Sabtu, 28 November 2009

FUNNY PEOPLE

Sabtu, 28 November 2009
Underneath anger is hurt, but underneath hurt is love.


Mendapati dirinya divonis mengidap penyakit mematikan, George Simmons (Adam Sandler) yang merupakan bintang Holly kondang memutuskan untuk kembali tampil sebagai stand up comedian. Beruntung dia bertemu Ira Wright (Seth Rogen) yang sedang merintis karir dan banyak mempunyai ide-ide segar. George Simmons menawarkan tawaran menarik yang sulit Ira tampik hingga “menendang” sahabatnya, Leo Koenig (Jonah Hill). Sebuah keputusan yang mengancam persahabatan mereka nantinya.


Dalam perkembangannya, Ira yang digambarkan naïf melihat betapa menyedihkannya hidup George Simmons. Hidupnya diselimuti kesepian dan kehampaan, hingga tidak ada yang benar-benar peduli kepadanya. Banyak yang mendekati George Simmons namun hanya melihatnya sebagai sosok kondang. Ira yang begitu memuja George Simmons, hingga rela melakukan apa saja, sialnya tidak mendapatkan reaksi yang sepadan, mengingat sikap sang bintang yang kadang menjengkelkan.
Pertunjukan demi pertunjukan membuat hubungan keduanya makin erat dan saling membutuhkan. Keadaan berubah ketika George dipertemukan dengan sang mantan, Laura (Leslie Mann), yang sayangnya sudah membina rumah tangga dengan Clarke (Eric Bana) dan dikaruniai dua putri. George bertekad merebut kembali cinta Laura yang untungnya hal ini didukung dengan berita gembira, kalau penyakit telah beranjak pergi dari tubuhnya.


Berbeda dengan dua film yang disutradarai Judd Apatow sebelumnya yakni The 40-Year-Old Virgin dan Knocked Up yang membuat jengah dengan leluconnya, Funny People mengalir dengan irama yang jauh lebih manis dari pada dua film tadi. Guyon-guyon seputar selangkangan (cowok) tetaplah bertaburan, namun entah mengapa hal tersebut sedikit terabaikan dengan bagaimana George perlahan bertransformasi menuju kebaikan. Gilasinema paling suka dengan adegan di kamar periksa yang menghadirkan dokter berambut pirang sepundak. Lucu banget.


Namun, setelah Laura dihadirkan, film menjadi sedikit menjemukan. Hal ini disebabkan dengan arah cerita yang seolah akan memenangkan usaha sabotase dari George. Penonton yang awalnya bersimpati terhadap George bakalan dibuat antipati dengan aksinya tersebut. Hal ini berimbas pada penilaian terhadap acting Adam Sandler yang sebelumnya terlihat manis. Untung, Judd Apatow mengakhiri film dengan bijaksana dengan memberikan bogem mentah terhadap George Simmons.


Funny People sebenarnya sangat enak dinikmati. Selain joke-jokenya yang segar dan pemilihan lagu yang manis, film ini didukung oleh deretan cast yang bermain pas sesuai porsinya. Menurut Gilasinema Adam Sandler berhasil menunjukkan salah satu penampilan terbaiknya, selain di Spanglish. Belum sekelas Oscar memang, tapi Golden Globe bolehlah. Eric Bana ternyata juga bisa tampil ok di genre komedi dengan dialek Aussie-nya dan Leslie Mann terlihat cantik, apalagi dia didampingi dua putrinya. Benar-benar proyek keluarga.


Seth Rogen cukup memberikan kejutan dengan karakternya yang naïf, dibandingkan peran-peran sebelumnya yang tengil, serta tampilan fisiknya yang jauh lebih tipis. Demi memeriahkan filmnya, Judd Apatow berhasil mengajak beberapa nama kondang untuk urun tampil seperti Sarah Silverman, Paul Reiser, Ray Romano, Andy Dick, Eminem dan James Taylor. Judd Apatow juga berhasil menggaet sinematografer handal, Janusz Kaminski, demi menghadirkan tampilan visual yang lebih enak dimata.


Sayangnya, berbagai kelebihan diatas sedikit terusakan oleh durasi yang terlalu panjang. 145 menit! Gilasinema merasa Funny People sudah cukup dibalut dengan durasi 100 – 120 menit dengan memangkas beberapa adegan yang terlalu panjang seperti usaha George dalam mendapatkan kembali Laura, atau mengurangi show-show dari George Simmons, meski tentu saja tidak bisa menghilangkan adegan “Fuck Facebook in the face!” yang (mungkin) pesanan dari sponsor (MySpace) hehehehe….


Lalu siapa sih yang dimaksud sebagai manusia lucu oleh Judd Apatow? Manusia lucu menurut Apatow adalah mereka yang tidak bisa belajar dari kesalahan yang mereka buat, justru mengulanginya tanpa rasa bersalah alias BODOH. Lihat saja film-film yang dimaksudkan mengocok perut penonton. Disitu banyak dijumpai karakter-karakter bodoh didalamnya. Namun hal tersebut seringkali menjadi tidak lucu lagi kalau berulang-ulang dihadirkan, layaknya komedi slapstick.


Beberapa kritikus film di luar sana membandingkan Funny People dengan film-film karya James L Brooks. Gilasinema setuju dengan hal tersebut, meski Judd Apatow harus belajar bagaimana memadatkan cerita. Film-film James L Brooks biasanya menghadirkan karakter-karekter “sakit” yang pada akhirnya mendapatkan “kesembuhan” di akhir cerita. Buat yang terkesan dengan Terms of Endearment atau As Good As It Gets, film ini bakal memberikan sensasi yang kurang lebih sama. 3,75/5

0 komentar:

Posting Komentar

 
GILA SINEMA. Design by Pocket