Senin, 15 Maret 2010

PERSEMBAHAN TERBAIK RUDI SOEDJARWO

Senin, 15 Maret 2010

Kalau ada sutradara yang pantas masuk MURI sebagai sutradara paling produktif sepanjang tahun 2000 – 2009 dengan menggunakan nama asli, Rudi Soedjarwo merupakan nama yang patut dipilih, bukannya Nayato. Bahkan tanpa memasukkan Pocong yang dilarang beredar sekalipun, filmografi Rudi Soedjarwo tetaplah paling unggul dibandingkan sutradara lain.


Berikut daftar film yang telah dihasilkan Rudi Soejdarwo, menurut data dari Mbak Wiki. Yang dicetak tebal, berarti belum Gilasinema tonton (setelah melihat listnya, baru sadar kalau film Rudi termasuk paling banyak Gilasinema koleksi) :

1.Bintang Jatuh (2000)
2.Tragedi (2001)
3.Ada Apa dengan Cinta? (2002)
4.Rumah Ketujuh (2003)
5.Mengejar Matahari (2004)
6.Tentang Dia (2005)
7.9 Naga (2005)
8.Mendadak Dangdut (2006)
9.Pocong (2006) - dilarang beredar
10.Pocong 2 (2006)
11.Mengejar Mas-Mas (2007)
12.Cintapuccino (2007)
13.40 Hari Bangkitnya Pocong (2008)
14.In the Name of Love (2008)
15.Liar (2008)
16.Sebelah Mata (2008)
17.Kambing Jantan (2009)
18.Hantu Rumah Ampera (2009)


Pada awal karirnya, Rudi yang pernah merasa sakit hati kepada televisi karena idenya sering ditolak, lebih banyak menghadirkan film remaja termasuk Ada Apa Dengan Cinta? yang pantas disebut sebagai film remaja Indonesia terbaik sepanjang masa. Pada perkembangannya, Rudi banyak mengangkat persoalan domestik (persoalan anak-bapak) dan juga dunia lelaki. Meski kerap mengangkat dunia lelaki, entah mengapa Gilasinema merasakan sisi roamntisme didalamnya, bahkan adegan perkelahian ditengah guyuran hujan di film Mengejar Matahari dan Liar, bukannya terlihat keras tapi kok malah terlihat erotis ya hehehe...Sutradara yang kerap bekerja sama dengan Fauzi Baadilla ini nyatanya tidak tabu memasuki ranah horor yang untungnya hasilnya tidak mengecewakan. Banyak yang menyebut Pocong 2 sebagai salah satu film Indonesia terseram. Namun, tampaknya Rudi kurang begitu berhasil di genre komedi. Garingnya Kambing Jantan menjadi bukti hal ini.


Hand held cam sering dia gunakan untuk menghasilkan tontonan yang mengikat emosi sekaligus sederhana dan bisa juga untuk mengakali dana yang terbatas dengan pengambilan gambar yang tidak memakan banyak waktu. Berbeda dengan Nayato, Rudi dalam wawancara dengan Kompas menegaskan kalau dirinya lebih menekankan pada isi cerita. Film-film Rudi Soedjarwo selain kuat dari sisi cerita (untuk ukuran film Indonesia) juga memikat dari segi akting para pemainnya. Untuk urusan akting, Rudi memang terkenal sangat perfeksionis. Tak heran kalau dia terkenal sebagai sutradara yang galak. Namun dari polesannya hadir nama-nama yang aktingnya cukup pantas diapresiasi positif seperti Dian Sastro, Fauzi Baadilla, Dinna Olivia, Adinia Wirasti, Poppy Sovia, Dwi Sasono dan masih banyak lagi. Bahkan, Rudi berhasil membuat Titi Kamal tampil baik di Ada Apa Dengan Cinta? dan Mendadak Dangdut.


Beberapa tahun belakangan ini, Rudi sekan makin menyurut pamornya dengan sepinya sambutan terhadap film-film yang dia rilis. Entah hal ini disebabkan karena sibuk mengurusi masalah pribadi atau karena lama tidak bekerja sama dengan pasangan mautnya, Monty Tiwa. Gilasinema masih menunggu karya Rudi Soedjarwa yang memikat layaknya Mengejar Mas Mas, In the Name of Love atau 9 Naga. Ayo dong mas buruan bangkit kayak karakter yang diperankan Robertino di Sebelah Mata. Dan bukankah Mas Rudi pernah mengucapkan janji ketika menerima Pala Citra 11 Desember 2004, bahwa
”Selama aku masih berdiri, film Indonesia akan tetap ada!”

Berikit 3 film persembahan terbaik dari Rudi Soedjarwo pilihan Gilasinema.

ADA APA DENGAN CINTA? (2002)
Rasanya tidak perlu dijelaskan panjang lebar. A well made movie! Susah mencari film remaja Indonesia yang lebih bagaus dari film ini, bahkan untuk sekedar mendekati. Semua lini dalam film ini tergarap dengan apik.


MENGEJAR MATAHARI (2004)
Sebelumnya, kayaknya jarang banget film Indonesia yang mengangkat tema pertemanan kaum cowok. Diluar kehadiran karakter cewek yang terasa menyebalkan dan membuat kisahnya klise, film ini berhasil menghadirkan momen-momen mengharukan (agak cengeng juga sih hehehehe…). Dan Gilasinema merasakan sentuhan personal dalam film ini yakni lewat hubungan Winky dengan bapaknya. Dalam kehidupan nyata, Rudi menolak tuntutan ayahnya (Kapolri 1982-1986) untuk menjadi polisi.


