Jumat, 31 Oktober 2008

THE RUINS

Jumat, 31 Oktober 2008


Ingat peribahasa “Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung”? Kira – kira artinya , nurut aja deh gak usah macem-macem. Kalau kita amati, sebenarnya banyak sekali film horror yang menggunakan peribahasa sebagai landasan cerita. Makanya kebanyakan plot film horror, terutama film Horror Indonesia, terror demi terror hadir setelah satu atau sekelompok remaja melanggar sebuah aturan. Mengapa remaja? Ya namanya anak muda ya suka melanggar batas.
Tidak beda dengan film horror kebanyakan, The Ruins hadir dengan plot yang kurang lebih sama. Sekelompok anak muda berlibur di tempat yang indah, sampai datang sebuah informasi ada sebuah lokasi yang patut untuk dikunjungi. Awalnya memang terdapat sedikit friksi diantara mereka karena ada beberapa pihak yang tidak setuju dengan ide mendatangi lokasi tersebut. Namun tetap saja pada akhirnya mereka menyambangi lokasi tersebut.
Di tengah perjalanan mereka akan bertemu dengan orang yang melarang mereka mendatangi lokasi yang sebenarnya terlarang. Namun karena sudah terlanjur mereka ngotot ke tempat tersebut tanpa menyadari bahaya yang bakal menghampiri mereka. Segala sesuatu ada harganya. Karena mereka sudah melanggar aturan, maka saatnya mereka menerima hukuman. selanjutnya kita disuguhi adegan – adegan menegangkan dan seram yang berujung pada matinya satu persatu dari mereka.
Lalu apa alasan kita melihat The Ruins kalau dari plotnya saja sudah biasa, bahkan basi? Untungnya film yang diangkat dari novelnya Scott B. Smith ini hadir dengan jenis terror yang berbeda. Tidak luar biasa, namun terasa beda, karenanya film ini menjadi tetap enak untuk dinikmati. Tidak lupa adegan berdarah-darah yang lumayan membuat ngeri. Adegan ketika salah satu tokohnya berusaha membuang terror dari tubuhnya lumayan bisa membuat penonton memalingkan muka. Situasi makin kacau karena mereka tidak bisa meninggalkan tempat tersebut, karena mereka tahu telah ditunggu bahaya lain yang tak kalah ganas.
Film garapan sutradara Carter Smith ini memang tidaklah istimewa, seperti halnya acting para pemain yang biasa. Namun The Ruins tetap seru buat seru-seruan bersama teman-teman, terutama bagi mereka penonton remaja. Dan seperti halnya film horror mutakhir, film ini juga menghadirkan bintang – bintang muda dengan tubuh indah yang sayang untuk dilewatkan. Dan kalau ada yang kurang puas dengan film ini, memang lebih baik melihat The Descent saja.2,5/5

1 komentar:

Anonim mengatakan...

filmnya bagus tapi endingnya tidak jelas....
kurang puas maksudnya masak terrornya g di musnahkan dan orang-orang yang mengancam mereka di hutan juga ngga di bunuh atau di telusuri kenapa sampai mereka harus demikian PAYAH.....

Posting Komentar

 
GILA SINEMA. Design by Pocket