Senin, 14 April 2008

HARD WALK : THE DEWEY COX STORY

Senin, 14 April 2008

Tahun 2007 lumayan banyak dirilis film – film musical yang bagus, mulai dari perjalanan karir Edith Piaf di La Vie En Rose, kisah sederhana lewat Once, aksi segar John Travolta di Hairspray, Accros the Universe yang artistic hingga Sweeney Todd : The Demon Barber of Fleet Street yang kelam dan berdarah – darah. Dan jangan lewatkan Hard Walk : The Dewey Cox Story yang naskahnya dikerjakan Judd Apatow dan Jake Kasdan, sutradara film ini.

Berbeda dengan film musical biasa, film ini memilih untuk berada di jalur parody. Film musical berbalut parody? Ya, film yang kesannya main – main ini kalau kita cermati mencoba mengolok – olok film musical kondang dan dinilai bermutu semacam Walk the Line dan Ray yang membuat para bintangnya membawa pulang piala Oscar. Lewat film ini kita diajak untuk melihat betapa standarnya plot cerita yang ditawarkan oleh film musical yang mengangkat kisah orang kondang, terutama di bidang musik.

Para orang kondang tersebut umumnya lahir di lingkungan yang miskin, bermasalah dengan keluarga namun mempunyai bakat istimewa di bidang musik. Sebelum sukses mereka digambarkan melalui jalan yang berat. Selanjutnya setelah sukses, mereka mengalami kehancuran karena peristiwa traumatis di masa lampau serta terjerat wanita (tidur dengan 411 wanita) dan narkoba hingga membuat rumah tangga mereka berantakan. Digambarkan pula betapa kesepiannya mereka di dunia yang serba gemerlap. Dan seperti biasa akan ada sosok perempuan sebagai guardian angel yang akan mengangkat jiwa mereka dari lumpur dengan berdamai dengan dirinya sendiri dan masa lalu. Standard dan klise bukan?

Hard Walk : The Dewey Cox Story hadir untuk mentertawakan pakem tadi. Dimulai dari pemilihan judul yang memelesetkan film Walk the Line, pemilihan bintang yang jauh dari mempesona, sampai pemilihan nama : Dewey Cox ( baca: COCKS ). Jangan heran kalau sepanjang film kita diajak untuk tertawa melihat para tokoh yang ada di layar. Dan namnya juga parody, apa yang disajikan di layar terasa berlebihan. Namun membuat kita sadar betapa kadang konyolnya perilaku orang kondang itu. Dan seperti umumnya film musical tentang musisi kondang, setelah separuh perjalanan film menjadi membosankan.

Seperti umumnya film yang naskahnya dikerjakan Judd Apataw sepanjang film bertaburan dialog – dialog norak, kasar dan seksis. Gambar – gambar yang dihadirkanpun kadang terkesan vulgar, seperti dada bertebaran dimana – mana atau pemunculan alat kelamin pria sebagai background John C Reilly! Dan jangan lewatkan lagu – lagunya dengan lyric yang sangat corny, namun enak di kuping.

Dibandingkan karya Judd Apatow yang kondang semacam Knocked Up dan Superbad, film ini ini jauh lebih lucu dan menghibur. Namun yang mengherankan, sambutan terhadap film ini tidak seheboh kedua film tadi. Padahal John C. Reilly mampu berperan meyakinkan sebagai Dewey Cox. Belum lagi kehadiran beberapa cameo yang mampu menghadirkan suasana segar, seperti Jack Black yang berperan sebagai salah satu anggota The Beatles.Mungkin kalau yang bermain Will Ferrel, hasilnya akan lain.

Selain mengolok – olok film musical yang pernah dibuat, film ini juga berisi sindiran terhadap artis – artis muda sekarang yang banyak terjerat skandal semacam Britney Spears dan Lindsay Lohan (dalam film dikisahkan Dewey Cox memulai karir di usia 14 tahun dan menikah muda). Meskipun tidak semua orang bisa menerima humor yang ditampilkan, namun film Hard Walk : The Dewey Cox Story menempatkan kembali film parody pada jalur yang semestinya. Tidak seperti film yang hanya sebatas rip – off ataupun spoof film – film kondang seperti yang hadir di film Scari Movie, Date Movie dan film lain yang sejenis. 2,75/5

0 komentar:

Posting Komentar

 
GILA SINEMA. Design by Pocket