Selasa, 08 Desember 2009

FESTIVAL FILM INDONESIA 2009

Selasa, 08 Desember 2009

Akhirnya nominasi FFI 2009 diumumkan juga dalam sebuah program TV. Menyaksikan tayangannya, terlihat sekali periapan yang kurang matang, hingga para host yang mencapai 4 orang terlihat bingung mau ngapain. Lihat saja gesture Olga yang jadi ogah-ogahan bawain acara. Niat Panitia sih sebenarnya sudah sangat bagus dalam usaha mendekatkan film Indonesia dengan masyarakat, namun untuk kedepannya persiapan bisa lebih matang lagi. Sedikit bocoran, ada sedikit kekeliruan list yang diberikan kepada wartawan. Soal sosialisasi kayaknya juga kurang banget, coba deh cari daftar lengkap nominasi FFI 2009 di internet atau surat kabar. Paling hanya disebutkan 6 – 7 kategori. Untung Gilasinema mencatat sendiri, tapi karena harus menulis cepat, waktu membaca kembali malah bingung. Ini tadi nulis apa ya hehehe…


Untungnya, pembacaan nominasi yang berantakan sedikit terobati dengan daftar nominasi yang bisa dibilang yang terbaik sepanjang diselenggarakannya FFI sepuluh tahun terakhir. Persaingannya sangat ketat, dan mereka yang menang tampaknya tidak bakal digugat. Yang mengejutkan, Pintu Terlarang sedikit sekali disinggung di bagian teknis. Filmnya memang secara cerita menurut Gilasinema kurang kuat, namun sisi teknisnya tergarap cukup apik dibandingkan Emak Ingin Naik Haji misalnya. Besarnya dana untuk membuat dwilogi KCB ternyata juga tidak menjamin mendapat apresiasi, setidaknya dari segi teknis.


Masuknya Mereka Bilang, Saya Monyet! sah-sah saja, namun kedepannya kalau bisa rentang waktu perilisan film yang ikut bertarung diubah dalam satu tahun saja. Kalau tidak salah, aturan main yang sekarang mengakomodasi film yang rilis dalam kurun waktu 2 tahun. Kesannya kok tidak up to date gitu. Kejutan terbesar bagi Gilasinema tentu saja gagalnya Jermal yang tidak masuk nominasi untuk kategori apapun. Jermal menurut Gilasinema, masih merupakan film Indonesia terbaik di tahun 2009 ini. Setelah diumumkannya nominasi FFI 2009, muncul pertanyaan yang sudah muncul saat pengumuman nominasi FFI tahun 2008 kemarin : SUDAHKAN ANDA MENONTON FILM-FILM YANG MASUK NOMINASI FILM TERBAIK?




PENATA ARTISTIK TERBAIK
Belum melihat Ruma Maida memang, namun setelah sekilas melihat cuplikannya, sudah tergambar secara jelas betapa artistiknya film ini yang merupakan ciri dari Teddy. Namun, kadang keunggulan artistik tidak semata menonjolkan keindahan, tapi lebih kepada keutuhan konsep. Akankah Identitas akan memberi kejutan untuk kategori ini? Untuk kategori ini, Gilasinema heran tidak dimasukkanya Pintu Terlarang.

PENATA SUARA TERBAIK
Mengherankan untuk kategori ini Pintu Terlarang tidak masuk dan digusur Emak Ingin Naik Haji. Perasaan Emak Ingin Naik Haji tidaklah istimewa penataan suaranya. Heran juga film yang digarap serius macam Ketika Cinta Bertasbih tidak masuk kategori ini ataupun sisi teknis lainnya.

PENATA SINEMATOGRAFI TERBAIK
Gilasinema terkesan dengan gambar-gambar dalam Perempuan Berkalung Sorban yang bagus. Namun, cuplikan gambar Ruma maida tak kalah mengesankan. Bodoh banget ya membuat penilaian hanya dari sekelumit gambarnya hehehehe...

PENATA MUSIK TERBAIK
Keberhasilan Garuda di Dadaku mengikat emosi penonton tidak bisa dilepaskan pemilihan dan penempatan musik yang tepat dari duo Syuman ini. Sentuhan tradisional dalam Jagad X Code oleh Djaduk bisa menjadi alternatif pemenang.



