Sabtu, 22 Agustus 2009

PARIS 36 ( FAUBOURG 36 )

Sabtu, 22 Agustus 2009

Malang nian nasib Pigoil (Gérard Jugnot), menjelang berakhirnya tahun 1935 dia mendapati istrinya berselingkuh dengan seorang bintang panggung, dan tepat memasuki tahun 1936, pimpinan kelompok pertunjukan tempat dia mencari nafkah, Chansonia, memutuskan mencabut nyawanya sendiri karena terbelit hutang. Galapiat (Bernard-Pierre Donnadieu) sebagi pemilik gedung pertunjukan, memutuskan untuk menutup tempat tersebut.
Maka terpecahlah para anggota kelompok penghibur tadi. Pigoil tenggelam dalam minuman keras, sementara tanpa dia ketahui, anaknya Jojo (Maxence Perrin) mencari uang dengan mengamen. Milou (Clovis Cornillac) asyik dengan aksi mengumpulkan massa demi menyerang para kaum mapan, dan masih ada Jacky (Kad Merad) yang terpaksa menganggur.


Seberkas cahaya menerangi kehidupan Pigoil yang harus merelakan Jojo ikut ibunya, yakni ketika Pigoil, Milou dan Jacky bersatu menghidupkan kembali Chansonia. Setelah membereskan tempat, tiba saatnya mengadakan audisi. Pada bagian ini, muncullah gadis muda yang cantik dan bersuara emas yang baru saja kehilangan ibunya, Douce (Nora Arnezeder). Atas rekomendasi Galapiat, dengan niat tertentu tentu saja, Douce bisa diterima dengan mudah, justru menjadi juru selamat.
Masalah kembali datang ketika Douce mendapatkan tawaran untuk meningkatkan karirnya. Tanpa sang bintang, Chansonia kembali terpuruk. Penampilan Jacky terkesan menjemukan, Milou yang merana karena menyimpan rasa terhadap Douce serta Pigoil yang frustasi akibat kerinduan terhadap anaknya. Atas bantuan seorang pria tua yang 20 tahun tidak pernah keluar rumah, Monsieur TSF (Pierre Richard), Douce tergerak untuk kembali ke Chansonia. Dan ternyata Monsieur TSF ini adalah pria yang sangat mencintau ibu Douce.
Chansonia kembali bangkit dan menjadi terkenal. Setiap pertunjukkan selalu dijubeli penonton. Namun ternyata masalah belum mau beranjak pergi dari Chansonia, karena masih ada Galapiat yang seorang tiran. Hal ini diperburuk dengan percintaan antara Milou dengan Douce yang membuat Galapiat berniat menyingkirkan Milou. Sebuah peristiwa membuat Pigoil harus masuk penjara selama 10 tahun dan memupuskan harapannya melihat laut.


Gilasinema tertarik melihat Paris 36 gara-gara di posternya tercantum tulisan “from the creators of The Chorus (Les choristes). Film ini sempat masuk unggulan Film Asing Terbaik dan Lagu Terbaik di Oscar 2004 dan merupakan salah satu film favorit Gilasinema karena ditonton beberapa kalipun belum menimbulkan rasa bosan. Karena digarap oleh orang yang sama, Christophe Barratier, tidak salah dong kalau Gilasinema berekspektasi mendapatkan kesan yang sama.
Secara keseluruhan, Paris 36 masih mampu memberikan hiburan, apalagi ketika Chansonia mengalami kebangkitan yang kedua. Pertunjukkan nyanyi yang ditampilkan mampu menggugah keceriaan penonton. Namun entah mengapa, secara emosi sulit untuk terikat sepenuhnya kepada cerita yang dihadirkan layaknya ketika melihat The Chorus. Hadirnya hal-hal berbau politis kok sedikt mengganggu kenikmatan ya. Mungkin bagi mereka yang memahami sejarah perpolitikan Perancis, bisa sedikit hanyut dalam sub plot ini.


