Sabtu, 21 November 2009

SHORT MOVIE REVIEW : SUSUK POCONG, PUNK IN LOVE, QUEEN BEE & KETIKA CINTA BERTASBIH 1

Sabtu, 21 November 2009
SUSUK POCONG


Film horor Indonesia jalinan ceritanya amat sangat mudah sekali ditebak, dan biasanya bermuara pada dendam akibat pengkhianatan cinta (atau nafsu?). Untuk mengatasi kebosanan penonton, dihadirkanlah para pemain wanita yang sehat-sehat. Entah mereka minumnya susu cap apa, hingga bisa sesehat itu. Jangan lewatkan PENAMPILAN KHUSUS dari Dewi Perssik yang dengan rela mengolok-olok dirinya sendiri. 1,5/5

PUNK IN LOVE


Menjadi salah satu film Indonesia terlucu tahun 2009 ini selain Jagad X Code. Sutradara Ody C Harahap yang sebelumnya sukses dengan Kawin Kontrak lumayan berhasil “menghajar” stereotype yang melekat pada anak-anak punk. Mereka tidak digambarkan sebagai sosok yang seram dan cinta anarkis, tetapi layaknya anak muda biasa yang kadang konyol, ribet dalam urusan cinta, setia kawan, nasionalis dan takut hantu.
Kelucuan demi kelucuan tak henti dihadirkan yang membuat Gilasinema ngakak. Salah satu adegan sedikit kebabalsan dan berpotensi membuat penonton mual merasa jorok.


Punk in Love mampu tampil beda dengan petualangan sepanjang Pulau Jawa dan dialek Jawa Timuran para tokohnya, meski harusnya lebih banyak lagi pisuhan ”dancuk” . Lucu ketika mereka terjebak banjir si Semarang. Kisah yang lucu makin enak dinikmati dengan penampilan empat bintang utamanya yang padu. Kalau ada waktu, tak ada ruginya nonton film ini. 3/5

QUEEN BEE


Film ini mempunyai niat mulia yang patut kita hargai yakni mengajak para kaum muda untuk lebih peduli terhadap dunia politik. Film ini juga bisa menjadi masukan bagus buat mereka yang ingin terjun di dunia politik, terutama untuk merangkul partisipan muda.
Sayangnya, film ini kurang begitu asyik dinikmati para penonton muda. Penuturan yang kurang lincah dan beberapa bagian yang terkesan menggurui membuat film ini bisa membosankan beberapa penonton muda. Dipilihnya musik dari RAN, menurut kuping Gilasinema terasa kurang dinamis. Akibatnya, niat baik para pembuatnya tidak mendapatkan atensi yang semestinya. Sayang sekali.....2,75/5

KETIKA CINTA BERTASBIH 1


Gilasinema lumayan bisa menikmati film ini yang menurut banyak orang terasa membosankan. Ceritanya sendiri, menurut Gilasinema, memang lebih menarik ketika difokuskan di Indonesia. Bersabar menunggu VCD seri duanya keluar, yang tampaknya bakal lebih menggetarkan.
Penampilan para bintang mudanya dalam KCB 1 ini memang beberapa bagian masih perlu diasah. Namun, kalau mereka diberi banyak kesempatan, kedepannya akan lebih oke aktingnya, terutama pemeran Azzam dan Anna. 3/5

4 komentar:

Anonim mengatakan...

ditunggu review Hantu Binal Jembatan Semanggi-nya. haha....

gilasinema mengatakan...

Kalau ada waktu, rencananya mo liat film ini wkwkwkwkw....

WewW mengatakan...

Baru nonton Punk In Love.. Sumprit emang kocak n bikin ngakak. Dan bener sekali adegan kebablasannya emang kacau!! Kekurangan film ini cuma bahasanya kebanyakan pake bahasa Jawa.. Ga ngarti!!

N Yep, KCB emang menarik..

Anonim mengatakan...

hay mt pg g ngpain lo pocong

Posting Komentar

 
GILA SINEMA. Design by Pocket