Senin, 14 April 2008

DAITEIDEN NO YORU NI ( UNTIL THE LIGHTS COME BACK )

Senin, 14 April 2008

Apa yang akan terjadi ketika Tokyo yang gemerlap dan dinamis mengalami pemadaman listrik secara total? Apakah kegelapan akan menghadirkan makhluk – makhluk seram seperti halnya yang ditampilkan dalam film Indonesia? Atau akankah sebuah kejahatan akan terjadi saat kegelapan menyapa? Sutradara Takashi Minamoto lewat Until the Lights Come Back mengajak kita untuk melihat lebih dekat betapa kegelapan yang hadir bisa membawa pencerahan. Membuka kesadaran akan kebenaran.

Lewat 12 tokoh (sebenarnya ada 1 tokoh lagi namun agak dimarjinalkan) yang tidak berkaitan ataupun saling berkaitan, kita diajak untuk lebih memahami makna dari cinta sebenarnya. Dengan setting cahaya minim, kita diajak untuk menyingkap rahasia dari para tokoh yang terlibat dalam film ini. Mulai dari seorang suami yang selingkuh yang mengetahui satu rahasia besar dalam hidupnya, seorang model yang terkena kanker payudara, pemusik yang sakit hati, seorang ibu yang membuka rahasia besar kepada suaminya dan beberapa tokoh lainnya.

Konflik berjalan dengan amat pelan dan datar. Percikan yang terjadi antar tokohnya tidak ditampilkan secara meledak – ledak. Perndekatan yang sentimentil semacam ini punya potensi membosankan bagi sebagian penonton yang terbiasa melihat film yang penuh dengan tampilan visual yang penuh warna dan hangar bingar. Padahal dari film seperti ini banyak ditemui nilai – nilai berharga yang bisa memperkaya diri.

Meskipun minim cahaya, bukan berarti gambar yang ditampilkan di layar menghadirkan suasana muram dan suram. Sutradara mampu menghasilkan gambar dimana cahaya tampil secara realistis dan indah. Cahaya hadir lewat sinar lilin ataupun sorotan lampu mobil dan bahkan pembatas jalan.

Intinya film ini mengajak kita untuk melihat cinta dari berbagai wajah. Cinta sepasang kekasih, cinta antara suami istri, ayah dan anak, ibu dan anak serta cintar antar umat manusia. Bukan sesuatu yang baru, namun dengan setting yang berbeda mampu mengahdirkan sesuatu yang berbeda.

Kegelapan bukanlan sebuah hal yang harus ditakuti. Bila kita melihatnya lebih dekat, akan ada hikmah yang bisa kita petik. Lewat salah satu tyokoh dalam film ini, kita bisa belajar betapa membahagiakannya ketika kita bisa menjadi penerang bagi orang lain. Jangan takut ketika kegelapan menghampiri, karena masih akan ada cahaya pada akhirnya. Jadi, apa yang akan kamu lakukan ketika lampu padam? Paling enak ya tidur! 2,75/5

0 komentar:

Posting Komentar

 
GILA SINEMA. Design by Pocket