintang baru. Eh…tapi kalau bener-bener dibikin, kira-kira syutingnya bakal bikin jalan makin macet gak ya :P 3,75/5 </span><br /><br /><br />KISAH LI DAN LUNG BISA JUGA DIBACA DI :<br /><a href="http://jagoanmovies.blogspot.com/2010/04/review-bangkok-traffic-love-story.html" target="_blank" title="silahkan kunjungi blogku">JAGOAN MOVIES</a><br /><a href="http://labirinfilm.blogspot.com/2010/04/review-bangkok-traffic-love-story.html" target="_blank" title="silahkan kunjungi blogku">LABIRIN FILM</a>GILASINEMAhttp://www.blogger.com/profile/02271951775255363514noreply@blogger.com7