Senin, 14 April 2008

SE, JIE (LUST CAUTION)

Senin, 14 April 2008

Film ini bisa dibilang sebagai salah satu film yang paling banyak diperbincangkan sepanjang tahun 2007. Bukan karena kualitas filmnya, namun lebih ke kontroversi yang mengiringi perilisannya. Mulai dari adegan seks yang dinilai terlalu vulgar antara Tony Leung dengan Tang Wei, sampai dicoretnya film ini dari seleksi Academy Award. Kemenangan film ini di ajang Festival Film Venice seakan tertutupi oleh berbagai kontroversi tadi. Di Cina (termasuk Taiwan dan Hongkong), film ini merupakan film terlaris tahun 2007.

Berbagai kontroversi tadi, terutama adegan seks-nya, tak urung membuat penasaran para calon penonton. Tak heran banyak penonton yang melihat film ini dengan alasan hanya sekedar untuk melihat adegan seksnya. Secara cerita, sebenarnya film ini tidaklah istimewa. Kisah seputar perempuan cantik yang dijadikan umpan para pemberontak untuk menjerat pimpinan pihak yang berkuasa sudah banyak diangkat sebelumnya. Kisah hampir mirip, sebelumnya dapat disaksikan lewat Black Book – nya Paul Verhoeven. Dan tentu saja wajah cantik dan tubuh mulus menjadi sebuah senjata yang ampuh. Untuk memperumit situasi, si perempuan harus jatuh cinta dengan lelaki yang menjadi sasaran pembunuhan.

Cerita yang sebenarnya biasa tersebut, oleh Ang Lee dikemas sedikit membosankan di bagian – bagian awal (seperti film – filmnya sebelumnya) namun tetap menarik untuk disaksikan berkat penggarapan yang penuh detail. Penanganan setting, kostum dan cahaya yang serius menjadikan film ini tampak lebih elegan dibandingkan dengan film bertema sejenis.

Untungnya kelemahan tadi dapat tertutupi oleh penampilan total dari Tony Leung dan Tang Wei. Sosok yang dingin, kejam sekaligus memendam cinta dan gairah ditengah konflik mampu dimainkan dengan bagus oleh Tony Leung. Sedang Tang Wei tampil mengejutkan dengan keberaniannya melepas pakaian. Tang Wei disini bagusnya tidak hanya mengandalkan wajah cantik dan tubuh mulus semata. Berperan sebagai perempuan yang terhimpit diantara dua pihak yang berseberangan bukanlah tugas yang mudah. Namun Tang Wei mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Sosok perempuan yang lemah sekaligus kuat dan memendam gairah mampu dia transformasikan dalam bahasa tubuh yang kuat. Bagaimana dia berubah dari gadis yang lugu menjadi wanita yang kuat sekaligus sensual. Paling berkesan adegan dimana dia “dikursus’ sebelum diumpankan kepada Tony Leung.

Adegan seks menjadi penting dan wajib ada dalam film ini. Dan Ang Lee mampu mengemasnya dengan sangat menggairahkan serta kreatif menghadirkan berbagai posisi panas. Dalam adegan percintaan antara Tony Leung dan Tang Wei bisa dilihat betapa membaranya perasaan di antara mereka. Betapa terlarangnya hubungan mereka serta bagaimana situasi yang menyelubungi hubungan mereka. Perkembangan hubungan mereka juga terlihat dari perilaku mereka di ranjang. Sekali lagi Tang Wei patut mendapatkan apresiasi atas keberaniannya. Film ini akan diingat penonton berkat rangkaian adegan percintaan tadi dan juga bulu ketiak dari Tang Wei. 3,25/5

2 komentar:

ieraiera mengatakan...

wah...suka sekali film ini....walaupun diawal film saya sempat hampir tertidur, hehe.
Tang Wei menurut saya sangat menonjol banget di film ini, melebihi Toni Leung.

GILASINEMA mengatakan...

Nih film memang alurnya pelan banget. Yah seperti film Ang Lee lainnya. Untung sex scene heboh, jadi mampu membuka mata hehehe

Posting Komentar

 
GILA SINEMA. Design by Pocket