Paris 36 juga terasa mengalami kebingungan dalam menghadirkan hiburan segar. Hadirnya beberapa kemuraman, bahkan adegan kekerasan yang lumayan sadis, mampu merusak keceriaan yang dihadirkan. Belum lagi, meski sedikit, adegan perempuan telanjang, membuat Paris 36 tidak jelas mau menyasar penonton mana. Sebagai tontonan keluarga kok rasanya kurang begitu aman. Apalagi, sebagai satu-satunya pemeran belia, tokoh Jojo kurang mendapatkan porsi yang cukup. Kisah cinta Milou dan Douce juga kurang tersaji meyakinkan.
Untungnya dalam film ini ada Nora Arnezeder. Kecantikannya yang segar dan natural sayang sekali untuk dilewatkan. Sama seperti perannya bagi kelangsungan Chansonia, kehadirannya sangat membantu menghidupkan Paris 36. Dan dalam film ini, dia menyanyikan sendiri lagu-lagunya lho. Jangan lewatkan performance show dengan lagu yang mengisahkan tentang pergi ke laut. Kereeeen….!


Gilasinema penasaran dengan judul film ini, yang dari Faubourg 36 berubah menjadi Paris 36 untuk kepentingan rilis internasonal (baca: bahasa Inggris). Gilasinema bertanya-tanya, apakah Foubourg itu merupakan nama lain dari Paris. Ternyata setelah di cari di Wikipedia (seperti biasa), disebutkan bahwa “Faubourg is an ancient French term approximating "suburb" (now generally termed banlieue)”. Jadi rasanya kurang tepat penggunaan judul Paris 36 itu. 3,25/5

6 komentar:

hakimicture mengatakan...

Duh, jarang nonton film Perancis nih. Terakhir nonton animasi Perancis yang bikin wowed (gabungan animasi dua dimensi, footage live dan sedikit cg terus minim dialog), judulnya Les Triplettes de Belleville, tentang seorang nenek yang berusaha nyelamatin cucunya dari para mafia. Sama ... filmnya Michel Gondry Le science des reves (Science of Sleep). Kayaknya kurang banget referensi film Perancis gue, hihihi.
Oh,iya mas soal jududl Paris 36 tadi. Kalau diganti sama Suburb, nanti para penonotn balik nanya lagi, subur yang dimana ? .... Indonesia ibu-ibu, bapak-bapak sekalian...

gilasinema mengatakan...

Hahahaha...Kan bisa pake diganti jadi Gang. Tapi pemakaian Paris memang lebih komersil. Seperti pemakaian judul Gang Kelinci (nyambung gak sih hehehe..)
Aku rajin hunting Bang, jadi malah nemu banyak film Perancis, sampai ada banyak judul yang belum sempat aku tonton.

Venty mengatakan...

referensi film prancis yg lainnya doNk!! tq..

mia mengatakan...

Hola, salam kenal. Saya baru lihat film ini bulan lalu, pas iseng browsing2 malah nemu website ini, keren!! :)
Oia, balik ke Paris 36, sama dengan gilacinema, saya tertarik film ini juga gara2 ada tulisan the Chorusnya, sama2 film Perancis pasti bagus juga. Dugaan saya tidak salah, walau setengah jam pertama saya masih tidak menemukan arah yang jelas, ini film mau cerita apa sih? Lama-lama film ini semakin indah untuk diikuti, lagu2nya bagus, konfliknya lumayan namun memang pas selingan politik itu agak2 ga ngerti, musti baca sejarah Perancis kali :D

Anonim mengatakan...

Baru nonton di Festival Film Perancis kemarin. OST keren!

Anonim mengatakan...

Gue Penggila Fil Les Choristes Atau The Chorus Gue Nonton Filmya Berkalikali. Gue Jatuh cinta banget sama Tokoh Peppinot atau MAxence Perrin makanya gue cari info tentang film PAris 36 ini. kayaknya gue musti nonton fil paris 36 :D

Posting Komentar

 
GILA SINEMA. Design by Pocket