Jumat, 08 Februari 2008

HWANG JIN - YI

Jumat, 08 Februari 2008


Setiap daerah sepertinya punya wanita penghibur dengan karakteristik dan nama tersendiri. Tetapi umumnya mereka ada untuk memuaskan fantasi para lelaki. Kalau di Indonesia ada yang namanya ronggeng, geisha di Jepang, di Korea Selatan sebutan untuk wanita penghibur tadi adalah kiseang.
Kiseang sama dengan geisha di Jepang. Mereka dituntut untuk menghibur para lelaki yang datang ke tempat dimana para lelaki mencari hiburan. Sebelum mereka “diterjunkan” mereka dididik terlebih dahulu sebagai bekal melayani tamu, mulai dari pelajaran Cina klasik, hukum, filsafat, sastra dan sejarah, terutama sejarah seni. Jadi selain menjadi seorang penghibur, seorang kiseang dituntut menjadi seorang intelektual, karena hanya orang kaya dan terpelajar yang bisa menggunakan jasa mereka.
Hwang Jin Yi (Hye-kyo Song ) merupakan kiseang legendaries, karena jalan hidupnya yang dramatis. Hwang Jin Yi ini menjadi kiseang kondang dan berkelas, selain digambarkan berasal dari keluarga terpandang, dia juga mempunyai bakat mampu memainkan geomungo ( alat musik petik semacam siter ) dia juga mahir membuat sijo ( puisi asli dari Korea Selatan, kalau di Indonesia ada pantun ). Selain itu, kecantikannya tidak diragukan lagi.

Seperti disebutkan tadi, Hwang Jin Yi berasal dari keluarga terpandang. Karena terkuaknya latar belakang keberadaannya di masa lalu, dia memutuskan untuk terjun ke dunia kiseang. Bagi sebagian orang lasan tersebut terkesan mengada – ada.
Secara cerita, film ini tidaklah istimewa. Plot ceritanya bisa dikatakan hamper sama dengan film lain yang juga sama – sama bercerita mengenai seluk beluk wanita penghibur. Hanya seja kita di hadapkan pada setting yang berbeda. Seperti dalam Memoirs of Geisha, Hwang Jin Yi juga terlibat percintaan terlarang, karena adanya perbedaan status. Pria itu adalah Nom-Yi (Ji-tae Yu ), teman masa kecilnya yang menjadi buruan pemerintah karena berbagai aksinya. Bisa ditebak akhirnya Hwang Jin Yi terjebak antara pertarungan kedua belah pihak.
Hwang Jin Yi bukanlah film istimewa, tetapi paling tidak kita diajak untuk sedikit melihat tentang budaya dan sejarah yang ada di Korea Selatan.3/5


English

HWANG JIN-YI

Each country has its own women comforter with its name and characteristic it’s own. But generally they were there to satisfied the man’s fantasy. If in Indonesia there is Ronggeng, Geisha in Japan, and Kiseang that what women comforter call in South Korea.
Kiseang is the same with Geisha in Japan. They have to comfort men that come to the place for fun. Before they do it they got some training how to serve the guest, from the classic China, law, philosophy, literature and history, especially art history. So before they become an entertainer a Kiseang have to intellectually prepared because of wealth and education people who can use their service only.
Hwang Jin Yi (Hye-kyo Song) is a legendary kiseang, because of her dramatic live path. Hwang Ji Yo is a well known and class kiseang. Beside she is coming from respected family, she has talent to play geomungo (a kind of music instrument) and also skilled to make sijo (some kind of poetry). Beside that her beauty is no doubt.
Hwang Jin Yi is come from respected family but because her past is revealed so she decide to jump to the kiseang’s world. Which for some people the reason is too artificial.
As a story the film is not too special. The plot is just look a like with the other that tell about the women comforter. It's just different setting. Like Memoir of Geisha, Hwang Jin Yi is also include on forbidden love, because of the different status. The man is Nom-Yi (Ji-Tae Yu), his friend as she was child that become government wanted because of his action. It can be guess that finally Hwang Jin Yi is trapped between both side.
Hwang Jin Yi is not a special film, but at least we were taken to see the culture and the history of South Korea. 3/5

0 komentar:

Posting Komentar

 
GILA SINEMA. Design by Pocket