Senin, 09 Februari 2009

DOUBT

Senin, 09 Februari 2009


Suster James (Amy Adams) adalah seorang guru muda yang kurang berpengalaman dan juga naïf, mengajar di sekolah Katholik yang dikelola gereja St. Nicholas dan berada di kawasan Bronx. Disitu dia bertemu dengan Suster Aloysius (Meryl Streep), si kepala sekolah yang digambarkan berwatak kaku, tegas, konservatif, namun menempatkan pendidikan anak diatas segalanya. Para anak didik begitu takut dengan sosok yang satu ini. Dipihak lain ada Father Flynn (Phillip Seymour Hoffman) yang sangat berkebalikan dengan Suster Aloysius yang digambarkan lebih moderat, jago khotbah dan ramah hingga disukai oleh anak-anak.
Hingga suatu hari, Suster James mendapati keanehan pada salah satu muridnya, Donald (Joseph Foster) setelah anak tersebut bertemu dengan Father Flint. Melihat gelagat yang kurang baik, Suster James melaporkannya pada kepala sekolah. Suster Aloysius yang sejak awal mengawasi tindak tanduk Father Flint dan kurang begitu suka dengan beberapa pendekatan yang dilakukan olehnya segera yakin dengan apa yang terjadi.
Tentu saja keyakinan Suster Alysius tersebut dibantah keras oleh Father Flint. Dengan meyakinkan, dia mengemukakan apa yang terjadi. Terjadi “pertarungan” diantara keduanya yang membuat Suster James ragu-ragu harus berpihak kepada siapa. Kebingungan tersebut pada akhirnya malah membuatnya menderita (batin). Apalagi secara personal, Father Flint lebih simpatik dibandingkan dengan Suster Aloysius.
Doubt memang bercerita tentang keyakinan. Suster James seakan mewakili penonton untuk menyaksikan “pertarungan” dua keyakinan. Oleh penulis naskah, John Patrick Shanley, semua yang terjadi dibuat kabur, hingga penonton ditantang untuk memilih keyakinan mana yang benar. Argumen keduanya begitu meyakinkan. Masalah keyakinan tersebut makin kabur ketika hadir Mrs. Miller (Viola Davis) yang meyakini bahwa sekolah tersebut merupakan tempat terbaik untuk anaknya. Dia tidak peduli apa yang menimpa anaknya, sepanjang anaknya bisa merasakan kebahagiaan. Dia meyakini kebahagiaan anaknya, diatas persoalan benar atau salah.
Yang pasti, keempat karakter utama dalam film ini dibuat menderita dengan keyakinan yang mereka pilih. Suster Aloysius pada akhirnya terkesan dimenangkan, namun dalam pengakuannya di akhir film, dia merasa menderita karena mulai masuknya keraguan dalam hatinya berkaitan dengan manuver yang dia lakukan. Father Flint harus menerima stigma buruk yang ditempelkan padanya dan Mrs. Miller yang menahan kepedihan akibat keyakinan yang dia pilih membawa konsekuensi tersendiri bagi anaknya. Berbeda dengan lainnya, Suster James dilanda penderitaan akan sikap ragu-ragunya, yang bisa membuatnya tersesat, atau malah membuatnya diam di tempat.
Pada akhirnya tidak ada yang benar-benar menang dalam “pertarungan” tersebut. Tidak ada yang mutlak (selain Tuhan?). Ingat, setiap pilihan selalu ada harga yang harus dibayar. Keyakinan memang penting demi memastikan sikap, namun bukan keyakinan yang kaku. Namun ada saatnya juga kita meragukan apa yang sebenarnya terjadi, asal ditindaklanjuti dengan aksi demi menemukan jawaban yang tepat biar tidak terombang-ambing. Bisa belajar dari para ilmuwan, yang selalu memulai segala sesuatunya dengan pertanyaan, untuk kemudian melakukan observasi.
Satu yang pasti dalam film Doubt ini, yaitu permainan para actor/aktrisnya yang meyakinkan, meski agak stereotype. Perempuan dengan karakter keras, paling pantas memang diperankan oleh aktris berkarakter kuat seperti Meryl Streep. Dia begitu pas memerankan tokoh yang satu ini. Dengan penutup kepala yang tidak pernah lepas sepanjang durasi, penampilan terasa lebih tajam dan membuat merinding. Phillip Seymour Hoffman, sekali lagi tepat memerankan tokoh yang cerdas dan lihai. Sedangkan Amy Adams selalu mendapatkan peran-peran lugu, seperti yang dia tunjukkan sebelumnya lewat Junebug dan Enchanted. Kredit lebih diberikan kepada Viola Davis, yang meski tidak lama, namun berhasil meninggalkan kesan mendalam. Tidak heran kalau Oprah mengincar peran ini. Penampilannya begitu meyakinkan dan kuat sebagai sosok ibu yang menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Perdebatannya dengan Meryl Streep di jalan begitu menyesakkan, hingga membuat tokoh yang diperankan oleh Meryl Streep tergagap dengan keyakinannya.
Film ini makin meyakinkan dengan tampilan gambar yang seakan menyimpan sebuah misteri. Kamera diposisikan sedemikian rupa hingga menghasilkan gambar yang menyoroti sudut-sudut St. Nicholas dengan begitu mengesankan. Gambar-gambar tersebut seakan menggiring persepsi penonton akan adanya “sesuatu” yang terjadi. Setelah atau sebelum melihat film ini, ada baiknya melihat Deliver Us from Evil. Sebuah film documenter garapan Amy Berg yang menyoroti skandal seks yang melibatkan seorang pendeta. 4,25/5

