Kamis, 06 Agustus 2009

COCO CHANEL

Kamis, 06 Agustus 2009


Kreativitas hadir ketika manusia dihadapkan pada keterbatasan. Coco Chanel hidup di era dimana gerak perempuan masih sangat dibatasi, bahkan dalam soal berpakaian sekalipun. Ada pakem berbusana yang patut dipatuhi agar dipandang sebagai perempuan terhormat. Tabu bagi perempuan untuk memakai celana layaknya kaum lelaki, misalnya.
Masa kecil Coco (Barbora Bobulova) bisa dibilang tidak cukup bahagia, sepeninggal ibunya, oleh ayahnya, Coco dan adiknya dititipkan pada sebuah biara. Ketika mendapati ayahnya kawin lagi, langsung membuat Coco memutuskan untuk hidup mandiri dan tidak menggantungkan hidupnya pada lelaki. Memulai karirnya sebagai tukang jahit, hidup Coco justru mengalami banyak perubahan ketika dia bertemu dengan Boy Capel (Olivier Sitruk).
Pertemuan keduanya terjadi saat Coco tinggal dengan kekasihnya, Etienne Balsan (Sagamore Stévenin). Setelah memutuskan mengakhiri hubungan tersebut, jalinan cinta Coco dan Boy bukannya tanpa halangan. Bukannya dari pihak ketiga, hubungan tersebut terganjal oleh prinsip Coco yang hanya mau menerima pinangan Boy apabila dirinya merasa tidak tergantung lagi pada pria tersebut.
Di tengah naik turunnya hubungan dua insan tadi, kita diajak untuk melihat proses kreatif dari seorang Coco Chanel. Dimulai dengan kreasi topinya yang sayangnya kurang begitu berhasil meski dipuji banyak pihak mengingat sedikitnya modal yang dia miliki. Untungnya ada Boy yang siap membantunya kapan saja.


Yang menarik dari karya Coco Chanel adalah selain ditujukan untuk keindahan dan kenyamanan, kreasinya merupakan wujud protes terhadap system yang kurang memberi ruang terhadap pergerakan perempuan. Coco Chanel seakan melawan arus dan banyak menerima cibiran, yang sayangnya kurang tergambar dalam film ini. Dari sini selain kecerdasan, terlihat jiwa pemberontak dalam diri Coco Chanel, karena dengan jitunya memanfaatkan situasi yang tidak menentu pada saat itu (Perang Dunia I) untuk menelorkan karya revolusioner yang sekaligus mendobrak pakem.
Meski mengisahkan orang kondang di dunia fashion, tidak membuat film ini hanya bisa dinikmati oleh mereka yang cinta fashion. Dari cerita yang dihadirkan oleh James Carrington dan Carla Giulia Casalini ini, penonton yang awam soal fashion sekalipun dijamin bisa dengan mudah memetik hikmah dari perjalanan hidup Coco Chanel. Tidak salah jika majalah Time memasukkan Coco Chanel sebagai satu dari “100 most influential people of the 20th century” mengingat karyanya yang revolusioner. Bukti fashion sebenarnya tidak hanya soal gaya semata, tapi juga sebuah sikap.
Coco Chanel oleh sutradara Christian Duguay digulirkan sangat mulus meski alurnya maju mundur. Bisa dimaklumi mengingat Coco Chanel bukan untuk konsumsi bioskop dan hanya sebatas FTV. Sayangnya, kisah cinta antara Coco dan Boy terlalu menyita durasi, hingga lupa mengangkat isu rokok yang identik dengan Coco Chanel. Tiba-tiba saja Coco Chanel digambarkan langsung akrab dengan rokok. Begitupun dengan isu lesbian yang tidak diusik sama sekali.


Lewat perannya sebagai Coco Chanel tua, Shirley MacLaine berhasil masuk unggulan di Emmy 2009, meski menurut Gilasinema penampilannya tidaklah istimewa. Justru penampilan dari Barbora Bobulova yang lebih mengesankan.
Dalam rentang waktu satu tahun ini, diluncurkan 3 film yang mengangkat kisah Coco Chanel. Selain versi TV, ada Coco Chanel & Igor Stravinsky, dengan Anna Mouglalis sebagai pemerannya dan disutradarai oleh Jan Kounen. Film ini mengisahkan affair Coco Chanel dengan Igor Stravinsky (Mads Mikkelsen) di tengah proses lahirnya parfum Chanel No. 5 yang kondang. Kisahnya diangkat dari novel karangan Chris Greenhalgh dan filmnya menjadi penutup di ajang Cannes kemarin.


Yang paling ditunggu tentu saja yang versi Audrey Tautou, Coco avant Chanel (Coco Before Chanel). Film besutan Anne Fontaine kabarnya mengangkat isu lesbian yang kurang diangkat di dua film tadi. Di Perancis, film ini sudah dirilis April kemarin dan akan diputar di Hollywood September nanti. Penampilan Audrey Tautou dijagokan bakal ikut bersaing dalam perebutan Aktris Terbaik di Oscar 2010 nanti. Selain tiga judul tadi, masih akan ada 2 judul lagi yang siap diproduksi dimana salah satunya akan diperankan oleh Demi Moore! 3,25/5

0 komentar:

Posting Komentar

 
GILA SINEMA. Design by Pocket