POCONG 2 (2006)
Di tangan Rudi, Pocong seakan kembali pada khittahnya, hantu paling menakutkan! Film ini berhasil menghadirkan kengerian dan menggedor jantung penonton. Suatu hal yang jarang didapatkan ketika menikmati film horror local.

17 komentar:

iin mengatakan...

saya suka 9 Naga.
AADC sih pasti.

agak prihatin dgn karier Rudi Soedjarwo belakangan ini, film2nya bukan yang " Eh, ini karya Rudi Soedjarwo lho, jadi saya harus nonton" bukan yang gitu lagi.

terutama sejak ada film In the name of LOve yg bersambung trs gatau kapan dibikin sekuelnya. bleh.

gilasinema mengatakan...

9 naga bagus juga, begitupun dengan Mengejar Mas-Mas. Beda banget sama Nayato,milih 3 filmnya Rudi yang kuanggap terbaik sungguh membuat pusing

Sayang banget ya In the Name of Love gak dilanjutin,padahal kita cukup terpikat dengan filmnya. Konsep gambarnya juga bagus.

Aku dapet info nih,kalo dia lagi disibukkan sama masalah pribadi gitu dan kegagalan film-filmnya secara komersil mungkin punya pengaruh besar terhadap pamornya di mata para produser

Unknown mengatakan...

POCONG sama POCONG 2 bedanya di mana ya, om gila? saya kepingin pinjem di tempat rental, tapi bingung, mana POCONG yg katanya serem banget itu.. terima kasih penjelasannya :)

Anonim mengatakan...

pocong 2 sama mengejar matahari aja nih yang suka...AADC not for me hahaha

Dimas Daniel mengatakan...

kalo saya suka sama in the name of love. banyak bintang, sayang lanjutannya masih blum jelas. huhu.

pocong 2 tuh film indo terseram untuk dekade ini mnurutku.

gilasinema mengatakan...

@Kania : Pocong versi Rudi kan gak boleh edar karena dianggap ada unsur SARA dan memuat adegan perkosaan yang cukup brutal. Jadi, gak bakalan ada di rental juga.

@dimas : setuju!

awya mengatakan...

wah saya udah nonton delapan filmnya!

ini favorit saya:

1. 9 Naga
2. Mengejar Mas Mas
3. Ada Apa Dengan Cinta?
4. Rumah Ketujuh
5. Mengejar Matahari
6. Mendadak Dangdut
7. Cintapuciino
8. Kambing Jantan (yg satu ini pantas dilempar batako! lol.)

firas mengatakan...

gw nobatkan pocong 2 sebagai film indonesia terseram. gilaa meenn deg2an banget nonton itu , untung nontonnya ama temen2 rame2 ,kalo ama pacar cuma ber2 kan makin deg-degan aja ntar hhi :p

Anonim mengatakan...

kalo nonton rumah ketujuh jadi inget indra birowo jaman dia masih jadi aktor "serius" mungkin kalau dipoles rudi lagi bisa jadi aktor watak bukan komedi kayak sekarang hehe, paling keren itu 9 naga sama mengejar matahari emang. kambing jantan? egghhh, buku sama penulisnya aja gak suka. waktu itu nonton karena faktor herfiza novianti heehe

GILASINEMA mengatakan...

@ekajazzlover : settuju. Indra Birowo sebenanrnya punya potensi buat jadi aktor

GILASINEMA mengatakan...

@ekajazzlover : setuju. Indra Birowo sebenarnya punya kapasitas buat jadi aktor. Sayang, nasib belum berpihak padanya :)

Wahy mengatakan...

makasih, artikelnya bermanfaat buat tugas aku :D xx

gilasinema mengatakan...

Senang tulisan kurang kerjaan ini bisa berguna :)

Unknown mengatakan...

aku sudah hampir nnton semua film nya mas rudi dan sya nonton berulang kali pub tak ada bosan nya..
dan sekarang saya yg berharap untuk main di produksi nya mas rudi...

De Woc mengatakan...

AACD, 9 NAGA, Mengejar Matahari, LIAR,

Bravo Filmnya

Unknown mengatakan...

Andai saja saya dapat bertemu dgn beliau...sy akan berbagai tentang kisah hidup yg sarat makna pelajaran dari saorang saya yg didik secara posesive berakibat pertentangan hebat dengan org tua, keras kepala, foya2, ambisi gila, terjerumus kedalam narkoba & dunia malam.cinta berbeda agama,cinta segitiga..dll..yg akhirnyaterjebak dalam dua keinginan antara org tua dan cinta yg konsekwensinya org tua atau anak akhirnya saya menyerah dan sadar pasrah kepada yg kuasa berusaha kembali ke jalan yg benar .disini saya ingin menyampaikan bahwa tak mudah membenahi sebuah kekeliruan tapi saya tak tau kemana harus berbagi...

Anonim mengatakan...

Semua film beliau benar2 brkarakter, detail, n pastinya brkualitas.sejak beliau tdk mengluarkan karya2nya smakin sdikit saja film brkualitas di indonesia menyedihkan...

Posting Komentar

 
GILA SINEMA. Design by Pocket