7 komentar:

Eko A Nugroho mengatakan...

kayaknya menarik nih film karna ada 4 karakter yang berbeda disatukan dalam satu jalinan kisah hingga menarik. yang buat saya bertanya, ada hubungan apa ya antara father flyn dan donald? apa mereka terlihat seprti pasangan sejenis?

wah penasaran nih

Anonim mengatakan...

secara cerita sih jujur biasa saja, memang agak susah mengangkat cerita dari broadway, menyangkut ruang yg keliatan monoton di film ini.

point-nya ada di keempat karakter yang sangat kuat, terlebih Meryl yang berada pada posisi sentral cerita, terkesan egois dan mau menang sendiri. terus terang, meski, banyak kritikus bilang akting 10 menit Viola Davis sangat memukau, but for me she just ok, aku malah suka sama Amy Adams, mungkin kebawa perannya di enchanted yg menawan kali ya.

dan Philip Seymour Hoffman menampilkan akting menawan lainnya.

well, keempat akting ini masuk nominasi oscar, menyamai rekor chicago beberapa tahun lalu.

for me this flick just 3 out of 5...though...

Anonim mengatakan...

@eko :
Justru persoalan yang dibuat kabur, makin memperkuat apa yang ingin disampaikan ma kreatornya. Yakni masalah keyakinan. Penonton dibiarkan untuk meraba sendiri. Menonton film ini jadinya sebuah tantangan tersendiri.

@awya:
Setting film ini mungkin terkesan monoton karena memang lebih menitikberatkan pada kekuatan dialog. Gak heran dialog di ruang Suster Meryl Streep sangat panjang. Begitupun dengan dialog pas di jalan.
Hal tersebut tidak bisa dilepaskan materi asli yang berupa naskah panggung.

Anonim mengatakan...

kayaknya menarik nih. meryl streep gimana? layak dianugerahi oscar?

Anonim mengatakan...

Ini yang buatku agak kuatir. Dia bisa jadi halangan terbesar buat Kate Winslet. Lha kalo Meryl yang dapet, Winslet kapan dong :D
Keduanya sama-sama oke. Namun Winslet punya nilai lebih, karena banyak tampil polos di The Reader :P
Oscar kan paling demen ma aktris yang "royal"
Tapi Meryl ok juga, meski sekali lagi peranin perempuan berkarakter keras, di akhir film dia menunjukkan kerapuhan yang ditampilkannya dengan ekspresi muka yang top banget. Bingung......

Anonim mengatakan...

top tenan kaya celebrity

aduy mengatakan...

wehehe udah nonton film ini, dari sisi cerita sumpah biasa aja hehe tapi acting nya wow.. meryl emang aktris yang reliable bisa nyambung segala peran . nilainya 2.75 laah dari skala 5

Posting Komentar

 
GILA SINEMA. Design by Pocket