NASKAH ADAPTASI TERBAIK
Bingung memilih antara Perempuan Berkalung Sorban dan Mereka Bilang, Saya Monyet! Secara dinamika cerita dan penerimaan penonton, Perempuan Berkalung Sorban lebih unggul. Terus terang sulit untuk memahami cerita yang disajikan dalam Mereka Bilang, Saya Monyet! dan menimbulkan multi tafsir. Hal ini bisa jadi kelemahan sekaligus kekuatan. Emak Ingin Naik Haji terasa lemah dengan dimasukkannya sub plot yang kurang meyakinkan, Pintu Terlarang masih menyisakan banyak pertanyaan dan Jamila dan Sang Presiden masih terlalu kental nuansa teaternya.

NASKAH ASLI TERBAIK
Jagad X Code unggul dalam menghadirkan humor-humor segar, begitupun dengan Garuda di Dadaku. Namun keberanian Ayu Utami menyisipkan sosok bersejarah dalam kisah yang dia garap bisa jadi merupakan nilai plus tersendiri. Identitas menjadi ancaman terkuat. Kans Cin(t)a sangat kecil dan kalau menang akan terasa ganjil.

PEMERAN PENDUKUNG PRIA TERBAIK
Jangan Deddy Mizwar lagi dong, meski aktingnya selalu bagus. Peran Reza Rahadian di Perempuan Berkalung Sorban sungguh bertolak belakang dengan yang ditampilkan dalam Emak Ingin Naik Haji. Disini dia melakonkan peran beringas, brengsek dan bejat dengan bagus, hingga sukses membuat penonton sebal. Namun, pencapaian akting mamik Prakoso yang mampu tampil melas tak lucu sama sekali patut dihargai.

PEMERAN PENDUKUNG WANITA TERBAIK
Selain Ayu Pratiwi, ketiga nama yang lain menurut Gilasinema punya kans yang kuat untuk menang. Henidar Amroe seperti biasa paling sukses memerankan sosok ibu bermasalah. Penampilannya dalam Mereka Bilang, Saya Monyet! benar-benar memikat. Ninik L Karim juga seperti biasa paling fasih dengan peran yang emak-emak banget. Widyawati diuntungkan dengan perkembangan karakter yang dia perankan dalam Perempuan Berkalung Sorban. Bagaimana pada awalnya dia seorang istri yang selalu patuh dan tunduk pada suami untuk kemudian berani menyuarakan isi hati dan pikirannya. Widyawati membawakan peran ini dengan bahasa tubuh dan wajah serta intonasi yang amat meyakinkan dan kuat.



PEMERAN WANITA TERBAIK
Untuk kategori yang satu ini terjadi persaingan yang ketat antar nominator. Mereka berhasil menampilkan performa yang kuat. Aty Kansers sebagai satu-satunya aktris senior, mempunyai kans yang kuat untuk menang. Titi Syuman memang tampil bagus di film debutnya, namun pada beberapa bagian dia terlihat belum lepas. Revalina S Temat secara mengejutkan mampu lepas dari gaya akting khas sinetron. Sayang sekali belum lihat Identitas dan Ruma Maida, jadi belum bisa membaca peluang Leony dan Atiqah. Namun, Gilasinema tetap menjagokan Aty Kansers untuk merebut Piala Citra. Bayangkan dramatisnya suasana penganugrahan nantinya kalau dia yang menang.

PEMERAN PRIA TERBAIK
Untuk kategori ini, Gilasinema mempunya dua calon pemenang, Reza Rahadian dan Tio Pakusadewo. Meski belum melihat Identitas, berdasarkan pengalaman, Tio selalu bisa tampil bagus dalam filmnya. Namun, alangkah bagusnya kalau kali ini memberi kesempatan kepada yang muda. Reza Rahadian merupakan aktor muda yang cukup cerdas memilih peran. Lihat saja daftar filmnya tahun ini. Ada Perempuan Berkalung Sorban, Queen Bee dan Emak Ingin Naik Haji. Penampilannya dalam sinetron Isabela pun cukup bagus untuk ukuran sinetron. Gilasinema sudah menebak, bintang muda bakal masuk dua kategori sekaligus. Emir Mahira dengan kenaturalan aktingnya bisa menjadi ancaman serius.

