Selasa, 06 November 2007

BLOOD DIAMOND

Selasa, 06 November 2007

Setiap orang pasti punya keinginan dan kepentingan. Tapi sadarkah kita bahwa keinginan dan kepentingan kita secara langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan hidup orang lain. Mungkin ini sedikit yang ingin disampaikan oleh Edward Zwick lewat The Blood Diamond. Sedikit karena film ini memuat banyak nilai-nilai yang membuat kita sedikit merenungi apakah kida sudah di jalan yang benar dan tepat, terutama dalam usaha kita mencapai keinginan dan kepentingan tadi.

Film ini mengajak kita untuk melihat ledih dekat mengenai apa yang terjadi di balik sesuatu, dalam hal ini berlian. Yang ternyata dibalik keindahannya (bagi yang suka), ada kisah pilu mengenai tragedi kemanusiaan. Betapa kadang hukum dagang (supply=demand) mempunyai dampak yang mengerikan. Betapa ambisi untuk meraih kekuasaan kadang dilakukan dengan mengorbankan darah dan nyawa orang-orang yang tidak berdosa.Dan bagaimana manusia berusaha berjuang sekuat tenaga untuk mencapai apa yang dia inginkan. Apa yang menurut dia berharga. Entah itu keluarga, berlian kekuasaan ataupun sekedar berita.

Entah apa sikap Tuhan melihat segala tingkah polah manusia di dunia ini. Apakah Tuhan memaafkan? Mungkin seperti kata Maddy Bowen (Jennifer Connely), " Mungkin Tuhan sudah tidak ada lagi disini"

Film ini memang sarat pesan dan hebatnya tidak menjadikan film ini membosankan ataupun terasa menggurui. Cerita mengalir dengan runut, gambar-gambar yang efektif (kadang mengerikan) dan indah (ciri khas Edward), musik yang pas dan pemain yang berperan secara bagus sesuai porsinya masing-masing. Sayang ending film ini terkesan menjadikan sosok Solomon (Djimon Honsou) sebagai seorang pahlawan. Tanpa adegan itupun dia sudah menjadi pahlawan bagi keluarganya dan film sudah bisa diakhiri pada adegan dimana Danny Archer (Leonardo di Caprio) duduk menanti ajal di ketinggian menikmati sinar matahari Afrika.

Film ini mengajak kita untuk melihat lebih dekat salah satu sisi kehidupan di Benua afrika yang tidak henti dirundung berbagai bencana. Sedikit menambah pengetahuan kita tentang pola kehidupan disana, mulai dari cara berpakaian, arsitektur bangunan yang kalau kita lihat ada pengaruh budaya Arab.

Film makin menarik dengan akting yang diperagakan oleh para aktornya terutama Leonardo di Caprio yang tampil beda dengan film-film sebelumnya. Aksennya asyik banget, dan dia berhasil menampilkan sosok Danny Archer yang jahat, manis, kejam, culas dan rela berkorban. Sebuah karakter yang tidak hitam putih. Djimon Honsou juga bagus banget, terutama adegan ketika Leonardo menembak orang yang berkulit sama dengannya di dekat jembatan. Ekspresi antara rela dan tidak rela secara bagus dia tampilkan.

Sosok yang diperankan Jennifer Connely cukup bisa menyegarkan mata ditengah sosok - sosok berdebu, kusam dan hitam.

Kalau kamu teliti melihat film ini ada beberapa blopers loh. Wajib tonton. 4/5

1 komentar:

Bang Mupi mengatakan...

Salah satu film terbaik Leo tapi bukan salah satu film terbaik Edward menurut gua. :D

Posting Komentar

 
GILA SINEMA. Design by Pocket