Rabu, 16 September 2009

BRUNO

Rabu, 16 September 2009

Selain menghadirkan tokoh Borat, Da Ali G Show yang merupakan kreasi dari Sacha Baron Cohen, menghadirkan karakter bernama Bruno. Pada tahun 2006 kita telah dibuat shock dengan polah tingkah Borat lewat Borat: Cultural Learnings of America for Make Benefit Glorious Nation of Kazakhstan, kini Bruno hadir dalam durasi panjang dengan konten yang jauh lebih mengejutkan dan membuat penonton mengelus dada sepanjang durasi.
Bruno adalah seorang Austria dengan profesi sebagai reporter fashion sebuah acara televisi. Karena berbagai aksi yang dia lakukan, dia dilarang meliput berbagai acara pamer busana yang tentu saja membuatnya ditendang dari stasiun TV tempat acaranya ditayangkan. Hal ini bukannya menjatuhkannya, justru menumbuhkan tekadnya untuk menembus USA (baca : Hollywood). Didampingi oleh asisten dari asistennya yang mencintainya, Lutz (Gustaf Hammarsten), Bruno menuju Los Angeles dengan niat menjadi orang kondang layaknya Hitler!


Ada beberapa langkah yang dia tempuh untuk mewujudkan impiannya tersebut. Langkah awal tentu saja mencari agen yang bisa menjualnya. Seterusnya dia mencoba terkenal dengan ikut dalam sebuah seri TV, mencoba membuat talk show yang membuat Paula Abdul ngibrit, menjadi duta perdamaian dengan menengahi perundingan Israel – Palestina, menjalani misi kemanusiaan dengan mengadopsi anak Afrika mengikuti jejak Madonna dan Angelina Jolie, hingga berniat menjebak anggota Konggres demi sebuah sex tape layaknya Paris Hilton.
Segala jalan yang dia tempuh tersebut selalu mengalami kegagalan. Ya, iyalah! Dengan perilakunya yang dipandang amoral dan bodoh, mana ada pihak yang mau mengontraknya. Belum lagi dengan orientasi seksualnya yang masih dipandang “minus” di dunia Hollywood, meski banyak dari mereka yang mungkin berorientasi sama dengan Bruno.
Di tengah keterpurukannya, Bruno mendapatkan fakta menarik mengapa Tom Cruise, Kevin Spacey dan John Travolta bisa kondang, yakni bahwa ketiganya bukanlah beraliran Homo, tapi Hetero. Setelah kesadaran ini Bruno mengikuti program-program demi mengganti orientasi seksualnya, dipandu dua orang Gay Converter (sebuah profesi yang aneh).


Bruno mencoba lebih jantan dengan mengikuti pelatihan martial arts dengan memberikan kasus yang aneh-aneh, mencoba pelatihan militer meski harus dibentak karena tampilannya yang terlalu gaya hingga mengikuti outdoor activity dengan berburu bersama sekumpulan pria macho. Puncaknya, Bruno ikut dalam sebuah swinger sex party, yang membuatnya dipaksa melayani seorang cewek, yang tentu saja membuat Bruno lari terbirit-birit.
Sungguh, Bruno bukanlah sebuah tontonan yang bisa dinikmati oleh semua kalangan karena muatan seksualnya yang banyak sekali. Borat juga menghadirkan hal yang sama, namun Bruno menghadirkannya dengan lebih simultan dan kasar, karena memang fokusnya mengenai orientasi seksual. Berbagai gaya bercinta dengan aneka sex toys yang aneh-aneh yang dipraktekkan Bruno di awal film sukses membuat mengelus dada sambil berucap “Masya Allah!”. Penampakan genital dan aktivitas seksual juga lumayan mengejutkan meski sudah di blok atau di blur sekalipun.


Namun bagi mereka yang berpikiran terbuka, Bruno bisa menjadi alternative tontonan yang lucu dan menghibur. Didalamnya juga menghadirkan beberapa sindiran yang lumayan nylekit, seperti sindiran Bruno terhadap cara yang ditempuh para selebriti biar tetap eksis dan bagaimana para orang tua rela melakukan apa saja untuk membuat anaknya kondang. Ditampilkannya Tom Cruise, Kevin Spacey dan John Travolta sebagai selebriti “lurus” yang kondang juga terasa nyinyir mengingat ketiganya pernah diberitakan sebagai pecinta sesama jenis.
Yang terutama, Bruno mencoba menghadirkan kisah olok-olok bagaimana phobianya kebanyakan orang terhadap para kaum Homo. Bagaimana sikap kebanyakan orang terhadap kaum homo tergambar dengan baiknya lewat reaksi yang muncul ketika terjadi “pergulatan” antara Bruno dan Lutz ditengah-tengah arena gulat. Kursi dan botol minuman yang melayang ke tengah arena dan juga umpatan hinaan sekan menegaskan betapa miringnya pandangan kebanyakan orang terhadap mereka yang homo.


Bruno ternyata tidak hanya menghadirkan momen-momen jorok dan kasar. Kehadiran bayi Afrika memberikan sentuhan lain ditengah-tengah rentetan perilaku Bruno yang “abnormal”. Lihat saja bagaimana bayi tersebut didatangkan dengan dibungkus kardus bertuliskan “Fragile”. Sebuah penggambaran yang cerdas. Adegan ketika bayi Afrika tersebut dirampas dari Bruno lumayan mengharukan dan seakan merupakan statement pribadi dari Sacha Baron Cohen akan kecintaannya pada anak-anak.
Sekali lagi, Bruno bukanlah tontonan untuk semua kalangan, jadi sangat disarankan menerima Bruno dengan pikiran terbuka, dan tak perlu menghujat isi di dalamnya dengan kalimat "worse than cancer". Percuma hehehe…Dan lagi, Sacha Baron Cohen di akhir film memberikan bonus manis dengan merangkul musisi-musisi hebat seperti Bono, Elton John, Chris Martin, Snoop Dogg, Sting dan Slash menyanyikan sebuah lagu bersama-sama yang liriknya membuat Bono mengernyit. 3/5

3 komentar:

Anonim mengatakan...

hahahaha nice :)

Ranggita Pramudita mengatakan...

lol :D

Ojo Dumeh mengatakan...

Bruno gila! Haha!

Posting Komentar

 
GILA SINEMA. Design by Pocket