Jumat, 31 Oktober 2008

• REC

Jumat, 31 Oktober 2008


Terkesan dengan film Cloverfield atau Diary of the Dead? Atau mungkin masih merasa ngeri ketika ingat dengan The Blair Witch Project yang dulu sempat menghebohkan jagat perfilman Hollywood? Maka film Rec sangat sayang untuk dilewatkan.
Sama dengan ketiga judul diatas, film ini bercerita dengan gaya point of view (POV) pemerannya dengan menggunakan kamera. Kamera berfungsi sebagai saksi sebuah peristiwa mengerikan yang mengancam jiwa mereka. Yang namanya peristiwa luar biasa, maka akan terasa sayang untung dilewatkan, maka dari itu kehadiran kamera amtlah penting, tidak bisa ditawar. Kamera juga dimaksudkan agar apa yang disajikan di layar terasa nyata dan membuat penonton untuk merasa lebih masuk hingga terhanyut dengan alur cerita.
Akibatnya kengerian yang hadir terasa nyata, meski dalam hati kita tahu itu semua hanyalah sebuah film penuh dengan settingan. Rec dibuka dengan wajah cantik dari Angela Vidal (Manuela Velasco) seorang reporter sebuah acara While You’re Sleeping. Dibantu oleh Pablo sang kameraman, dia dalam tugas meliput kehidupan kerja regu pemadam kebakaran. Adegan awal berjalan biasa. Penonton digiring pada peristiwa biasa, hingga nantinya akan diberi kejutan luar biasa. Dan benar, peritiwa luar biasa tersebut menghampiri mereka ketika datang sebuah panggilan darurat dari sebuah apartemen.
Begitu mereka memasuki apartemen tersebut, kekacauan yang mengerikan tidak bisa dielakkan. Berpedoman pada asas profesionalitas kerja, Angela dan Pablo tetap meliput peristiwa tersebut. Ketika keadaan makin genting ketika mereka tidak bisa keluar dari gedung tersebut, karena apartemen tersebut selanjutnya dikarantina secara ketat oleh pasukan keamanan pemerintah. Intinya bertahan mereka mampus, keluar akan disambut dengan serbuan peluru. Situasi serba kacau ini makin mencekam ketika satu demi satu korban berjatuhan. Lebih parah lagi mereka yang didalam tidak paham dengan apa yang sebenarnya terjadi. Aparat pemerintah yang ada di tengah-tengah mereka makin mempertajam konflik yang terjadi.
Selanjutnya kita menyakasikan usaha mereka yang selamat untuk bertahan hidup. Semuanya terekam oleh kamera yang dibawa Pablo dengan Angela sebagai pemandunya. Ditengah kengerian tersebut, duet sutradara Jaume Balagueró dan Paco Plaza mulai memberikan informasi sedikit demi sedikit mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Sebuah hal yang mungkin saja bisa terjadi. Tampaknya penulis cerita Jaume Balagueró dan Luis Berdejo melakukan riset yang lumayan serius demi menghadirkan sebuah cerita yang lumayan masuk akal.
Dibandingkan dengan Diary of the Dead, Rec hadir lebih mengerikan dan lebih menegangkan. Dengan setting lokasi yang lebih terbatas dan peneror yang lebih agresif, Rec menghadirkan tontonan yang lebih “menghantui” rasa dan jangan sungkan untuk menjerit. Rec juga terasa lebih nyata dibandingkan dengan Cloverfield yang kejadiannya terlalu luar biasa. Terutama apa yang menimpa pada tokoh – tokoh yang ada di dalam film Cloverfield tersebut. Bahkan untuk menghadirkan acting yang lebih natural, sutradara sengaja memberi kejutan pada para pemainnya dalam sebuah adegan. Para pemain mengaku terkejut dan bingung dengan apa yang mereka lakukan!Dan ini terekam kamera dan dihadirkan apa adanya dilayar.
Rec mungkin bukan sebuah film yang orisinil, namun sangat sayang untung dilewatkan. Film ini makin kuat dengan aksi para pemainnya yang meyakinkan, terutama Manuela Velasco yang lewat film ini berhasil meraih banyak penghargaan. Paling bergengsi ketika dia dinobatkan sebagai Pendatang baru Terbaik di ajang Goya Awards (Oscar-nya Spanyol). Film ini juga seakan membuktikan, bahwa sineas Spanyol jago dalam menghasilkan film horror bermutu. Masih ingat dengan The Orphanage atau The Others yang meskipun dibintangi pemain dari Hollywood, dihasilkan oleh sutradara dan penulis cerita dari Spanyol.
Seakan mempertegas kekalahan Hollywood dalam menghasilkan film horror bermutu, ketika Rec mendapatakan sambutan sangat positif dari penonton maupun kritikus, Hollywood segera menyambarnya untuk dibuatkan versi mereka. Hasilnya adalah film berjudul Quarantine yang dibintangi Jay Hernandez dan Jennifer Carpenter. Mendapat atensi yang lumayan, namun tetap saja versi asli dinilai lebih baik. Bagi pecinta film horror, film yang satu ini wajib hukumnya! 4/5

8 komentar:

Anonim mengatakan...

SUMPAH.. NEH FILM KERENNYA KEREN ABIS...

MENEGANGKAN DAN SERU BENERR....

AWALNYA SIH GAK JELAS.. DAN BUAT LO SEMUA BINGUNG..

TAPI PAS UDAH MASUK APARTEMEN LO AKAN BERTANYA-TANYA DAN TEGANG SEKALI DAN TEGANG BANGET

Anonim mengatakan...

ini REAL apa bukan si?

GILASINEMA mengatakan...

bukan

ix mengatakan...

Memang salut buat nih film, nonton dilayar televisi saja bisa bikin tegang banget, apalagi nonton di layar lebar yah. Bahkan denger2 ada kabar yang bilang kalo ada satu penonton di Australia yang sampe terkencing2 di gedung bioskop akibat nonton nih film.

GILASINEMA mengatakan...

Whattt?!

Anonim mengatakan...

bikin film gini yuk

Anonim mengatakan...

3 hari ga bisa tidur gw gokil.. wajib bgt dan worthed bgt bgt bgt u/ ditonton..

GILASINEMA mengatakan...

Tertarik juga bikin film ginian. Tapi kayaknya memang harus banyak latihan dulu ya, biar gak banyak teriak "CUT!'

Posting Komentar

 
GILA SINEMA. Design by Pocket