SUTRADARA TERBAIK
Tanpa bermaksud meremehkan nominator yang lain, ada 2 nama yang menurut Gilasinema punya kans besar merebut gelar Sutradara Terbaik, yakni Arya Kusumadewa dan Teddy Soeriatmadja. Keberhasilan Ruma Maida memperoleh nominasi terbanyak, menjadi modal yang cukup untuk mengantarkan Teddy Soeriatmadja sebagai sutradara terbaik. Namun, kekuatan cerita yang dihadirkan oleh Arya Kusumadewa bisa jadi ganjalan, apalagi dia kerja dobel sebagai penulis naskahnya.

FILM TERBAIK
Calon peraih Film Terbaik sebenarnya sudah bisas diintip dari banyaknya nominasi yang didapat sebuah film. Identitas dan Ruma Maida berada di garis depan persaingan. Bingung juga menebak pemenang kategori ini, mengingat 2 film yang unggul dalam jumlah nominasi yang didapat belum Gilasinema tonton. Tapi kalau boleh menebak, Ruma Maida tampaknya yang bakal berjaya. Mungkinkah Identitas bakal mengulang prestasi Fiksi yang menang meski tidak dikenali penikmat film?



Siapa ya yang bakal menang? Agus Rinngo bakal dapet Film Pendek Terbaiktidak ya? Kita tunggu saja siaran langsungnya tanggal 16 Desember nanti jam 21.30. WHATTT??! Apa gak bisa lebih malam? Entah bagaimana nanti acaranya, mengingat acara penghargaan di Indonesia seringkali berjalan menjemukan. Contohnya FFI tahun kemaren yang lebih berupa pentas musik dibandingkan acara penghargaan sinema. Kalau bisa kurangi musik, dan baca semua pemenang, terutama di segi teknis yang sering dianaktirikan.Di bawah ini pemenang FFI 2009 versi Gilasinema. Kayaknya sih bakal banyak yang meleset. menebak FFI lebih sulit ketimbang menebak Academy Award.
PENYUNTING GAMBAR TERBAIK : PINTU TERLARANG
PENATA ARTISTIK TERBAIK : RUMA MAIDA
PENATA SUARA TERBAIK : RUMA MAIDA
PENATA SINEMATOGRAFI TERBAIK : RUMA MAIDA
PENATA MUSIK TERBAIK : AKSAN SYUMAN & TITI SYUMAN (GARUDA DI DADAKU)
NASKAH ADAPTASI TERBAIK: PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN
NASKAH ASLI TERBAIK : RUMA MAIDA
PEMERAN PENDUKUNG PRIA TERBAIK : MAMIEK PRAKOSO ( KING )
PEMERAN PENDUKUNG WANITA TERBAIK : WIDYAWATI ( PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN )
PEMERAN WANITA TERBAIK : ATY KANSERS ( EMAK INGIN NAIK HAJI )
PEMERAN PRIA TERBAIK : REZA RAHADIAN ( EMAK INGIN NAIK HAJI )
SUTRADARA TERBAIK : TEDDY SOERIATMADJA ( RUMA MAIDA )
FILM TERBAIK : RUMA MAIDA

4 komentar:

ajirenji mengatakan...

acaranya di RCTI, pasti menjemukan. *inget idol2an dan master2an*
dan pasti akan ada jargon andalan para presenter kita: "dan pemenangnya adalah....(ke penonton) hayo siapa....siapa?..." b-a-s-i T-T

gilasinema mengatakan...

Hahahaha....aku dah baca semua hujatan di blog dirimu

Mr.Freddy mengatakan...

GR........... Paling males deh am indo kl bikin acara selalu ga dimatengin,apalgi film reality show indo paling JUARAAAAAAAA,JUARA NIPUNYA!

ni-ra-ta. mengatakan...

Saya sudah nonton film identitas dan film itu jelek sekali, kekurangan teknisnya bikin malu, dan pemainnya (Leoni & mas Tio) saling ga dapat chemistry..

Posting Komentar

 
GILA SINEMA. Design by Pocket